Suami Misterius - Bab 228 Akan Direbut Orang

Clara kemudian meninggalkan kru dan kembali ke hotelnya.

Gevin dan mobil sport Ferrari merahnya berhenti didepan pintu hotel.

"Mau kemana makan? Makanan hCina atau makanan Barat? Aku akan menyuruh orang memesan tempat terlebih dahulu," kata Gevin.

Clara juga mendengus dengan marah, tanpa sadar meningkatkan nada suaranya, "Makan apa! tadi sudah menyuruhmu pergi, mengapa kamu masih berada di sini! Apakah kamu telah lama tinggal di luar negeri, tidak mengerti bahasa dalam negeri? atau tendangan kemarin itu terlalu ringan, dan kamu ingin mengulangi lagi. "

Gevin menatap Clara yang sedang marah, tiba-tiba ia merasakan bahwa pada saat dia marah ternyata imut. Setelah Clara mengaum, dia berkata, "Aku kembali merenungkannya, dan merasa bahwa kita masih tidak akrab, Jika menikah sekarang memang terlalu tergesa-gesa."

"Jadi?"

“Jadi, Clara kita berpacaran dulu,” jawab Gevin dengan spontan.

Clara: "..."

Dia tiba-tiba menyadari bahwa terdapat hambatan komunikasi dengan Tuan Sutedja. Karena ia menyuruhnya untuk pergi tetapi dia sepertinya tidak mengerti.

Karena kata-kata itu tidak berfungsi, maka ia hanya bisa beraksi, Clara menggerakkan pergelangan tangannya beberapa kali kemudian langsung meninjunya. Setelah beberapa kepalan, Gevin akhirnya pergi dengan patuh.

Setelah itu Clara menyimpulkan bahwa cucu tertua keluarga Sutedja benar-benar pengen dipukul.

Clara kemudian kembali ke kamar hotel, wajah Melanie terkejut karena mengetahui bahwa dia telah memukul Gevin.

"Dia merupakan cucu tertua keluarga Sutedja dari empat keluarga besar. kamu memukul hingga ia melarikan diri."

"Kalau tidak? aku tidak menyukainya apakah masih menggantungnya?" Jawab Clara.

"Iya juga sih," Melaine mengangguk setuju.

Ini sama seperti penolakan Clara terhadap Handy Han. Karena sudah ditakdirkan tidak memiliki masa depan, lebih baik menolaknya secepat mungkin, agar tidak memberikannya kesempatan sehingga tidak saling menunda.

Orang yang tidak ingin menyerahkan hidup kepadanya tetapi ingin memiliki hubungan spesial, inilah yang paling brengsek.

“Tetapi, itu adalah keluarga Sutedja, kepala dari empat keluarga besar, apakah kamu benar-benar tidak ingin mempertimbangkannya lagi?” Melaine merasa sayang sekali.

"Apa yang harus dipertimbangkan lagi? Jika bertemu orang kaya langsung tergoda, bahkan aku sendiri akan memandang rendah diri sendiri." Clara tidak menyukai cowok brengsek otomatis juga tidak menyukai cewek matre.

Ketika dia sekolah, dia juga terpesona oleh seni bela diri dan di antara tokoh bela diri, Clara paling menyukai Jin Yong.

Tuan Jin Yong pernah berkata: Cinta yang paling ideal adalah cinta pada pandangan pertama, dari awal hingga akhir, kemudian menjadi tua bersama.

Clara tidak percaya cinta pada pandangan pertama, tetapi dari awal hingga berakhir dan menua bersama-sama adalah kehidupan yang ia dambakan. Karena itu, biarpun pria maupun wanita terhadap cinta harus tulus dan setia.

Tetapi jika tidak bisa melakukannya, tetap jomblo saja dan jangan menyakiti orang lain.

“Aku pergi mandi, tolong bantu aku memesan makanan.” Clara berjalan ke kamar mandi dengan membawa pakaian gantinya.

...

Pada saat yang sama, Rudy juga mengetahui bahwa Gevin menarik Clara pergi ke kantor catatan sipil untuk menikah.

Mengenal hal ini Ardian juga bertanya kepada Rudy apa yang terjadi.

Rudy tidak berbicara, sifatnya yang individualis, tidak ingin menjelaskan. Sebaliknya, membuat Ardian sangat marah.

Raymond orang yang paling suka berbergosip, tidak melihat situasi masalah kali ini langsung menambahkan.

Begitu keduanya keluar dari ruang rapat, Raymond berjalan ke samping Rudy berkata, "Aku baru saja mendengar bahwa nenek kalian telah berjanji jika Clara menikah dengan Gevin ia akan memindahkan 10% saham dari Sutedja Group kepadanya. "

“Um,” setelah Rudy mendengarkan, ia menjawab dengan cuek.

Kontrak pemindahan saham nenek Sutedja dibuat oleh departemen hukum, dan departemen hukum itu adalah orangnya. Rudy sudah mengetahui hal ini sebelum kontrak pemindahan itu dikirim kepada Clara.

"Umm apa? Rudy, bisakah kamu memberikan sedikit tanggapan, wanitamu akan direbut orang." Raymond tidak puas dengan penampilan acuh tak acuh Rudy.

“Tidak heran jika sisa harta keluarga wanita tua itu, ia berikan kepada Gevin” jawab Rudy dengan santai.

"10% saham Sutedja Group, nenek Sutedja membuka persyaratan yang begitu bagus, apakah Clara tidak tergoda? Rudy, jika kamu tidak bergegas lagi, dia mungkin akan mengikuti Gevin memanggilmu dengan sebutan paman." Kata Raymond

Rudy tiba-tiba berhenti dan menatapnya dengan dingin, melemparkan laporan yang berada ditangan ke badan dia. "Perencanaan ini tidak lulus, buat ulang lagi."

Raymond memegang laporan perencaan itu dengan wajah cemberut. Menghadap punggung kepergian Rudy berkata: "Rudy, kamu ini tidak bijaksana, tidak bijaksana.”

"Siapa menyuruhmu sembarang ngomong." Aldio Vosh datang dari belakang, menepuk pundak Raymond, dan menambahkan sebuah kalimat, "Besok aku memerlukan laporan perencanaan itu, kamu segera membuatnya."

"Cih, nimbrung aje." Raymond tidak tahan memarahinya dengan pelan.

Keduanya berdiri didepan pintu kantor presdir, kemudian mereka melihat Rudy berjalan keluar dengan membawa jaketnya. Melewati mereka dan berjalan lurus ke lift khusus.

Raymond melihat angka secara bertahap menurun di layar bagian atas lift, dan akhirnya berhenti di lantai 1 tempat parkiran.

"Apakah kamu tidak lembur malam ini, Presdir Sutedja masih memiliki masalah yang belum terselesaikan ya."

Aldio mengangguk dan memberinya tatapan simpatik.

Rudy kembali ke apartemen, tetapi yang tak terduga adalah Clara juga berada di sana.

Sus Rani berkata, "Clara juga baru pulang, sekarang berada dikamar sedang mandi."

Rudy mendorong pintu kamar tidur dan mendengar suara desis air di kamar mandi.

Tempat tidur itu penuh dengan pakaian dan rok yang telah diganti oleh Clara, serta sebuah tas, yang setengah terbuka, didalamnya terdapat perjanjian pemindahan saham.

Kamar hotel jelas tidak seaman rumah, dokumen yang begitu penting lebih cocok ditinggalkan dirumah.

Awalnya, Clara berencana untuk pulang dua hari lagi, tiba-tiba menerima pemberitahuan dari asisten sutradara bahwa Rosa Meldi buat ulah lain, sehingga besok kru akan berhenti selama setengah hari.

Selama Clara tidak bekerja, ia sering pulang kerumah. Air di bak mandi hotel telah disiapkan, pesanan makanan Melaine juga sudah sampai, tetapi Clara tetap ingin kembali ke apartemen.

Setelah mandi, dia keluar dari kamar mandi, memegang handuk dan mengelap rambutnya yang basah.

Kemudian, dia melihat Rudy tiba-tiba muncul di kamar.

Pria mengenakan setelan gelap dan berpenampilan rapi, dengan garis renyah di pundaknya serta sepasang kaki yang lurus dan panjang membawa perasaan sedikit keren.

Dia berdiri di sana, postur tubuh yang tinggi, dan lampu kristal bersinar di kepalanya, membentuk bayangan samar, entah kenapa menambahkan suasana menjadi sedikit suram.

Clara melihat dia memegang kontrak pemindahan saham yang diberikan nenek Sutedja.

“Menurut perhitungan nilai pasar saham AS, 10% saham Sutedja Group memiliki nilai lebih dari 2 triliun, dan nenek Sutedja benar-benar ikhlas memberikannya kepadamu.” dari nada suara Rudy terdapat sedikit sindiran. Dia menundukkan kepalanya dan menyalakan sebatang rokok, mata gelapnya menatap jari-jarinya, dan seluruh orang itu tampak semakin dingin.

Clara mengikat rambutnya yang basah dengan karet dan berjalan ke samping Rudy, dia merebut rokok yang terjepit di antara jari-jari panjangnya kemudian melemparkan ke tempat sampah..

“Bagaimana, apakah kamu merasakan sedikit bahaya?”Clara tidak marah karena dia melihat barang-barangnya tanpa izin, tetapi sebaliknya ia berkata dengan nada yang agak konyol.

Jika dia benar-benar takut diketahuinya, dia tidak akan membawa pulang surat itu.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu