Suami Misterius - Bab 1273 Peraturan Permainan

Pelayan mengantar Mahen dan Ruby ke tempat yang mereka pesan, disana adalah posisi paling baik di seluruh restoran. Ketika duduk disini akan bisa melihat setengah dari pemandangan kota. Selain itu posisi ini terletak di satu ruangan yang khusus, sehingga tidak akan ada yang bisa mengganggu.

Ruby mengambil buku menu dan memesan makanan yang indah dan mahal, setelah memesan dengan cukup, dia menaikkan pandangan melihat Mahen di depannya, melihat dia yang duduk dengan malas-malasan di atas sofa, dengan pandangan melihat pemandangan diluar jendela.

Tentu saja, dia yang hanya duduk tidak bergerak dan tidak berbicara apapun sudah merupakan sebuah pemandangan tersendiri.

Ruby memberikan pesanannya kepada pelayan, sambil melihatnya dan berkata dengan tersenyum "Nona Muda Sunarya dan Tuan Muda Sanusi sangat cocok, mereka sebentar lagi akan menikah, ketika kamu pergi menghadiri upacara pernikahan mereka jangan lupa membawaku ya.”

Mahen yang mendengarnya, hanya mengalihkan pandangannya dengan tenang dan tidak berbicara.

Setelah itu, makanan yang indah itu satu per satu mulai disajikan di atas meja, jenis makanan sangat banyak, Ruby memakan sedikit setiap jenis makanan ini pun kemungkinan juga bisa kenyang, sisanya tentu saja disisakan. Sejak dia bersama dengan Mahen, dia menjalani kehidupan yang bisa membuat orang lain iri.

Setelah dia menjadi Nyonya Sutedja, seumur hidupnya dia akan bisa hidup dengan mewah seperti ini.

Ruby mengambil sumpit dan menjepit sebuah daging lobster, memakan dengan sangat nikmat, sementara Mahen yang duduk di hadapannya bahkan tidak menggerakkan sumpitnya.

“ Bagaimana kamu tidak makan?” Ruby bertanya.

“ Tidak ada nafsu makan.” Mahen membalas perkataannya dengan dingin. Dia saat ini sudah muak melihat wanita di hadapannya.

Wanita yang sudah bersamanya cukup banyak, namun yang berani menyelingkuhinya baru wanita ini saja. Tidak tahu darimana keberanian wanita ini berasal.

Ruby menikmati makanan yang menggiurkan, sambil makan sambil berkata "Aku sangat iri ketika melihat orang lain menikah. Kemarin, orang tua ku menelepon menyuruh kita untuk segera menikah, mereka sudah ingin memeluk cucu.”

Setelah dia mengatakannya, dia meletakkan sumpit, mengulurkan tangan untuk memegang tangan Mahen "Mahen, kita sudah bertunangan hampir setengah tahun, apakah sudah seharusnya menentukan tanggal pernikahan?”

Mahen melepaskan genggaman tangannya, bola matanya yang gelap berkilau sebuah pandangan yang jijik. Dia menaikkan alis dan berkata "Apakah aku pernah mengatakan bahwa aku akan menikah denganmu?”

“ Tapi kita sudah bertunangan kan.” Ruby menatapnya dengan mata yang melotot.

“ Wanita yang sudah bertunangan denganku sudah tidak bisa dihitung dengan jari. Jika aku mau menginginkan cincin yang aku berikan, bisa memenuhi satu buah truk.” Mahen berkata dengan sedikit mencemooh.

Dia bertunangan supaya menghindari ocehan dari orang tuanya bukan demi menahan dirinya.

Ruby menggigit bibirnya, ekspresi wajah yang sangat malu,namun walaupun dia marah dia tidak berani membalas perkataannya. Dia sangat mengerti jika membuat Tuan Sutedja marah, pasti tidak akan ada keuntungan sama sekali untuknya.

“ Sudahlah, aku untuk sementara tidak ingin menikah, aku tidak akan mendorongmu.” Dia memberi dirinya tangga untuk turun dan menundukkan kepala meneruskan santapannya.

Mahen yang mendengarnya, sudut mulutnya naik dengan dingin, dia sangat kagum dengan wanita yang memiliki kemampuan membenarkan ini.

Ruby adalah seorang model, demi diet dia pun tidak makan banyak, di meja bahkan masih ada beberapa jenis makanan yang tidak disentuhnya.

Dia meletakkan sumpit, meminum jus buah segar dan kemudian dengan elegan menyeka mulutnya dengan serbet makan.

“ Sudah selesai makan?” Mahen bertanya.

“ Ya.” Ruby menganggukan kepala.

“ Jika sudah selesai makan, segera pulang bereskan barangmu, aku memberimu waktu satu hari untuk pindah keluar dari apartemen yang kamu tinggali saat ini.” Mahen berkata dengan tidak ada kehangatan sedikitpun.

“ Apa maksudmu?” Ruby membelalakan matanya, memandangnya dengan tidak percaya. Sebodoh-bodohnya dia, bisa dengan jelas mendengar Mahen yang ingin mengusirnya.

“ Mahen, apakah aku melakukan sebuah kesalahan? Kamu bisa mengatakannya kepadaku, aku akan berubah" Ruby kembali mengulurkan tangannya, ingin menggenggam tangan Magen, namun dia tidak membiarkan dan menghindarinya.

Ruby memegang udara kosong, wajahnya menjadi tidak enak dilihat.

“ Apakah perlu aku ingatkan? Apakah kamu sudah puas bermain dengan Tuan Muda Bone?” Mahen bertanya dengan tersenyum.

Ruby yang mendengarnya langsung terpaku, wajahnya langsung menjadi pucat.

Ruby dan Iqbal pertama kali bertemu di sebuah acara makan malam, dia menyukai kehangatan dan elegansi dari Iqbal. Bagaimanapun, Mahen tidak pernah memperlakukannya dengan hangat, Tuan Muda Sutedja selalu memposisikan dirinya di atas orang lain.

Dia memiliki tunangan dan Iqbal juga sudah bertunangan dengan Nona Muda keluarga Maveris, mereka mengetahui, mereka berdua memiliki kerakuasan dalam hatinya. Ruby sebentar lagi akan menjadi Nyonya Sutedja, sehingga hanya ingin menikmati satu malam terakhir dengan Iqbal.

Dia sengaja memilih waktu ketika Mahen sedang dinas dan pergi membuka kamar di hotel di daerah yang terpencil, tidak disangka, Mahen bisa mengetahui hingga tahap ini. Dia mengetahui apa yang sudah dia lakukan.

“ Aku dan Iqbal, hanya melakukan kesalahan sesaat…. Mahen, maafkan aku ya?” Ruby menangis dengan deras di hadapannya.

Mahen tidak melihatnya sama sekali, dia mengeluarkan setumpuk uang dari dompetnya dan melemparkannya di atas meja, terlihat jelas untuk membayar makanan ini.

Karena makanan perpisahan, dia tidak memiliki kebiasan membiarkan wanita yang membayarnya.

Ruby yang melihatnya menjadi sangat histeris, dengan suara yang berteriak berkata "Mahen! Apakah kamu tidak pernah berselingkuh! Apa sebenarnya pasangan di dalam pandanganmu, apakah mainan yang bisa kamu suruh datang dan pergi seenaknya, kamu ingin bermain langsung bermain, jika sudah tidak ingin kamu buang di samping. Aku adalah seorang wanita, aku sudah lelah, ketika sedang sedih aku juga membutuhkan pundak untuk bersandar, aku menginginkan pelukan yang hangat, aku ingin ada laki-laki yang melindungiku! Namun apa yang sudah kamu berikan kepadaku selain uang!”

Mahen yang selesai mendengarnya, sudut mulutnya membuat senyuman yang sangat indah, namun sama sekali tidak naik ke dalam matanya.

Wanita adalah jenis yang sulit untuk dimengerti. Pada awalnya dia ingin bersama dengan Mahen karena uang, dia sudah memberinya uang, membiarkannya melakukan apapun. Setelah sudah ada uang dia menginginkan perasaan, dia pikir dirinya itu siapa? Apakah seluruh dunia ini harus berputar mengelilingi dirinya?

“ Silahkan jika kamu mau mencari laki-laki yang bisa menghibur dan melindungimu. Aku sudah mengatakan sebelumnya, jika kamu menemukan laki-laki yang kamu sukai, kamu bisa memberitahukannya kepadaku, kita bersama dengan baik dan berpisah dengan baik-baik. Namun ketika kamu masih bersama denganku, tidak boleh ada orang lain. Tentu saja hal yang sama berlaku padaku.”

Satu-satunya kelebihan dari Mahen adalah, dia tidak berhubungan sembarangan dengan orang lain. Dia tidak akan pernah memelihara dua orang wanita pada saat yang sama.

Ruby menjadi pucat, seluruh tubuhnya bergetar. Satu katapun tidak keluar dari mulutnya, dia hanya bisa terus mendengarnya yang berkata "Betul, cinta bagiku hanyalah sebuah permainan. Ruby, kamu bisa tidak ikut bermain, namun kamu tidak boleh merusak aturan permainan. Jika merusak peraturan, akan mendapatkan hukuman.”

“ Apa yang kamu inginkan?” Ruby berkata dengan suara yang bergetar, tiba-tiba terasa sebuah perasaan yang tidak enak.

“ Kamu akan segera mengetahuinya.” Setelah Mahen mengatakannya, dia langsung berdiri dan meninggalkannya.

Mahen selalu memperlakukan wanita dengan loyal. Ketika Ruby bersamanya beberapa saat terakhir ini, seorang model kecil yang biasa, bisa mendapatkan banyak peluang di tangannya.

Jika bertemu dan berpisah baik-baik, Mahen tidak akan melakukan dengan terlalu berlebihan, Ruby tetap akan mendapatkan pekerjaan yang baik. Namun saat ini dia sudah tidak tahu diri, semua sumber itu secara otomatis akan diambil kembali olehnya, dengan cepat dia akan merasakan bagaimana rasanya jatuh dari surga dan langsung turun ke dalam neraka.

Tuan Muda Bone yang terus dibicarakan oleh nya adalah laki-laki yang hangat dan melindungi, tidak tahu apakah dia bisa menolongnya.

Tentu saja tidak bisa, karena Iqbal sebentar lagi juga akan sulit melepaskan dirinya.

Keberanian yang sangat besar, berani mengeruk tembok dari Mahen, tentu saja akan mendapatkan ganjarannya. Jika dia terus berpura-pura bodoh, di kemudian hari semua orang akan berani menginjaknya dengan semena-mena.

Dia seorang Tuan Muda Sutedja tidak akan bisa hidup lagi.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu