Suami Misterius - Bab 1078 Apa Yang Seharusnya Dan Tidak Seharusnya Diperjuangkan

Diana sangat linglung, bahkan tidak ingat lagi bagaimana dia meninggalkan perusahaan dan bagaimana dia pulang ke rumah.

Begitu masuk ke dalam rumah, Susana sedang duduk di sofa di ruang tamu sambil menonton TV.

“Diane, kenapa kamu kembali?” Susana meletakkan remote control TV, mengulurkan tangan dan menariknya, tampak menghela napas lega.

Untungnya, Jay tidak ada di rumah, jika tidak, ayah dan putri akan berselisih lagi saat bertemu.

"Lain kali, sebelum kamu kembali, teleponlah dulu. Ayahmu sangat marah sekarang, kamu harus menghindarinya dulu..." Susana mengingatkannya, tetapi Diana menyela sebelum Susana selesai berbicara.

“Bu, kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa Desta akan menikah.” Suara Diana sangat serak dan bahkan sedikit gemetar.

Selama tiga tahun di luar negeri, Diana selalu tinggal di rumah sakit dan sangat sulit mendapatkan informasi berita. Susana yang memberitahu kepadanya mengenai semua informasi dalam negeri.

Pada tahun pertama kepergian Diana, Susana memberitahu Diana bahwa Desta sangat menderita karena kepergiannya dan sering menggunakan anggur untuk menghilangkan kesedihannya.

Di tahun kedua, Susana memberitahu Diana bahwa Desta pensiun dari ketentaraan dan masuk ke perusahaan, mengikuti Aldio mempelajari cara mengelola perusahaan.

Di tahun ketiga, Diana sudah kembali, tetapi dari awal hingga akhir, Susana tidak pernah memberitahunya bahwa Desta memiliki hubungan baru, atau bahkan berbicara tentang pernikahan.

Jika Diana tahu, Diana mungkin tidak akan kembali.

Wajah Susana sedikit kaku "Kudengar itu hanya lamaran nikah. Selama belum menikah, kamu masih memiliki kesempatan. Lagipula, kamu masih punya Gungun..."

“Bu!” Diana menyela dengan tidak terkendali "Meskipun belum menikah, Desta sudah punya kekasih baru, itu sudah membuktikan bahwa Desta telah melepaskan masa lalu dan memulai hubungan baru dan kehidupan baru. Aku seharusnya tidak kembali untuk mengganggunya."

“Diane, apakah kamu pernah berpikir demi Gungun? Desta adalah ayah Gungun dan dia bertanggung jawab atas Gungun.” Susana berdebat.

Diana mengerutkan alisnya dan menatap ibunya dengan tidak berdaya " Gungun -ku bukanlah sebuah senjata yang digunakan untuk memperjuangkan kasih sayang seseorang dan aku pasti tidak akan bertindak sebagai orang ketiga. Jika aku seperti itu, apa bedanya aku dengan Novanya ! Aku sangat mencintai Desta, aku tidak akan menyakitinya, aku tidak ingin menyakiti tunangannya. "

“Lalu kamu menyakiti dirimu sendiri?” Susana bertanya.

"Tiga tahun yang lalu, akulah yang melepaskannya lebih dulu. Karena sudah membuat keputusan seperti itu, jadi tidak ada yang namanya menyakiti. Bu, kamu tidak pernah bisa membedakan dengan jelas apa yang seharusnya dan tidak seharusnya diperjuangkan." Diana berkata dengan berlinang air mata.

Susana, sebagai Nyonya Zhou yang sah, selalu menelan amarahnya dan tidak tahu bagaimana memperjuangkan hak-hak hukumnya.

Namun, Susana selalu mendorong Diana untuk memperjuangkan dan mengambil alih, menjadi orang ketiga yang tidak tahu malu, bukankah itu konyol. Selama bertahun-tahun, hanya Susana yang mengerti rasa sakit yang ditimbulkan oleh Novanya . Jangan memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bahkan diri sendiri tidak ingin melakukannya, Diana tidak bisa menyakiti orang lain yang tidak bersalah dan tidak ingin tunangan Desta menjadi "Susana" berikutnya.

Susana terdiam mendengar pertanyaan Diana. Setelah beberapa saat, Susana berkata dengan suara pelan "Baiklah, aku tidak akan memikirkannya. Diane, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

Diana menggelengkan kepalanya dengan lemah, tetesan air mata perlahan dan diam-diam mengalir di pipinya "Jika Desta melepaskan hubungan kami, aku tidak akan memaksanya untuk memilih, apalagi mempersulitkannya. Aku juga, tidak akan memberitahu kepadanya tentang keberadaan Gungun. "

“Tapi, Gungun membutuhkan Ayah” Susana berkata dengan mata merah.

Seketika perkataan itu membuat pipi Diana menjadi pucat seperti kertas.

Diana mempertaruhkan nyawanya melahirkan Gungun, Diana sangat ingin kembali ke dalam negeri dan ingin memberikan keluarga yang lengkap kepada anaknya. Diana tidak pernah mengira akan terjadi hal seperti ini.

Diana menghapus air mata di pipinya dan berkata: "Aku akan bertanya jelas kepada Desta. Dia mengizinkanku pindah ke rumahnya, mungkin ini hanya sebuah kesalahpahaman. Jika Desta benar-benar memiliki hubungan yang baru, aku akan membawa Gungun tinggal di luar negeri dan tidak akan pernah kembali. "

Begitu Diana selesai berbicara, ponsel di dalam tasnya tiba-tiba berdering.

Diana mengeluarkan ponselnya, nama peneleponnya adalah Vivi.

Diana segera menjawab telepon dan di ujung telepon, di tengah kebisingan, terdengar samar-samar suara pengumuman bandara.

"Aku dan Gungun akan segera naik pesawat," Vivi berkata.

"Apakah Gungun sudah sembuh? Bagaimana penerbangan di ubah ke malam ini?" Diana bertanya dengan heran.

" Gungun sudah sembuh. Rumah di sini sudah di beres dan barang-barang sudah dikemas. Jika kami menginap rasanya tidak begitu nyaman. Penerbangan paling cepat hanya tersedia pada malam hari, jadi hanya bisa berangkat di malam hari. Aku akan mengirimkan informasi penerbangan ke ponselmu, ingat untuk datang jemput."

Setelah selesai berbicara, Vivi langsung menutup telepon.

“ Gungun akan kembali ke dalam negeri?” Susana bertanya.

"Um." Diana mengangguk "Bu, aku pergi dulu."

Susana mengangguk dan mengantar Diana keluar. Setelah melihat Diana masuk ke dalam mobil, raut wajahnya masih belum begitu baik, kemudian mengingatkan Diana dengan cemas: "Diane, kendarai perlahan dan perhatikan kondisi jalan."

“Aku tahu.” Diana mengencangkan sabuk pengamannya, setelah melirik ibunya, Diana menyalakan mesin mobil.

Diana meninggalkan rumah Zhou dan mobil akhirnya berhenti di depan sebuah hotel kelas bisnis dengan lingkungan yang baik.

Diana memegang kartu identitas dan memesan sebuah kamar suite. Setelah Gungun kembali ke dalam negeri,untuk sementara waktu hanya bisa tinggal di sini.

Diana sudah memesan kamar, kemudian mengemudi lagi pergi ke supermarket dan membeli banyak barang, termasuk kebutuhan sehari-hari dan juga banyak mainan anak-anak dan makanan ringan.

Diana membersihkan kamar lagi, mengganti sarung tempat tidur bermotif kartun untuk Gungun dan meletakkan beberapa boneka.

Ketika semuanya telah selesai, langit di luar jendela sudah gelap.

Diana mematikan ponselnya dan berbaring di tempat tidur.

Diana merasa sangat lelah dan ngantuk, tetapi sama sekali tidak ingin tidur.

Pikirannya kacau dan hati juga ikut kacau, bolak-balik dan tidak bisa tidur sepanjang malam.

Di hari ketiga, Diana bangun tepat waktu dan menghidupkan ponselnya, Di pengingat panggilan, ada beberapa panggilan tidak terjawab, satu dari Almira dan beberapa panggilan yang lainnya dari Desta.

Diana ragu-ragu sejenak, kemudian menelepon kembali.

Panggilan itu dengan cepat tersambung, suara dingin dan dalam Desta terdengar di ujung telepon "Mengapa tinggal di hotel?"

Telapak tangan Diana mengepal tanpa sadar, bibir tipisnya yang agak pucat ditekan dengan erat dan sudut bibirnya terlihat sedikit menertawakan diri sendiri.

Ternyata, mematikan ponsel itu tidak bisa melarikan diri. Diana tidak pulang semalaman, Desta ingin mencari tahu keberadaannya, hanya dengan beberapa panggilan telepon saja.

““ Vivi pulang hari ini, aku akan menjemputnya, kita bicarakan lagi saat kita bertemu malam nanti.” Diana menjawab dengan suara pelan.

Di ujung telepon, Desta menjawab dengan acuh tak acuh "Baik."

Kemudian, panggilan itu terputus.

Setelah mandi sebentar, Diana bergegas ke bandara.

Insomnia sepanjang malam, membuat Diana terlihat sedikit linglung. Dalam perjalanan menuju bandara, mobil mengalami insiden goresan. Setibanya di bandara, Vivi membawa Gungun dengan sedikit tidak sabar.

“Ibu!” Melihat Diana, Gungun langsung masuk ke dalam pelukan ibunya, ibu dan putranya berpelukan erat.

Diana menggendong putranya, matanya merah. Mereka telah berpisah kurang dari sebulan, tetapi bagi Diana, itu benar-benar waktu yang panjang, Diana merindukan Gungun dan bahkan memikirkannya saja sudah sangat sedih.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu