Suami Misterius - Bab 67 Jebakan Yang Telah Dirancang Dengan Rumit

---ada revisi nama 18/4/2020 dari bab 1---

Yunita menggigit bibirnya dengan ekspresi tidak bersalah dan bersembunyi di belakang Lauren.

"Clara, kamu jangan berpikir mau mengancam kak Yunita, meskipun dia adalah kakakmu, dia tetap hanya berpihak ke kebenaran" Lauren berdiri di depan Yunita dan melindunginya.

Melihat betapa bodohnya Lauren, Clara benar-benar sudah mau menggila.

Pada saat ini, semua aktor mengelilingi di sekitar mereka dengan tatapan tertuju ke Clara.

Jelas, Yunita dan Lauren merancang sebuah jebakan untuk Clara, tetapi Clara juga tidak bisa mengeluarkan bukti yang kuat dalam waktu sependek ini.

"Kamu tidak tahu harus berkata apa kan! Di dunia ini ada begitu banyak pria, kalau memang tidak bisa menahan kesepian kamu bisa pergi ke jalan raya dan sembarang menarik satu pria, mengapa mau mendekati pacarku? Kamu benar-benar sangat tidak tahu malu!"

Lauren menangis sambil memarahi Clara dengan suara besar tanpa merasa malu.

"Lauren, bersikap agak tenang." Nalan Qi setengah memeluk Lauren dengan wajah yang bersalah, "Lauren, kita sudah bersama begitu lama, aku mencintai kamu dengan tulus. Hanya saja aku melakukan kesalahan yang semua pria di dunia ini akan lakukan"

"Lauren, semua pria memiliki masa-masa bodohnya. Untuk kali ini kamu memaafkan tuan Nalan saja. Dari kecil sampai sekarang, kamu dan Clara selalu saling berantem, tuan Nalan begitu berprestasi, bisa jadi Clara merasa iri makanya dia berpikir mau merebutnya. Anggap aku meminta tolong, maafkan dia saja!"

Nalan dan Yunita kerja sama berakting membuat Clara benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Seolah-olah sudah merasa cukup, Lauren menarik Nalan dan berkata, "Nalan Qi, kali ini aku akan memaafkan kamu, tetapi kalau kamu berani selingkuh lagi, keluarga Ogana dan ayahku tidak akan memaafkan kamu"

***(keluarga Ogana = keluarga Lauren)***

"Sama kamu!" Lauren menunju ke Clara lagi, "Keluar dari sini, aku tidak mau melihat kamu lagi!"

"Kamu ada hak apa!" Clara tetap berusaha untuk membantah. Orang yang harus pergi tentu saja bukan dia.

Tetapi jelas semua orang di tim syuting berpihak kepada Lauren, di dalam mata mereka, Lauren merupakan korban yang tidak bersalah.

Beberapa karyawan bersama setengah meminta dan setengah mendorong Clara keluar dari ruangan.

Bahkan sutradara Chen saja berkata kepada Clara dengan tidak berdaya, "Clara, aku melihat kondisi kamu hari ini kurang baik, acara nanti kamu jangan ikut serta saja"

"Sutradara, anda juga percaya aku menggoda Nalan Qi?" Clara bertanya.

"Tidak berguna kalau aku saja yang percaya kepada kamu, harus publik percaya kepada kamu juga. Berprofesi di bidang ini, reputasi itu sangat penting, banyak karier aktris berakhir setelah ditempel panggilan pelakor. Kalau masalah ini membesar, bisa jadi film aku pun terpengaruh. Aku akan meminta Luna untuk mencari cara menekan masalah ini dulu"

Luna tidak menyangka hal begitu besar terjadi ketika dia baru saja meninggalkan tempat sejenak untuk menelpon.

Mengenai masalah ini, Luna tidak bertanya banyak. Sebagai seorang manajer tentu saja dia harus berpihak kepada Clara tanpa syarat.

Setelah berprofesi di bidang ini begitu banyak tahun, Luna masih termasuk memiliki sedikit kenalan, dia menelpon ke teman wartawannya yang akrab dan mencoba untuk menekan masalah ini, tetapi hasil yang Luna dapat adalah, berita pemeran utama <> Clara merupakan seorang pelakor akan diberitakan pada besok hari, selain itu berita tersebut akan dipublikasikan sebagai topik utama di berbagai koran.

"Mengapa bisa begitu cepat sudah mau publikasi ke koran?" Luna merasa sangat sakit kepala.

"Mereka sudah merancang jebakan yang begitu besar, mana mungkin mereka membiarkan aku menyelematkan diri begitu saja" Clara tertawa dengan dingin.

"Sekarang solusi satu-satunya adalah mempengaruhi arah kepergian topik. Setelah berita diumumkan, aku akan mengundang beberapa orang untuk memberitakan insiden kali ini adalah cara mempromosi film untuk meminimalisasikan pengaruh insiden pelakor"

Menggunakan berbagai topik untuk mempromosi film sudah merupakan hal yang sangat biasa, film yang diarahin oleh sutradara Chen sebelumnya juga menggunakan cara seperti itu dengan memanaskan hubungan mesra antar pemain utama.

Luna sebagai manajer pengalaman benar-benar sangat hebat bisa memikirkan solusi begini.

"Aku antar kamu pulang dulu saja, istirahat dengan baik, jangan berpikir terlalu banyak" Luna menghiburnya.

Clara menggelengkan kepalanya, "Turunkan aku di depan jalan saja, aku mau tenangkan diriku jalan santai sebentar"

Mobil berhenti di tepi jalan dan Clara pun masuk ke sebuah bar setelah turun dari mobil.

Setelah duduk, Clara memesan selusin beer dan mulai minum.

Masalah hari ini membuat Clara merasa sangat frustrasi.

Meja dipenuhi oleh botol bir yang kosong, Clara pun mabuk tidak sadar diri di tengah-tengah setumpuk bir.

"Nona, bar kami sudah mau tutup" Pelayan menghampiri Clara dan mendorongnya, tetapi Clara sama sekali tidak bereaksi.

Meresa tidak berdaya, Pelayan tersebut hanya bisa mengambil ponsel yang Clara letak di atas meja, nomor kontak yang berada di posisi pertama bernama 'ayah Wilson'

Pelayan menelpon ke nomor tersebut, setelah terhubung, sebuah suara yang rendah berdering, "Ada apa?"

"Salam kenal tuan, istri anda mabuk di bar kami dan bar kami sudah mau tutup, mohon segera menjemput istri anda" Pelayan menjelaskannya.

Setelah hening beberapa saat, suara tersebut menjawab, "Kirimkan alamat kepada aku"

Rudy tiba di tempat dengan mengemudi, setelah masuk dia melihat Clara menyandar di atas meja, mabuk sampai tidak sadar diri.

Ekspresi Rudy terlihat sangat gelap.

Bar adalah tempat yang sangat kacau, dia sebagai seorang gadis mabuk sampai tidak sadar diri, kalau diganggu sama preman, mau menangis saja sudah tidak sempat. Mengapa wanita ini tidak memiliki kesadaran untuk menjaga keamanan diri?

"Tuan, ini adalah bilLnya" Pelayan memberikan nota kepada Rudy.

Rudy mengeluarkan dompet hitamnya dan meletakkan beberapa lembar uang merah di atas meja sebelum mengendong Clara keluar dari bar.

Sebuah Maybach yang menarik perhatian berhenti di depan bar, Rudy berjalan ke arah mobil tersebut dan meletakkan Clara ke dalam temapt penumpang tanpa emosi.

Tidak tahu berapa botol bir yang diminum Clara, bau alkohol memenuhi seluruh mobil.

Rudy mengerutkan alisnya dan menurunkan jendela mobil.

Malam sudah larut, angin yang dingin terus meniup ke dalam mobil.

Rudy membantu Clara memakai sabuk pengamannya, kemudian dia menyalakan mesin mobil.

Sepasang tangan yang cantik memutarkan alar penyetir, pada saat mobil baru berjalan, sudut bibir Rudy tiba-tiba terasa hangat.

Tidak tahu sejak kapan, tangan Clara yang lembut dan putih itu mengelilingi leher Rudy, kemudian bibirnya yang lembut menyentuh bibir Rudy yang tipis dengan lembut dan hangat.

Tangan Rudy yang sedang memegang alat penyetir pun mengeras, dia langsung menginjak rem dan mobilnnya berhenti di tengah jalan raya begitu saja.

"Kamu mau menjemput aku pulang ya?" Suara Clara sangat lembut.

Clara sedang berada di kondisi setengah mabuk dan setengah sadar diri, semua hal yang dia lihat kabur. Lampu tepi jalan memancarkan cahaya warna kuning ke dalam mobil melewati jendela, pada saat Clara mengedipkan mata, pantulan dia matanya terlihat sangat berkilau.

Rudy menyipitkan matanya dan terus menatap ke Clara, akhirnya dia menarik Clara ke dadanya dan menciumnya.

Bibir Clara terasa manis dan memiliki wangi alkohol yang tipis, wangi tersebut sangat mempesona dan membuat Rudy agak kehilangan kontrol dan mendalami ciuman tersebut.

Ciuman yang dalam itu membuat Clara sedikit sesak nafas.

Kepala Clara terasa berat dan pusing, kedua tangannya menarik kemeja Rudy secara refleks dengan pikirannya kosong.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu