Suami Misterius - Bab 1121 Jangan Bersikap Bodoh Lagi Kedepannya

"Oh," jawab Desta santai, "Mungkin dia punya pacar baru, tetap tidak ada hubungannya dengan kita."

Diana mengangguk dan tidak melanjutkan topik pembicaraan ini.

Diana ingin kembali ke perusahaan, Desta pun mengantarnya ke Big Zhou Movie.

Diana melepaskan sabuk pengamannya, lalu mencondongkan tubuh mendekat ke Desta, mencium bibirnya dengan kuat, lalu membuka pintu dan turun dari mobil

Desta menurunkan jendela mobilnya, memandangi Diana berjalan menaiki tangga. Sepertinya Diana sedang mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan langsung membuangnya di tong sampah samping tangga. Lalu, Diana berbalik dan melambaikan tangan kepada Desta, lalu mengangkat tangannya ke atas kepala dan membuat tanda love dengan tangannya itu.

Desta menggelengkan kepalanya dan tersenyum, hingga melihat sosok Diana yang perlahan menghilang dari pandangan matanya. Baru setelah itu, dia melajukan mobilnya lagi.

Desta berjalan masuk ke kantor presdir, baru saja mengetik di komputernya tiba-tiba sekretaris masuk dan berkata dengan ragu-ragu “Tuan Sunarya, ada nona bernama nona Megan yang sudah menunggu anda di ruang resepsionis.Tapi, dia belum ada janji bertemu ”

Setelah Desta mendengarkannya, dia menatap sekretaris itu dengan tenang “Tidak ada janji bertemu, kenapa dia bisa masuk?”

“Cal, Cal...”

Sekretaris itu tidak menyelesaikan kata-katanya, Calming lebih dulu masuk dengan santainya ke dalam “Aku yang membiarkannya masuk. Dia terus saja menempel di pintu masuk utama perusahaan dan terus menolak untuk pergi. Orang yang tidak tahu mungkin mengira kalau dia itu maskot perusahaan kita."

Desta tidak bicara dan meminta sekretaris untuk merapikan materi rapat. Lalu, mengambil materi itu lalu masuk ke ruang rapat.

Rapat kuartal biasanya berlangsung cukup lama. Rapat ini berlangsung hampir empat jam. Ketika rapatnya selesai, langit sudah gelap.

Desta keluar dari kantor, Calming dan manajer keuangan mengikutinya dari sisi kanan dan kiri. Manajer keuangan terus bicara dengan Desta, sesekali Desta mengerutkan kening, sesekali juga dia mengangguk.

Pada saat ini, Megan tiba-tiba muncul dari samping lalu menghalangi jalan mereka.

"Desta, ada hal yang ingin aku katakan padamu.”

Manajer keuangan itu sedang melaporkan kerjanya dan meminta instruksi kerja. Tapi tiba-tiba disela seperti ini, membuatnya sangat kesal. Dia tidak peduli siapa Megan, dia langsung berteriak marah “Siapa kamu? apa kamu tahu siapa presdir Sunarya ini! memang kamu bisa seenaknya minta bicara dengannya. Banyak orang yang juga ingin mengatakan sesuatu kepada presdir Sunarya. Jika Presdir Sunarya harus mendengarkan semuanya, bisa-bisa keluar serangga dari telinganya. Satpam, mana satpam ini...”

Manajer keuangan berteriak memanggil satpam dan ingin mengusir Megan keluar.

Desta mengerutkan kening dan tidak berkata apa-apa, Calming semakin siap menyaksikan keributan yang menarik. Megan langsung panik, dia buru-buru menarik lengan Desta. Namun, Desta terlihat biasa saja, tapi dengan cepat dia melangkah ke samping menghindarinya.

Megan pun tidak meraih apapun, bahkan dia tidak menyentuh salah satu sudut pakaian Desta. Karena buru-buru dia malah menabrak tubuh sekretaris pria.

Keduanya pun bertabrakan dan Megan jatuh ke pelukan pria itu, sekretaris pria itu tampak sangat canggung.

Mata Megan memerah, dia seperti akan menangis tapi tetap memaksa diri untuk menahan tangisannya.

Alis Desta yang tajam seperti pedang naik, tanpa mengatakan apa-apa, dia berbalik dan berjalan menuju kantor presdir.

Megan mengertakkan gigi dan mengikutinya. Kali ini, tidak ada yang menghentikannya.

Megan berjalan masuk ke kantor presdir. Melihat Desta melemparkan dokumen ke meja kerjanya lalu mengambil kotak rokok dan korek api. Setelah itu, dia menyalakan koreknya dengan santai.

Asap rokok itu perlahan mengepul di ruangan dan baunya cukup enak dicium. Tapi, Megan adalah wanita hamil jadi dia sangat sensitif sekali. Dia batuk-batuk dan mual, tapi dia harus menahan semua ini, lalu berkata “Desta, pamanku ditangkap polisi.”

Desta menatapnya, tatapan matanya begitu tenang dan tidak ada kehangatan di dalamnya.

Megan menggigit bibirnya dengan keras dan melanjutkan ucapannya, "Pamanku ditangkap, kamu kan yang memerintahkan semua ini dan yang ada di belakang ini semua?”

Belum lama ini, paman Megan dibawa pergi oleh polisi karena ada masalah kualitas yang serius dalam proyek tersebut. Saat ini, keluarga dari Megan menangis dan meminta bantuan kemana-mana.

"Memerintahkan?" Desta akhirnya berkata dengan nada dingin, "Apa aku memerintahkan pamanmu untuk menipu dan mengurangi bahan material, lalu membuat kualitasnya jadi jelek seperti ini?”

“Pamanku terus mengurangi bahan, kenapa kamu baru sekarang mempermasalahkan ini!” teriak Megan dengan kesal. Dia langsung kehilangan kesabarannya, keningnya tampak kesal dan begitu sinis.

Pamannya salah karena mengambil jalan pintas dengan mengurangi bahan ketika dia mengerjakan proyek itu. Desta tidak mempermasalahkannya, ini adalah kebaikan hati Desta. Dan jikapun mempermasalahkan, itu sudah hal yang wajar. Tapi bagaimana pun, Megan tidak mendapat untung apa-apa.

Megan hampir tidak bisa mengendalikan emosinya dan lanjut berkata, "Kamu pernah bilang, proyek ini adalah kompensasi yang diberikan untukku. Jadi, pamanku mengurangi bahan, kamu dari dulu tahu hal ini dan tidak pernah mempermasalahkannya. Desta, bisa tidak kamu membiarkan semua dan melepaskan pamanku pergi.”

“Tidak bisa, dia yang bersalah, dia yang menerima resikonya.” Jawab Desta.

“Yang kamu mau katakan adalah ini semua salahku, iyakan!” kata Megan tersenyum dingin. Lalu dia mencibir dengan berkata “Karena aku pernah menemui Diana, jadi kamu menggunakan pamanku untuk melampiaskan emosi dan marahmu?”

“Hal ini tidak bisa dianggap melampiaskan amarah, tapi ini adalah sebuah peringatan.” Desta menjentikkan ujung rokok dengan jarinya, lalu lanjut berkata “Ya benar sekali, proyek ini memang kompensasiku untukmu. Karena bagaimanapun, aku masih bertanggung jawab atas lukamu. Jadi, ketika pamanmu mengurangi bahan, aku tidak pernah mempermasalahkannya. Lagi pula, jika ingin mempermasalahkannya, hal yang bermasalah tidak hanya ini.”

Mata dingin Desta melirik sinis ke Megan, seolah Desta bisa menembus apa yang dipikirkan Megan.

Mata Megan mengelak tatapan Desta, dia sama sekali tidak berani menatap mata Desta.

Awalnya, Megan memang berbohong. Setelah dia terluka, dokter mengatakan kalau luka itu mungkin akan mempengaruhi kesuburan dan kehamilannya kedepannya. Tapi dia menyesatkan hal ini dengan membuat Desta mengira kalau dirinya itu mandul. Dia pun juga pergi ke Diana dengan bersumpah dan mengatakan kalau dia hamil, ini adalah sikap bodoh yang malah jadi tamparan di wajahnya sendiri.

"Maaf, aku yang terlalu gegabah, aku yang bersalah. Apa kamu bisa melepaskan pamanku, aku mohon, tolong lepaskan pamanku.”

Desta menghela nafas, suara dingin bercampur dalam asap itu, mencapai telinga Megan.

"Megan, aku katakan dengan sangat jelas di awal kalau proyek ini adalah sebuah kompensasiku untukmu. Tapi landasan dari ini semua adalah, kita bersama dengan cara baik maka pisahpun harusnya dengan cara baik. Tapi, bukan untuk membiarkanmu mengadakan apa yang tidak ada. Sehingga mengganggu kehidupan tenangku dan istriku.

Karena kamu sudah mengakui kalau kamu salah. Maka kamu harus membayar harga atas kesalahanmu itu. Kali ini adalah sebuah peringatan, tapi lain kali itu adalah hukuman.”

Selesai Desta bicara, dia mematikan rokok dengan menekan keras ujung rokok dengan jarinya di asbak kristal. Dia mengambil jasnya yang ada di sandaran kursi, lalu berjalan keluar dengan kakinya yang panjang, jelas sekali kalau dia tidak berencana untuk terus bicara dan berdebat dengan Megan.

Saat berpapasan dengan Megan, dia akhirnya melontarkan kalimat, "Megan, aku selalu menganggapmu orang pintar dan tahu keadaan saat ini. Hanya saja kali ini, aku harap kamu tidak akan bersikap bodoh lagi kedepannya.”

Begitu pintu kantor dibuka lalu tertutup, Desta pergi. Ini sudah jam pulang kerja, karena ada istri dan anak yang menunggunya di rumah, jadi Desta pasti ingin segera pulang ke rumah.

Sedangkan Megan membeku di tempatnya, seolah-olah semua kekuatannya telah terkuras. Bahkan dia tidak dapat menangis lagi.

Megan tidak ingat bagaimana dia pergi dari tempat itu. Tapi begitu dia sampai di rumah, dia terhuyung-huyung beberapa langkah sebelum akhirnya mendarat membaringkan diri di sofa.

Ibunya, bibinya serta sepupunya semua ada di sana. Tapi sepertinya tidak ada yang memperhatikan ekspresi wajah Megan yang tampak tidak senang dan lesu. Mereka malah dengan tidak sabar terus bertanya “Bagaimana, apakah tuan muda Sunarya bilang kalau dia mau melepaskan pamanmu?”

“Lalu masalah proyek ini, proyeknya sudah dikerjakan setengah, sisa proyek yang tertinggal harus segera dilanjutkan. Pembayaran terakhir tidak boleh kurang sedikitpun.” Kata bibinya Megan dengan tidak sabar.

Megan pusing karena kebisingan yang dibuat mereka, dia memegang keningnya dengan tangannya, lalu menjawab dengan tidak sabar, "Desta tidak akan peduli dengan paman. Tolong siapkan uang untuk menyewa pengacara. Jika kamu tidak dapat membayar kompensasi pembebasan paman, maka paman mungkin akan masuk penjara."

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu