Suami Misterius - Bab 41 Apakah Marco Ortega itu Buta?

Marco menggerakkan bibirnya dan seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mengatakannya sama sekali. Dia hanya bisa berpura-pura tidak memahami pembicaraannya.

Setelah Clara menghela nafas, dia memasukkan kembali kalung itu ke dalam kotak dan menyerahkannya kepadanya. " Marco, kita sudah saling kenal selama bertahun-tahun, tetapi kamu tidak mengerti aku. Sebenarnya, aku tidak suka memakai kalung."

Marco memandangnya dan berpikir kembali. Sepengetahuan dia, Clara memang jarang memakai perhiasan, dia merasa tidak nyaman. Penampilannya selalu terlihat apa adanya, dan senyumnya juga terlihat tulus.

Sangat berbeda dengan Elaine yang selalu terobsesi dengan perhiasan dan suka berpakaian mewah.

Karena itu, dia memberikan perhiasan mahal padanya sebagai hadiah ulang tahun. Sedangkan Clara, setiap ulang tahunnya, dia hanya meminta Marco untuk melukis gambar untuknya ataupun menyanyikan lagu cinta untuknya.

"Lalu apa yang kamu suka, aku akan memberikannya padamu... hitung-hitung sebagai kompensasi." Marco berkata.

Clara berpikir dengan sangat serius sejenak sebelum dia berkata, "Aku ingat Bibi Karsena memiliki korsase antik milik ibuku. Aku sangat suka dengan itu."

Clara pernah mendengar Evi menceritakan korsase itu sekali. Evi dan Yani menggunakan hadiah pernikahan mereka sebagai barang bukti, pernikahan anak mereka. Jika mereka berdua melahirkan anak laki-laki dan anak perempuan, mereka akan menikahkan anak mereka dan menjadi besan.

Clara masih tidak bisa menebak apakah Yani memiliki niat untuk membuat dia dan Marco kembali bersama, sekarang dia mengembalikan kalung itu dan meminta korsase antik itu kembali. Sikapnya sudah terlihat jelas, antara dia dan Marco sudah tidak mungkin kembali bersama.

Marco yang masih merasa bersalah pada Clara, tentu saja tidak akan menolak permintaannya, dan berjanji untuk mengambil kembali korsase untuknya.

Marco menyimpan kembali kalung itu. Sebelum pergi, dia dengan ragu berkata, "Clara, aku harap kamu tidak membenciku. Meskipun kita tidak memiliki jodoh sebagai suami istri, kamu akan selalu menjadi adik perempuanku."

Setelah Clara selesai mendengarkannya, dia tersenyum acuh tak acuh.

Bagaimana mungkin dia membencinya, terlalu lelah untuk membenci seseorang. Lagipula, dia tidak cocok dengan Elaine.

"Kamu terlalu banyak berpikir, aku sangat berlapang dada. Meskipun, aku masih tidak sanggup untuk mendoakanmu, tetapi aku harap kamu bisa hidup bahagia dan tulus."

“Clara, terima kasih.” Marco merasa lega sekaligus khawatir dan berkata, “Kamu juga harus menjaga dirimu dengan baik.”

"Tentu saja." Clara tersenyum dengan percaya diri, matanya bersinar cerah, "Kamu tidak perlu khawatir tentang aku, aku pasti akan hidup lebih baik dari kamu."

...

Marco berjalan keluar dari bangsal, dan Yani sedang menunggu di luar pintu bangsal.

Ibu dan anak itu saling memandang, lalu berjalan menuju tangga.

Pada saat ini, seorang pria muda dan tampan berjalan kemari dan melewati mereka.

Ibu dan anak itu berdua langsung memandanginya tanpa sadar dan tanpa sebab, aura pria itu terlalu kuat dan sangat menarik perhatian. Pria seperti itu, bahkan jika ditempatkan di tumpukan berlian, dia akan bersinar.

Di lihat sekilas saja sudah tahu, identitas pria ini pasti tidak sederhana. Dan di sini adalah area bangsal vip, tidak heran jika melihat orang kaya datang dan pergi di sini.

Yang membuat Marco merasa aneh adalah pria itu berhenti di depan bangsal Clara.

“Jangan dilihat lagi, Clara adalah gadis yang baik, hal yang normal jika ada seorang pria yang mengejarnya.” Suara Yani terdengar dari belakang telinganya.

Marco mengerutkan bibirnya, hatinya terasa tidak enak.

...

Di sisi lain.

Rudy membuka pintu bangsal dan melihat Clara sedang duduk bengong di tempat tidurnya.

“Tidak sehat?” Dia berjalan mendekatinya dan bertanya dengan suara rendah.

Clara mengangkat dagunya dan menatapnya, dan kemudian mengangguk kepalanya.

"Aku akan memanggil dokter,” Rudy berkata.

“Lebih baik kamu mencari psikiater.” Clara menghela nafas, ujung jarinya menunjuk ke arah jantungnya, dan dengan sedih berkata, “Hatiku merasa tidak nyaman.”

Setelah mendengarkannya, Rudy duduk di samping tempat tidur dan mengabaikannya, kemudian dia mengambil majalah dan membacanya.

Melihat dirinya diabaikan, dia berteriak marah: "Hei, Rudy, apakah kamu punya rasa simpati!"

Rudy meliriknya dengan ekspresi datar, nada suaranya tenang. "Kamu yang suka berlebihan, apa masalahnya denganku."

"Kamu..." Clara hampir muntah darah.

Suasana kemudian menjadi hening. Di bangsal, hanya terdengar suara jari Rudy yang membalik-balik halaman majalah dan sesekali suara Clara menghela nafas.

“Baru saja, mantan tunanganku ada di sini,” Clara berkata setelah menghela nafas kesekian kalinya.

“Um.” Rudy merespons dengan nada yang sangat datar, matanya masih menatap majalah yang ada di tangannya.

Clara juga tidak ingin mendengar kata-kata hibur dari mulut penganggur ini. Dia hanya merasa tidak nyaman dan mungkin saja akan merasa lebih baik jika mengatakannya keluar.

" Marco dan aku tumbuh bersama sejak kecil dan menjadi sepasang kekasih. Sejak usia kecil, aku sudah tahu, saat dewasa nanti aku akan menikah dengannya, dan dia juga tahu itu. Namun, rencana yang sudah kami buat untuk masa depan kami, semuanya berantakan pada malam ulang tahunku yang kedelapan belas.

Sebenarnya aku sedih bukan karna dia sudah berpindah hati ke orang lain. Jika sesuatu itu sudah ditakdirkan, siapapun tidak akan ada yang bisa menghentikannya. Tapi setidaknya dia harus menemukan seseorang yang lebih unggul dariku.

Jika dibandingkan dengan kakak tiriku, aku lebih cantik darinya, pendidikanku juga lebih tinggi darinya, lebih muda dan lebih energik darinya. Dan aku adalah nona besar dari keluarga Santoso, dia hanyalah anak tiri dari ayahku, dia seperti bunga lotus putih yang penuh kemunafikan. Menurutmu apakah Marco itu buta? Jika dibandingkan dari segi apapun, aku tetap lebih unggul darinya.

Sampai sekarang, aku bahkan tidak tahu mengapa aku bisa kalah darinya. Menurutmu apakah aku ini terlihat sangat kasihan! "

Setelah Clara selesai mengoceh, Rudy akhirnya meletakkan majalah dari tangannya, dan dengan santai menjawab: "Mereka mungkin sudah pernah tidur bersama, dan kakak tirimu pasti sangat hebat di atas ranjang."

"..." Clara memanyunkan bibirnnya. Kata-kata eksplisit seperti itu, dia mengucapkannya begitu terus terang, seolah-olah seperti sedang berbicara tentang ramalan cuaca hari ini.

"Maksudmu, dia berpindah hati karena aku tidak pernah tidur bersama dengannya? Hubunganku dengannnya yang lebih dari sepuluh tahun apakah tidak dibanding dengan satu malam dengan Elaine?" Wajah Clara memerah dan tidak tahu apakah karena dia marah atau malu.

"Pria adalah makhluk sensorik. Ketika adrenalinnya naik, IQnya akan turun," Rudy menjawabnya dengan nada datar, dia hanya mengatakan hal yang sebenarnya.

Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor telepon sekretaris di kontak ponselnya.

“Kamu sudah harus makan, apa yang ingin kamu makan hari ini?” Dia bertanya. Dia tidak berniat untuk melanjutkan topik tadi.

Clara menyentuh perutnya dan terasa lapar. "KFC paket keluarga."

“Jangan makan makanan yang tidak sehat.” Rudy menolak dan meninggalkan kamar. Saat dia mengatakannya dengan wajah serius, Clara memang terlihat sedikit ketakutan.

"Kaki udang kristal Mintani dan bubur beras hitam, dan tambahkan sedikit sayur hijau," Clara berkata dengan patuh.

“Oke, boleh.” Rudy mengeluarkan teleponnya dan memerintahkan sekretaris untuk membeli sesuai dengan permintaannya.

Ketika dia menutup telepon, Clara bertanya dengan bingung, "Apakah Mintani memiliki layanan pesan antar?"

Bisnis Mintani sangat baik, di perangkat lunak dan layanan pesan antar manapun tidak bisa mencarinya. Karena pada dasarnya mereka tidak melayani pesan antar.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu