Suami Misterius - Bab 473 Ingin Membalas Kebaikan Aku ?

Rudy meneruskan gerakan memotong sayur, tidak menoleh kembali kepalanya dan hanya menjawab :”Seandainya menilai keterampilan seorang istri adalah dari segi masak dan menyelesaikan pekerjaan rumah, berarti hanya pembantu rumah tangga yang sanggup menduduki posisi ini.”

Rudy selesai memotong sayur, lalu meletakkan sayur ke dalam piring, setelah itu, menoleh ke arah Clara, “Aku mau masak sayur, kamu temani Wilson di ruang tamu dulu, nanti lengket bau minyak.”

“O.” Clara menjawabnya, dengan menurutnya keluar dan menemani anak.

Setelah Rudy meletakkan sayur ke atas meja makan, Clara baru menggandeng anaknya dan berjalan menghampiri.

Di atas meja sedang menata empat porsi sayur dan satu porsi sup, hidangan yang sangat mewah. Sekeluarga bertiga sedang duduk mengelilingi meja makan.

Wilson duduk di atas kursi khusus anak-anak, di depannya adalah piring bergambar kartun, tangannya sedang memegang sendok dan sumpit kecil, lalu menunduk dan makan dengan serius.

Clara fokus mengambilkan sayur untuk anaknya, memilih potongan daging yang kecil dan lembut, lalu mengeluarkan tulang ikan dengan teliti dan meletakkan ke dalam piring sayur Wilson. Wilson tidak terlalu menyukai sayuran hijau, sehingga sayur yang berada di piringnya sama sekali tidak tersentuh.

Clara merasa tidak berdaya dengan hal ini, hanya ketika Rudy mendidiknya dengan tampang serius, anak ini baru meletakkan sayur ke dalam mulutnya dengan tampang terpaksa, ekspresi di wajahnya sangat sengsara.

Rudy bertanggung jawab mengambilkan sayur untuk Clara, dagingnya juga memilih yang paling kecil, lalu mengambilkan ikan untuknya, tentu saja juga mengeluarkan tulang ikan terlebih dahulu. Pantas saja Sus Rani sering mengejek bahwa, tuan Sutedja memang memanjakan istrinya bagaikan memanjakan anak.

Santapan hidangan hari ini berjalan dengan harmonis, setelah makan, mereka jalan bertiga ke pantai.

Bayangan matahari terbenam jatuh ke permukaan laut, sinar matahari senja terjatuh ke atas gelombang laut, pemandangan saat ini sangat luar biasa.

Terdengar suara gelombang laut yang indah, hembusan angin laut juga membuat orang terasa nyaman.

Wilson menginjak di atas pasir pantai yang halus dengan bertelanjang kaki, dan berlarian dengan senang hati.

Rudy menggandeng tangan Clara, berjalan bersamaan di belakang anaknya.

“Papa Mama, temani Wilson menumpuk istana pasir.” Wilson duduk di atas pantai, kedua tangan kecilnya mulai menggali pasir.

Rudy dengan jarangnya berselera untuk bermain, dia melipat lengan bajunya, berjongkok di atas pantai dan menemani anaknya menggali pasir.

Wilson menumpuk sebuah istana kecil yang rada mirip, setelah itu, baru menepuk tangannya sendiri, dan berteriak dengan tampang penuh kebanggaan, “Rumah kita.”

“Iya, rumah kita.” Rudy tersenyum sambil mengelus kepala kecil anaknya.

Clara duduk di sampingnya, dia mengeluarkan ponsel dan memotret adegan yang harmonis ini, setelah itu, baru mengedit fotonya menjadi sedikit kabur, dan unggah ke aplikasi sosial media, keterangan yang tertera adalah : Waktunya ayah dan anak.

Tidak lama setelah foto di unggah, orang yang melihat telah memecah jutaan, komentarnya juga sangat menghebohkan.

Akan tetapi, Clara tidak memperhatikan hal ini, dia selesai mengecek aplikasi sosial media, sudah langsung menyimpan kembali ponselnya.

Musim panas sudah akan tiba, namun hembusan angin setelah matahari terbenam tetap saja sedikit sejuk. Rudy memeluk anaknya, lalu membersihkan pasir pada badannya, setelah itu berjalan bertiga ke arah rumah.

Wilson berjalan di antara kedua orang tuanya, tangan kirinya menggandeng ayah, tangan kanannya menggandeng ibu, sinar matahari terakhir pada saat senja menerikkan pada tubuh mereka, kesannya menghangatkan hati dan harmonis.

Setelah pulang ke villa, Rudy membawa Wilson mandi bersama di kamar mandi. Sedangkan Clara pulang ke kamar di lantai atas, di dalam kamarnya ada kamar mandi.

Clara selesai mandi, duduk di depan cermin dandan dan mengeringkan rambutnya, setelah itu, melihat paparan Rudy yang berjalan masuk ke kamar.

“Wilson di mana ?” Clara bertanya.

“Baru saja mendengar dongeng sudah ketiduran, mungkin terlalu lelah bermain.” Rudy menjawabnya.

Dia berjalan menghampiri Clara, tangannya meletakkan pada bahunya dengan santai, “Kenapa tidak mengeringkan rambutnya.”

“Sekarang belum tidur juga, sebentar lagi akan kering sendiri.” Clara menjawabnya.

Rudy mengangkat mata untuk melihat istri kecilnya di dalam paparan cermin, tersenyum mesra dan berkata :”Kebetulan sekali, aku sekarang juga tidak bisa tidur, kita buat sesuatu yang lain ?”

Clara melotot sekilas, pipinya yang putih mulus berubah menjadi merah merona.

Dia dengan biasanya menggandeng tangan Clara, namun kebetulan tersentuh pada luka di tangan Clara. Clara mendesah kesakitan.

“Kenapa ?” Rudy mengerutkan alis sambil memeriksa tangannya, baru menyadari punggung tangannya yang sudah kemerahan.

“Kenapa begini ?” Rudy bertanya.

Clara mengerutkan bibirnya dan tidak berbicara, Rudy langsung mengerti kembali, menggeleng kepalanya dengan tidak berdaya, “Kamu ya, ke depannya jauhi dapur saja, mungkin tempat dapur memang menentang sama kamu.”

Dia selesai berbicara, langsung berdiri dan turun tangga, di dalam kamar cadangan ada kotak pengobatan, dia membongkar obat luka bakar, lalu kembali lagi ke kamarnya.

Rudy setengah melutut di hadapan Clara, lalu menarik tangannya, sambil mengeluskan obat pada lukanya dengan hati-hati.

Clara duduk di atas kursi, sedikit menunduk kepalanya, lalu diam-diam menatapnya, ketika sedang menatap, pemandangan di depan matanya tiba-tiba menjadi kabur, tetesan air mata kebetulan jatuh pada tangan Rudy.

Rudy merasa kaget, sekali mengangkat kepala, langsung bertatapan dengan matanya Clara yang bergenang air mata.

“Kenapa ? Aku membuatmu sakit ya ?” Rudy bertanya dengan sedikit panik, dengan refleksnya mengulurkan tangan, dan menghapus bekas air mata pada wajahnya.

Clara menangis sambil menggeleng kepalanya, balik menangkap tangannya dan berkata :”Rudy, kamu bersamaku, pasti merasa capek kan ? Aku tidak bisa masak, tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah, tidak bisa menjaga pola hidup kamu sama Wilson, aku bahkan tidak bisa meluangkan banyak waktu untuk menemani kamu, aku juga tidak tahu, kamu demi menyelesaikan skandal tentang Wilson, mesti mengeluarkan pengorbanan yang sebesar ini…”

Clara sambil menangis sambil berkata, dengan gaya tidak berdaya bagaikan seorang anak kecil.

Rudy tersenyum keceplosan dengan tidak berdaya, dia berdiri dan memeluk Clara ke dalam pelukannya, lalu menghiburnya dengan nada lembut, “Kakak yang bilang ini sama kamu ya ? Kata-katanya, kamu cukup dengar saja, jangan masuk ke hati.”

“Rudy, kamu seorang suami yang baik, tetapi aku bukan istri yang baik.” Tangan Clara memeluk pinggangnya, wajahnya memendam pada dadanya, suaranya menjadi semakin serak.

Tangan Rudy mengelus kepalanya dengan ringan, lalu tersenyum dan berkata :”Kamu masih muda, pelan-pelan belajar.”

“Seandainya, aku sudah belajar dan tetap saja tidak bisa ?” Clara sedikit mengangkat kepalanya, sepasang bola mata yang bulat membawa tatapan cemas.

Tangan Rudy menopang wajahnya Clara, tersenyum ringan dan berkata, “Jangan terlalu membebani diri sendiri, sebenarnya, kamu sudah melakukannya dengan baik.”

Tentu saja, arti baik ini, kemungkinan besarnya berdasarkan permintaan Rudy terhadap dirinya yang tidak tinggi.

Ketika seorang lelaki jatuh cinta kepada seorang wanita, asalkan dia bisa menemani di sisinya, dapat melihat senyumannya, dapat melihat segala ulahnya, rasanya sudah sangat mencukupi.

Rudy berdiri diam, dan menatapnya dengan tatapan dalam, setelah itu, dia tidak bisa bertahan dan langsung mencium bibirnya.

“Wilson masih tidur di sebelah, kita tidak boleh….”

“Tidak masalah, kamu jangan terlalu kuat, tidak akan membangunkan dia.” Rudy mendekati telinganya, dan berkata dengan nada mesra.

“Mau menambah seorang anak lagi ?”

Rudy tidak kepikiran kalau Clara akan mengungkit masalah ini, setelah terbengong sejenak, tersenyum keceplosan dan berkata, “Ingin membalas kebaikan aku ?”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu