Suami Misterius - Bab 1141 Aku Tidak Percaya, Apakah Kamu Mempercayainya?

“ Kalau begitu, tolong buatkan janji dengan Tuan Sanusi untukku. Aku hanya ingin mengajarinya bagaimana cara berbisnis dengan baik dan bagaimana menjadi orang yang baik. ” Keyra berkata sambil tersenyum dan matanya menyapu ke sebaris pengawal dengan dingin.

Hanya sebuah perusahaan konstruksi kecil, tetapi melakukan pertempuran yang besar. Bahkan ayahnya saja tidak berani membuat masalah seperti itu. Brendon Construction benar-benar mengira bahwa mereka sangat hebat sehingga Rulli pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Namun, Brendon Construction telah melanggar hukum. Sebagai seorang pengacara, Keyra harus mematuhi hukum. Dia tidak hanya harus mematuhi hukum, tetapi juga harus meminta kliennya untuk mematuhi hukum.

“ Para hadirin, masalah hari ini sampai di sini dulu. Kalian kembali saja dulu, aku yang akan menangani masalah ini. ” Keyra berkata kepada belasan pekerja itu.

“ Wah, sulit untuk menemukan orang yang bijaksana. Presdir Sanusi kami menyukai wanita yang bijaksana. ” Orang yang bertanggung jawab atas lokasi konstruksi tertawa.

Keyra masih tenang, tetapi Dina langsung memarahinya : “ Orang sepertimu memang tidak bisa berbicara sopan. ”

Kerumunan pekerja saling memandang, ragu sejenak dan pada akhirnya berdiri di depan gerbang lokasi konstruksi dan menolak untuk pergi.

“ Semua orang diharapkan mendengarkan apa yang dikatakan pengacara, semuanya kembali dulu. ” Kapten Rulli berkata. Tentu saja dia tidak ingin para pekerjanya membuat masalah.

“ Mungkin lebih baik kita mendengarkan apa yang dikatakan pengacara dan kapten, ayo kita kembali. ” Seorang pekerja berkata dengan suara rendah dan orang disekitarnya pun berniat untuk pergi.

Akan tetapi, ketika keluarga para pekerja itu melihat situasi ini, mereka mengira bahwa para pekerja tersebut tidak ingin mengurusi mereka lagi dan mereka pun mulai menangis.

“ Aku tidak akan pergi. Aku tidak akan pergi sebelum mereka memberi kita sebuah penjelasan.. Paling-paling, aku akan mati di depan gerbang. Hari ini, mereka berani mengirimkan kelinci mati dan mungkin besok mereka akan melakukan hal lain lagi. Putriku ketakutan dan masih berbaring di tempat tidur seperti orang gila. ”

Wanita itu menangis dan menarik lengan baju Kapten Rulli sambil berkata : “ Kapten Rulli , Zaenal selalu mengikutimu sejak dulu. Jadilah orang yang berhati nurani. Sekarang Zaenal telah tiada, kamu juga tidak bisa mengabaikan anak yatim dan janda sepertiku. ”

Setelah wanita itu menangis dan merengek seperti itu, beberapa orang yang biasanya dekat dengan Zaenal melangkah maju dan berkata dengan marah : “ Pengacara macam apa kamu yang hanya bisa berbicara dengan orang-orang kaya itu. Jika kita pergi, bagaimana dengan anak dan istri yang ditinggalkan Zaenal ini! ”

“ Iya, jika hari ini mereka tidak memberikan kami penjelasan, maka kami tidak akan pergi. Kami akan melawan mereka sampai akhir! ” Beberapa orang berkata dengan kompak.

Kemudian, lokasi itu tiba-tiba menjadi kacau, bahkan tidak diketahui pihak mana yang bertindak terlebih dahulu. Belasan pekerja itu bertarung dengan pengawal berpakaian hitam, situasinya benar-benar tak terkendali.

Para pekerja ini telah bekerja sepanjang tahun, jadi mereka memiliki kekuatan yang besar dan tinju yang keras. Sedangkan para pengawal berpakaian hitam itu memiliki beberapa ketrampilan dan juga memiliki tongkat listrik di tangan mereka.

Keyra dan Dina terjebak di tengah-tengah kedua pihak yang sedang bertarung.

Dina hanya bisa menggerakkan bibirnya, begitu dia bergerak, maka dia hanya akan terpukul.

Meskipun Keyra memiliki sedikit kemampuan bertarung, tetapi dia harus melindungi Dina dan juga melindungi dirinya sendiri. Oleh karena itu, jelas dia tidak bisa melakukannya.

“ Cepat pergi, lapor ke polisi. ” Keyra mendorong Dina keluar dari kerumunan dengan sekuat tenaga dan Dina pun langsung bergegas pergi agar tidak menambah masalah pada Keyra.

Keyra merasa lega ketika melihat Dina sudah pergi. Seorang pengawal berpakaian hitam bersiap untuk memukulnya dengan tongkat dan Keyra mengelaknya. Namun, tumit sepatu hak tinggi yang dikenakannya tersangkut di lapisan bata yang tidak beraspal sehingga dia pun terjatuh.

Keyra menahan tangis di dalam hatinya. Begitu dia turun dari pesawat, dia langsung diminta untuk pergi ke lokasi sehingga dia tidak sempat mengganti sepatunya. Tidak masalah jika dia hanya terjatuh, tetapi di belakangnya ada seorang pekerja dengan memegang sekop dan kekuatannya terlalu kuat. Dia tidak bisa menahannya dan wajahnya langsung menjadi pucat.

Keyra hanya merasakan hawa dingin di punggungnya. Ketika dia melihat ke belakang, dia menyadari bahwa dia tidak sempat mengelak lagi. Dan pada saat yang kritis ini, tiba-tiba sesosok tinggi muncul dihadapannya dan menggunakan lengannya melingkari pinggangnya, lalu menariknya ke dalam pelukannya untuk melindunginya.

Sekop itu terjatuh. Meskipun dia berusaha untuk menghindari bahaya itu, tetapi sekop itu mengenai satu sisi bahunya. Dan Keyra dapat mendengar suara gertakkan giginya dengan jelas.

“ Alfy! ” Keyra berseru. Dia melebarkan matanya dan menatapnya dengan cemas.

Ekspresi wajah Alfy tidak berubah tetapi terlihat sangat dingin.

“ Apakah kamu terluka? ” Alfy menatapnya dengan tatapan dalam dan bertanya.

Keyra menggelengkan kepalanya dan terlihat ketakutan. Tanpa sadar, dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh bahunya untuk melihat lukanya.

Alfy tiba-tiba mendorongnya ke samping dan kemudian seorang pengawal berpakaian hitam bergegas menghampirinya dari belakang.

Hanya saja, begitu Alfy menggerakkan tangannya, luka di bahunya langsung terasa juga. Tanpa sadar, dia meraih bahunya dan mengerutkan keningnya.

“ Apakah kamu baik-baik saja? ” Chris menyampirinya untuk mempapahnya dan berkata dengan cemas.

Alfy menggelengkan kepalanya dan melepaskan tangan Chris. Dia hanya terkena sekop, sehingga dia tidak perlu dipapah orang lain.

Melihat bahunya yang berdarah, ekspresi wajah Chris berubah menjadi buruk.

Chris mendongakkan kepalanya dan menatap orang yang bertanggung jawab atas lokasi konstruksi yang tidak jauh dari tempat berdirinya. Dia bergegas ke sana dan menghajar dua pengawal itu, lalu mendatangi orang yang bertanggung jawab atas lokasi konstruksi. Dia tidak mengucapkan sepatah katapun dan langsung menendangnya ke tanah dengan marah.

“ Dasar! Apakah kamu tahu siapa yang terluka? ” Chris mengangkat kakinya dan menendang tubuh orang yang bertanggung jawab itu.

Sebagai pengawal pribadi Tuan muda Sanusi, Chris bertanggung jawab atas cederanya. Dia mungkin akan kehilangan bonusnya bulan ini dan dia sangat marah ketika memikirkan hal ini.

Karena Alfy dan Chris memasuki lokasi kejadian, mereka pun dapat mengendalikan suasana di sana dengan cepat. Setelah itu, Dina melaporkan ke polisi dan polisi pun bergegas datang. Tidak peduli apakah itu pekerja yang membuat onar ataupun pengawal Brendon Construction, selama mereka terlibat dalam keributan, maka mereka semua akan dibawa ke dalam mobil polisi.

Situasinya akhirnya mereda. Alfy berdiri di depan gerbang lokasi konstruksi dan melihat papan nama Brendon Construction di pintu, kemudian ekspresi wajahnya menjadi semakin suram.

Keyra mengenakan sepatu hak tinggi berjalan ke sampingnya dan bertanya dengan cemas : “ Alfy, lukamu. . . ”

“ Tidak apa-apa. ” Dia menjawab dengan dingin, bahkan tidak memandangnya sama sekali.

Sikapnya yang sangat dingin membuat Keyra mundur lagi. Keyra terdiam dan merasa sedikit dilemma.

Melihat situasi itu, Chris pun menyampirinya, lalu berkata sambil tersenyum : “ Nona Sunarya, jangan khawatir, kulitnya kasar dan juga berotot, tidak apa-apa. ”

Setelah Chris mengatakan itu, Keyra mengangguk dan berkata : “ Terima kasih atas hari ini. ”

Alfy masih tidak berbicara, seolah-olah tidak mendengarnya. Keyra mengerutkan bibirnya, menatapnya dengan tatapan dalam dan kemudian pergi bersama Dina.

Melihat mereka menaiki mobil dan pergi, Chris mendatangi Alfy dan merapikan kerah bajunya. Bahu kanannya memar. Meskipun hanya dagingnya yang terluka, tetapi itu benar-benar sangat serius.

“ Untung saja sekopnya tidak mengenai belakang kepala. Jika tidak, mungkin sekarang kamu sudah berbaring di lantai. Alfy, sekarang kamu mengatakan bahwa kamu tidak tertarik pada Nona Sunarya. Aku tidak percaya, apakah kamu sendiri mempercayainya? ”

Alfy menolehnya dan menatapya dengan tatapan tajam.

“ Pulanglah. ” Dia berkata dengan acuh tak acuh, lalu berbalik dan berjalan ke arah mobil.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu