Suami Misterius - Bab 1000 Sampai Jumpa, Mantan Pacar

Nyonya Jiang mengambil paha ayam dan meletakkannya ke mangkuk Sugar, lalu melanjutkan : “ Tadi pagi ayahmu pergi untuk membahas tentang kontrak. Dan tiba-tiba dia menerima panggilan dari Kak Chen yang mengatakan bahwa kamu telah kembali. Dia pun langsung tidak memperdulikan tentang kontrak lagi dan pulang dengan terburu-buru. ”

“ Memang ayah yang paling menyayangiku. Jika tidak, bagaimana mungkin orang-orang mengatakan bahwa anak perempuan adalah kekasih di kehidupan lampau ayah. ” Sugar berkata sambil tersenyum.

Tuan Jiang meletakkan sumpitnya dan bertanya dengan sungguh-sungguh : “ Bagaimana hubunganmu dengan Aldio akhir-akhir ini? ”

“ Untuk apa membicarakan tentangnya. ” Sugar menghindari pertanyaan tersebut.

“ Karena kamu sedang menghindari topik ini. ” Tuan Jiang berkata.

Ketika Tuan Jiang tahu bahwa putrinya berpacaran dengan Aldio, dia sangat tidak menyetujuinya. Namun, keluarga mereka sangat demokratis, putri mereka juga sudah besar, sehingga mereka tidak dapat ikut campur atas hubungan putrinya.

Biasanya, ketika mereka menyebut nama Aldio, Sugar pasti akan terus membicarakan tentangnya. Tetapi hari ini ketika Nyonya Jiang menyebut nama Aldio, Sugar tampak menghindarinya.

Tidak ada seorang pun yang lebih mengerti putrinya daripada ayahnya sendiri. Tuan Jiang pun segera menyadari bahwa terjadi sesuatu antara putrinya dan Aldio.

“ Aku sudah putus dengan Aldio. ” Sugar meletakkan sumpitnya dan berkata.

“ Putus? Kenapa kalian putus? ” Nyonya Jiang tercengang dan bertanya.

“ Aku merasa bahwa kita tidak cocok, jadi kita pun memutuskan untuk putus. ” Sugar berkata sambil mengangkat bahunya.

Tuan Jiang juga meletakkan sumpitnya, lalu memandangnya dengan tatapan tajam dan bertanya : “ Apakah Aldio memperlakukanmu dengan tidak baik? ”

“ Tidak. ” Sugar menggelengkan kepalanya dan berkata : “ Aku yang memutusinya. ”

Tuan Jiang menatapnya dengan tatapan dalam, lalu terdiam sejenak dan kemudian berkata : “ Baguslah jika kalian sudah putus, dia memang tidak cocok untukmu. ”

Sugar menundukkan kepalanya dan matanya sedikit berair, tetapi dia tidak berani menangis di depan orang tuanya. Dia pun langsung berdiri dengan tergesa-gesa dan berkata : “ Ayah, ibu, aku sudah kenyang. Aku kembali ke kamar dulu. ”

Sugar melarikan diri ke kamar dan membanting pitunya. Dia bersandar di pintu dan perlahan berjongkok dan menangis.

Meskipun perjalanan cinta ini sangat singkat, namun itu hampir membuatnya merasa hancur. Tangan Sugar memegang dadanya dan merasakan sakit di bagian dadanya.

Sugar menyeka air mata di wajahnya dengan lengannya, lalu kembali ke tempat tidur dan tidur dengan kepala tertutup. Begitu dia bersiap untuk tidur, tiba-tiba ponsel yang ada di meja samping tempat tidurnya berdering.

Sugar mengulurkan tangan dan mengambil ponselnya. Tanpa melihat layar ponsel, dia pun langsung menjawab panggilan itu dan dia mendengar suara Aldio dari panggilan tersebut.

“ Aku mendengar bahwa kamu sudah kembali? ”

Ketika mendengar suaranya, Sugar terdiam dan langsung bangkit untuk duduk di tempat tidur. Dia memegang ponselnya dengan erat dan berkata : “ Ya. ”

“ Ada beberapa barangmu yang masih ada di tempatku. Datang dan ambillah jika kamu tidak sibuk. ” Kata Aldio.

“ Baik. ” Sugar mengangguk. Mereka sudah putus, maka sangat tidak pantas jika barang-barangnya masih berada di tempat mantan pacarnya. Kemudian, dia pun berkata : “ Apakah malam ini kamu ada di rumah? Aku akan ke sana malam ini. ”

“ Baik. ” Jawab Aldio.

Sugar tidak berbicara dan langsung mengakhiri panggilan tersebut.

Dia melihat jam di ponselnya, lalu turun dari tempat tidur untuk mencuci mukanya, merias dan mengganti pakaiannya dan kemudian pergi.

Sugar tidak membawa mobilnya kembali, jadi dia pun keluar dengan mengendarai mobil Nyonya Jiang.

Dia sangat akrab dengan perjalanan menuju apartemen Aldio. Mobil secara perlahan memasuki komunitas dan akhirnya berhenti di depan gedung apartemen.

Sugar menggesek kartu untuk masuk ke kemudian berjalan ke lift. Pada akhirnya, dia berhenti di depan rumah Aldio.

Dia membawa kunci di tasnya, tetapi dia memutuskan untuk membunyikan bel pintu.

Mungkin karena dia takut. Dia takut akan melihat sesuatu yang tidak ingin dilihatnya ketika dia membuka pintu ini.

Dua minggu yang lalu, ketika dia baru saja kembali dari syuting iklan di luar negeri, dia berencana untuk memberinya kejutan. Namun akhirnya, ketika dia membuka pintu, ada seorang wanita keluar dari kamar mandi dengan terbungkus handuk, postur tubuhnya sangat seksi dan menawan.

Meskipun Aldio telah menjelaskan bahwa tidak ada yang terjadi antara dirinya dan wanita itu, namun Sugar tidak dapat percaya lagi padanya. Dia sudah tidak dapat membedakan, apakah Aldio memang tidak berencana untuk melakukan apapun dengan wanita itu atau karena kedatangannya yang telah mengganggu mereka.

Hal serupa telah terjadi beberapa kali. Dia sudah sering melihat Aldio berhubungan intim dengan wanita lain.

Mungkin, ketika seorang pria sedang bersosialisasi di luar, mereka harus melakukan hal itu. Namun, hal seperti ini bukannya tidak dapat dihindari, tetapi hanya tergantung apakah pria tersebut ingin menghindarinya atau tidak.

Ayahnya tidak pernah bersosialiasasi dengan wanita mana pun demi ibunya. Tetapi Aldio tidak dapat melakukannya, mungkin. . . dia tidak bersedia melakukannya.

Setelah bel pintu berdering beberapa kali, pintu pun akhirnya dibuka oleh Aldio.

“ Bukankah kamu mempunyai kunci? Mengapa kamu masih membunyikan bel pintu? ” Aldio minggir untuk membiarkannya masuk.

“ Bagaimana jika ada tamu di rumahmu, aku khawatir akan menganggu kalian. ” Sugar melewatinya dan berjalan masuk dengan sepatu hak tingginya.

Aldio mengikutinya dan berkata sambil mengerutkan keningnya : “ Aku sudah menjelaskannya padamu berulang kali. Waktu itu benar-benar adalah sebuah kesalahpahaman. Dia adalah sekretaris perusahaan dan dia hanya datang untuk membawakanku dokumen. Dan ketika dia minum air, dia tidak sengaja membasahi pakaiannya, jadi dia pergi ke kamar mandi untuk mengeringkannya. . . ”

“ Aldio! ” Sugar memotongnya dan kemudian berkata sambil tersenyum menyeringai : “ Apakah kamu menganggapku sebagai orang bodoh! Membasahkan pakaiannya ketika membawakan dokumen? Apakah setelah pakaiannya basah dia harus pergi ke kamar mandi dengan telanjang? Aldio, apakah kamu menganggapku sebagai orang bodoh? Apakah kamu berani mengatakan bahwa wanita itu tidak memiliki niatan terhadapmu? ”

“ Bahkan jika dia memiliki niatan terhadapku, apakah aku harus terjebak olehnya! Aku sudah memecatnya, apa lagi yang kamu inginkan! ” Aldio berkata dengan ketidak berdayaan.

Sugar menatapnya, lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

“ Aldio, aku tidak ingin membuat masalah denganmu, aku hanya merasa sangat lelah. Aku tidak tahu seperti apa kamu dulu, mungkin ketika kamu bersama denganku, kamu benar-benar memiliki konvergensi.

Mungkin, aku yang terlalu serakah. Aku menginginkan seseorang yang dapat mencintaiku seperti ayah dan ibuku. Oleh karena itu, menjadi kekasihku, Sugar, hanya boleh mencintaiku seorang dan tidak boleh ada orang lain. ”

Setelah selesai berbicara, Sugar berjalan ke atas dan memasuki ruang ganti untuk membereskan barang-barangnya.

Barangnya sangat banyak. Jika dia ingin mengepak semua barangnya, mungkin membutuhkan waktu setidaknya satu hari. Sugar tidak ingin menyia-nyiakan waktunya, jadi dia hanya mengambil beberapa barang berharga.

Satu koper kecil sudah cukup untuk mengisi barang-barang berharganya. Setelah membereskannya, dia pun bergegas berjalan turun dengan membawa kopernya.

Di ruang tamu lantai pertama, Aldio sedang duduk di sofa sambil merokok. Dia menundukkan kepalanya dan pandangannya sangat suram.

Sugar berhenti di tangga sejenak dan kemudian mengibaskan tangannya di hidunganya dan batuk-batuk.

Aldio mengeluarkan rokok di ujung jarinya di asbak. Biasanya, dia tidak akan merokok di apartemen karena Sugar tidak suka mencium aroma asap rokok.

Dia memegang rokoknya, lalu berdiri, berjalan ke hadapannya dan melihat koper yang dibawanya sambil bertanya : “ Mengapa hanya ini saja? ”

“ Aku tidak dapat membawa begitu banyak, lagipula, sebagian besar dari barang-barang itu dibeli olehmu. ” Sugar berkata sambil mengangkat bahunya.

“ Karena aku membelinya untukmu, berarti itu merupakan milikmu. Barang yang telah kubeli, tidak akan kuambil kembali. Berikan alamatmu padaku, aku akan meminta orang untuk memindahkannya untukmu. ” Kata Aldio.

“ Terserahmu. ” Sugar tersenyum dan berkata : “ Lagipula, hanya tersisa beberapa pakaian, sepatu dan tas. Berdasarkan kepribadian Presdir Aldio, anda pasti tidak akan menggangguku dengan hal-hal ini. ”

Dia berkata dengan santai, tetapi ekspresi wajah Aldio menjadi semakin suram dan bibirnya berkerut.

Sugar memaksakan dirinya untuk tersenyum, lalu melambai padanya dan berkata : “ Sampai jumpa. Ketika kita bertemu lagi, maka kamu sudah menjadi mantan pacarku. ”

Setelah selesai berbicara, Sugar menundukkan kepalanya dan membawa kopernya pergi. Ketika dia sudah membelakangi Aldio, matanya pun langsung dipenuhi air mata.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu