Suami Misterius - Bab 1 Ibu dan Bayi Selamat

Tengah Malam. Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota A.

Clara Santoso terbaring di kasur operasi, wajahnya pucat, tubuhnya penuh dengan keringat. Jelas-jelas begitu sakit, tapi masih sabar menahan, sesekali terdengar tangisan dan teriakan.

"Dorong lagi, sudah kelihatan kepala bayinya." suara dokter terdengar di telinganya.

Tangan Clara memegang erat sprei di sebelah kanan kirinya, setelah kesakitan selama satu hari satu malam, dia sudah kehabisan tenaga.

"Bayinya sepertinya menyangkut, akan susah keluar. Kalau tidak hubungi Tuan Raymond, tanyakan padanya mau menyelamatkan ibu atau anak?" Dokter saling berpandangan dengan suster.

"Jangan, jangan pedulikan aku, selamatkan bayinya." Tangan Clara yang penuh dengan keringat tiba-tiba memegang erat tangan dokter, suaranya terdengar dia sangat kesakitan, tapi dia penuh keyakinan.

Dokter memindahkan tangannya, berjalan dan berkata, "Kita coba sekali lagi, kamu dengar arahan saya, tarik nafas, dorong terus……"

Diikuti dengan suara tangisan bayi, semua orang yang ada di dalam ruangan bernafas lega.

Suster menggendong bayi untuk dimandikan, dokter keluar dari kamar, mengambil telepon genggam dan menelepon.

"Tuan Raymond……"

Di tempat lain, selesai Raymond mengangkat telepon, menjulurkan tangan mengetuk pintu kayu yang ada di depannya.

"Masuk." Terdengar suara laki-laki dari dalam ruangan.

Raymond membuka pintu dan masuk, di depan jendela yang tinggi, berdiri seorang laki-laki dengan tubuh yang tinggi.

Kancing jasnya tidak dikaitkan, terlihat kemeja yang dia kenakan, di sela-sela jarinya terjepit sebatang rokok.

"Ada urusan?" Laki-laki itu mengerutkan alis.

"Oh, rumah sakit barusan menelepon, ehm, Clara melahirkan seorang bayi laki-laki, beratnya 3,2 kg, ibu dan bayinya selamat." Raymond segera menjawab.

"Hm, oke." Mendengar ucapan itu, keningnya agak berkerut.

Raymond merasa dia seharusnya mengucapkan 'selamat', belum sempat dia ucapkan, mendengar laki-laki itu bertanya, "Video conference dengan cabang perusahaan Amerika jam berapa mulai?"

Raymond terpaku sejenak, otaknya seperti ikut berhenti sejenak. Dia mengangkat pergelangan tangan, menundukkan kepala, menjawab: "Setengah jam lagi."

"Minta Johan siapkan, pergi ke ruang rapat." Selesai laki-laki itu berbicara, dia mematikan putung rokok, membalikkan badan berjalan keluar.

Video conference berlanjut sampai keesokan pagi baru selesai.

Sekretaris menyeduh dua gelas kopi berjalan masuk ke ruang rapat.

"Kamu, tidak pergi ke rumah sakit?" Raymond menahan sepanjang malam, akhirnya tidak tahan menanyakan pertanyaan ini.

Laki-laki yang duduk di seberang meneguk kopi, setelah ragu-ragu sejenak, baru memerintah, "Siapkan mobil."

……

Rumah sakit, kamar pasien.

Sinar matahari pagi menembus jendela, menyinari orang yang berbaring di kasur.

Clara membuka mata, melihat bayi yang tertidur di sampingnya, tidak terasa air mata menetes keluar.

Dia yang berusia 19 tahun, gadis lain yang seumuran dengan dia masih bermanja-manja di pelukan papa mama, tapi dia sudah menjadi ibu.

Meskipun, tidak jelas siapa ayah bayi ini. Meskipun, saat baru mengetahui dirinya hamil, rasanya hidupnya hancur. Tapi sepuluh bulan ini, bayi itu sedikit demi sedikit bertumbuh di dalam perutnya, berkembang, bayi itu kini menjadi bagian yang terpisahkan dari hidupnya.

Mungkin, ini naluri ibu. Jadi, saat dokter mengatakan dia akan kesulitan melahirkan, dia bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan bayinya.

'Tok tok' terdengar suara pintu diketuk, Clara segera menghapus air mata di wajahnya, berkata. "Silahkan masuk."

Dia mengira suster yang datang mengganti infus, tapi, pintu dibuka, yang masuk ke dalam adalah seorang laki-laki yang tampan.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
6 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu