Suami Misterius - Bab 1255 Tidak Akan Ada Orang Ketiga Lagi

“Tidak ada hubungannya denganku, tidak ingin terus terjerat.” Alfy dengan datar dan tapi perasaan apa-apa mengucapkan kalimat ini.

Tidak membicarakan seratus miliar yang bukan jumlah kecil, walaupun hanya sepuluh ribu, Alfy juga tidak berencana meminjamkannya pada Zara. Zara ini sungguh terlalu menganggap dirinya penting, konsekuensi meminjamkan uang pada Zara adalah memberinya alasan untuk terus terlibat, kemudian terus terlibat tidak jelas.

Terakhir kali berbaik hati menolong Zara, sudah cukup menjadi peringatan bagi Alfy. Alfy tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Zara yang sekarang, sama seperti seekor lalat, memukul mati dia hanya mengotori tangan saja. Tidak membunuhnya, dia akan sering keluar, tidak membahayakan orang tapi membuat orang merasa jijik.

Alfy mengulurkan tangan merangkul Keyra, bibir menempel di samping telinganya, Bergumam dengan pelan dan serius: “Key, diantara kamu dan aku, tidak akan ada orang ketiga lagi.”

Jika, Alfy tahu akan bertemu dengannya, bertemu wanita yang dia cintai dengan segenap hidup, dia pasti akan menunggunya dengan patuh, tidak pergi mencari siapa pun.

Keyra meringkuk di dalam pelukannya, bercanda mengatakan: “Kalau ini belum pasti, seandainya suatu hari aku bertemu dengan pria yang lebih tampan, lalu tidak menginginkanmu lagi.”

Keyra selesai bicara, merasa tangan yang melingkar di pinggangnya tiba-tiba mengencang, tampaknya mau memasukkan dia ke dalam tubuh dan darahnya.

Keyra menaikkan matanya, langsung bertemu dengan mata hitamnya, matanya dalam tanpa terlihat dasar, samar-samar ada ombak yang menggulung, yang bisa tenggelamkan orang sekejap.

Tiba-tiba Keyra menyadari, mungkin candaannya ini sudah agak keterlaluan.

“Itu, Alfy, aku bercanda.”

“Sedikit pun tidak lucu.” Alfy selesai bicara, mata tetap mendalam.

Jika, nona Sunarya hanya bermain-main, setelah puas mengaduk genangan mata air ini, berbalik dan langsung pergi begitu saja, Alfy tidak tahu dirinya akan berubah menjadi seperti apa, mungkin, setelah genangan mata air ini kembali tenang dan berubah menjadi air mati, sedikit demi sedikit tenggelam ke bawah.

Alfy tidak tahu bagaimana dirinya bisa terjerumus ke dalam, hanya saja, saat menyadarinya sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi. Ternyata, kata cinta, bisa membuat orang bahagia, juga paling menyakiti orang.

Keyra melihat dia terus terdiam tidak bicara, mengulurkan ujung jari dengan pelan menusuk dadanya, bertanya dengan hati-hati: “Benar-benar sudah marah?”

Alfy melihatnya, tetap tidak bicara, tidak tahu harus bagaimana jawabnya.

Keyra malah mendekat ke sini, memberi kecupan di bibirnya, sambil tersenyum mengatakan: “Baiklah, kelak tidak akan bercanda seperti ini lagi.”

“Ya.” Alfy mengiyakan, tampaknya tekanan rendah di sekitar akhirnya pulih kembali.

Ujung jarinya yang ramping mencubit dagu Keyra, menciumnya lagi, lalu membalikkan badan dan menekan dia di bawah badannya.

Dia bergumam: “Masih menginginkannya lagi.”

Keyra terengah-engah karena ciumannya, mendengar ucapannya,terkejut hingga bergetar sejenak, kaki dan tangan mencoba mendorongnya menjauh “Tidak mau, aku sangat lelah……Alfy, kamu pergi mandi boleh tidak?”

“Baik.” Alfy menjawab dengan sangat lugas, menggendongnya dari lantai, melangkah cepat pergi ke kamar mandi.

Keyra merasa kesal sekali, dia menyuruhnya untuk mandi, tidak berencana mandi bersamanya.

Di dalam kamar mandi, mereka melakukannya lagi, keduanya bermain-main di bak mandi, air meluap dari bak mandi dan memercik ke seluruh lantai.

Setelah selesai, Keyra sangat lelah sehingga tidak ingin bergerak lagi, Alfy menggendongnya ke kamar tidur lantai atas, keduanya saling berpelukan dan tidur, tidak ada yang mengungkit masalah Zara lagi, mungkin sudah dilupakan.

Keyra tidur sampai malam, jika bukan alarm telepon yang berbunyi, mungkin dia akan tidur sampai keesok harinya.

Keyra bangun dengan malas dari tempat tidur, karena dibangunkan, kening indahnya mengerut, tampangnya terlihat sangat tidak senang.

“Sayang, bangun, sudah jam delapan, jika tidak bangun, jam pulang malam sebelum jam sepuluh akan terlambat.” Alfy duduk di tepi tempat tidur, mengulurkan tangan memeluk Keyra dari tempat tidur.

Keyra malas sekali, dengan lunglai bersandar di tubuh Alfy, mata setengah terpejam, bulu mata panjang yang tebal pelan-pelan bergetar.

“Tidak ingin bangun.” Keyra bergumam tanpa malu-malu.

Alfy setengah memeluknya, nada bicara lembut membujuk “Aku juga tidak ingin membiarkanmu pulang. Key, kita menikah saja.”

“Ya.” Keyra mengangguk “Papaku setuju kita langsung menikah.”

Alfy merasa tidak berdaya dan tertawa lepas, jadi, saat ini masih berada dalam tahap tidak setuju, dia tetap harus pulang sesuai jam malam yang ditetapkan.

“Patuh, ayo ganti pakaiannya, aku antar kamu pulang.”

Baju ganti sudah tertata rapi di meja samping tempat tidur, Keyra dengan malas mengambil pakaian itu dan memakainya. Setelah merenggangkan pinggang baru turun dari tempat tidur dengan kaki telanjang.

Di dalam kamar tidur juga ditutupi karpet lembut, walau telanjang kaki juga tidak takut masuk angin.

Keyra masuk ke dalam toilet untuk cuci muka, setelah sudah rapi baru ikut Alfy turun ke lantai bawah.

Keduanya berdiri di ambang pintu masuk, Alfy membungkuk, secara pribadi memakaikan sepatu untuk Keyra.

Keyra memandangi sepatu hak tinggi kristal di kakinya, senyuman sedikit demi sedikit melebar di sudut bibir, mata indah juga bersinar.

“Ayo jalan.”Alfy memegang tangannya, keduanya bersama keluar dari villa.

Dari villa kembali ke villa keluarga Sunarya, waktunya tepat sekali.

Mobil Alfy berhenti di depan villa keluarga Sunarya, keduanya satu demi satu turun dari mobil, Alfy berjalan ke belakang mobil, membuka bagasi belakang, mengeluarkan koper dari dalam.

“Hari ini sudah terlalu malam, aku tidak masuk ke dalam mengganggu paman dan bibi istirahat.” Alfy selesai bicara, menyerahkan koper ke Keyra.

Keyra mengangguk, menerima koper lalu menarik keluar batang pegangan koper.

“Masuk saja.” Alfy menundukkan kepala, memberi kecupan di sudut bibirnya, lalu bergumam sepatah “Akan merindukanmu.”

Senyuman Keyra bagaikan bunga, mengulurkan tangan memeluknya, benar-benar enggan untuk berpisah.

Setelah pelukan singkat, dia melepaskannya, menyeret koper masuk ke dalam villa.

Alfy terus melihat sosoknya menghilang dalam kegelapan malam, baru akan menjalankan mobil pergi.

Keyra kembali ke kamar, melangkah cepat ke depan jendela, kebetulan melihat Alfy membuka pintu mobil dan masuk ke dalam, mobil perlahan melaju dalam gelapnya malam, akhirnya menghilang tak terlihat.

Keyra duduk di depan jendela, satu tangan memegang pipi, teringat dengan kemesraan mereka berdua, tetap tidak bisa menahan diri tersipu dan hati berdegup kencang.

Setelah dia duduk diam sejenak di depan jendela, baru mulai merapikan kopernya. Di dalam koper ada beberapa pakaian, sepatu dan tas ganti musim yang dia pilih, gaun panjang warna perak itu tidak ada di dalam.

Alfy berkata, hanya dipakai untuk dia lihat saja, tentu saja tidak akan membiarkan dia membawanya.

Setelah Keyra selesai membereskan pakaiannya, langsung naik ke ranjang untuk istirahat.

Mungkin tadi siang sudah terlalu berlebihan melakukannya, Keyra benar-benar sudah lelah, begitu kepala menyentuh bantal, membalikkan badan langsung tertidur.

Keyra tidur sampai jam sepuluh pagi keesok harinya, dibangunkan oleh dering ponsel.

Dia dengan malas mengambil ponsel dan menerima telepon, suara agak serak “Halo……”

“Nona besarku, apakah kamu berencana cuti panjang, kemarin tidak datang kerja, hari ini juga tidak datang, barusan Dekan masih menanyakanmu, aku membantumu menutupinya, mengatakan kamu pergi mengunjungi pelanggan.” Terdengar suara Dina yang seperti petasan dari seberang telepon.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu