Suami Misterius - Bab 283 Masalah ini Benar-benar di Luar Kendali

Sikap Rina dan putrinya sangat tenang, tetapi mereka sangat antusias terhadap urusan kedekatan dengan keluarga Liu.

nenek Santoso sudah memutuskan kapan akan mengunjungi rumah Liu. Rina menyiapkan berbagai macam jenis hadiah secara khusus dan Elaine membantu Ester memilih pakaian dan perhiasan, mereka terlihat sangat sibuk.

Saat pergi berkunjung, demi menyatakan kepeduliannya terhadap penikahan ini, nenek Santoso meminta Yanto untuk menemaninya,tentu saja Rina dan Elaine juga ikut menemani mereka.

Vivi tidak ikut pergi ke rumah Liu, jadi dia tidak begitu jelas apa yang terjadi disana. Dia hanya tahu saat Ester membungkuk untuk memberikan teh pada nenek Santoso, celananya tiba-tiba robek dan kelihatan celana dalamnya yang berwarna merah muda.

Pada saat itu, kerabat dari keluarga Santoso ada di sana, dan mereka semua melihatnya. Saat itu situasinya agak canggung.

Ester berlarian dan menangis saat kembal dan dengan tegas menuduh Elaine yang telah melakukan sesuatu di celananya.

Dia biasanya tidak memakai celana dalam model G-string. Elaine yang menyarankan dia untuk memakainya. Elaine yang memilih seluruh pakaiannya dari dalam sampai luar dan menyerahkan padanya. Ester mengalami kejadian memalukan seperti itu, tentu saja tersangka pertama adalah Elaine.

Namun, Ester hanya menuduh tanpa bukti. Tentu saja Elaine tidak akan mengakuinya. Kemudian keduanya mulai berdebat dan tekanan darah nenek Santoso meningkat hingga 200, dan dia dilarikan ke rumah sakit.

Setelah Vivi selesai berbicara, dia menghela nafas dengan emosi, "Nona Ester sebenarnya sangat kasihan. Tidak hanya malu, tetapi pernikahannya dengan keluarga Liu tidak ada kabar lagi."

“Apakah Elaine yang membelikan pakaian dan perhiasan Ester?” Clara bertanya.

"Iya." Vivi mengangguk, dan memujinya dengan bangga, "Nona sangat pintar, tebakanmu selalu benar."

"Elaine dan ibunya tidak akan melakukan sesuatu dengan gratis, pasti ada sesuatu dibaliknya. Ester demi mengambil keuntungan kecil kemudian mendapatkan kerugian besar." Nada suara Clara sedikit mengejek.

Selama bertahun-tahun, Rina dan putrinya selalu melakukan hal-hal yang tercela, mata mereka hanya akan tertuju pada pria milik orang lain, tampaknya merebut sesuatu bukan miliknya telah menjadi kebiasaannya.

“Nona Elaine benar-benar jatuh cinta pada putra keluarga Liu? Aku dengar mereka hanya keluarga kaya yang biasa saja.” Wulan berkata dengan bingung.

Clara mencibir, "Pandangan Elaine sebelumnya sangat tinggi, tetapi sejak pembatalan pernikahan dengan Marco, reputasinya telah menurun dan tidak mudah menikah dengan pria kaya. Andika adalah pria yang termasuk golongan keluarga yang tidak terlalu kaya dan juga tidak miskin. Jika mereka melewatkan kesempatan ini, mungkin saja kedepannya akan sulit mencari pria seperti itu. Rina adalah orang yang cerdas dan dia sangat hebat dalam merencanakan masa depan putrinya. "

"Rumah ini benar-benar semakin berantakan. Untungnya, nona sudah pindah." Wulan berkata dengan emosi.

Clara tersenyum,kemudian bersiap pergi ke rumah sakit untuk menjenguk nenek Santoso, setidaknya, dia harus berpura-pura melakukannya.

“Aku kebetulan juga ingin pergi ke rumah sakit untuk mengantar makanan. Nona, aku akan pergi bersama denganmu.” Vivi mengajukan diri.

“Apakah rumah sakit tidak menyediakan tiga kali makan?” Clara bertanya.

Dengan identitas nenek Santoso, dia harus tinggal di bangsal VIP setiap saat dan semua makanannya harus sesuai dengan standar bintang lima.

"Nona Ester menelepon siang tadi dan mengatakan bahwa nyanya tua Santoso ingin minum sup ginseng ayam hitam. Bibi sibuk membuat sup sore ini," Vivi menjawabnya.

Clara tersenyum sinis. Bisa makan dan minum, sepertinya nenek itu tidak terlalu parah sakitnya.

Clara pergi ke rumah sakit bersama Vivi.

Seperti yang diduga, nenek Santoso tinggal di bangsal VIP dan lingkungannya sebanding dengan hotel berbintang.

Clara datang bukan waktunya, Andika sedang di dalam bangsal menjenguk nenek.

Wajah nenek Santoso terlihat dingin dan Andika kelihatan sedikit canggung. Suasana di bangsal membeku.

Ester melihat Clara, seolah-olah seperti melihat penyelamat, dia langsung menariknya ke sebelah tempat tidur nenek Santoso.

“Nenek, bagaimana kesehatanmu?” Clara bertanya sambil tersenyum hangat.

“Sementara belum mati,” nenek Santoso menanggapiya dengan nada suara tidak senang.

Tentu saja, saat ini bukan waktu yang tepat bagi Clara untuk datang kemari dan nenek Santoso melampiaskan emosi pada dirinya.

“Baguslah kalau begitu, jadi kami sebagai cucumu tidak perlu begitu khawatir.” Clara menjawab sambil tersenyum. Kemudian mengambil rantang termos dari tangan Vivi dan meletakkannya di meja samping.

nenek Santoso hanya merasa napasnya tersumbat di dadanya, dan dia hampir tidak bernapas.

Dia bilang dirinya "Sementara belum mati" dan Clara menjawabnya “Baguslah kalau begitu" ! Gadis ini benar-benar mengira bahwa dia tidak akan bisa mati karena marah!

“Abang sepupu Liu.” Clara tersenyum dan menyapa Andika .

Andika dengan akrab mengobrol beberapa kata dengan Clara, setelah itu, dia pamit dan pergi.

Setelah Andika pergi, Ester baru menyadari bahwa ponselnya masih ada di atas meja kopi.

“Clara, ponsel Andika ketinggalan, Kamu bantu aku mengantarkan ponsel ini untuknya .” Ester menyerahkan ponsel itu pada Clara.

Setelah dia mempermalukan keluarga Santoso, dia tidak berani mengangkat kepalanya di depan Andika dan dia merasa sangat tidak percaya diri.

Clara tidak berdaya, setelah mengambil ponsel itu, dia keluar mengejarnya.

Clara naik lift dan terus mengejar sampai pintu rumah sakit dan tidak melihat Andika . Kemudian dia mencoba untuk pergi ke tempat parkir bawah tanah untuk mencarinya.

Clara berkeliling di tempat parkir dan benar dia melihat Andika di sana. Saat dia ingin berjalan ke arahnya, tiba-tiba dia melihat Andika tidak sendirian, ada seorang wanita di dalam pelukannya dan keduanya terlihat sangat dekat.

"Kamu benar-benar pergi ke rumah sakit untuk menunjukkan kesalehanmu. Apakah kamu masih memikirkan Ester? Jika kamu menyukainya, katakan saja padaku, aku tidak akan mengganggumu ..."Elaine berkata sambil menangis dengan keras. .

"nenek Santoso adalah nenekmu, dua keluarga akan menikah, jadi bagaimanapun etika harus dijaga. Apakah kamu masih tidak memahami isi hatiku?" Andika membujuk dengan lembut.

Clara benar-benar tidak bisa melihatnya lagi, kemudian berbalik dan pergi.

Dia menyerahkan ponsel itu kepada penjaga keamanan tempat parkir dan melaporkan nomor mobil Andika, kemudian meminta penjaga keamanan untuk menyerahkannya kepada Andika, lalu dia naik lift ke atas.

Di bangsal, Ester sedang menyuapi sup kepada nenek Santoso.

Vivi duduk di samping dengan bosan dan sambil menunggu.

Ketika nenek Santoso melihat Clara kembali, dia tidak ingin lagi meminum sup ayam, dia memarahi Rina dan Elaine dengan emosi, dan bahkan dia juga memarahi Andika .

Clara hanya mendengarkannya dan tidak ikut membelanya. Sejujurnya, masala ini benar-benar diluar kendalinya.

Clara dengan sabar mendengarkan nenek Santoso mengutuk dan memarahi ibu dan putri keluarga Muray selama lebih dari satu jam, telinganya sampai sakit. Saat dia akan pergi, tiba-tiba, Ester berseru dan menangis di pangkuan nenek Santoso.

“Ester, apa yang terjadi? Jangan menakuti nenekmu.” nenek Santoso bertanya kepada Ester sambil merangkul bahunya.

Tidak peduli bagaimanapun dia bertanya, Ester tidak berbicara. Wajah nenek Santoso memucat.

Clara benar-benar khawatir tentang tekanan darah nenek Santoso, dan Ester tidak tahu apakah dia bodoh atau tidak berbakti. Dia bahkan tidak mengerti bagaimana cara bersikap demi kebahagiaan orang tua.

Clara kemudian balik lagi dengan pasrah dan mengambil ponsel Ester yang ada di samping, tiba-tiba melihat foto di tempat tidur yang dikirimkan Elaine kepadanya.

Meskipun kontennya tidak diekspos, tetapi itu cukup ambigu.

Tubuh Andika dan Elaine ditutupi selimut, tubuh bagian atas Andika telanjang, sedangkan Elaine mengenakan baju tidur bertali dan bersandar di dadanya, wajahnya terlihat menawan.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu