Suami Misterius - Bab 32 Sisa Mainan Aku

Elaine sudah terlambat untuk mencegah, Dia tidak keburu menghentikannya lagi.

Clara mengambil ponselnya dan melihatnya dalam mode merekam. Dia mematikan fungsi perekaman, dan kemudian dengan jijik mengembalikan ponsel itu ke Elaine.

"Ini semua sisa mainan aku, kamu pikir itu menarik!"

Elaine tertangkap basah di tempat, wajahnya langsung berubah, dan emosinya memuncak. "Kamu keluar!" teriaknya kepada Wulan, yang saat itu sedang menonton lelucon itu.

Wulan mengabaikannya dan pura-pura tidak mendengar. Di keluarga ini, satu-satunya yang bisa memerintahnya hanya Nona Muda di keluarga tersebut.

Tapi kemudian, mendengar Clara berkata, "Wulan, kamu pergi dulu." Dia sambil membuat isyarat dengan tatapan mata kearahnya.

Wulan segera merespon dan buru-buru mendorong pintu keluar.

Hanya ada Clara dan Elaine yang tersisa di ruangan itu, Suasana menjadi tegang.

"Clara, kalungku, kembalikan padaku!"

"Kalung?" Clara dengan nada cemoohan menjawab, "Kakak, apakah masuk akal barang yang sudah dikasih lalu dimintain kembali?"

"Aku tidak peduli, Kamu harus segera mengembalikannya padaku." Elaine menatapnya dengan ganas.

Clara mengangkat bahu dengan santai dan terlihat tak berdaya. "Maaf, kalung itu tidak aku kembalikan, Aku sudah menjualnya, Karena kalung itu diukir dengan kata-kata, setelah emas putih dilelehkan, itu dapat dijual menurut hitungan gram, dan bisa dapat sedikit uang. Tetapi kualitas permatanya benar-benar bagus, Meskipun ditafsir dengan harga murah, aku masih bisa membeli tas edisi terbatas. Jika kamu suka, aku bisa memberikannya kepada kamu. "

"Kamu!" Elaine marah sampai tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia mengangkat tangannya ingin memukul Clara.

Clara malah gerak cepat dan meraih tangan Elaine, lalu menamparnya dengan sangat kuat.

Elaine menutupi wajahnya yang sakit dan menatap Clara dengan pandangan tidak percaya,dan tidak bisa merespon karena bingung. Clara biasanya terlihat lemah lembut. Dia bahkan tidak bisa berbicara dengan suara keras. Elaine tidak pernah menyangka bahwa dia akan ditampar oleh Clara.

"Kamu, beraninya kamu memukulku?"

"Kamu duluan mengangkat tangan dan ingin memukul orang, apa aku tidak boleh melawan? Elaine, kamu benar-benar seperti Pejabat Negara yang berkuasa dan semena-mena terhadap rakyat biasa, Sayangnya, kamu bukan pejabat negara, dan aku bukan orang biasa! Ini keluarga Santoso, Aku marga Santoso.

Clara mengucapkan kata demi kata dengan tegas, Dia mengingatkan Elaine bahwa dia adalah penguasa di keluarga ini, dan Elaine dan ibunya disini hanyalah numpang hidup disini saja.

Pipi Elaine merah dan bengkak, dan suasana hati dan emosinya hampir tak terkendali. Dia menarik Clara dan mengaum: "Ibuku dan ayahku benar-benar saling mencintai. Ibumu adalah pihak ketiga yang tak tahu malu, kamu hanya anak bajingan, mau sombong apa kamu di sini..."

"Elaine, hentikan!" Suara marah Yanto memecah histeria Elaine.

Baru saja, Clara memberi Wulan sebuah isyarat dengan pandangan mata, artinya, minta dia membawa Yanto masuk ke sini, Tapi, selain Yanto, ada juga Rina.

Rina tidak berkata apa-apa, langsung pergi ke arah Elaine, mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan menamparnya. Tapi, walau telapak tangannya terangkat tinggi, tetapi jatuh dengan lembut, hanya pasang gaya seolah-olah menampar dengan keras saja.

"Kamu omong kosong apa! Clara adalah Nona Muda keluarga Santoso ini. Kita hanya numpang tinggal disini, Aku akan mengusirmu jika kamu membuat onar lagi."

"Bu!" Elaine menutupi wajah dengan kedua tangannya, air mata bercucuran, dan tangisannya sangat ekstrem. "Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Pada awalnya, Ibu dan Ayah adalah pasangan yang saling mencintai dan melahirkan kakak dan aku, seseorang dengan kekuasaannya memisahkan ibu dengan paksa."

Mata Rina memerah, tetapi dia masih memarahi: "Itu urusan orang tua, kamu tidak berhak untuk bicara."

"Bu, kamu tidak mengizinkan aku untuk berbicara, Apakah kita harus hidup dengan itu sepanjang hidup kita. Jelas Clara yang mengambil kalungku, aku hanya memintanya untuk mengembalikan, Dia tidak hanya tidak mengembalikannya kepadaku, tetapi juga menamparku. Dia baru saja mengakui bahwa dia telah menjual kalungku, Kalung itu adalah hadiah ulang tahun dari Marco! "

"Ini hanya sebuah kalung, Clara adalah adikmu. Karena dia suka, kamu seharusnya memberikan itu padanya." Rina berkata dengan lembut.

Gaya bicaranya sungguh ada seni, Dia bisa dengan mudah membuat orang masuk ke arah pembicaraannya, Dia mengatakannya dengan sangat indah, tapi sebenarnya dia membuat Clara menyandang status sebagai pencuri.

Benar saja, setelah mendengar ini, wajah Yanto menjadi gelap dan matanya berubah.

"Clara, apakah benar kamu mengambil kalung kakakmu dan menamparnya?" tanya Yanto.

"Jika aku bilang aku tidak mengambilnya, Aku juga tidak memukulnya. Apakah Anda percaya padaku?" Clara tersenyum pahit, dan melanjutkan, "Ayah, Apakah Anda pernah mendengar ada pepatah mengatakan : Jika kamu ingin menyakiti seseorang, kamu bisa menambahkan tuduhan bahkan menfitnahnya?"

Setelah mendengar ini, Yanto sedikit mengernyit, mencoba berpikir keras. Lalu beralih untuk menatap Elaine dengan tatapan lebih tajam.

Rina sangat jeli, Dia segera pergi dan meraih tangan Clara dan berkata dengan lembut, "Clara, Tante percaya padamu, Kakakmu pasti salah paham tentang kalung itu."

"Bu!" Elaine menangis lebih keras.

"Dari kecil ke besar, kakak dan aku hanya bisa menahan penderitaan, ibu hanya ingin kami telan dan menahan diri, Kita tidak diizinkan untuk mengatakan sepatah kata pun di depan ayah. Bukankah kakak dan aku adalah putri kandung ayah ! Bahkan ibu lebih peduli pada Clara daripada kami. Bu, aku ini putri kandungmu. Sampai kapan kita harus mengalah! "

"Kamu diam." Rina menegur dengan galak, tapi matanya memerah.

"Bu." Elaine langsung menerjang ke pelukan Rina, ibu dan putrinya menangis bersama.

Di satu sisi, Clara juga bisa melihatnya dengan mata dingin dan tersenyum kecut. Langkah Rina "Mengalah untuk menang" bahkan membuat dia berdecak kagum tidak bisa menahan diri untuk bertepuk tangan.

Dari kecil hingga besar, Rina selalu memberikan perhatian penuh padanya dan penuh kasih sayang, terlihat dari penampilan Rina yang sangat meyakinkan, tidak perduli apakah itu gaun atau rok baru, atau makanan yang lezat, Rina selalu membiarkan dia memilihnya terlebih dahulu, setelah itu sisanya untuk Yunita dan Elaine, Ketika dia sakit, dia juga dirawat oleh Rina.

Clara dulu juga berpikir bahwa Rina benar-benar baik pada dirinya sendiri dan sangat menghormatinya. Tidak lama kemudian, ketika Clara mulai mengalami banyak hal dan sangat menderita sehingga dia mulai mengerti apa yang disebut dengan singa berbulu domba karena Rina sangat pintar akting.

Tapi Yanto jelas tidak mengerti, atau dia tidak ingin mengerti. Dalam hatinya, Rina adalah wanita yang dicintainya.

Wajah Yanto jelas terlihat mereda, Dia ingin menghibur istri dan putrinya yang terkasih yang sedang menangis bersama, Mungkin karena ada Clara di sana, dia jadi ragu-ragu.

"Buat apa menangis? Itu hanya sebuah kalung, Aku akan menyuruh Sekretaris memilih satu untuk Elaine besok." Yanto menghela nafas.

Clara membuka laci di bawah lemari dan mengeluarkan sebuah kotak perhiasan yang berat.

"Tante Rina, ini ada beberapa kalung yang ditinggalkan oleh ibuku. Jika kakak Elaine menyukainya, semuanya untuk kakak saja." Clara berbiacara dengan lembut, matanya memerah seperti anak kecil yang tidak berdosa, seperti ingin menangis, suaranya serak seperti orang tersedak.

"Maaf, ibuku menggunakan kekuasaan dan memisahkan Tante dan ayah dengan paksa. Apabila kepedulian dan cintamu padaku membuat kakak merasa tidak nyaman, Aku akan meninggalkanmu rumah ini, Sebaiknya aku tinggal disekolah saja. "

Sesudah itu, Clara tanpa ragu langsung berlari keluar ruangan, tanpa melihat ke belakang lagi, Dia juga menyeka air matanya dengan akting dan gaya yang menyakinkan.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu