Suami Misterius - Bab 381 Adegan Pemeran Pria Di Keluarga Sunarya

Ketika menerima panggilan telepon dari Wini, Clara sedang mengemas koper bersiap-siap berangkat ke Kota Jing.

Berita tentang Rina diusir keluar dari keluarga Santoso, sama sekali tidak mengagetkan Clara.

Kapan Yanto si pria kejam pernah mengingat cinta lama. Rina telah merencanakan segala hal untuknya selama puluhan tahun, sekarang dirinya sudah tua, tentu tidak bisa berbanding dengan Wini yang masih muda.

Setelah menutup telepon, Clara meletakkan ponsel di samping, dan terus mengemas barang bawaan.

Karena pertama kali mengunjungi orang tua di Kota Jing, Clara sangat peduli, hadiah yang dia siapkan tidak terlalu mahal, tapi dia memilihnya dengan setulus hati. Meskipun semuanya telah disiapkan, hatinya masih merasa gelisah.

Keluarga Sunarya adalah keluarga Rudy yang sebenarnya, dia ingin bersama Rudy selamanya, tentu harus mendapat pengakuan dari keluarganya.

Malam hari, mereka berdua berbaring di ranjang, Rudy baru saja mendekatinya, Clara langsung menghalangi dadanya, “Rudy, ayo kita mengobrol sebentar.”

“Hanya mengobrol?” Rudy bertanya.

“Ya.” Clara mengangguk.

Rudy: “........”

Tidak ada tempat lain untuk melampiaskan nafsunya, Clara malah ingin mengobrol di bawah selimut, bukankah itu bercanda?

“Rudy, orang seperti apa ayahmu?” Clara memandangnya dan bertanya, wajah kecil sehalus keramik, dengan ekspresi serius.

Rudy berbalik dan memandang langit-langit di atas kepalanya, setelah terdiam sejenak, dia menjawab: “Sangat hebat, banyak orang takut padanya. Dia sangat lembut dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Di dalam pandanganku, dia tidak berbeda dengan ayah di keluarga biasa.”

Clara diam-diam mendengar. Penilaian Rudy pada Bahron cukup tinggi, dia seharusnya sangat mengagumi ayah kandungnya ini.

“Lalu, bagaimana dengan nenekmu?” Clara bertanya lagi.

“Dia adalah orang yang sangat mulia dalam keluarga Sunarya, tapi dia sangat ramah padaku.” Rudy berkata.

Clara meliriknya dan berpikir dalam hati, terhadap cucu tunggal, mungkinkah tidak ramah.

“Aku tidak tahu apakah mereka akan menyukai hadiah yang aku siapkan.” Clara bergumam.

“Yang aku suka, mereka tidak akan membenci.” Rudy tersenyum dan menjerat dengan lembut.

Begitu keduanya terjerat bersama, seseorang mengetuk pintu dari luar.

Clara segera mendorongnya menjauh, duduk di ranjang, dan segera bangkit dari tempat tidur untuk membuka pintu.

Sus Rani dan Wilson berdiri di luar pintu.

Wilson mengenakan piyama kartun, memegang boneka di lengannya, sedikit mencibir, membuat hati orang terasa lembut.

Sus Rani berwajah tak berdaya dan berkata, "Wilson menangis dan berteriak ingin datang tidur bersama kalian."

“Oh, oke.” Clara tersenyum dan membawa Wilson ke dalam kamar.

Rudy duduk di ranjang, menatap putranya dengan tatapan tak berdaya.

“Ayah.” Wilson melangkah maju dan naik ke ranjang, merangkul leher Rudy dan mencium. Kemudian, langsung masuk ke dalam selimut tanpa berkata.

Rudy: “.......”

Dia merasa perlu memberitahy putranya, sebagai seorang pria kecil yang berusia hampir tiga puluh bulan, mengapa selalu suka berada di kamar ayah dan ibunya.

“Wilson.” Rudy baru saja ingin berkata, langsung dihentikan Clara.

“Ada urusan apa, kita bicarakan lagi besok, tidurlah lebih awal, besok masih harus naik pesawat pagi, bagaimana kalau Wilson bangun telat.” Clara juga naik ke ranjang dan tidur di sebelah anak.

Wilson terbaring dalam selimut, kakinya yang terasa sedikit dingin langsung diletakkan di atas perut Rudy, sepasang tangan secara alami menyentuh kerah Clara.

Si kecil berbaring di antara orang tuanya, memejamkan matanya dengan puas. Baru saja terasa ngantuk, dia langsung merasa tangan kecilnya dipegang seseorang dan dipindahkan.

Wilson berjuang beberapa kali dengan enggan, dan meletakkan tangannya kembali, kemudian dipindah lagi. Setelah diulang beberapa kali, si kecil akhirnya kesal dan menangis dengan keras, menangis dengan sangat sedih.

“Wilson, ayo jangan menangis.” Clara segera memeluknya ke dalam pelukan dan menghiburnya, lalu memelototi Rudy dengan marah, “Rudy, lihat apa yang telah kamu lakukan!”

Rudy: “.......”

Sangat jelas bocah kecil yang merebut tempatnya, tapi mengapa akhirnya dia pula yang dimarahi.

Setelah menangis sebentar, Wilson tertidur dalam pelukan Clara.

Clara meletakkannya kembali di ranjang, pasangan ibu dan anak menjauh dari Rudy, sengaja menjaga jarak dengannya.

Malam ini, Rudy tertidur dengan sangat kesal.

Hari berikutnya, karena penerbangan pagi hari, mereka bertiga bangun lebih awal.

Wilson secara alami diserahkan kepada Sus Rani, Clara sibuk mencuci dan merias wajah. Pertama kali bertemu dengan keluarga Sunarya, tentu tidak boleh ada kekurangan apapun.

Selesai mengemas semuanya, mereka menyantap sarapan sederhana, lalu sekeluarga bertiga bersama Sus Rani keluar bersama.

Perjalanan dari Kota A ke Kota Jing tidak sampai dua jam.

Wilson dibangunkan lebih awal, dia masih ngantuk, dan lanjut tidur dalam pesawat. Setelah turun dari pesawat baru kembali semangat.

Mobil keluarga Sunarya sudah menunggu di luar gerbang bandara, dan mengantar mereka kembali ke keluarga Sunarya.

Clara pertama kali datang ke keluarga Sunarya, tetapi bagi Wilson bukan pertama kali. Si kecil melangkah dengan sepasang kakinya yang pendek, keluar dari mobil dan bergegas masuk ke villa, berlari sambil berteriak: "Nenek buyut, Kakek, Wilson sudah kembali. "

nenek Sunarya menyambut mereka di luar pintu, dia sangat senang ketika melihat cicitnya.

“Wilson, sayangku, Nenek buyut sangat merindukanmu.” nenek sudah lumayan berumur, tetapi tubuhnya masih terlihat sangat kuat, dia mengendong Wilson, si gendut langsung memasuki rumah, seolah-olah tidak melihat lainnya.

“Clara: “........”

Clara sangat kecewa, apakah penampilannya begitu tidak tertarik?

Rudy menggandeng tangannya, tersenyum tak berdaya dan berkata: “Jangan kecewa, begitu nenek bertemu Wilson, dia tidak dapat peduli pada orang lain. Sebelum aku kembali ke keluarga Sunarya, keluarga Sunarya sama sekali tidak tahu tentang keberadaanku. Ayahku bercerai di masa muda dan tidak punya anak, itu hampir menjadi kecemasan nenek. Dia akhirnya menemukan kebahagiaan keluarga di tubuh Wilson.”

Clara mengangguk, tanda mengerti.

Keduanya bergandengan tangan dan berjalan masuk ke gedung villa.

Di ruang tamu lantai dasar, Bahron sedang duduk di sofa ruang tamu sambil menyeduh teh. Ketika melihat mereka masuk, dia segera menyambut mereka dengan hangat.

Dulu Clara tidak tahu identitas Bahron, dia hanya berpikir Bahron adalah orang tua yang sangat lembut. Dia belum pernah melihat seberapa hebat Bahron di luar sana, saat ini dia tetap merasa Bahron adalah orang tua yang sangat ramah.

Clara mengikuti Rudy datang ke depan Bahron, dia tiba-tiba merasa ragu, tidak tahu harus bagaimana memanggilnya.

Langsung memanggil ayah, dia takut keluarga Sunarya akan berpikir dia sengaja menyenangkan mereka. Memanggil Paman terdengar menjauh, tidak peduli bagaimanapun, dia telah mengambil surat nikah bersama Rudy.

Clara belum selesai berjuang, Bahron telah mulai membicarakan peraturan menyeduh teh dengan Rudy, sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk memanggilnya.

Clara tiba-tiba langsung menyadari kenyataan. Di dalam mata nenek Sunarya, hanya ada cicit buyutnya Wilson, sedangkan Bahron langsung tersenyum ketika melihat putranya Rudy.

Ternyata keluarga Sunarya hanya mengambil adegan pemeran pria, dirinya sebagai peran utama wanita, malah jarang muncul di depan layar, hanya bisa menjadi pemeran pembantu.

Kalau tahu dari awal, dia tidak perlu gelisah begitu lama.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu