Suami Misterius - Bab 809 Putramu Adalah Anak Haram

“Kak, lebih baik masalah ini kamu hubungi kakak ipar untuk berdiskusi.” Pria berkata lagi.

“Apa yang harus didiskusikan dengannya, sudah berapa lama dia tidak kembali ke rumah, di matanya hanya ada rubah itu, tidak ada kami ibu dan anak.” Wanita berkata dengan emosi.

“Hatiku sangat tidak nyaman, aku merasa masalah ini harus diberitahukan kepada kakak ipar. Meskipun kakak ipar marah denganmu, tapi Dodo adalah putra kandungnya, dia tidak bisa mengabaikannya.” Pria berkata lagi.

“Meskipun mereka adalah pejabat tinggi, adalah keluarga kaya, apa yang bisa mereka lakukan pada Dodo anak yang berumur lima tahun! Membuka mulut menggunakan pengacara untuk menakut-nakuti orang, apakah aku tidak bisa mencari pengacara juga! Aku sudah berkonsultasi, meskipun benar Dodo ku sengaja mendorong bocah kecil ingusan itu dari atas perosotan lalu bagaimana, jangan katakan bocah kecil ingusan itu tidak mati, meskipun mati pun, Dodo juga tidak perlu menyerahkan hidupnya, palingan hanya membuat kita ganti rugi dengan uang. Lagipula kakak iparmu juga tidak kekurangan uang.”

Setelah pria itu mendengar, sedikit tidak berdaya, “Meskipun Dodo tidak perlu bertanggung jawab secara hukum, tapi kita juga tetap rugi.”

“Apa yang kita rugikan, bocah kecil ingusan itulah yang duluan memukul Dodo , kemudian Dodo baru mendorongnya.

Di taman kanak-kanak ada banyak teman kecil lainnya, kenapa Dodo tidak mendorong orang lain. Pasti karena anak itu yang mencari masalah dengan Dodo .” Wanita itu menarik suaranya, berkata dengan marah.

“Kak, kecilkan suaramu sedikit. Aku sudah bertanya kepada guru di taman kanak-kanak secara pribadi. Guru itu berkata, Dodo yang duluan memarahi orang, memarahi dia anak haram, anak itu marah lalu bertindak.

Sekali lihat saja sudah tahu jika anak itu adalah didikan dari keluarga terhormat, Dodo lebih tinggi setengah kepalanya, tetapi malah mendapatkan pukulan. Dodo tidak bisa mengalahkannya, jadi disaat orang tidak memperhatikan, mendorong dia dari atas perosotan kebawah.”

Setelah wanita mendengarnya, bergumam, mencibir dan berkata : “Anak itu sudah terbaring di ruang darurat selama dua hari, tetapi papa nya tidak muncul sampai sekarang, mungkin benar itu adalah anak haram.”

“Siapa yang kamu katakan anak haram?”

Tiba-tiba terdengar suara wanita yang dingin, wanita dan pria terkejut melihatnya, melihat sebuah wajah dingin Clara.

Pria itu sedikit agak bersalah, tersenyum malu, tidak berkata-kata.

Wanita itu sama seperti sebelumnya terlihat sombong, seolah-olah tidak takut apapun.

“Aku mengatakan kamu lalu kenapa! Sekarang adalah era kebebasan berbicara. Industri hiburan kalian sangat kacau, siapa tahu anak kamu benar-benar anak haram. Dodo ku tidak pernah berkata omong kosong.”

Seluruh lengan Clara tidak berhenti bergemetar, dia berusaha menekan emosinya, baru tidak bertindak.

“Coba kamu katakan sekali lagi.”

Jika wanita itu bisa tahu batas, Clara juga tidak ingin membuat keributan di rumah sakit.

Wilson masih terbaring di ruang darurat, dia sama sekali tidak berenergi untuk membuat masalah.

Pria melihat kejadian itu, dengan segera membujuk, “ Kak, kamu jangan banyak bicara lagi.”

Pria itu termasuk bertindak cepat sesuai keadaan, meskipun lawan terlihat sangat merendah, tetapi tidak terlihat kecil, takutnya tidak mudah untuk disinggung.

Tetapi wanita malah tidak mengerti kesopanan, menarik suaranya dan berteriak: “Memangnya kenapa jika aku mengatakan kamu, putramu adalah anak haram, anak haram! Jika dia bukan anak haram, kenapa sekarang dia terbaring di ruang darurat dan sudah mau mati, tetapi tidak melihat ayahnya…..”Clara benar-benar emosi, sebelum wanita itu selesai berkata, menampar wajah wanita dengan keras.

Wanita yang dipukul tergoncang dua langkah, matanya membesar, menatap Clara dengan marah.

“Kamu, beraninya kamu memukul aku! Kamu pikir kamu siapa, berani-beraninya memukul orang. Aku beritahu kamu, jangan katakan putramu tidak mati, meskipun sudah mati, jangan berharap bisa melakukan apapun pada putraku. Seorang anak haram, apakah bisa membuat putraku menyerahkan seumur hidupnya? Aku tidak sudi!”

Mulut wanita itu benar-benar terlalu kurang, dan juga benar-benar minta dipukul.

Clara sudah malas berbicara omong kosong dengannya, tangannya dengan keras menamparnya lagi.

Wajah wanita yang dipukuli itu membengkak, dia tidak mempedulikan penampilannya lagi, bergegas berjalan kesana menarik rambut Clara.

Clara sudah banyak mempelajari karate selama bertahun-tahun, tentu saja tidak mudah dilukai oleh seorang ibu rumah tangga.

Clara dengan cepat menunduk, dan wanita itu terlalu keras, terbanting ke satu sisi dinding, menabrak hingga pusing.

Pria yang melihat itu, bergegas maju dan berhenti, mengeluarkan ponsel, dan mengambil foto.

“Nona Santoso, kamu adalah artis, aku menyarankan kamu, memukul orang harus bertanggung jawab secara hukum!”

Disatu sisi pria itu melindungi kakaknya, disisi lain memegang ponsel dan menghadapkan ke wajah Clara untuk mengambil foto.

Pria ini sangat cerdas, dia tahu bagaimana memerintahkan dan mengancam orang.

Tetapi Clara justru tidak takut akan ancaman, tinju yang diangkatnya sedikit pun tidak tampak lunak.

Keributan yang terjadi disini sangat besar, staff medis menjadi datang, dan Ardian juga datang.

Dua orang perawat ditambah Ardian tiga orang, akhirnya sedikit bisa terkendalikan, Clara yang sangat emosi akhirnya bisa ditahan.

Wajah Clara menjadi pucat, sepasang matanya menjadi merah.

Rambutnya sedikit berantakan, tetapi sama sekali tidak terluka.

Sebaliknya wanita yang wajahnya dipukuli hingga bengkak, tampaknya sangat malu.

“Bawa dia keruang operasi untuk memeriksa lukanya, biaya pengobatannya kami Keluarga Sunarya yang akan bayar.” Ardian berkata kepada perawat dengan wajah tenang, dan berwibawa.

“Ayo, pergi lihat Wilson, jika ditunda lagi akan melewatkan waktu kunjungan.”

Nada bicara Ardian dan Clara sedikit melambat, dalam suara mereka ada ketidakberdayaan yang mendalam.

Clara mengangguk, sedikit tertegun mengikuti Ardian berjalan ke pintu ruang darurat.

Seorang petugas mengambil jas biru steril masuk kedalam ruang darurat, dan mengenakannya pada Clara.

Clara mengenakan masker sendiri, memasuki ruang darurat dengan mata yang merah.

Bahkan udara di ruang darurat tampaknya mengeras, itu membuat orang merasa sesak napas, suara tetesan dari peralatan medis terlihat sangat keras.

Setiap kali saat Clara masuk ke ruang darurat, merasa kakinya berat seperti timah, membutuhkan energi yang kuat untuk setiap langkah.

Clara akhirnya sampai disamping Wilson, bocah kecil itu terbaring telentang di ranjang, karena wajahnya memakai sebuah alat bantu pernafasan yang besar, hampir menutupi sebagian besar wajahnya.

Clara berjongkok disamping tempat tidur, memegang tangan kecil Wilson.

Karena sedang diinfus, lengan kanan Wilson dingin, tubuhnya tidak ada suhu hangat, bahkan tidak bisa merasakan nafasnya.

Hanya sebuah tanda yang ditampilkan dimonitor medis yang menunjukkan tanda-tanda vitalnya.

Mata Clara berangsur-angsur kabur, air matanya pun terjatuh.

Satu per satu jatuh di sprei putih, hanya menyisakan bekas yang dangkal.

“Wilson,Wilson,bisakah kamu cepat sadarkan diri, bangun dan lihatlah mama sekali. Bukankah kamu ingin pergi ke pantai melihat bintang, tunggu sakitmu sembuh, mama menemani kamu pergi. Masih ada lagi, terakhir kali kamu bilang ingin pergi ke taman bermain untuk makan es krim, kali ini mama pasti akan membelikannya untukmu. Masih ada, masih ada lagi, kamu bilang ingin menggambar mama, kali ini mama tidak akan sembarangan bergerak…. Wilson bisakah kamu bangun?Mama ketakutan, kamu cepat bangun untuk melindungi mama….”

Beberapa hari yang lalu, ketika Wilson membaca buku dongeng, ilustrasi gambar itu adalah sebuah laut dengan bintang dilangit.

Wilson berteriak ingin pergi ke laut melihat bintang.

Awalnya, kepulangan mereka ke kota A kali ini, setelah merencanakan pernikahan Raymond, sekeluarga tiga orang pergi memancing ke laut, malam hari menyaksikan bintang-bintang di laut.

Tetapi Rudy bergegas kembali ke militer, dan rencananya gagal.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu