Suami Misterius - Bab 1335 Kehangatan Yang Ingin Didekati

Ahyon puas dengan calon menantunya Diva ini. Hyesang dan Maul tidak bisa lagi berkata apa-apa.

Mahen tersenyum dan memegang cangkir teh, lalu menyerahkannya kepada Ahyon, "Ibu, minum tehnya."

"Jangan bertrik aneh-aneh. Setelah menikah, kamu harus baik-baik menjalani hidup bersama Diva. Jika kamu mencari masalah dan bermain-main dengan wanita lain, lihat saja bagaimana aku akan membereskanmu.” Kata Ahyon sambil mengulurkan tangan mengambil cangkir tehnya.

Setelah itu, dia meletakkan cangkir tehnya. Dia masih saja tidak melihat Diva kembali, jadi dia pun bertanya, “Diva kenapa masih belum juga kembali?”

“Seharian ini, dia bilang kalau dia tidak enak badan. Tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada Diva kan?” tanya Mahen tanpa sadar mengerutkan kening.

“Aku akan memeriksanya.” Kata Ahyon, lalu dia berdiri dan berjalan keluar dari ruang makan.

Toilet terdekat dari ruang makan adalah ruangan ketiga di sebelah kiri. Ahyon berjalan ke depan pintu, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu, namun sebelum sempat mengetuk pintu, dia mendengar suara muntah dan percikan air di toilet.

Setelah suara air berhenti, pintu kamar mandi akhirnya terbuka. Diva keluar, ekspresinya begitu tenang dan santai. Tidak ada hal aneh yang terlihat di wajahnya, namun wajahnya tampak sedikit pucat.

Diva sangat terkejut ketika melihat Ahyon berdiri di depan pintu. Lalu, muncul jejak ketidakwajaran di matanya.

Ahyon adalah orang dewasa yang sudah berpengalaman. Begitu melihat kondisi ini, mana mungkin dia tidak mengerti.

“Diva, kamu, apakah kamu hamil?” Tanya Ahyon ragu-ragu.

Wajah pucat Diva sedikit memerah, dan dia mengangguk malu-malu.

Wajah Ahyon langsung penuh dengan senyuman. Dia berkata, “Dasar bocah tengik Mahen ini, hal sebesar ini kenapa tidak memberitahukannya pada keluarga sih.”

“Aku, aku yang belum sempat memberitahunya.” jawab Diva dengan suara rendah, nona besar keluarga Marveis sangat jarang sekali malu-malu begini.

Ahyon tertegun sejenak, tapi kemudian dia menyadari kalau Diva juga seharusnya baru mengetahui kalau dirinya hamil. Karena malu, jadi dai belum menemukan waktu dan kesempatan tepat untuk mengatakan dan memberitahu hal ini kepada Mahen.

Ahyon mengulurkan tangannya dan meraih tangan Diva, lalu bertanya sambil tersenyum,"Sudah berapa lama? Apakah reaksi kehamilannya serius?"

“Sudah lima minggu. Aku baru saja hanya mengalami beberapa reaksi, seperti mengalami sakit kepala dan rasa kantuk akhir-akhir ini dan nafsu makanku juga tidak begitu baik.” jawab Diva dengan jujur.

Ahyon mengangguk, dan berkata dengan penuh perhatian, "Ini semua reaksi kehamilan awal yang normal, dan akan baik-baik saja setelah dua bulan."

Setelah Ahyon selesai berbicara, dia tanpa sadar melihat ke arah perut Diva yang masih datar, "Setelah dua atau tiga bulan lagi, perutmu akan terlihat membuncit. Apa kamu berencana untuk mengadakan resepsi pernikahan dengan Mahen secepatnya, atau menunggu kelahiran anakmu ini baru mengadakan resepsi pernikahan?”

Setelah mendengar pertanyaan ini, Diva bingung. Mengenai pernikahan, dia masih tidak punya rencana apapun atau bahkan memikirkannya sekalipun.

Dia dan Mahen baru saja memastikan untuk menjalin hubungan, dan anak itu datang benar-benar tiba-tiba. Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, semua ini jadi agenda yang datang tiba-tiba di masa depannya.

Terlebih lagi, Diva masih belum tahu bagaimana sikap Mahen terhadap anak ini nantinya.

Melihat ini, Ahyon menepuk tangan Diva pelan-pelan, lalu tersenyum dan berkata dengan hangatnya, "Jangan khawatir, kamu bisa memberitahuku setelah kalian berdua mendiskusikannya.”

Ahyon menarik tangan Diva dan membawanya kembali ke ruang makan dengan penuh kasih sayang.

Awalnya, yang akan diberikan Ahyon kepada Diva adalah satu set perhiasan emas, namun saat ini sudah digantikan oleh perhiasan giok.

Semua orang tahu kalau emas punya harga yang masih ternilai, sedangkan giok tidak ternilai harganya. Terlebih lagi, satu set perhiasan giok yang Ahyon berikan kepada Diva didapatkannya dari lelang di Hong Kong beberapa hari yang lalu, dan disebut dengan nama ‘koleksi tidak ternilai harganya’

Meskipun, Keluarga Sutedja dan Diva bukanlah orang yang kekurangan uang. Namun ketika orang yang lebih tua memberikan hadiah kepada generasi yang lebih muda, maka nilai hadiah tersebut juga setara dengan tingkat kepuasannya terhadapnya.

Ahyon jelas sangat puas dengan calon menantunya, Diva ini.

Namun, menghadiahi hal-hal seperti itu pasti membuat orang lain jadi terlalu banyak berpikir.

Ketika sampai di rumah pada malam hari, Rita menidurkan anaknya. Llaii membantu Maul merapikan pakaian. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya pada suaminya, "Ibu memberi nona besar keluarga Marveis hadiah yang sangat mahal sekali. aku tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh ibu.”

Setelah mendengarnya, Maul tersenyum dan menjawab, “Ibu dan ayah adalah orang yang mengerti semuanya. Mereka pasti akan berlaku adil, dan mereka tidak mungkin pilih kasih.”

“Bukan itu maksudku.” Rita meliriknya dan berkata dengan tenang, “Apa aku seseorang yang bisa meributkan dan mempermasalahkan satu set perhiasan? Aku hanya berpikir sepertinya agak tidak biasa bagi Ibu untuk memberikan hadiah semahal itu. seperti ada yang lain di belakang ini.”

Mahen tersenyum dan menggelengkan kepalanya, lalu menjawab, "Diva sedang hamil."

“Hamil? Bagaimana kamu tahu?” Rita tampak terkejut.

Mahen paman kecil ini, kelihatannya adalah orang yang tahu hukum. Dia sebenarnya tahu dan paham sekali dengan batasan yang ada. Dia telah mengencani begitu banyak wanita, namun tidak ada yang sampai memiliki anak haram. Jelas dia sangat berhati-hati dalam hal ini.

Mengenai kehamilan Diva, jelas Mahen yang menginginkan dia hamil.

Seorang pria menginginkan wanita melahirkan anak untuknya, maka secara alami karena pria itu sangat mencintai wanita itu.

“Saat aku kembali untuk mengambil barang-barangku, aku mendengar apa yang ibu dan ayahku obrolkan. Diva mengalami reaksi kehamilan awal dan ketahuan oleh ibu.” kata Maul hangat.

Maul lega karena Mahen bisa menikah dan punya anak.

Maul melepas jaketnya dan mengulurkan tangan untuk mengambil piyama yang diserahkan Rita. Setelah mengenakan piyama, dia secara alami memeluk Rita dan berkata, "Diva tidak lama lagi akan masuk dan bergabung di keluarga kita. Walaupun sementara ini tidak mengadakan resepsi pernikahan, namun mereka pasti lebih dulu mendaftarkan pernikahannya. Karena mereka tidak mungkin membiarkan anaknya jadi anak haram atau anak di luar nikah. Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang itu. Ayah dan ibu adalah orang yang sangat adil, mereka tidak akan pilih kasih. Diva juga orang yang cerdas, dia tidak mungkin cari masalah atau mau berselisih denganmu. Satu keluarga bisa bersama dan bergaul dengan damai, itu adalah hal yang terpenting.”

“Aku tahu.” kata Rita tersenyum dan mengangguk, “Aku tidak khawatir. Aku telah menjadi menantu dari orangtuamu selama ini, jadi apa yang perlu aku khawatirkan. Yang harusnya khawatir adalah Diva, nona besar dari keluarga Marveis ini karena baru akan menjadi menantu baru.”

Nada suara Rita terdengar sedikit bercanda.

Maul tersenyum, "Apa yang perlu dikhawatirkan Diva, dia sudah berhasil merebut dan menggenggam Mahen dengan erat sekali.”

***

Bersamaan dengan itu, tuan muda kedua keluarga Sutedja yang begitu terpikat oleh kekasihnya sedang menggandeng kekasihnya yang canik saat ini.

Setelah meninggalkan rumah keluarga Sutedja, Mahen mengantar Diva pulang ke apartemennya, lalu dia langsung tetap disana dan tidak mau pergi.

Diva tidak mendorong siapapun. Dalam hubungan mereka saat ini, dia menolak Mahen untuk menginap di apartemennya, itu agak munafik.

Setelah Diva mandi dan berdiri di depan jendela sambil mengeringkan rambutnya, Mahen memeluk seluruh tubuhnya dari belakang, bibir tipisnya ditempelkan di dekat telinganya, dia tersenyum dan bertanya, "Bagaimana keluargaku, menurutmu?"

“Sangat bagus.” Diva mengangguk, terlihat benar-benar serius.

Diva hidup dalam keluarga yang berantakan dan memiliki ayah yang tidak bertanggung jawab seperti Guan.

Jadi oleh karena itu, keluarga Mahen baginya benar-benar adalah keluarga yang sangat bagus dan baik. Keluarga yang punya ayah ibu yang begitu baik dan penuh kasih sayang, anak-anak yang berbakti, kakak adik yang seperti teman sendiri, dan keluarga yang begitu bahagia sekali.

Mahen memeluknya, tersenyum hangat dan menciumnya lembut dan berkata, "Pandangan dingin ayahku di luar sebenarnya hanyalah untuk menggertak saja. Kakakku dan aku tidak takut padanya sejak kita masih kecil. Ibuku cantik dan lembut. Dia tidak punya anak perempuan, jadi dia selalu memperlakukan menantunya seperti putrinya sendiri. Ibu dan kakak iparku juga sangat dekat, seperti ibu dan anak kandung. Kedepannya, dia juga akan dekat denganmu. Kakak iparku juga orang yang sagat baik."

“Em.” Diva mengangguk.

Keluarga Sutedja adalah orang-orang yang cerdik dan pandai. Tapi hebatnya mereka memiliki kasih sayang keluarga dan kedekatan keluarga semacam ini, sehingga membuat Diva juga merasa hangat, semacam kehangatan yang ingin didekati dan masuk ikut melebur ke dalamnya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu