Suami Misterius - Bab 1261 Telah Berusaha Yang Terbaik Untuk Mencintaimu

Chris sangat pandai melihat kondisi. Setelah Keyra berjalan masuk ke dalam bangsal, Chris pergi dengan diam-diam. Sebelum pergi, Chris juga tidak lupa membantu menutup pintu.

Setelah Keyra membolak-balik dokumen di tangannya dengan cepat, Keyra menatap Alfy di ranjang rumah sakit dan bertanya tanpa emosi "Apa ini?"

“Perjanjian pranikah.” Alfy menjawab.

Keyra "..."

Keyra sangat marah dengan jawabannya. Keyra tidak buta huruf. Tentu saja, bisa membaca 'perjanjian pranikah' yang tertulis di dokumen, tapi mengapa Alfy ingin membuat perjanjian pranikah seperti itu!

"Alfy, apa maksudmu? Apakah kamu berencana menggunakan uang untuk memukulku?" Raut wajah Keyra menjadi semakin jelek.

Alfy tersenyum tidak berdaya, mengulurkan tangan menarik tangan Keyra ke tepi tempat tidur untuk duduk.

Alfy dengan lembut menggosok tangan Keyra di telapak tangan, dengan sedikit menghela nafas "Tidak peduli berapa banyak uang yang aku miliki, aku juga tidak akan menyentuh Nona besar keluarga Sunarya."

Setelah Alfy selesai berbicara, Alfy sedikit menutup matanya, mengendalikan semua emosi di matanya.

Pada awalnya, alasan mengapa Alfy menghindari perasaan Keyra adalah karena banyak kekhawatiran. Sejujurnya, jatuh cinta dengan Nona besar keluarga Sunarya memang harus merasakan perasaan tertekan.

Keyra sebagai permata di keluarga Sunarya, dicintai oleh ayah dan abangnya, memiliki keluarga yang hangat dan lengkap, memiliki kekayaan yang cukup untuk dipakai seumur hidup dan memiliki karier yang disukainya.

Keyra tidak kekurangan kasih sayang, tidak kekurangan cinta, apalagi uang, Keyra sama sekali tidak kekurangan apapun, jadi Alfy tidak tahu harus memberinya apa.

Selama hubungan ini, Keyra sepertinya tidak menginginkan apapun darinya, tetapi Alfy menginginkan sangat banyak dari Keyra. Alfy menginginkan cinta, keluarga dan kehidupan seumur hidup bersamanya.

Hubungan yang tidak setara seperti itu membuat Alfy khawatir akan untung dan rugi.

“Bukankah kamu mengatakan bahwa aku adalah milikmu, jadi semua milikku adalah milikmu.” Alfy memeluknya dalam pelukan, memeluknya dengan ringan.

"Keyra, menurutmu apa itu pernikahan? Apakah hanya selembar kertas begitu sederhana? Menurutku, pernikahan seharusnya lebih ke sebuah jaminan. Perjanjian pranikah ini adalah janji dan jaminanku untukmu. Bagiku, hanya semua ini yang bisa aku berikan padamu. Aku tahu mungkin kamu tidak membutuhkannya, tapi terima atau tidak itu urusanmu, memberi atau tidak itu adalah urusanku. "

Sejak Alfy melamarnya, Alfy menyewa kantor akuntan untuk melikuidasi harta dan properti atas namanya. Karena terlalu banyak proyek yang sedang dibangun oleh konsorsium Grup Sanusi, likuidasi aset atas nama dirinya menjadi lebih rumit, butuh banyak waktu hingga akhir-akhir ini baru diselesaikan dan diserahkan ke firma hukum untuk menyusun perjanjian pranikah ini.

Keyra bersandar di dada Alfy yang hangat dan kuat, hanya merasa matanya sedikit pedih dan air mata telah mengaburkan pandangannya. "Alfy, kamu tidak harus melakukan semua ini."

Alfy tersenyum lembut, mengecup ringan telinga Keyra sambil berbisik dengan nada lembut "Aku rela."

Keyra merasa tidak tahu harus bagaimana dan sengaja berkata dengan wajah lurus "Alfy, lebih baik kamu mempertimbangkannya kembali. Setelah menandatangani perjanjian ini, jika kita bercerai, maka kamu akan kehilangan segalanya. Jadi, apakah kamu rela begitu?"

Setelah mendengarkannya, senyum Alfy masih tetap sama, telapak tangannya membelai pipi Keyra, penuh dengan kelembutan dan kasih sayang.

“Paman juga memindahkan semua harta benda ke nama bibi sebelum menikah. Aku ingat, kamu berkata: Pria seperti ayahmu hanya sebagai contoh, sangat langka. Cinta bisa membuat orang menjadi bodoh, tapi tidak semua orang akan bertindak gegabah dan mencintai dengan bodoh. Key, aku ingin kamu tahu bahwa aku juga bersedia mencintaimu dengan bodoh dengan sepenuh hati, tanpa peduli dengan konsekuensinya. Jika cinta di antara kita ditakdirkan tidak bisa sampai pada akhir, aku bersedia kehilangan segalanya dan tidak memiliki apapun. Setidaknya, aku telah berusaha yang terbaik untuk mencintaimu dan aku tidak menyesalinya. "

Tindakan Alfy sama sekali tidak memberi jalan keluar untuk dirinya.

Meskipun Keyra tidak peduli tentang uang, tetapi Keyra sangat mengerti betapa pentingnya aset dalam perjanjian ini bagi Alfy. Ini adalah hasil kerja keras dari beberapa generasi keluarga Sanusi, sesuatu yang selalu Alfy usaha untuk melindunginya.

Jika leluhur keluarga Sanusi tahu bahwa Alfy menggunakan ini untuk menyenangkan istri, apakah mereka akan melompat keluar dari kuburan dengan marah dan memarahinya sebagai keturunan yang tidak tahu malu.

Keyra tetap diam, bersandar di dalam pelukan Alfy tidak berbicara, tidak tahu mau berkata apa, hanya bisa membiarkan air matanya mengalir tanpa suara.

Baju pasien yang Alfy kenakan basah di bagian dadanya. Telapak tangannya dengan lembut menepuk punggung Keyra, dengan lembut membujuk "Sudah, mengapa kamu begitu cengeng? Wanita benar-benar suka menangis."

Alfy membujuknya sangat lama barulah Keyra merasa tenang. Alfy mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur, menggandeng tangannya dan berkata dengan ringan "Ayo pergi."

“Pergi ke mana?” Keyra bertanya dengan bingung.

“Tentu saja, pergi ke ruang bedah untuk mengobati lukamu, tidak sakit kah?” Alfy mengulurkan tangan dan menyentuh kepalanya, berkata dengan tidak berdaya.

Keyra baru teringat bahwa lututnya sedang terluka. Sungguh, jika sudah cinta, semuanya menjadi tidak penting lagi, bahkan luka pun tidak terasa sakit lagi.

“Aku pergi sendiri saja.” Keyra mencoba melepaskan tangan Alfy, tetapi Alfy sangat kuat, sehingga tangan mereka saling berpegangan erat.

"Aku akan menemanimu. Aku tidak tenang jika kamu pergi sendiri" Alfy berkata.

Alfy jelas-jelas meminta asistennya untuk menemani Keyra ke ruang bedah, entah bagaimana Keyra bisa kembali sendirian. Alfy merasa bahwa asisten khusus ini tidak dapat membedakan mana yang penting, mana yang tidak, Alfy merasa sudah boleh mempertimbangkan untuk mengganti posisinya ke orang lain.

Alfy mengenakan baju pasien menemani Keyra ke ruang bedah untuk mengobati lukanya, adegan itu tampak sedikit bertentangan dari yang seharusnya.

Saat Keyra berjalan masuk ke dalam ruang perawatan bedah, Keyra kembali menjadi Nona besar yang manja lagi, terus menerus meraung kesakitan. Dokter pun merasa bingung dibuatnya.

“Berikan padaku.” Alfy mengambil kapas steril dari dokter, berjongkok di depan Keyra, mengobati lukanya secara pribadi. Alfy menggunakan yodium membersihkan luka Keyra sambil berbicara dengannya untuk mengalihkan perhatian.

Luka di lutut Keyra terlihat agak mengerikan, namun ternyata itu hanya tergores selapis kulit saja, setelah disinfeksi, lalu menyemprotkan obat penyembuh luka sudah cukup.

Keyra duduk diam di kursi. Dari sudut pandangnya, hanya bisa melihat garis wajah samping Alfy. Wajah yang serius dan sangat fokus, tidak peduli dipandang dari segi manapun, tetap terlihat bagus. Keyra bahkan telah melupakan rasa sakit di lututnya.

Keduanya meninggalkan ruang bedah dan kembali ke unit perawatan intensif. Asisten telah menyelesaikan prosedur dan kembali dengan membelikan makan malam.

Alfy tidak mengatakan apa-apa dan membiarkannya pergi.

Keyra menemani Alfy makan malam, hidangannya sangat sederhana, tetapi rasanya cukup ringan dan lezat.

Setelah makan, Alfy mendesak Keyra untuk kembali "Sudah larut, jika kamu tidak kembali, maka akan melewati jam akses pintu rumah."

Keyra menggelengkan kepalanya, berbaring di pelukannya dan berkata "Tidak ingin kembali, aku ingin menemanimu."

“Patuhlah, dengar kata-kataku, jangan membuat paman dan bibi khawatir.” Alfy berkata lagi.

Setelah mendengarkannya, Keyra mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan WeChat kepada Clara. Isi pesannya adalah: Malam ini ada urusan, tidak kembali untuk tidur, jangan memikirkanku.

Setelah Keyra selesai mengirim pesan, Keyra mematikan ponselnya dan melemparkannya ke dalam tas.

Keyra mengangkat dagunya, memandang Alfy sambil tersenyum dan berkata "Aku sudah memberitahu kepada keluargaku. Aku tidak akan kembali malam ini, bolehkan jika aku tinggal dan menemanimu?"

"Key ..." Alfy menghela nafas tidak berdaya, Alfy masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Keyra tiba-tiba mencondongkan badannya, mencium bibir Alfy dan menghentikan Alfy untuk berbicara.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu