Suami Misterius - Bab 200 Orang Yang Berpisah Akhirnya Akan Bertemu Lagi

Makan malam masih saja sangat mewah, Clara merasa terlalu boros bagi dua orang untuk makan semeja hidangan, dia tidak bisa tahan dan mengeluh: "Pria yang boros."

Rudy menjawab dengan percaya diri: "Kamu semalam mengenyangkanku, hari ini aku tentu saja juga harus mengenyangkanmu."

"Rudy, jika kamu menyebutkan masalah tadi malam lagi, aku tidak akan mengampunimu." Clara memelototinya dengan marah, telinga dan pipinya memerah.

“Meskipun aku tidak menyebutkannya, bisakah hal tersebut dianggap tidak pernah terjadi?” Rudy mengambil sayuran untuk Clara dan berkata dengan serius, “Kamu juga belajar untuk menipu dirimu sendiri?”

Clara: "..."

Dia tidak ingin berbicara dengannya, dia meraih sepotong paha ayam, dan menggigitnya dengan keras, sebenarnya, dia lebih ingin menggigit Rudy.

Setelah selesai makan malam, Rudy bekerja di ruang kerja, Clara berada di kamar untuk melihat lembar musik, meskipun sementara waktu tidak perlu merekam, tetapi dia masih harus mempelajari lagu tersebut.

Sebenarnya, pekerjaan ini seharusnya diselesaikan tadi malam, namun, waktunya ditempati oleh Rudy tadi malam, begitu Clara memikirkannya, dia merasa sangat marah.

Dia selalu merasa bahwa prasyarat bagi pria dan wanita untuk membuka pakaian dan tidur bersama adalah saling mencintai, bukankah pencampuran jiwa lebih penting daripada hubungan badan?

Tapi dia hidup selama lebih dari 20 tahun, dan dua pengalaman seksual dalam hidupnya, semuanya dipaksa oleh Rudy.

Dia duduk di depan piano, menggelengkan kepalanya, dia tidak boleh berpikir lagi, kalau tidak, dia takut dia tidak bisa menahan diri dan bergegas ke ruang kerja untuk memukul pria tersebut.

Clara mengulurkan tangan dan membuka penutup piana, ujung jarinya yang lembut bergerak pada tuts berwarna hitam dan putih, kemudian serangkaian nada terdengar seiring dengan gerakan ujung jarinya.

Dia sudah lama tidak bermain piano, sehingga dia merasa sedikit asing.

Clara membuka lembar musik dan meletakkannya di dudukan musik di depannya, dia bermain sesuai dengan lembar musik, nada lagunya sedikit tidak lancar.

Tapi dia sangat fokus dan sangat serius, lagu itu perlahan-lahan menjadi lancar melalui pengulangan dan percobaan yang berulang kali, dan mulai memiliki jiwa dan emosi.

Favorit Clara di dunia ini sebelumnya adalah ibu dan musik, sekarang, mungkin adalah Wilson dan musik, oh, mungkin Rudy juga merupakan salah satunya, tetapi statusnya masih berada di belakang musik.

Jika bukan karena Evi merasa bahwa musik hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan sentimen dan bukan karir seumur hidup, Clara mungkin sudah menjadi seorang musikus profesional.

Clara sambil memainkan piano, sambil bernyanyi dengan lembut. Mungkin karena terlalu fokus, dia bahkan tidak tahu kapan Rudy berdiri di belakangnya.

Ketika aroma tembakau samar-samar menyebar di udara, Clara baru berbalik dan melihatnya.

“Kebetulan kamu datang, coba kamu dengar, bagaimana dengan lagu ini?” Clara menarik Rudy duduk di sebelahnya, dia meletakkan jari-jarinya pada tuts hitam dan putih lagi.

Ujung jari Clara sangat putih dan ramping, seperti batu giok terbaik yang diukir pada tuts hitam dan putih.

Rudy sedikit menyipitkan matanya, matanya yang dalam terus menatap tangan Clara.

Ujung jari Clara bergerak dengan cepat pada tuts, kemudian suara musik terdengar, Clara mengikuti musik dan bernyanyi dengan lembut.

"Jika kamu pergi sendiri,

Aku adalah jejakmu yang tidak bisa ditolak.

Kamu telah menempuh perjalanan jauh dengan sangat sulit,

Aku adalah hadiah yang kamu bisa buka kapan saja.

Cinta terkadang membuatmu kesepian,

Aku adalah air mata yang kamu mengalir untuk cinta.

Bintang paling biru di langit adalah rumahmu,

Aku membawa berkat yang luar biasa datang ke sisimu.

Aku memikirkan perasaan yang kamu berikan padaku,

Tidak tahu kamu sedang jatuh cinta pada siapa.

Memikirkan dunia yang kamu berikan padaku,

Taman bunga yang penuh dengan sumpah.

Memikirkan setiap hari yang kamu berikan padaku,

Bahkan bernapas juga merupakan rindumu.

Aku berpikir tentang kamu pernah berkata kepadaku,

Orang yang berpisah akhirnya akan bertemu lagi... "

Setelah Clara selesai bernyanyi, suara piano juga berakhir, dia sedikit memalingkan kepalanya, bulu matanya yang tebal dan panjang berkedip, dia bertanya, "Bagaimana perasaanmu?"

Rudy terdiam sejenak, lalu dia bertanya dengan lembut, "Apa nama lagu ini?"

"Orang Yang Berpisah Akan Bertemu Lagi." Clara menjawab.

“Orang Yang Berpisah Akan Bertemu Lagi.” Rudy mengulangi dengan lembut, emosi di matanya tersembunyi dalam, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, dan sudut bibirnya sedikit melengkung.

Rudy bukan orang yang suka mengingat masa lalu, tetapi pada saat ini, dia tidak bisa menahan diri dan memikirkan masa lalu yang hanya dimiliki mereka berdua.

Rudy terlahir sebagai pria yang kaya dan sombong, dia memasuki ketentaraan saat remaja, dan dengan usahanya sendiri, karirnya berjalan dengan lancar.

Namun, perhitungan Revaldo membuatnya jatuh, kemudian, Arima melemparkannya ke dalam pasukan perdamaian. Pada masa di pasukan perdamaian mungkin adalah masa paling gelap dalam hidupnya, tidak ada perdamaian seperti di dalam negeri, setiap hari hidup dalam kobaran perang, menyaksikan kawan-kawan di sekitarnya satu per satu kehilangan hidup mereka yang muda dan berharga, tidak tahu kapan giliran dirinya sendiri, jenis ketakutan dan kepanikan tersebut, hanya orang yang pernah mengalaminya yang bisa mengerti

Dan kemunculan Clara adalah satu-satunya warna dalam kehidupannya yang abu-abu.

Pada waktu itu, Clara hanyalah seorang gadis kecil, dia berkepang dua, mempunyai senyum yang paling cerah dan air mata yang paling jernih.

Rudy menggendongnya keluar dari genangan darah, dia berdiri di depan Clara dan menghentikan peluru, peluru memasuki tubuhnya, sangat sakit, tetapi pada saat itu, hanya ada satu pikiran di benaknya: Untungnya, bukan Clara yang terluka.

Gadis yang begitu murni, jiwa yang begitu bersih, dia rela menggunakan nyawanya sendiri untuk melindunginya.

Dia dibawa ke ambulans oleh rekan-rekannya, Clara terus memegang tangannya dengan erat, menangis dan bertanya: "Paman prajurit, kamu tidak akan mati, benar? Bisakah aku melihatmu lagi?"

Dia tersenyum dan berkata padanya, "Bisa."

Tetapi Rudy tahu bahwa dia hanya menghiburnya saja, baik dia hidup ataupun mati, mereka tidak mungkin bisa bertemu lagi.

Kemudian, Rudy mendengar Fandy berkata, gadis konyol ini telah mengikuti ambulans mereka, dia berlari sepanjang tiga kilometer, akhirnya dia benar-benar tidak sanggup untuk berlari lagi, dia jatuh di jalan dan dibawa kembali oleh keluarganya.

Kemudian lagi, Rudy mendengar bahwa Clara pernah pergi ke pasukan perdamaian untuk mencarinya, tetapi ada peraturan di ketentaraan, dia tidak boleh bertemu dengannya, dan juga tidak boleh mengungkapkan informasi dirinya sendiri.

Rudy kira mereka tidak akan bertemu lagi dalam kehidupan ini. Namun, setelah bertahun-tahun, kehidupan mereka sekali lagi tumpang tindih.

Dia meminta Raymond untuk menemukan gadis yang tidur bersamanya, awalnya dia bermaksud untuk menyingkirkan anak di dalam perut Clara yang seharusnya tidak ada.

Namun, ketika dia melihat Clara lewat di depannya dengan perut berusia enam bulan, dia tiba-tiba mengubah pikirannya.

Karena dia dulu pernah menyelamatkannya, maka sekarang, dia juga tidak ada alasan untuk menyakitinya.

Antara dia dan Clara, seperti apa yang dinyanyikan di lagu ini: Orang yang berpisah akhirnya akan bertemu lagi.

“Bisakah kamu menyanyikannya lagi?” Nada bicara Rudy sangat ringan, jarang sekali dia tidak menggunakan nada perintah, tapi dia berkata dengan sedikit memohon.

Clara mengangguk dan bernyanyi lagi.

Di akhir lagu, mereka berpelukan dengan tenang, dan kesunyian mengalir dengan tenang di antara satu sama lain.

“Rudy, menurutmu apakah lagu ini akan populer?” Akhirnya, Clara berbicara dan memecahkan kesunyian pada saat ini.

“Apakah kamu berharap begitu?” Rudy bertanya padanya.