Suami Misterius - Bab 1123 Bagaimana Mengejar Seorang Pria

"Aku punya otak. Jika Alfy benar-benar memiliki wajah manusia dan hati binatang. Aku wanita yang cantik alami ini, berbakat dan seksi, mengapa dia tidak menyukaiku ataupun menggodaku dan malah terlihat ingin menghindar ribuan mil menjauh dariku."

Dina, "..." Bantahan sesat Keyra ini tampaknya sangat masuk akal. Dan benar-benar membuat Dina tidak tahu bagaimana membantahnya.

"Bantu aku membuat janji bertemu dengan Alfy, kasus ini butuh kerja sama darinya."

Keyra melihat Dina yang tidak mengatakan apa-apa, jadi dia pun memberi perintah serius kepadanya.

"Kasus ini yang butuh kerja sama darinya atau menjalin kasih yang butuh kerja sama darinya?”

Tanya Dina mengedipkan mata menggodanya.

"Keduanya sama-sama butuh."

Jawab Keyra.

"Key, kamu tidak pernah suka dan mau untuk mencampur adukan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.”

"Iya."

Keyra mengangguk, dengan nada serius seperti sedang melakukan tugas, "Membahas urusan pekerjaan dulu,, baru setelah itu membahas urusan pribadi. Aku pastikan tidak akan aku campur aduk.”

Dina, "..." Dia memberi isyarat "oke" dengan tangannya, lalu berjalan keluar kantor dengan tak berdaya.

Namun, tidak mudah sekali untuk membuat janji bertemu dengan Alfy.

Dina menghubungi sekretaris Alfy berkali-kali atas nama perusahaan firma hukum. Tapi sekretaris itu menolak dengan berbagai alasan dan alasan-alasan itu tak terbantahkan.

Keyra juga menelepon ponsel pribadi Alfy dan selalu saja asistennya yang menjawab. Kalau tidak sedang rapat ya bertemu klien.

Mengirim pesan WeChat pun sama sekali tidak dibalas juga.

Keyra tiba-tiba menyadari, jika seorang pria tidak mau menerima kedatangan kita. Maka walapun meminta nomor teleponnya dan bahkan menambahkan WeChat, itu semua tidak berguna.

"Kelihatannya, tidak peduli urusan pribadi ataupun urusan pekerjaan, Tuan Muda Sanusi tidak mau bekerja sama ya."

Dina menompang pipinya di tangannya dan menatap Keyra sambil tersenyum menggodanya, seolah sedang menonton pertunjukan yang bagus.

Sangat jarang sekali melihat Nona Sunarya pusing dan bingung seperti ini.

“Tidak peduli mau bersembunyi dan menghindar seperti apa, pasti dia tetap harus menghadapinya. Bantu aku periksa... " Baru Keyra bicara setengah kalimat, Dina sudah menyerahkan sebuah catatan ke depan Keyra.

"Aku sudah memeriksanya untukmu. Ini adalah alamat apartemennya. Namun, menurutku tidak baik bagi Nona besar Sunarya ini tiba-tiba datang ke apartemennya, Bagaimana jika Alfy tidak menghiraukanmu lalu mengusirmu begitu saja. Atau menuntutmu karena membobol apartemen pribadinya, maka yang ada kamu akan kehilangan muka."

Ketika Keyra selesai mendengarkan, dia tidak bisa menahan kelopak mata bergetar dan langsung membelalakkan matanya, dia tidak akan begitu menyedihkan sampai harus diusirkan.

"Jadi, aku sudah memeriksa satu hal lagi untukmu. Di akhir pekan, jika tidak ada jamuan makan malam apapun. Alfy suka pergi ke gym di dekat apartemennya.

Aku pribadi menyarankan agar kamu lebih baik pergi ke gym untuk menemuinya."

Setelah Dina selesai berbicara, dia menempelkan catatan sticky note lain langsung di tubuh Keyra.

Keyra merobek sticky note di bahunya, lalu berseru sambil menyeringai, "Terima kasih ya."

Keyra melihat alamat gym di sticky note itu dan bertanya sambil berpikir, " Dina, menurutmu, bagaimana cara mengejar pria ya?"

"Apa kamu bercanda? Malah kebalikan, Nona Sunarya memang masih perlu untuk mengejar pria.

Tunjukkan identitasmu dan langsung hentikan dia!"

Dina mengangkat telapak tangannya, menepuk pundak Keyra dengan kuat dan berkata dengan bersumpah.

Keyra, "..." Mengapa dia selalu merasa kalau Dina sedang membodohinya.

Selama akhir pekan ini, Keyra sengaja mengosongkan semua pekerjaannya, bahkan pelanggan terpenting pun dijadwalkan bertemu di minggu depan.

Dia mengikuti alamat yang diberikan oleh Dina dan langsung pergi ke gym.

Gym ini menggunakan sistem keanggotaan, jadi hanya anggota yang bisa masuk dan mereka tidak akan menerima pelanggan dengan seenaknya.

Keyra pun harus membuat kartu keanggotaan setengah tahun. ketika dia menggesek kartu banknya untuk membayar, dia merasa sakit dan tidak ikhlas.

Modal dan biaya mengejar seorang pria benar-benar tidak rendah.

Mungkin takdirnya saja yang tidak baik. Dia telah menghabiskan dua hari seharian di gym, tapi masih saja tidak bertemu Alfy.

Hingga pada minggu malam, ketika dia selesai mandi karena sudah tidak sabar dan berniat pergi dari gym, baru dia melihat Alfy berjalan masuk dari pintu masuk gym.

Dia tidak mengenakan pakaian formal, dia hanya mengenakan kaos berkera polo warna biru tua dengan celana panjang kasual. Tangan kanannya memegang rokok yang masih menyala dan tangan kirinya dimasukkan di saku celananya.

Dia datang dengan seorang teman dan mereka berdua berjalan sambil mengobrol. Ekspresi di wajahnya sungguh lembut, gerakannya mulai dari tangan hingga kaki terlihat sangat elegan, benar-benar seorang tuan muda kaya yang bermartabat.

Matanya yang dalam menyipit, tapi dia tidak memperhatikan ada Keyra dan langsung berjalan ke atas bersama temannya.

Sedangkan Keyra masih terus menatapnya dengan tatapan kosong, seolah seluruh tubuh Alfy begitu bersinar.

Alfy seperti api dan dia seperti ngengat. Dia seolah tidak bisa menahan dan mengendalikan diri untuk segera mendekatinya.

Keyra tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk memegang dadanya, tanpa bisa dijelaskan detak jantungnya berdetak semakin cepat dan napasnya begitu berantakan.

Kakinya seperti memiliki kesadarannya sendiri dan mulai bergerak ke arah Alfy.

Perhatian Keyra terfokus pada Alfy, jadi dia tidak memperhatikan orang lain.

Bahkan dia tidak menyangka, ketika dia baru saja melangkahkan kaki ke tangga, ada seorang pria berlari ke arahnya dari sisi lain dan langsung menabraknya.

"Hei cantik, kenapa kamu sengaja menabrakku."

Pria itu sepertinya berusia tiga puluhan, dia memiliki tubuh kekar, tercium bau rokok dan alkohol dari mulutnya yang sangat tidak sedap dan menyesakkan.

Tanpa sadar Keyra mengerutkan kening dan menjawab dengan tidak sabarnya, "Arah kita berdiri sekarang ini, bagaimana bisa aku menabrakmu. Apa mengambil video cctv untuk melihat siapa yang menabrak siapa?"

Pria itu tampak tercengang. Dia memandangi Keyra dari atas sampai bawah.

Keyra baru saja mandi dan mengganti pakaian olahraganya, sekarang dia mengenakan kemeja sifon cantik dan rok selutut. Rambut panjangnya yang basah terurai begitu saja, sungguh terlihat sangat indah.

Pria itu tanpa sadar menggerakkan jakunnya dan menelan air liurnya.

“Wow, pandai membantah dan mengelak ya kamu."

Keyra memelototinya, terlalu malas untuk mengurusi pria itu. Dia pun melewati pria itu dan mencoba pergi dari sana.

Namun, pria itu tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan ramping Keyra, terlihat tidak mau melepaskan Keyra sama sekali seperti penguntit.

"Hei cantik, kamu sudah menabrakku, sekarang kamu belum selesai bertanggung jawab padaku loh."

Dia memiliki nada bicara seperti sedang menggoda seorang wanita baik-baik, beberapa orang yang ada di belakangnya tertawa menonton keributan menarik ini.

"Lepaskan."

Kata Keyra dingin.

"Aduh, marah nih. Kamu terlihat lebih cantik saat marah."

Pria itu terus tersenyum dan menyeringai, dia mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Keyra.

Keyra memalingkan muka menghindarinya, dia sudah lelah dan kehilangan kesabaran.

"Aku katakan sekali lagi, lepaskan!"

Wajah putih dan halus itu, tampak begitu dingin bagaikan sebuah ukiran.

Meskipun nona besar Sunarya terlihat berperilaku sangat baik dan sopan, tapi bukan berarti dia tidak memiliki temperamen wanita-wanita kaya yang pemarah.

Sedangkan pria ini jelas-jelas membuatnya sangat kesal.

"Tidak ku lepaskan, lalu apa yang bisa kamu lakukan padaku..." pria itu masih berkata tanpa menyadarinya. Tapi begitu suaranya jatuh, dia menjerit seperti babi yang sedang dibunuh.

Keyra langsung memutar tangan pria itu begitu saja dan langsung memukul lengan pria itu dengan keras hingga tulangnya patah.

Dia mempelajari trik ini dari Diane. Meskipun kemampuannya tidak sehebat profesional, tapi persendian pria kekar ini mudah ditemukan.

Setelah itu, Keyra mengulurkan tangannya dengan tajam untuk menyelesaikan masalah dengan pria dan teman-teman pria itu yang mencari masalah dengannya.

Orang-orang ini, walaupun terlihat begitu kekar dan kuat. Tapi mereka tidak bisa berkelahi dengan baik.

Mereka semua jatuh kesakitan di lantai dan masih saja berteriak, "Kamu, tunggu saja ya...." Keyra memandang mereka dari atas, matanya yang indah tampak tenang, "Margaku Sunarya, nama keluarga Sunarya sepertinya mudah ditemukan. Kalau memang punya kemampuan silahkan datang dan temui aku, aku tunggu.”

Ketika Keyra selesai berbicara, dia berbalik dan berjalan naik ke atas dengan cantiknya.

Namun, begitu dia sampai ke lantai dua, dia baru menyadari kalau sosok Alfy sudah menghilang.

Keyra tidak bisa menahan diri mengutuk para pria tadi dengan suara rendah, rasanya dia ingin kembali ke bawah, menarik pria kekar berkepala babi itu lalu memukulnya lagi dengan keras.

Dia berjalan mengelilingi lantai ini, tapi masih saja tidak melihat bayangan Alfy. Ketika dia sudah kesal, tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang lembut dan rendah di belakangnya.

"Apa kamu mencariku?"

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu