Suami Misterius - Bab 928 Siapapun Jangan Berharap Bisa Hidup Enak

Astrid melirik ke layar ponselnya, lalu, dia pun menekan tombol jawab.

Di telepon itu, Su Loran mengajaknya bertemu di sebuah kafe.

Astrid mana mungkin ada mood untuk minum kopi sekarang, jadi dia pun menolak dengan sopan.

“Su Loran, kesehatan tubuhku akhir-akhir ini tidak baik jadi aku tidak bisa pergi. Lain kali saja perginya.”

Di sisi lain di telepon, Su Loran tidak kesal sama sekali, sebaliknya dia malah menghibur Astrid dengan suara lembut dan hangat, “Bibi Astrid, kamu jangan terlalu sedih lagi.

Ketika periode kekacauan dan masalah ini berakhir, nanti kamu coba memohon lagi kepada nenek dan paman. Selama mereka bersedia, mereka pasti bisa membantu menjadi penjamin Petty untuk keluar dari penjara.

Cih, tapi apa yang diperbuat Rendi kali ini benar-benar sudah keterlaluan. Petty bagaimana pun juga adalah adik sepupunya, bagaimana dia bisa sekejam ini padanya...” “Su Loran, apa maksud ucapanmu?”

Su Loran belum selesai bicara, Astrid langsung memotongnya, “Petty, Petty masuk penjara ini apa ada hubungannya dengan Rendi?”

“Apa kamu tidak tahu?”

Nada suara Su Loran terdengar sangat terkejut, lalu dia langsung mengubah ucapannya, “Bibi Astrid, aku yang salah bicara. Masalah Petty yang masuk penjara ini mana mungkin ada hubungannya dengan Rendi.”

Astrid sudah mendengar jelas kalau dalam ucapan Su Loran ini ada hal yang lainnya, dia pun lanjut bertanya, “Su Loran, kamu tahu tapi masih saja mau membohongiku?

Apapun yang kamu tahu, kamu harus memberitahuku semuanya!”

Di sisi lain di telepon itu, Su Loran diam sejenak seperti memperlihatkan kalau dia masih ragu-ragu.

Pada akhirnya, dia pun menghela napas berat, lalu berkata, “Bibi Astrid, aku benar-benar tidak seharusnya banyak bicara seperti ini. Jika ada orang yang tahu aku yang membocorkan masalah ini kepadamu, aku pasti tidak dianggap dimana pun.”

“Kamu tenang saja, bibi Astridmu ini tidak akan mencelakaimu.”

Kata Astrid dengan tidak sabarnya.

“Bibi Astrid, aku, aku dengar kalau dalang di belakang kasus Petty yang masuk penjara ini adalah Rendi. Dia ingin memberi Petty pelajaran.

Kamu juga sangat memahami jelas sifat dan karakter Petty. Petty adalah orang yang agak gegabah dan ceroboh. Tapi dasar karakternya masih bagus, jadi mana mungkin dia bisa mencuri barang. Jelas-jelas kalau ini tidak benar dan pasti ada orang yang menjebak dengan memasukkan kalung itu ke tas Petty.

Aku dengar, orang yang bertabrakan dengan Petty adalah adik sepupu Raymond. Dia mengambil kesempatan ketika bertabrakan dengan Petty lalu langsung memasukkan kalung ke tas Petty.

Ya ampun, Rendi ini benar-benar keterlaluan. Walaupun ingin memberi pelajaran kepada Petty, tapi juga tidak harus sekejam ini. Petty baru berumur dua puluh tahunan, jika dia masuk ke penjara beberapa puluh tahun, maka seluruh hidupnya ini akan hancur.

Bahkan aku yang orang di luar keluarga itu saja merasa tidak tega melihat semua ini, Bibi Astrid, nenek dan juga paman juga tahu hal ini dengan sangat jelas. Hanya saja, di setiap keluarga pasti ada kesulitan yang dihadapi, nenek dan paman juga tidak mudah.”

Walaupun Su Loran bicara seperti ini, tapi jelas sekali kalau ucapan ini mengisyaratkan kalau nenek Sunarya dan Bahron berpihak kepada Rudy. Mencari dan meminta bantuan mereka pun akan sia-sia dan tidak akan membantu memberikan keadilan.

Setelah Astrid menutup teleponnya, dia hampir gila rasanya. Bahkan dia menjerit dengan keras dan juga memecahkan semua barang sampai hancur lebur.

Dia pun langsung bertekad bulat, dia tidak akan membiarkan Rendi bisa menjalani hidup enak. Dia juga tidak akan membiarkan Keluarga Sunarya hidup enak.

Perihal Astrid yang melempar dan merusak barang membuat nenek Sunarya sangat kesal, marah dan tak berdaya.

Padahal Astrid yang sakit sudah satu bulan saja, nenek Sunarya sama sekali tidak mengatakan apa-apa atau pun mengomel.

.....Satu bulan ini, bagi Clara, kehidupannya dijalani dengan begitu tenang dan nyaman.

Desas-desus di internet itu seolah tidak terlalu berpengaruh besar padanya.

Bayi di dalam kandungannya sudah lima bulan, mungkin karena dirawat dengan baik sehingga Clara sekarang bertambah berat badannya, benar-benar bulat lembut seperti alunan suara yang lembut dan anggun.

Setelah memeriksakan kandungan, dia berdiri di atas timbangan badan. Dia melihat angka yang tertera dan tak bisa menahan diri untuk menghela napas berat.

Setelah bayi dalam kandungan nanti lahir, Clara bertekad untuk diet harus diet! “Tidak gemuk, lumayan bagus kok.”

Kata Rudy. Setiap kali melihat Clara yang akan mengerutkan kening tidak senang ketika berdiri di timbangan badan, dia pasti akan langsung menghibur Clara.

Clara memelototinya, lalu dia langsung turun begitu saja dari timbangan badan dengan emosinya.

Mereka berdua pun keluar dari rumah sakit. Rudy ada tugas jadi dia kembali ke pasukan militernya.

Sedangkan Clara janjian minum teh dan mengobrol bersama Honey.

Rudy mengulurkan tangan membuka pintu mobilnya, dia memapah Clara sampai naik dan duduk ke dalam mobil. Dia memerintahkan sopir untuk berhati-hati mengendarai mobilnya.

“Semakin cerewet saja, seperti orang tua saja.”

Kata Clara tersenyum, dia mengulurkan tangan mendorong Rudy, “Kamu pergi urusin pekerjaanmu saja.”

Barulah Rudy mengangguk, dan dia pun naik ke mobil yang lain.

Clara melihat sosok Rudy yang perlahan menghilang dari pandangan liarnya. Setelah itu, baru dia memerintahkan sopir untuk melajukan mobilnya.

Mobil pun perlahan berjalan bergabung dalam lalu lintas. Clara mengeluarkan ponselnya dan memencet nomer Honey.

Di sisi lain, Honey baru saja berjalan keluar dari pintu utama perusahaan. Dia sedang mengobrol dengan Clara di telepon, lalu tiba-tiba dia dihalangi dan dihentikan oleh seseorang.

Honey pun menutup teleponnya, wajahnya sangat terkejut begitu melihat Delton berdiri di depannya.

Tidak heran kalau Honey terkejut, Delton yang sekarang berdiri di depannya sangat berbeda sekali dengan Delton yang ada dalam ingatannya selama ini.

Delton yang ada dalam ingatannya adalah pria dewasa yang sangat bersihan dan bercahaya.

Sedangkan pria di depannya sekarang adalah pria yang sangat kurus sekali. Di dagunya banyak sekali jenggot kecil yang tumbuh liar. Jika bukan karena pria itu memanggil namanya, mungkin ketika mereka saling melewati satu sama lain, Honey bahkan bisa saja mengira kalau dia orang asing yang tidak dikenalnya.

“Kamu, ada urusan apa?”

Tanya Honey dengan dingin sambil mengerutkan kening.

Tidak peduli bagaimana masa lalu, pria ini sudah menjadi orang asing yang hanya lewat saja baginya.

Sebaliknya, tatapan Delton begitu membara panas ketika melihat Honey. Dengan suara yang bergetar dan serak, dia berkata, “Istriku, aku tahu aku salah.”

Mendengar itu, Honey tanpa sadar bergetar sejenak, bulu kuduknya rasanya berdiri semua.

Setelah mereka berdua bertunangan, Delton selalu saja memanggilnya dengan sebutan istriku. Ketika itu hatinya terasa sangat manis sekali.

Tapi sekarang, begitu mendengar Delton memanggilnya dengan panggilan seperti itu, Honey hanya merasa jijik dan mual saja.

“Tuan muda Delton, kamu salah panggil orang sepertinya.

Kita sekarang sudah tidak ada hubungan apapun lagi.”

Kata Honey dengan begitu jijiknya.

“Istriku, maafkan aku ya?

Aku tahu, dulu aku yang terlalu bodoh bisa melakukan kesalahan itu.”

Suara Delton terdengar memohon.

Honey melihat sosok Delton yang terlihat kasihan. Tapi hatinya sama sekali tidak merasakan rasa simpati sedikitpun.

Dia bukanlah orang yang akan lupa orang yang menyakitinya meskipun sakit hatinya sudah hilang. Dia masih ingat jeas bagaimana pria ini mempermalukan dirinya.

“Tuan muda Delton jangan bercanda deh.

Keluargaku ini status sosialnya terlalu rendah dan tidak pantas bersanding denganmu.

Jika tidak ada hal lain lagi, tolong jangan menghalangi jalanku.”

Honey pun melangkahkan kakinya mau menuruni tangga.

Lalu, Baru melangkah sebentar, tangannya ditarik oleh Delton.

Dia menarik Honey dengan kuat. Bagaimana Honey mencoba melepaskan tangannya tetap saja tidak bisa.

“Sugar, perasaan kita selama bertahun-tahun ini, aku tidak percaya kamu bisa melupakannya begitu saja.”

Delton tidak percaya Honey bisa melupakan perasaannya padanya. Karena bagaimana pun Honey yang dulu begitu dalam perasaannya mencintai Delton. Padahal jelas ada mesin cuci tapi dia tidak menggunakannya karena lebih memilih ingin mencuci sendiri pakai tangannya baju dan juga sprei mereka. Jelas-jelas di rumah ada koki, tapi Honey malah lebih memilih memasak sendiri.

“Perasaan?

Hubungan di antara kita berdua adalah hubungan persaudaraan.

Kamu jangan memanggilku istriku lagi, aku jijik mendengarnya.

Kakak dan adik bagaimana mungkin bisa menikah, itu namanya teori sembarangan!”

Kata Honey mencibirnya. Dan dia pun sekali lagi berusaha melepaskan tangannya dengan keras.

“Delton, lepaskan aku!”

Lalu, Delton sudah menganggapnya satu-satunya penyelamat hidupnya yang terakhir. Jadi dia seolah sudah bertekad bulat akan terus menempel padanya dan tidak akan melepaskannya.

Keluarga Delton sudah bangkrut. Jika tidak mengambil uang dari keluarga Honey untuk menyelamatkan hidupnya, dia mungkin benar-benar tidak akan punya apapun lagi.

Honey masih saja tidak bisa terlepas darinya, dia sangat marah dan kesal.

Pada saat ini, semua orang sudah memandangi dan mengelilingi mereka. Hal ini membuat Honey rasanya sangat malu.

Ketika Honey sangat marah dan kesal serta tak tahu harus berbuat apa, sebuah lengan yang kuat melingkar di pinggang rampingnya. Lalu terdengar suara pria yang begitu menggoda di samping telinganya.

“Sayangku, bukannya aku minta kamu menunggu di mobil. Kenapa kamu malah berlarian di sini sih.”

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu