Suami Misterius - Bab 883 Memang Seharusnya Membayar Barang Yang Telah Kamu Beli

Suasana menjadi canggung.

Nenek mengerutkan kening, bertanya: “Rendi, kamu yang meminta orang mengirimkan tagihan ke rumah?”

Nada suara Nenek tidak terlalu emosional, namun samar-samar terdengar keluhan.

Perilaku Astrid memang keterlaluan, tapi kalau Rendi sengaja mengirim tagihan ke rumah pada saat mendekati tahun baru, ini juga bermaksud membuat keributan.

Rudy hanya melirik Nenek Sunarya dengan acuh tak acuh, kemudian menggandeng Clara dan Wilson duduk di hadapan Nenek, lalu bertanya, “Apakah nenek sedang mempertanyakan aku?”

Nenek tentu tidak akan mempertanyakan cucunya sendiri, tapi dia mengeluh cucunya membuat keributan pada saat seperti ini, dia baru saja menenangkan emosional ingin berkata, malah direbut Astrid : “Kamu seorang junior, emang para senior tidak berkualifikasi mempertanyakanmu?”

“Bagaimana kalau aku bilang tidak ada?” Rudy menatapnya dengan tatapan dingin, sepasang mata yang mendalam, dan aura di sekitarnya yang kuat sungguh menakjubkan.

Suasana tiba-tiba menjadi tegang, bahkan Nenek juga tidak dapat duduk tenang.

“Rendi!” Pada saat ini, Bahron berkata dan menatapnya dengan tatapan penuh peringatan.

Bagaimanapun juga, saat ini banyak keluarga dan saudara yang ada di sini. Rudy begitu memaksa, hanya akan mempermalukan Nenek.

Rudy saling memandang dengan ayahnya, lalu mengurangi emosinya, dia berkata dengan dingin, "Siapa yang memberi perintah untuk mengirim tagihan ke keluarga Sunarya tidak penting. Yang paling penting adalah apakah rincian tagihan dan penandatanganan itu salah, kalau tagihan benar, memang seharusnya membayar barang yang telah kamu beli."

"Ini adalah pertama kalinya aku mendengar harus membayar di pusat pembelanjaan keluarga sendiri." Astrid mendengus.

Rudy menatapnya dengan tatapan dingin dan meremehkan, "Pusat perbelanjaan keluarga sendiri? Apakah tidak ada yang memberitahumu bahwa pusat perbelanjaan atas namaku, bukan milik keluarga Sunarya."

Ketika Rudy mengatakan ini, tidak hanya Nenek, bahkan wajah Bahron juga terlihat buruk.

Setelah mengintegrasikan properti besar keluarga Sutedja, Rudy tidak menggabungkannya dengan industri keluarga Sunarya, dan juga tidak pernah membiarkan orang-orang keluarga Sunarya ikut campur. Ardian menangani bisnis di luar negri, sementara bisnis domestik dikendalikan oleh Aldio dan lainnya.

Posisi Rudy selalu sangat fleksibel, dia dapat maju untuk menyerang dan mundur untuk bertahan.

Jadi, seperti yang dia katakan, dia tidak terlalu tertarik dengan segalanya yang dimiliki keluarga Sunarya.

"Sudahlah, kembalikan semua barang yang kamu ambil dari mal. Kalau yang tidak bisa dikembalikan, bayar sesuai harganya."

Bahron menyelesaikannya dengan satu kata.

Kemudian, pembantu pergi ke kamar Astrid dan Petty, untuk mengemas barang-barang yang mereka bawa dari mal.

Pada saat itu, Petty sedang berdandan di kamar. Ketika pembantu datang memindahkan barang-barangnya, dia sangat kesal, dia menggendong seekor kucing gemuk, berlari cepat, dan berteriak, "Bu, para pembantu terlalu berani, mereka menyentuh barang-barangku, kamu segera mengusir mereka! "

Petty berlari menuruni tangga, mungkin berlari terlalu cepat, kucing gemuk di pelukannya ketakutan, dan melompat turun dari lengan Petty .

Kucing yang digendong Petty baru dibeli dari toko hewan peliharaan dua hari yang lalu. Itu merupakan kucing garfield asli, sangat berharga.

Petty menggendong kucing itu dan membawa orang-orang dari toko hewan peliharaan kembali untuk mengambil uang, melihat penampilannya yang tegas ketika meminta uang pada Nenek, Nenek hampir saja terserang penyakit jantung.

"Bu, bu, tidakkah kamu mengurusnya? Para pembantu terlalu kasar, sembarang menyentuh barang-barangku, bagaimana kalau mereka merusak barangku, bahkan membayar dengan nyawa, mereka juga tidak mungkin sanggup membayarnya!"

"Barang apa yang lebih berharga daripada nyawa manusia! Nona yang cukup kapitalis kembali saja ke Inggris. Aku akan meminta seseorang untuk segera membelikan tiket pesawat untukmu." Bahron menegur dengan wajah dingin.

Petty jelas sangat takut dengan pamannya yang selalu berwajah suram ini, dia segera bersembunyi di belakang ibunya, tetapi tetap bergumam dengan tidak menyerah: "Bu, mengapa paman begitu galak."

Astrid menepuk pundak putrinya, tidak berbicara, tetapi wajahnya terlihat sangat buruk.

Kemudian pembantu memindahkan barang-barang yang telah disortir ke lantai bawah dan berencana akan mengantar kembali ke mal.

Tapi Petty mati-matian menghentikan para pembantu.

"Mengapa kalian memindahkannya, ini adalah barang-barangku!"

"Keluarga ini tidak ada barang-barangmu, ini dibeli dengan uang keluarga Sunarya." Bahron berkata dengan dingin.

"Kamu omong kosong!" Petty membantah dengan tegas, "Uang keluarga Sunarya, memang ada sebagian milik ibuku!"

Begitu Petty mengatakan ini, dalam ruangan langsung menjadi sunyi.

Astrid dan putrinya kembali, sangat jelas untuk menagih hutang.

Sayangnya, mereka tidak memiliki hutang yang dapat ditagih.

Dua puluh tahun yang lalu, ekonomi domestik tidak makmur, industri yang dimiliki keluarga Sunarya dapat dihitung dengan sepuluh jari.

Lagipula, Tuan tua Sunarya mengalami pergolakan hebat, ketika keluarga Sunarya beralih ke Bahron, hanya tersisa situasi yang berantakan.

Kemudian, seiring kemajuan Bahron, keluarga Sunarya baru memiliki bisnis keluarga yang begitu besar. Dapat dikatakan bahwa semua kekayaan yang dimiliki keluarga Sunarya adalah milik Bahron.

Bahron memiliki istri, putra, dan cucu, tidak peduli bagaimanapun, Astrid dan putrinya tidak akan mendapat giliran untuk membagi hartanya.

Saat ini, bahkan wajah Nenek juga terlihat buruk.

Petty hanyalah seorang anak, jelas tidak akan mengatakan hal-hal seperti itu, ini pasti diajarkan oleh orang dewasa.

Nenek memandangi putrinya dengan kecewa dan bertanya, "Kamu juga berpikir seperti begitu?"

Wajah Astrid terlihat canggung, dan berkata dengan suara tidak jelas, "Sesuatu yang ditinggalkan Ayah memang ada sebagian milikku."

Setelah mendengar, Nenek tidak mengatakan apa pun.

Bahron hanya tersenyum dingin, "Kalau menurutmu begitu, aku akan meminta pengacara dan akuntan menghitung semua uang yang ditinggalkan ayah dua puluh tahun yang lalu, kemudian kamu membawa uang itu dan pindah keluar dari rumahku."

Bahron sudah malas beromong kosong dengan adiknya ini, dia langsung bangkit dari sofa dan naik ke lantai atas.

Masalah sudah menjadi seperti ini, saudara-saudara keluarga Sunarya sangat tahu diri, mereka mencari alasan dan pergi.

Clara tentu juga tidak ingin tetap tinggal di keluarga Sunarya, dia siap-siap ingin membawa Wilson pergi, begitu berbalik, dia menemukan si kecil sudah tidak bersamanya.

Bagaimanapun Wilson hanyalah anak kecil, melihat kucing peliharaan berada di balkon, matanya bersinar, dia berjalan ke sana, membungkuk tubuh, menggendong kucing dari lantai.

Kucing gemuk itu terlihat sangat berat, Wilson agak keberatan, tapi terlihat senang, tangannya yang kecil membelai punggung kucing dengan hati-hati.

Petty melihat kucingnya digendong oleh Wilson, dia berjalan mendekatinya dengan marah, mengulurkan tangan merebut kucingnya.

Bahron memerintahkan orang membawa pergi semua pakaian dan perhiasan barunya, Petty merasa kesal, saat ini kebetulan melampiaskan emosi pada Wilson.

“Bocah kecil, jauhi kucingku!” Petty berteriak tajam.

Mungkin teriakannya terlalu keras, menakutkan kucing di pelukan Wilson. Kucing gemuk sembarang melambaikan keempat cakarnya, dan cakarnya yang tajam kebetulan menggores wajah Wilson, dan berdarah.

Wilson tergores dan terluka, dia menjerit dan menangis, menutup wajahnya.

“Wilson!” Clara kebetulan melihat adegan ini, dia segera bergegas ke sana dan memeluknya.

Wajah Wilson berdarah, matanya berlinang air mata. Clara panik, mengangkat tangan langsung menampar Petty.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu