Suami Misterius - Bab 667 Putramu Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya Denganku

“Apakah kamu mendengar langsung aku memberitahu Marco?” Clara bertanya dengan senyum dingin.

“Kalau bukan kamu masih ada siapa lagi!” masalah kehamilan Sheri, bahkan keluarga pihak perempuan pun tidak tahu.

“Aku yang memberitahu Marco.” Tiba-tiba Yani bersuara, suaranya terdengar lemah dan tidak berdaya, “Aku terus berarap kalian bisa memiliki anak, sehingga aku terus menyuruh bibi yang ada dirumah untuk memperhatikan. Bibi memberitahuku, beberapa hari di bulan lalu, ketika dia membereskan tong sampah kamar mandi, dia tidak melihatmu menggunakan pembalut, aku pikir mungkin kamu hamil, sehingga aku memberitahu Marco.

Aku tidak menyangka, masalah kehamilan yang begitu besar, kamu bahkan tidak berdiskusi dengan kami dan langsung menggugurkan anak begitu saja.”

Yani menghela nafas panjang, matanya berkaca-kaca, “Sheri, sejak kamu menikah dengan Marco, aku selalu menganggapmu sebagai putriku sendiri, kamu sungguh melukai hatiku.”

Sheri terdiam disana, sama sekali tidak menyangka kalau kejadian sebenarnya seperti itu.

Matanya memerah, menggigit bibirnya dan terdiam.

Suasana seketika menjadi hening.

Clara melihat ke sekeliling, lalu kembali melihat kearah Sheri.

“Karena hal ini sudah dijelaskan, aku ingin membicarakan hal lain. Sheri, kamu menyuruh orang untuk memnyebarkan kabar aku bertemu dengan kekasih misterius di luar negri, apa tujuanmu?”

“Sheri! Kamu yang melakukan itu?” Marco bertanya dengan sangat marah.

Sheri menggigit bibirnya tidak bicara, rona wajahnya berubah drastic.

“Katakan!” Marco membentak, “Apakah kamu pikir dengan tidak bicara maka kamu tidak akan terkena masalah!”

Tubuh Sheri menjadi kaku, kepalanya munuduk, menunjukkan kalau dia tidak mengelak.

“Sheri, kenapa kamu melakukan hal seperti ini?”

Yani menatapnya dengan wajah yang sulit percaya, seketika merasa kepalanya pusing.

Airmata Sheri akhirnya menetes tak terkendali, berkata dengan tawa pahit : “Mungkin karena iri.”

Yani memegang dadanya sambil menggeleng sedih.

“Sheri, kenapa kamu bisa seceroboh ini! Iri bukanlah alasan untuk melukai orang lain. Apakah kamu tahu apa akibat dari melakukan hal ini?

Gossip Clara berselingkuh ini tersebar begitu luas, ini sudah merusak nama baik Clara dan juga image dia.

Bukan hanya itu, kalau Rudy kurang mempercayai Clara, atau tidak bersedia mendengar penjelasan Clara, maka pernikahan dan juga hubungan mereka akan terpengaruh juga.”

“Aku rasa dia bukan iri, tapi dia sudah gila. Seperti seekor anjing gila yang sembarangan menggigit orang, ia hahrus menghancurkan Clara, bahkan menghancurkan semua orang baru akan merasa puas.” Marco berkata dengan dingin dan sinis.

Tubuh Sheri bergetar hebat.

Jelas-jelas cuaca sedang panas, namun dia malah merasakan dingin yang hebat, rasa dingin ini sampai membuat giginya menggertak.

Mungkin apa yang Marco katakana tidak salah.

Ketika dia mempost foto itu, memang pikiran jahat itu sempat terbersit dalam kepalanya.

Karena Clara tidak ingin membiarkannya hidup dengan tenang, maka semuanya jangan harap bisa hidup dengan tenang juga.

Kalau sampai Rudy bercerai dengan Clara, maka biarkanlah Clara merasakan bagaimana rasanya kehilangan semuanya.

Clara terus menatapnya dalam hening, setelah sesaat, ia tiba-tiba bertanya, “Sheri, siapa yang menyuruhmu melakukan ini?”

Sheri mengangkat wajahnya dan menatap Clara, tatapan matanya terlihat bingung.

Clara sedikit mengetatkan bibirnya, dia tahu kalau apa yang ia tebak benar.

Kepergiannya keluar negri kali ini dilakukan secara mendadak, ia sama sekali tidak mengumumkannya pada siapapun.

Dan dia keluar negri di hari kedua setelah bertemu dengan Sheri di rumah sakit.

Dalam waktu yang begitu singkat, Sheri ingin mencari tahu pergerakkannya, lalu mengatur orang untuk bergerak, itu bukan hal yang mungkin dilakukan.

Apalagi, ketika itu Sheri sedang melakukan aborsi, sama sekali tidak punya tenaga untuk melakukan hal itu.

Sehingga Clara yakin, pasti ada dalam dibalik perbuatan Sheri.

Sheri terdiam sesaat, dia bukan orang bodoh, ketika itu ia baru sadar kalau dia sudah dimanfaatkan oleh orang lain.

“Aku juga tidak tahu.”

Sheri menggeleng, “Aku hanya menerima sebuah email dari orang yang tidak dikenal, didalamnya ada foto Marco dan kamu. Tiba-tiba Marco pergi ke Denmark, aku mengira dia sudah janjian denganmu……….”

“Kalau kamu tidak menggugurkan anak itu, aku juga tidak akan ke Denmark. Aku memang ada janji dengan teman, tapi bukan Clara……. Sudahlah, sekarang mengatakan ini sama sekali tidak berguna.”

Marco sudah malas berdebat dengannya, ia hanya menghela nafas.

“Bisakah kamu memberikan alamat email itu padaku?” Clara bertanya lagi.

Meskipun dia tahu alamat email yang tidak dikenal itu sulit untuk diperiksa, namun tetap harus dicoba.

“Aku akan memberikannya padamu.”

Sheri mengangguk sambil menjawab, lalu meringkuk sambil memegang perutnya, ia terlihat begitu kesakitan.

Akhirnya hati Yani melunak, ia tidak membiarkannya diusir pulang kerumah orang tuanya, melainkan menyuruh pelayan untuk memapahnya kembali ke kamar untuk beristirahat.

Semua sudah sampai tahap seperti ini, Clara merasa dia tidak perlu berlama-lama lagi disana.

Ia berpamitan dengan Yani, lalu Marco mengantarnya sampai kedepan.

Keduanya berjalan sampai ke depan mansion Keluarga Ortega, di depan rumah terparkir mobil Maserati merah milik Clara.

Didepan mobil Marco berkata : “Kalau kamu memerlukan, aku akan menjelaskannya pada Rudy.”

“Tidak perlu.” Clara menjawab.

Marco tersenyum sambil berkata dengan nada bercanda : “Dia tidak merasa cemburu? Ketika pria cemburu itu bukti bahwa dia perduli padamu, tidak cemburu bukanlah tanda yang baik.”

Clara mengangkat bahunya, berkata dengan nada tidak perduli : “Sheri sangat pencemburu, terlihat jelas dia sangat perduli padamu. Namun sembarangan cemburu bukanlah pertanda yang baik.”

Marco sempat tercengang, seketika tidak tahu harus membalas apa.

“Meskipun kali ini ia sudah melakukan kesalahan, namun anak masih bisa dibuat lagi, kalau perasaan kandas akan sulit untuk dikembalikan, kamu pikirkanlah baik-baik.”

Clara berkata sampai disini, ia mengulurkan tangan membuka pintu mobil, lalu duduk di kursi pengemudi.

Masalah keluarga Ortega, selesai sampai disini.

Kondisi Sheri yang sekarangClara sulit untuk menyalahkannya.

Mengenai dalang dibelakangnya, Clara sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan, dai berencana menanyakan pendapat Rudy.

Mobil perlahan meninggalkan kediaman Ortega, Clara mengangkat ponsel dan menelfon Rudy.

…… dan disaat bersamaan, Rudy sedang berada di pusat pemeriksaan DNA.

Doktersedang mengambil darah Bobo.

Bobo menangis dan meronta tidak ingin di suntik, Rahma Mirah berusaha menahannya untuk mengambil darah.

Melihat anaknya menangis, hati Rahma Mirah juga bagaikan teriris.

“Bobo yang nurut ya, setelah diambil darah nanti ibu belikan mainan, bukankah waktu itu kamu bilang ingin sebuah mobil truk, nanti ibu belikan.”

Rahma memeluk Bobo, berusaha membujuknya dengan suara yang serak.

Bobo menangis sambil mengangguk.

Setelah mengambil darah, dokter menyuruh anak membuka mulut, lalu mengambil sample dari mulutnya.

Dan Rudy duduk di kursi panjang yang ada di koridor, dia mengenakan kemeja putih, lengan baju sebelah kiri tergulung, di lengannya masih ada kapas yang tertempel, dia juga baru mengambil darah.

“Presdir Rudy, Presdir Liu dari Plane Media membuat janji untuk bertemu setengah jam dari sekarang.”

Asistennya Johan membungkukkan badan sambil berkata dengan hormat.

Rudy mengangguk dengan datar, membuang kapaps dilengannya, mengambil jasnya, lalu bangkit berdiri berjalan keluar.

Dia baru berjalan sampai depan lift, Rahma sudah menarik anaknya dan mengejar.

“Rudy.”

Dia menggandeng Bobo berjalan ke hadapan Rudy, berkata sambil mengangkat kepala : “Hasil test DNA baru akan keluar tiga hari lai, ketika itu, aku berharap kamu bisa memberikan Bobo hak yang seharusnya ia dapatkan.”

Rudy menatapnya dengan tajam, tatapannya begitu dingin, bahkan terlihat begitu tidak senang.

“Rahma Mirah, ucapan yang sama aku tidak suka mengulang. Putramu sama sekali tidak ada hubungannya denganku.”

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu