Suami Misterius - Bab 173 Mandi Air Dingin Satu Kali Lagi

Setelah Rudy selesai mandi air dingin, ia membuka komputer di ruang kerja. Baru selesai membaca satu dokumen, Clara sudah masuk lagi.

Dia juga baru selesai mandi, rambutnya masih sedikit basah, ketika mendekat, ada aroma sabun yang harum dan lembut.

“Kenapa rambutnya tidak dikeringkan?” ia mengangkat kepala melihat rambut Clara yang basah.

“Oh, nanti juga kering ketika akan tidur.” Clara menggoyangkan kepalanya, membuat air di rambutnya memercik ke wajah Rudy.

“Masih belum tidur, sedang apa?” Rudy merangkulnya masuk ke dalam pelukannya, bibirnya yang sedikit dingin menempel di lehernya, nafasnya terasa begitu hangat, suaranya yang serak dan rendah terdengar begitu seksi.

“aku sedang berpikir ingin memberikan hadiah apa untuk ulang tahun Nyonya besar Sutedja .” Clara sengaja berpura-pura bodoh, berusaha membuka topic pembicaraan.

Rudy tersenyum tipis, lalu menjawab : “Asal saja berikan sesuatu, toh bukan orang yang penting.”

Clara mengangguk setuju, “ Ester memesan buah persik emas seharga 200 juta, aku tidak mau membuat budget sebesar itu.”

Setelah Clara mengatakannya, ia mengulurkan tangan, mengeluarkan kelima jarinya di dua tangan yang begitu putih dan halus.

“100 juta” Rudy berkata sambil tersenyum.

“10 juta.” Clara meralat.

Senyum di bibir Rudy semakin dalam, “Aku pernah mendengar kalau Nyonya besar Sutedja suka teh.”

“Teh?” setelah mendengar mata Clara langsung bersinar. Asalkan tahu apa yang disuka, maka akan mudah untuk memilih hadiah. “ Paman Araya suka minum teh bunga, di tempatnya pasti ada banyak jenis daun teh yang baik, besok aku akan kesana. Lalu pergi ke pusat keramik untuk membeli perlengkapan untuk membuat teh saja sudah cukup.”

“Kamu ini ternyata pintar sekali menyusun rencana ya.” Rudy menyentuh hidungnya dengan lembut dan penuh kasih.

“Tidak berharap mendapat pujian, hanya berharap tidak ada masalah saja.” Clara mengecup pipinya sambil tersenyum, “Aku tidur dulu.”

Lalu ia bangkit dari pahanya, lalu berjalan keluar kamar bagaikan angina yang berhembus.

Rudy menggeleng tidak berdaya, tubuhnya begitu tegang dan panas, sepertinya dia harus mandi air dingin satu kali lagi.

……

Keesokan pagi harinya Clara langsung pergi Keluarga Araya, ketika masuk ia merasa ada yang aneh dengan suasana di rumah itu.

“Clara sudah datang, Milki ada dikamar, kebetulan sekali kamu datang, nasihatilah dia, minta dia untuk berhenti mengambek dengan Paman Araya.” Nyonya Araya mempersilahkan Clara masuk dengan sopan.

Clara naik menaiki tangga dengan perasaan bingung, setelah berjalan kedepan kamar Milki, dia berpikir cukup lama, tetap tidak mengerti kedua ayah dan anak ini bertengkar karena apa, Sekretaris Komite Araya sangat memanjakan putrinya ini, meskipun dia menginginkan bintang dilangit pun akan diberikan.

Clara mengulurkan tangan untuk mengetuk pintu, setelah terdengar suara pintu dibuka, disusul oleh suara lirih yang meminta Clara masuk.

Clara mendorong pintu dan masuk ke dalam, melihat Milki yang duduk meringkuk melihat kearah jendela kamar yang hordennya melambai.

Kamar Milki merupakan kamar yang paling besar di mansion ini, ada kamar mandi di dalamnya, ada teras, juga ada sebuah jendela tiga sisi yang besar. Clara sering mengobrol bersama Milki sambil memeluk bantal sofa dan juga boneka di sini.

Clara menendang sandal yang ia kenakan ke samping, lalu mengangkat bantal bulu angsa yang lembut dan duduk disamping Milki.

Milki sangat aneh hari ini, ia tidak bicara, hanya menatap kearah jendela dengan tatapan kosong.

“Ada apa?” Clara mencoba bertanya.

Mata Milki yang kosong perlahan berubah, hanya kelopak matanya yang perlahan menjadi memerah, “Clara, aku juga tidak tahu kenapa. Vincent tiba-tiba tidak pulang ke rumah. Kemarin ayah menyuruhku menemaninya pergi makan, yang ikut makan ada Tuan dan Nyonya 陈Wakil Komite Partai dan putra mereka.”

Milki tidak bodoh, meskipun ia tidak mengatakannya dengan gamblang, namun ini jelas-jelas sebuah perjodohan. Ketika itu ia menahan diri untuk tidak mengamuk, untuk menghindari semua merasa tidak nyaman.

Setelah pulang, Milki dan ayahnya langsung bertengkar hebat, diakhir pertengkaran, Tea Araya mengatakan satu kalimat : kelak jangan bertemu dengan Vincent lagi. Kalau kamu tidak suka dengan putra keluarga Chen, aku akan memperkenalkan pasangan yang lebih cocok untukmu.

Milki bicara sampai disini, kedua tangannya menutupi matanya, aitmata mengalir tanpa terkendali. “Aku sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, aku sudah bersama dengan Vincent selama itu, selain buku nikah, kami tidak ada bedanya dengan pasangan suami istri lainnya. Sekarang ayah ingin aku putus dengan Vincent, bahkan alasan pun tidak ia berikan.”

Clara menyerahkan tisu untuknya, membiarkannya membersihkan airmatanya terlebih dahulu. Seketika ia tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Perjalanan cinta Milki dan Vincent selama ini berjalan begitu mulus, selain saling mencintai, yang paling penting adalah kedua belah pihak keluarga yang begitu cocok. Tea Araya adalah seorang Sekretaris Komite Kota, sementara ayah Vincent juga memiliki jabatan yang penting di komite.

Clara menebak, kemungkinan ada dua penyebab kejadian hari ini, yang pertama adalah keluarga Valva sama seperti keluarga Ortega ketika itu, menghadapi masalah bisnis yang gawat. Tea tidak ingin terbawa dalam masalah, sehingga segera memutus hubungan Milki dan Vincent.

Tea Araya dan Yanto Santoso sudah berhubungan selama bertahun-tahun, dalam berbagai aspek mereka adalah kelompok orang yang sama, selamanya mengutamakan kepentingan mereka sendiri.

Kemungkinan kedua, keluarga Araya dan keluarga Valva bentrok dalam hal yang berurusan dengan keuntungan masing-masing, sehingga Tea melarang Milki untuk tetap berhubungan dengan Vincent, dan Vincent mulai menjauhi Milki.

Namun, apa yang terjadi sebenarnya masih perlu diperiksa dulu.

“Apakah kamu pernah bertanya pada Vincent? Dia menghindar darimu pasti ada alasannya.” Clara bertanya.

Milki mengangkat kepalanya, “Tidak, dia tidak menemuiku, aku juga tidak mencarinya, aku tidak berani.”

Kalau dia mencari Vincent, lalu dia berkata dengan jujur padanya, atau mengajaknya putus, Milki takut dia tidak akan tahan. Sehingga ia hanya bisa menjadi siput yang bersembunyi dalam cangkangnya, berpura-pura tidak tahu apapun.

Clara menghela tidak berdaya, setelah ragu sesaat, akhirnya ia memutuskan untuk membuka mulut, “Milki, cinta adalah urusan dua orang, namun pernikahan merupakan urusan dua buah keluarga. Meskipun untuk sementara kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun pasti ada masalah yang sangat besar yang terjadi dalam hubungan keluarga Araya dan Keluarga Vincent, bagaimana hubunganmu dan Vincent nantinya, kamu harus mempersiapkan hatimu terlebih dahulu.

Setelah Milki mendengar ini, airmata jatuh dengan deras, mengangguk dengan hening.

Meskipun ia tumbuh di dalam kehidupan keluarga yang indah, namun dia bukan orang bodoh. Sejak Vincent mulai tidak pulang, dia sudah merasa ada yang tidak beres, sampai ayahnya mengatakan padanya untuk tidak lagi menemui Vincent, saat itu dia menyadari kalau hubungan mereka sudah sampai di titik akhir.

Namun, jelas-jelas semua sudah begitu jelas, namun ia tetap tidak bisa menerima semuanya.

Tumbuh besar bersama, salaing memahami satu sama lain. Mungkin ini semua hanya tersisa kenangan yang indah saja.

Clara meninggalkan kamar Milki, suasana hatinya kurang baik. Benda yang semakin indah, ketika hancur akan membuat orang yang memilikinya merasa semakin sayang.

Dia menuruni tangga yang panjang, kebetulan bertemu Tea yang akan masuk.

Tetap ada senyum ramah yang tergantung diwajah Tea, “Clara datang, makan sianglah disini, biar tante buatkan beberapa makanan.”

“Paman, hari ini aku masih ada urusan, lain kali saja.” Clara menolak dengan halus.

Suasana di Keluarga Araya yang begitu buruk, bagaimana mungkin dia punya hati selapang itu untuk tetap makan disini.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu