Suami Misterius - Bab 605 Bagaimana Aku Membalas Dirimu Yang Membullyku

Elanos dikritik habis-habisan oleh Luna, harga dirinya terlihat hampir habis terinjak, ia terlihat hampir menangis. “Luna, aku tahu kamu orang yang bicara apa adanya, namun terhadap orang baru juga tidak boleh terlalu kejam.”

Sutradara Guo melerai, lalu berkata : “Tetapi, karakter Arania ini memang tidak sesuai dengan Nona Rugos, bagaimana kalau Nona Rugos memerankan sahabat tokoh utama.”

Tentu saja sutradara Guo tidak berharap Elanos memerankan tokoh utama wanita filmnya, itu sama saja merusak karyanya, akan merusak masterpiecenya. Namun ia tidak tahu jelas bagaimana status Elanos ini, sehingga tidak berani sembarangan menyinggungnya. “Dengan tokoh wanita ketiga sudah ingin membujuk kami? Paling tidak harus tokoh utama kedua.” Milan berkata dengan tidak puas. “Tokoh utama kedua sudah ditentukan, salah satu investor film ini Wang Dong yang merekomendasikannya langsung.” Kata produser. Dalam sebuah film, bos besar tidak bisa disinggung, mereka menyelipkan orang yang ingin mereka selipkan, membuat para produser film cukup kewalahan. Milan mengkerutkan bibirnya, berkata dengan angkuh : “Kami sama sekali tidak kenal siapa itu Wang Dong , karena masalah karakter tidak bisa dibicarakan baik-baik, kami rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, lebih baik biarkan Presdir Sutedja yang membicarakan dengan kalian langsung.”

“Kamu ingin suamiku mengatakan apa?” Clara tiba-tiba buka suara, matanya yang indah menatap lurus kearah Elanos dan Milan, sorot matanya begitu dingin. “Kalian begitu ngotot menginginkan tokoh utama dalam film ini, begitu yakin suamiku akan mendukung kalian, apakah kamu pikir kamu sangat memuaskan suamiku diatas ranjang? Atau dalam perutmu ada benih suamiku, sehingga kamu bisa naik drajat dengan mengandalkan perutmu?”

Setelah Clara mengatakannya, ia langsung menyalakan recorder ponselnya, bahkan sengaja melambaikannya didepan mereka. Maksudnya sudah sangat jelas, asalkan Elanos berani bicara, dia akan berani membawa itu sebagai bukti untuk menuntut Rudy selingkuh, lalu mengeluarkannya dari kartu keluarga.

Seketika seisi ruangan menjadi hening, akhirnya Nyonya Sutedja menunjukkan wibawanya, semua orang memasang wajah penuh penantian. Wajah Elanos langsung menjadi pucat, ia menggigit bibirnya tidak berani bicara. Clara melempar ponselnya keatas meja, berkata dengan datar, “Kalau tidak bicara, itu artinya tidak ada. Kalau begitu, tujuan Nona Rugos datang hari ini, anda ingin mendapatkan tokoh dengan memanfaatkan bakat anda.”

“Benar sekali, Elanos kami berada dibidang ini sekian tahun lamanya, aktingnya tidak perlu diragukan lagi. Hanya tidak pernah mendapatkan tokoh yang saja, untungnya sutradara Guo bersedia memberikanny kesempatan, kami sudah melihat tokoh wanita ketiga dalam cerita ini, sepertinya lebih sesuai dengan Elanos .” Milan segera menjawab. Dia berada dibidang ini sudah begitu lama, Nyonya Sutedja ini bukanlah karakter yang bisa disinggung, kalau masih tidak tahu diri juga, maka mereka tidak akan bisa mendapatkan apapun. Setelah Luna mendengarnya, dalam hati tertawa sinis. Semua bekerja didunia entertain yang sama, manager Elanos ini tidak buta juga, ia bisa melunak secepat itu. Sementara Clara sama sekali tidak pernah berniat untuk mendesak siapa pun, dia bangkit berdiri dan berkata dengan hormat, “Maaf, aku ke toilet dulu.”

“Kebetulan, aku juga ingin ke toilet. Barengan saja.” Luna juga bangkit berdiri, keduanya berjalan berdampingan keluar ruangan. Mereka berdua berjalan di lorong hotel yang panjang, menapaki karpet yang empuk, sama sekali tidak terdengar suara langkah sepatu hak. “Kamu jarang bicara setajam itu.” Clara berkata sambil tersenyum tipis. “Berjalan dibidang ini, sudah pernah melihat berbagai macam orang, aku selalu sangat sopan pada artis-artis yang tidak terkenal, namun Elanos ini sungguh memuakkan, aku pernah bertemu yang menjadi pelakor, namun baru kali ini melihat ada orang yang begitu ngebet menjadi pelakor.”

“Sudah melakoni bidang ini begitu lama namun masih tidak terkenal juga, bisa dimengerti mengapa ia bisa begitu ngebet menjadi simpanan orang. Jujur saja, suamiku punya tampang dan juga kekuasaan, menjadikannya sasaran adalah hal yang wajar.” Clara berkata sambil tersenyum, senyumnya penuh dengan cibiran. “Dibidang ini, ada yang mengandalkan wajah, ada yang mengandalkan keberuntungan, ada juga yang mengandalkan kemampuan juga koneksi, tentu saja ada yang mengandalkan tubuh untuk menjadi terkenal. Masing-masing mengandalkan kemampuan yang dimiliki. Elanos ini, jelas-jelas tidak sanggup menjalani hidup susah, namun malah berpura-pura tidak menjual diri. Bagaimana mungkin ada begitu banyak jalan mulus untuknya, aku rasa jalan yang tersisa hanyalah menjual tubuhnya. Didunia entertain, memang ada aturan yang mengandalkan kemampuan, namun bukan hanya dengan mengandalkan kemampuan saja. Ada banyak aktris yang memulai dengan cara menemani para investor, namun semuanya memanfaatkan koneksi untuk bisa naik. Paling tidak artis yang kubimbing, tidak ada satu pun yang naik daun menggunakan koneksi. Oh, kamu pengecualian.”

“Kenapa denganku?” Clara bertanya. “Bukankah kamu sudah dibooking oleh Tuan muda Rudymu.” Luna berkata dengan serius. “Aku yang membooking dia ya, jangan tertukar!” Clara berkata dengan serius. Mengingat apa yang terjadi terdahulu, Rudylah yang menipunya untuk membiayai semua kebutuhan hidupnya. “Clara, hubungan kalian akhir-akhir ini tidak ada masalah bukan?” tiba-tiba Luna bertanya. “Seharusnya tidak.”

Clara menjawab dengan singkat, “Kenapa?”

“Bukan apa-apa, hanya merasa akhir-akhir ini sikapmu sedikit aneh. Atau karena iklan saat itu sehingga membuat hubungan kalian menjadi canggung? Orang seperti Elanos , lompat sana sini seperti monyet, cepat atau lambat pasti akan kena batunya. Kecuali suamimu buta baru bisa tertarik padanya.”

Setelah Clara mendengarnya, ia langsyng tersenyum sambil menggeleng. Dia sama sekali tidak menganggap Elanos , hanya saja sikap Elanos yang membuat masalah membuatnya tidak bisa membiarkannya, bahkan terkadang membuatnya kesal. Sepertinya semenjak kemuculan Rahma Mirah dalam hidupnya, setiap orang yang berhubungan dengan Rahma Mirah entah kenapa selalu membuatnya begitu gerah. Mungkin ini karena insting wanita, Clara terus merasa ada hal buruk yang akan terjadi. Keduanya mengobrol dan berjalan sampai lobby hotel lantai satu. Mereka bisa langsung melihat Rudy yang sedang duduk di sofa lobby hotel. Kakinya yang jenjang saling bertumpu dengan santai, ia duduk disana dengan begitu gagah. Dia menunggu disana cukup lama, namun ia sama sekali tidak terlihat tidak sabar. “Suamimu sudah menunggumu, pergilah.” Luna berkata sambil tersenyum. “Kalau begitu aku pergi dulu, wakilkan aku untuk menyampaikan pada sutradara Guo dan para kru di dalam sana.”

Clara melambaikan tangan pada Luna, lalu melangkah dengan anggun kearah Rudy. Diseberang sana, Rudy sudah bangki berdiri dan menyambutnya, dia sudah terbiasa mengulurkan lengan dan merangkul pinggangnya. “Kenapa bicara begitu lama?” dia bertanya dengan asal. “Bertengkar dulu didalam.” Kata Clara. “Menang?” Rudy berkata sambil tersenyum, sudut bibirnya agak mengangkat. “Kalau aku bilang kalah?”

“Tentu saja harus membantumu untuk memenangkannya, bagaimana mungkin istri Rudy boleh dibully orang.”

Rudy berkata dengan nada seharusnya, tatapannya jatuh diwajahnya, ada senyum hangat yang menghiasi wajahnya. “Kalau begitu bagaimana aku membalas dirimu yang sudah membullyku?”

“Itu harus lihat bullyan seperti apa dulu, kalau yang diatas ranjang, bukankah kamu juga merasa sangat nikmat.”

Rudy mendekatkan bibir tipisnya ke telinga sambil merangkulnya, tatapan menggoda mengunci tubuhnya, seolah sangat menikmati wajahnya yang memerah bagaikan apel segar dan meminta untuk digigit. “Mengenai urusan diluar ranjang, aku tidak akan membully wanitaku.”

Clara memelototinya dengan wajah memerah, dia merasa sekarang dia sedang dibully, dasar bajingan tengik.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu