Suami Misterius - Bab 1187 Semakin Lama Semakin Pintar Menggoda

“Hanya sesimple itu?” Keyra malah merasa ini tidak masuk akal, “Kamu bermain catur dengan ayahku, menang atau kalah?”

“Ada yang menang dan ada yang kalah. Kemampuan paman sangat hebat, seharusnya itu karena dia mengalah padaku.” Alfy berkata dengan santai.

Keyra mengangguk dan menghentikan topik pembicaraan ini, lalu mengalihkan ke topik yang lain : “ Rimi itu, kamu jangan perdulikan dia. Aku dan dia…….”

“Aku tahu.” Alfy mengangguk dengan senyum yang hangat, “Dia adalah teman yang tumbuh bersama denganmu.”

“Kami hanya tumbuh bersama saja. kamu jangan berpikir sembarangan.” Keyra menjelaskan dengan tergesa-gesa.

“Hmm.” Alfy menjawab singkat, lalu merangkul pinggangnya yang ramping secara tiba-tiba.

Keyra yang tidak menduga gerakannya, langsung terhempas kedalam pelukannya, nafasnya dipenuhi oleh aroma nafasnya yang segar. Dia meringkuk dalam pelukannya, membuat pipinya tanpa terasa perlahan merona.

“Kamu tidak perlu menjelaskan dengan begitu tergesa-gesa, aku juga tidak berpikir sembarangan. Hanya saja, melihatmu begitu akrab dengan pria lain, aku tetap bisa merasa cemburu.” Alfy mendekat ke telinganya dan berkata dengan suara yang lembut dan pelan.

Keyra : “……..”

Dia merasa wajahnya sekarang sudah bukan hanya merona lagi, tapi sudah terasa mendidih. Tuan muda Sanusi, sepertinya semakin lama semakin pintar menggoda.

Keduanya berdiri sesaat di gerbang depan dengan perasaan tidak ingin berpisah, dia menundukkan kepalanya dan mencium Keyra dengan lekat, baru pergi dengan mengendarai mobilnya.

Keyra kembali ke villa, melihat Remon yang duduk di sofa sambil mengangkat kakinya, seketika amarahnya memuncak..

“ Rimi !” Keyra berteriak dengan murka dan menghampiri Remon dengan kesal.

Remon yang sedang mengangkat kepalanya menggigit buah cherry, hampir saja dibuat tersedak oleh teriakannya yang mendadak, dia segera merangkak pergi dari sofa dan bersembunyi dibalik Clara.

Remon kabur, Keyra mengejar, keduanya mengelilingi sofa ruang tamu beberapa putaran.

“ Rimi, kulitmu sudah gatal dan minta digaruk ya. Ngapain kamu datang dan membuat onar.” Keyra berkata sambil menunjuk Remon dari seberang.

“Kak Wilson yang menyuruhku datang, aku juga disuruh.” Remon sangat pengecut dan langsung menyebut nama Desta.

“Kakakku menyuruhmu datang kamu langsung datang, kamu penurut sekali ya. Kamu takut padanya dan tidak takut padaku ya sekarang!” Keyra langsung menerkamnya, Remon langsung berkelit dan berhasil menghindar, membuat Keyra gagal menangkapnya lagi.

Remon sejak kecil sudah dimasukkan ke sekolah militer, refleksnya sangat bagus. Meskipun usianya masih muda, namun dia sangat peka terhadap gerakan. Keyra ingin menangkapnya memang bukan hal yang mudah……

Namun Remon benar-benar takut pada Keyra si macan betina ini, kalau tidak takut untuk apa menghindar. Ketika kecil, mereka begitu dekat, orang tua mereka selalu berniat menjodohkan mereka. Pernah sekali ibu Remon bertanya padanya, bagaimana kalau nanti setelah dewasa menjadikan Key sebagai menantu. Remon menggelengkan kepalanya sampai hampir putus.

Dia menikahi seekor macan betina pulang, bukankah dia akan dibully habis-habisan seumur hidupnya.

“Paman dan bibi Sunarya, ibuku masih menungguku untuk pulang, aku pergi dulu, kapan-kapan baru kembali untuk menengok kalian.” Remon tidak berani mengusiknya tapi masih bisa menghindarinya, setelah berpamitan dengan Rudy dan Clara, dia langsung kabur dengan cepat.

“Sudah, jangan ribut lagi, sudah larut, semua kembalilah ke kamar masing-masing.” Setelah pergi, Clara melambaikan tangan, dalam sekejap ruang tamu menjadi kosong.

Setelah Clara dan Rudy kembali ke kamar, mereka langsung membicarakan Alfy.

“Menurutmu putra Keluarga Sanusi ini bagaimana?” tanya Clara.

Rudy tidak mengatakan baik juga tidak mengatakan buruk, hanya menjawab dengan datar, “Aku merasa kamu cukup menyukai anak ini.”

Clara tersenyum sambil mengangguk, “Iya, penampilannya baik, latar belakang keluarga juga baik, tata kramanya juga lumayan, aku merasa dia cukup memadai dalam berbagai aspek.”

“Hmm.” Jarang sekali Rudy mengangguk setuju. Setelah bermain beberapa putaran dengan Alfy, ketika menang tidak sombong dan ketika kalah tidak kecewa, cukup bisa menahan diri. Key sungguh pintar memilih calon.

“Permainan caturnya bagus, wine dia juga baik, seharusnya personalitynya tidak akan terlalu buruk.”

“Hanya saja sikapnya terlalu datar dan dingin.” Clara sedikit menyayangkan, ternyata didunia ini memang tidak ada manusia yang sempurna.

“Pria yang bersikap sedikit tenang dan dingin tidak apa. Tidak ada manusia yang sempurna. Kalau ada orang yang terlalu sempurna, itu pasti karena dia terlalu hebat berpura-pura, itu malah membuatku waspada.”

“Jarang sekali ada orang yang bisa menarik perhatianmu.” Clara berkata dengan nada menggoda, “Tapi kenapa aku merasa kamu terlihat tidak begitu senang.”

Rudy mengetatkan bibirnya, meskipun calon yang dibawa pulang putrinya sangat baik, namun entah kenapa Rudy tetap merasa tidak senang ketika melihat Alfy.

……

Alfy pertama kalinya datang berkunjung kerumah, meskiipun ada Rimi yang membuat keonaran kecil, namun masih termasuk lamcar.

Keyra merasa lega dan tidur nyenyak sepanjang malam.

Hari keduanya saat berangkat ke kantor pengacara, suasana hatinya begitu baik, ia bahkan bersenandung lirih ketika berjalan ke ruangannya.

Dina sedang duduk di ruangan menunggunya, “Senang sekali? Kamu beristirahat dengan baik akhir pekan ini ya.”

“Uhm, lumayan.” Keyra mengangkat alisnya dengan wajah sumringah.

Namun Dina malah memberitahu sebuah kabar padanya dengan wajah tanpa senyum sama sekali, “Kasus Daria sudah mendapatkan keputusan akhir, putri Direktur Li mendapat hukuman penjara 20 tahun, kasihan sekali.”

Keyra sempat tercengang sesaat, sebenarnya hasil ini tidak jauh dari perkiraannya. Bagaimana pun ini kasus pembunuhan. Mendapat hukuman 20 tahun penjara, seharusnya pengacaranya juga sudah berusaha secara maksimal.

Keyra duduk didepan komputer memeriksa dokumen tanpa bicara sepatah kata pun.

Dina malah melanjutkan : “Aku mendapat kabar, setelah kejadian, putri Direktur Li sama sekali tidak mengatakan apapun, ia juga tidak bekerja sama dengan pengacara. Mungkin dia sudah teramat dan sangat kecewa terhadap ayahnya dan juga dunia ini.”

Dina membalas tatapannya dan menjawab : “Aku punya seorang sahabat, setelah orangtuanya bercerai, dia hidup bersama ayah dan ibu tirinya. Pernah sekali dia bertengkar dengan ibu tirinya dan tanpa sengaja mendorong ibu tirinya itu dari tangga dan menyebabkan ibu tirinya terluka parah, sehingga dia dihukum penjara dua tahun. Tahun pertama dia masuk ke dalam penjara, membuatnya meninggal dalam penjara, ketika itu ia baru berusia 19 tahun. Hingga saat ini aku masih mengingat bagaimana wajahnya, aku masih ingat terakhir bertemu dengannya sebelum masuk penjara, dia berkata padaku kalau hidup itu sangat melelahkan, apakah dengan mati semua akan berakhir. Lalu dia memilih untuk mengakhiri hidupnya. Tidak lama setelah dia meninggal didalam penjara, aku mendengar kalau ayahnya menjadi gila dan di kirim ke rumah sakit jiwa.”

Setelah Keyra mendengar ini, tangannya memegang erat mouse dan terdiam cukup lama.

Keyra jarang sekali tidak terlalu sibuk hari ini, siangnya dia mengajak klien bertemu, malamnya dia pulang lebih awal.

Dia ingin mengajak Diana shopping bersama, ia berencana mempersiapkan hadiah untuk Erwin.

Alfy sudah datang berkunjung ke rumah kediaman Sunarya, sudah seharusnya ia juga mengunjungi ayah Alfy.

Keyra keluar dari kantor pengacara, menelepon nomor Diana, telepon berdering cukup lama baru diangkat oleh Diana.

“Kenapa baru mengangkat telepon, jangan bilang kamu dan kakakku sedang berbuat hal yang tidak senonoh.” Keyra bergurau.

“Aku sedang berada di rumah kediaman Zhou, Novanya sedang membuat keributan yang cukup besar. Kita bicara lain kali, kamu jalan-jalan saja sendiri.” Setelah Diana mengatakannya, ia langsung mematikan telepon dengan tergesa-gesa.

Keyra berkeliling di pusat perbelanjaan seorang diri, namun tidak menemukan hadiah yang sesuai, sehingga ia memutuskan untuk pulang.

Diana baru pulang setelah malam, dia terlihat begitu lelah, wajahnya terlihat begitu buruk.

“Ada apa sebenarnya?” Keyra bertanya dengan penasaran.

“ Novanya tidak puas dengan hasil persidangan pertama, dia ingin naik banding, dia tetap ingin putri Keluarga Li membayar dengan nyawanya. Persidangan itu butuh uang, biaya pengacara juga tidak murah, Jay tidak punya uang, Novanya tetap bersikeras tidak ingin pergi dari rumah kediaman Zhou, dia tetap ingin ibuku mengeluarkan uang. Ibuku sepertinya tidak tahan dengan kelakuan mereka, sehingga ia sudah pindah ke rumah keluarganya.”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu