Suami Misterius - Bab 929 Berencana Bagaimana Berterima Kasihnya

“Sayangku, bukannya aku minta kamu menunggu di mobil. Kenapa kamu malah berlarian di sini sih.”

Begitu mendengar suara itu, Honey mendongak. Masuklah wajah tampan Aldio yang tersenyum di pandangan matanya. Aldio menatapnya dengan tatapan mata selembut dan sehangat air murni.

Mata Aldio sangat indah sekali. Ketika dia menatap seseorang dengan serius, itu benar-benar sangat menggoda.

Honey tertegun melihatnya dan tanpa sadar dia merasakan pusing yang sulit dijelaskan.

“Kenapa kamu diam.”

Kata Aldio tersenyum sambil mengulurkan jarinya mencubit ujung hidung Honey.

Jemari Aldio sedikit dingin sehingga membuat Honey seketika itu tersadar dan bangun sepenuhnya.

Dia tidak bodoh, dia jelas mengerti kalau Aldio membantunya untuk terlepas dari masalah ini.

“Oh.

Awalnya aku ingin pergi ke mobil untuk menunggumu. Tapi pada akhirnya ada kecelakaan yang tidak diduga datang.”

Ketika Honey mengatakan ‘Kecelakaan’, dia tanpa sadar melirik ke Delton.

Pada saat ini, Tangan Delton masih sangat erat menggenggam pergelangan tangan Honey.

Pergelangan tangan Honey yang begitu ramping pun sampai merah karena digenggam erat.

Aldio melirik ke tangan yang mereka pegang bersama itu, lalu tersenyum sinis dan berkata, “Tuan muda Delton, Di depanku beraninya memegang tangan wanitaku dan tak mau melepaskannya. Apa kamu tidak takut aku akan memotong tanganmu?”

Nada suara Aldio seperti menggoda saja, tapi entah kenapa membuat Delton bergidik dingin.

Tidak ada yang tidak tahu di lingkaran mereka, kalau tempramen Presdir Aldio ini tidak terlalu baik dan dia juga memiliki kepribadian yang dominan. Tidak ada yang bisa menghentikannya selain bos besar, Rendi.

Dulu pernah ada cerita kalau seorang agen real estate kecil merebut wanita Aldio. Aldio pun langsung membuatnya lumpuh begitu saja.

Aldio adalah tipe orang yang bisa melakukan apapun.

Tangan Delton langsung gemetaran. Dia pun refleks langsung melepaskan tangan Honey.

Tangan Honey sudah sangat merah. Honey pun mengelus pergelangan tangannya dan tampak tatapan mata penuh menghina di wajahnya.

Dia merasa kalau dirinya dulu benar-benar buta, bisa-bisanya tidak bisa melihat dan menyadari kalau Delton ini hanya seorang penipu dan pengecut. Hanya ditakuti dengan beberapa ucapan saja, dia langsung ketakutan seperti kura-kura yang langsung menyembunyikan kepala ke dalam tempurung.

Pria seperti itu yang tidak memiliki apapun, yang pernah bersumpah untuk melindunginya dan menjadi penompang dan orang yang bisa diandalkannya. Itu semua benar-benar konyol.

Yang lebih konyol dan menggelikan adalah, Honey bisa-bisanya mempercayainya.

Pada saat ini, bahkan Honey pun sangat berterima kasih kepada Petty. Jika bukan karena Petty yang masuk ke dalam hubungan mereka, dia mungkin tidak bisa melihat wajah dan sifat asli dari Delton.

Jika bersama dengan pria seperti ini seumur hidup, mungkin dia sudah mual dan muntah sampai mati.

Pada saat ini, Aldio mengulurkan tangan menggenggam pergelangan tangan Honey, lalu menarik ke samping bibirnya, mengecup lalu meniup-niup tangan Honey dengan lembut. Dia mengerutkan kening dan bertanya. “Sakitkah?”

“Em.”

Jawab Honey mengangguk sambil merapatkan bibirnya.

Setelah itu, tatapan mata Aldio semakin dingin melihat Delton.

Delton merasa sangat takut Aldio, tapi juga ada rasa tidak ingin menyerah begitu saja.

Keluarga Delton sudah diambang bangkrut. Sekarang benar-benar butuh bantuan dari keluarga Honey.

Apalagi Honey selama ini selalu mengabdi dan baik kepadanya. Dia merasa masih mempunyai keberuntungan terakhir baginya. Dia merasa selama dia memperlihatkan dirinya yang sangat kasihan dan tak berdaya, lalu bicara hal-hal yang akan membuat hati Honey jadi luluh maka Honey pasti akan berubah pikiran.

Hanya saja, dia tidak menyangka ternyata Honey dan Aldio sekarang sudah bersama.

“Sugar, kamu sekarang sudah bersama dan pacaran dengan presdir Aldio?”

Tanya Delton. Nada suaranya terdengar tidak terlalu percaya.

Putusnya hubungan mereka tidak lama, dia selalu mengira kalau Honey masih saja mencintainya dan ingin bersama dengannya hidup maupun mati. Dia tidak menyangka Honey bisa secepat ini berada di pelukan orang lain, apalagi orang lain itu adalah Aldio.

“Kami bersama, apa masih membutuhkan persetujuanmu?

Tuan muda Delton, kamu sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan Honey kan.”

Tanpa menunggu Honey menjawab, Aldio sudah berkata duluan dengan dinginnya.

“Tidak, aku tidak mungkin berani.”

Delton buru-buru menggelengkan kepalanya, matanya terus menatap Honey dengan tajam dan tampak sekali keengganannya dan dia masih berharap kalau Honey bisa mengubah pikiran dan hatinya.

Tapi sayangnya, meliriknya saja Honey tidak melakukannya.

Lalu, Aldio pun melangkahkan kakinya ke samping dan kebetulan sekali menutupi pandangan Delton melihat Honey.

“Tuan muda Delton, jika tidak ada urusan lainnya. Kami mau pergi kencan.”

Selesai bicara, Aldio merangkul Honey menuruni tangga.

Delton tanpa sadar melangkahkan kaki mau mengejarnya.

Aldio dibuat sangat kesal dan tidak bisa menahan emosi lagi, dia pun memperingati Delton dengan dinginnya, “Di lingkaran ini semua orang tahu kalau tempramenku tidak terlalu baik. Delton, jika kamu terus menempel dan mengganggu wanitaku, jangan salahkan aku kalau aku tidak akan sopan ataupun sungkan denganmu ya.”

Wajah Delton tertegun tidak tenang, dia pun buru-buru menjawab, “Presdir Aldio, ini hanya salah paham saja.

Aku dan Sugar tumbuh bersama sejak kecil. Setidaknya masih ada perasaan persaudaraan, aku ini perhatian juga dengannya.”

“Perasaan persaudaraan?”

Aldio menghela napas menghina, “Aku dari dulu tidak pernah percaya dengan hubungan perasaan persahabatan dan persaudaraan yang murni antara wanita dan pria.

Dia juga tidak perlu perhatian dari mantan pacarnya. Jadi, kedepannya kamu lebih baik menjauh dari wanitaku.”

Selesai bicara, Aldio menarik pinggang Honey lalu melangkah pergi dari sana.

Honey mengikutinya naik ke dalam mobil Mercedes hitam, lalu menatap Aldio dengan polosnya. Kepalanya masih sedikit bingung dan pusing.

Dia baru bekerja tidak lama di perusahaan ini. Dia juga tidak terlalu sering punya kesempatan berhubungan dengan Aldio. Dia dari dulu merasa kalau Aldio adalah pria yang sangat dingin dan sombong. Dia tidak menyangka Aldio membantunya terlepas dari situasi memalukan tadi.

“Kenapa menatapku dengan bodohnya begitu, sudah tidak kenal?”

Aldio tersenyum dengan menggoda, dia pun menarik sebatang rokok dari kotak rokoknya lalu menyalakan rokoknya dengan korek yang diambilnya.

Gerakan dua jari panjang pria itu mengapit rokok sungguh indah.

Asap samar berhembus keluar melewati jendela, baunya tidak terlalu tidak enak.

Walaupun tidak sering berhubungan, tapi bagi Honey, Aldio adalah pria yang menggoda dan sangat memesona.

Pria yang seperti ini, umumnya harus dijauhi.

Karena pria semacam ini tidak akan patuh dan mengalah pada siapapun. Sedangkan Honey juga tidak bisa menjamin kalau dirinya tidak akan menyukai Aldio.

“Presdir Aldio, untuk perihal yang tadi. Terima kasih banyak telah membantuku.”

Kata Honey sambil menundukkan kepalanya.

“Mau terima kasih padaku. Kamu berencana bagaimana berterima kasih kepadaku?”

Kata Aldio menggodanya sambil menyembulkan asap rokoknya dari bibir tipisnya.

“Hah?”

Honey mengangkat wajahnya, menatap bingung padanya.

“Bukannya kamu mau berterima kasih kepadaku?

Apa jangan-jangan hanya berterima kasih lewat mulut saja ya?

Karena mau berterima kasih, setidaknya harus terlihat sedikit tuluskan. Bagaimana kalau lebih baik dengan memberikan seluruh hati dan tubuh?”

Kata Aldio menggodanya. Tatapan matanya bergerak terus ke tubuh Honey.

Wajah Honey langsung memerah, dia memelototkan mata cantiknya ke Aldio. Bibir merahnya bergerak sejenak, tapi tidak tahu harus berkata apa.

Aldio melihatnya yang terlihat bingung itu, dia pun sudah tidak bisa menahan tawanya.

Awalnya hanya ingin menggodanya saja, dia tidak menyangka dirinya malah tidak bisa berhenti menggodanya.

Tapi, begini pun juga baik.

Membuat Honey tahu Aldio orang yang seperti apa. Agar membuatnya tidak sampai punya pikiran yang harusnya tidak dia miliki.

Dia selama ini terbiasa hanya main-main saja dengan wanita. Sedangkan Honey adalah tipe wanita lugu dan baik yang tidak bisa dibuat main-main.

Terlebih lagi, Honey juga mempunya ayah yang status sosialnya tidak rendah sama sekali. Bukan orang yang cukup mudah jika bermasalah dengannya.

Hari ini Aldio ikut campur masalah Honey, juga karena menghormati dan menghargai ayah Honey.

Sekejap, mereka berdua pun terdiam tidak bicara dan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Suasana pun terasa canggung.

Honey merasa sangat tidak bebas, dia pun berkata, “Karena bantuan presdir Aldio hari ini, harusnya Delton tidak akan berani lagi mencari masalah ataupun menggangguku. Aku Honey tidak akan mungkin tidak tahu terima kasih.

Lain kali, aku akan datang bersama orang tua ku langsung ke tempat anda untuk berterima kasih.”

Setelah mendengar ini, Aldio tersenyum. Benar-benar gadis yang pandai.

Takut kalau dia mau mencoba dekat dengannya. Sehingga menggunakan orang tuanya untuk mengingatkan Aldio, tapi juga tidak sampai menyakiti atau menyinggung Aldio.

“Presdir Aldio, anda adalah tokoh besar jadi pasti sangat sibuk. Aku tidak akan mengganggu anda lagi.”

Selesai bicara, Honey berbalik dan membuka pintu mobil lalu berniat pergi.

Namun, dia malah baru menyadari kalau pintu mobil terkunci.

Dia cukup terkejut, lalu menoleh ke Aldio dengan ekspresi penuh waspada.

Aldio, “.....” Sebenarnya, dia kali benar-benar difitnah. Mobilnya ini terkunci secara otomatis.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu