Suami Misterius - Bab 1125 Ada Jimat Dalam Perutnya

“Tidak terlalu mengerti, kalau ingin menilai, dia hanyalah seorang wanita yang rakus dan sombong, demi uang mengkhianati tubuh dan harga dirinya sendiri.

Penampilannya mirip ibuku, dia sendiri seharusnya tahu tentang ini, sehingga dia tertarik padaku.

Sebelum dia bersama ayahku, aku hanya bertemu dua kali dengannya, satu kali di pertemuan bersama teman-teman dan satu kali lagi di pesta ulang tahun perusahaan.

Caranya tidak terlalu pintar dan pendekatannya sangat sengaja.

Mungkin, dia melihatku tidak tertarik padanya, baru berbalik mendekati ayahku.

Dan jelas dia berhasil.”

Nada suara Alfy sangat datar tanpa bergelombang, seolah-olah dia sedang membicarakan sesuatu yang tidak ada hubungan dengannya.

"Tidak mengerti?

Apakah kamu tidak pernah menyelidikinya?

Apakah kamu tidak takut dia benar-benar menjadi ibu tirimu?"

Keyra bertanya lagi, pertanyaannya tepat dan tajam.

Alfy mengangkat kepala meliriknya, tatapannya dalam dan suram, sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

“Tidak pernah menyelidikinya.

Aku juga tidak perlu mencari tahu tentang seorang wanita yang tidak ada hubungannya denganku.

Aku cukup mencari tahu tentang ayahku saja.

Dia mungkin akan memiliki banyak wanita, tapi Nyonya Sanusi hanya satu, yaitu ibuku yang telah meninggal.”

Keyra tertegun menatapnya dan penuh pikiran.

Keyra ingat ayahnya pernah mengatakan, Erwin selingkuh dengan sekretaris, membuat istrinya marah dan meninggal.

Tapi melihat reaksi Alfy, seharusnya rumor itu tidak benar.

Tapi, ini bukan sesuatu yang harus dia tanyakan, setidaknya untuk sementara waktu, tidak cocok untuk menanyakannya.

Melihat reaksi Alfy, meskipun dia bertanya, Alfy juga tidak akan mengatakannya.

“Dua hari sebelum kejadian, kamu pernah bertemu dengan Adella? Mengapa bertemu dengannya?

Dan apa yang kalian lakukan?”

Keyra bertanya lagi.

“Apa maksudmu? Kamu curiga aku memiliki hubungan tak senonoh dengannya?”

Alfy tersenyum dingin, pandangannya penuh dengan kedinginan.

Keyra mengambil teko, menuangkan segelas teh dan meminumnya dengan acuh tak acuh.

“Dia adalah kekasih ayahmu, seharusnya tidak perlu ada keributan di antara kalian.

Dia bertemu denganmu dan pernah tertarik padamu, menurut analisis logis yang masuk akal, sangat sulit membuat orang tidak sembarang berpikir.”

Keyra berkata dengan tegas.

“Dia mengajakku bertemu, memberitahuku bahwa dirinya mengandung anak ayahku dan memintaku untuk tidak menghentikan mereka bersama.”

Alfy berkata, nada suaranya yang lembut tidak bisa menyembunyikan penghinaan dan cemoohan.

Keyra tiba-tiba mengerti, tidak heran Adella dibebaskan dengan begitu mudah, ternyata ada jimat di perutnya.

Alfy mengeluarkan ponsel dan memutar sebuah rekaman, yang merupakan percakapannya bersama Adella saat mereka bertemu.

Alfy adalah orang yang sangat hati-hati, ketika bertemu dengan Adella, dia merekam seluruh percakapannya.

Waktu audionya persis sama dengan waktu video pemantauan di kafe.

Dalam rekaman tersebut, Adella sangat sombong, seolah-olah ingin membagi harta keluarga Sanusi dengannya.

"Apakah kamu tidak takut dia melahirkan anak dan berbagi aset denganmu?"

"Pertanyaan ini juga berkaitan dengan kasus kecelakaan?"

Alfy mengangkat sudut bibirnya tersenyum ramah, tapi senyumannya tidak sampai ke matanya.

Keyra menggelengkan kepala dan menjawab dengan terus terang: “Tidak ada hubungan, hanya penasaran, Tuan muda Sanusi tidak perlu menjawabnya.”

Alfy memandangnya dengan tatapan penuh pikiran, sepertinya tidak menyangka dia akan menjawab dengan begitu terus terang.

Dia meletakkan cangkir di tangannya dan berkata dengan nada lembut “Dia melahirkan anak atau tidak, tidak ada hubungannya denganku.

Ketika aku berusia 18 tahun, orang tuaku telah mentransfer semua saham padaku, sebagian besar properti keluarga Sanusi ada di tanganku.

Kalau anaknya benar-benar milik ayahku, palingan dia hanya akan mendapat uang tunjangan saja."

Setelah mendengar, Keyra mengangguk dengan santai, kemudian mengambil alat perekam suara di atas meja dan menekan tombol on/off.

“Dia menopang pipinya dan memandangnya dengan mata berkedip.

“Masih ada urusan lain?”

Alfy bertanya.

“Ya.”

Keyra mengangguk dengan kuat, seolah-olah ada urusan besar.

Alfy memandangnya dengan tenang, sepertinya sedang menunggunya terus bertanya.

Keyra benar-benar tidak sabar ingin menggigit lidahnya, biasanya begitu lincah dan tidak pernah merasa gugup di pengadilan, mengapa di depan pria yang dia sukai, langsung mulai menjadi kaku.

“Itu, aku.....” Keyra berkata dengan canggung, baru saja hendak mengatakan sesuatu, pintu tiba-tiba dibuka dari luar.

Zayn yang baru saja mengganggunya, membawa sekumpulan orang bergegas masuk.

“Dasar wanita murahan, berani memukulku, benar-benar mencari mati.”

Zayn itu berkata.

Keyra memelototi sekelompok orang yang bergegas masuk, dia membanting cangkir teh ke atas meja.

"Aku dengan tidak mudah merayu seorang pria, kalian benar-benar tidak memiliki mata untuk melihat, aku merasa kalian yang mencari mati!"

Keyra bergumam, berdiri dengan marah dan bergegas ingin memukuli seseorang.

Namun, Zayn ini benar-benar memiliki berkemampuan, orang yang dia pekerjakan, semuanya memiliki kungfu yang hebat.

Tinjuan seorang pria yang lengannya lebih besar dari kaki Keyra meninju ke arah Keyra.

Dan tepat pada saat ini, sebuah lengan tiba-tiba merangkul pinggangnya dan menariknya ke belakang, lalu merentangkan kepalan, melawan tinjuan pria.

Setelah hantaman kuat, pria mundur dua langkah, sedangkan Alfy berdiri di tempat, tidak bergerak, tetap terlihat mempesona.

Dia memutar pergelangan tangannya dengan santai dan melengkungkan sudut bibirnya.

"Kalian adalah orang pertama yang berani ribut di tempatku."

Selesai berkata, dia mengangkat lengannya dan menjentikkan jarinya.

Kemudian, beberapa orang muncul di depan pintu, orang terdepan adalah pria yang baru saja keluar.

" Chris, aku menyerahkan orang-orang ini padamu."

Alfy berkata.

“Baiklah.”

Chris tersenyum menjawab “Sobat, ayolah.”

“Siapa kalian, pergilah menjauh, kami datang mencari gadis kecil ini.”

Zayn berkata.

Chris memijat keningnya “Haiks. Aku benar-benar tidak suka bertindak di depan wanita, terutama wanita cantik. Terlalu menjijikan, bagaimana kalau mengejutkan gadis kecil?”

Begitu selesai berkata, Keyra bahkan tidak sempat melihat bagaimana dia bertindak, Chris telah menekan leher Zayn.

Chris hanya membawa beberapa orang, tapi segera menyelesaikan orang-orang yang dibawa Zayn.

Gerakannya sangat lincah membuat orang tidak dapat mengatakan apapun.

Chris membawa orang, menarik orang-orang itu keluar.

Dalam ruangan kembali tenang, pintu ruangan buka dan tutup, tersisa Keyra dan Alfy.

Keyra membuka lebar matanya dan menatapnya dengan kaget “Tempat ini milikmu?”

“Ya.”

Alfy mengangguk.

“Orang-orang itu adalah pengawalmu?”

Keyra bertanya lagi.

“Ya.”

Alfy menjawab lagi.

“Mengapa kamu mempekerjakan begitu banyak pengawal yang hebat?”

Keyra tidak mengerti.

“Takut mati.”

Alfy menyipitkan matanya, mengotak-atik cangkir teh celadon yang indah dengan santai.

Kemudian mengalihkan kembali pandangannya pada Keyra.

“Apakah Pengacara Sunarya masih ada pertanyaan lain?”

“Ada.”

Keyra mengangguk.

Alfy memandangnya dengan tatapan curiga.

Keyra menundukkan kepala dengan segan, dia juga merasa pertanyaannya terlalu banyak.

Keyra mengepal erat tangannya yang di belakang dan tidak berhenti berjuang dalam hati.

Dina memintanya mengeluarkan identitas Nona Sunarya untuk menekannya.

Tapi hal semacam ini sangat sulit dikatakan.

Mulai sejak kecil dia tidak pernah menggunakan identitasnya untuk menekan siapapun.

Sejak memasuki taman kanak-kanak hingga lulus dari universitas, hanya sedikit orang yang tahu identitas aslinya.

Bahkan di firma hukum, dia juga berusaha keras mengandalkan kemampuannya sendiri, ini benar-benar pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini dalam hidupnya.

Demi mengejar pria, Keyra merasa dirinya benar-benar tidak mempedulikan wajahnya lagi.

“Aku, izinkan aku memperkenalkan diriku lagi.

Namaku Keyra Sunarya, ayahku adalah......”