Suami Misterius - Bab 782 Harimau Tidak Menunjukkan Taringnya

Prins mengangkat gelas anggur dan berkata sambil tersenyum: “Cantik, ini pertemuan kita yang pertama kalinya, mari bersulang. Aku habiskan punyaku terlebih dulu, kamu terserah.”

Setelah selesai berbicara, Prins menengadahkan kepalanya dan meminum anggur di gelas itu sampai habis dan bersih, bahkan dengan sengaja menggoyang-goyangkan gelas kosong itu, yang menandakan bahwa ia sudah habis meminumnya.

Clara melirik gelas anggur yang ada di depannya, ia lalu tersenyum dingin dan sinis.

Di dalam hati berpikir: Trik ketinggalan jaman, tidak kreatif sedikitpun.

“Aku alergi alkohol.” Setelah selesai bicara, ia mengulurkan tangan dan memanggil pelayan, “Tolong buatkan satu poci teh panas untukku.”

Pelayan itu mengangguk sambil tersenyum, dan ia bekerja dengan sangat cepat, dalam waktu singkat ia sudah datang membawa sepoci teh panas dan meletakkannya di depan Clara.

Clara menuang tehnya ke cangkir teh, teh yang baru diseduh dengan air mendidih itu, terus mengeluarkan kabut putih ketika dituang.

Ia mengangkat cangkir teh, meniupnya perlahan lalu menyeruputnya perlahan.

Ketika Prins melihat Clara tidak menyentuh anggurnya sama sekali, ia merasa sedikit panik, dan secara tidak sadar ia langsung mendekati tubuh Clara.

“Cantik, film apa yang pernah kamu perankan, aku akan kembali dan menontonnya.”

“Kamu tidak tahu aku pernah memainkan film apa?” Clara mengangkat alisnya dan memandangnya dengan sedikit kebingungan.

Dia sekarang sudah dikenal oleh banyak orang, dari usia delapan hingga delapan puluh tahun, sangat sedikit yang belum pernah mendengar nama Clara.

“Aku telah bertahun-tahun sekolah di luar negeri, dan aku tidak tahu banyak tentang industri film dan televisi lokal.”

Setelah Prins mengatakannya, nada bicaranya berubah jadi merendahkan secara tidak disadari.

“Apakah kamu main di film porno?” Clara meliriknya dengan dingin, dan ia mulai bertanya-tanya dalam hati, yakin ini adalah putra Presiden Zhou?

Membesarkan putra tidak berguna semacam ini, ayahnya mungkin juga tidak jauh berbeda.

Jika kasus pamannya benar-benar jatuh ke tangan Presiden Zhou, itu benar-benar mengkhawatirkan.

Clara tidak berdaya dan menghela nafas, ia merasa tidak perlu lagi tinggal berlama-lama disana.

Loran membawa Prins ini datang, sepertinya dia hanya ingin mempermalukan Clara.

Namun, Loran juga sangat pandai.

Prins ini belajar di luar negeri bertahun - tahun, jadi ia tidak tahu bahwa Clara adalah menantu keluarga Sunarya.

Terlebih lagi, Loran dengan sengaja menekankan identitasnya sebagai seorang artis, sehingga itu bisa menyesatkanPrins , dan membuatnya berpikir bahwa Clara merupakan artis yang bisa dipakai untuk bersenang-senang.

Dan kalaupun Prins ini benar-benar berbuat sesuatu padanya, Loran juga dapat sepenuhnya cuci tangan.

Bagaimanapun, Prins telah berada di luar negeri bertahun - tahun, dan Loran pun tidak tahu bagaimana karakter aslinya, dia hanya ingin membantu, tetapi niat baiknya malah menjadi sesuatu bencana.

Bahkan jika terjadi sesuatu, keluarga Sunarya hanya bisa memberi menuntut keluarga 周. Siapa yang bisa menuduh Loran atas niat baiknya.

Clara benar-benar telah dibuat muak oleh Loran dan Prins ini, dan ia tidak ingin berada disana bahkan satu detik pun.

Clara sudah berdiri dari kursinya, Tuan muda Zhou pun cemas ketika melihatnya akan pergi, ia lalu mengulurkan tangan untuk menghentikannya.

“Clara cantik, mengapa kamu baru saja sampai sudah mau pergi. Pertemuan ini adalah takdir, mari kita mengobrol lebih banyak, mungkin kita akan menemukan chemistry.”

Prins mengulurkan tangannya dan ingin merangkul pinggang Clara, tetapi belum sempat dia menyentuh ujung pakaian Clara, dia melihat Clara sudah menjatuhkan cangkir teh panas yang ada di tangannya. Teh panas itu menyiram celana Prins .

“Ahh!” Prins berteriak kepanasan, bahkan suara cangkir teh yang jatuh ke lantai, tenggelam dalam teriakannya.

Dia membungkuk, dan dengan satu tangan menutupi celananya, dan dengan tangan lain yang gemetar menunjuk Clara.

“Kamu, kamu ...” Wajah Prins menjadi pucat karena kesakitan.

Dia curiga apakah alat kelaminnya telah terbakar dan tidak dapat digunakan lagi.

Namun Clara hanya menatapnya dengan polos, “Maaf, Prins , tanganku tergelincir, aku tidak sengaja.”

Setelah Clara selesai bicara, ia berbalik dan hendak pergi, tetapi Prins menarik lengannya lagi.

Meskipun Prins mata keranjang, tetapi dia bukanlah orang bodoh. Bagaimana mungkin dia tidak bisa melihat bahwa yang dilakukan Clara adalah disengaja.

Pada saat ini, dia sudah hilang kesabaran, ia mengkerutkan wajahnya, dan tanpa ragu memaki : “Pelacur busuk, kamu pikir kamu wanita yang suci, bisa-bisanya kamu berpura-pura suci di hadapanku. Bahkan masih berani memainkan trik ini dihadapanku! Bukankah kamu ingin menyelamatkan pamanmu yang terkena kasus korupsi itu? Kuberitahukan padamu, layani tuanmu ini hingga puas, maka aku akan menyuruh ayahku untuk bermurah hati melepaskan pamanmu yang melakukan korupsi itu.

Jika kamu terus berpura-pura sok suci, percaya atau tidak, aku akan meminta ayahku untuk menghabisi pamanmu!”

Perkataan buruk apapun yang dilontarkan oleh Prins , Clara masih bisa menahannya.

Tetapi Prins terus menurus mengatai pamannya sebagai seorang koruptor, ini telah menyentuh batas kesabaran Clara.

Clara tersenyum sinis dan mencibir, “Kalau punya nyali ulang lagi kata-kata yang tadi kamu katakan barusan, kamu benar-benar berpikir bahwa pengadilan adalah milik keluargamu.”

“Apa yang tidak berani aku lakukan! Ku peringatkan kamu, jangan tidak tahu diri jadi orang.” Prins terus memaki-maki.

Keributan di tempat ini cukup heboh, dan itu menarik perhatian semua orang.

Ada seseorang yang berniat baik ingin mengingatkan Prins .

Kalau orang ini adalah menantu keluarga Sunarya, dengar-dengar Tuan Muda Sunarya sangat melindungi istrinya bahkan menganggapnya lebih penting daripada bola matanya sendiri. Prins ini benar-benar berani, bahkan istri Rendi Sunaryapun berani disentuhnya.

Namun, belum sempat memperingatkannya, Loran datang dengan cepat, dan tersenyum sambil berkata: “Apa yang terjadi? Mengapa kalian bertengkar.”

Loran berkata sambil merendahkan suaranya dan mengingatkan, “Clara, kamu terlalu ceroboh. Kasus pamanmu masih bergantung pada Wakil Presiden Zhou. Bagaimana kamu bisa menyinggung perasaan putranya?”

Setelah Loran mengatakannya, ia menggandeng tangan Clara, dan berjalan menghampirI Prins lalu berkata sambil tersenyum: “Prins kamu adalah seorang pria dewasa, bagaimana kamu bertengkar dengan gadis kecil, tidak peduli apa kesalahpahaman yang terjadi diantara kalian, aku akan menjadi penengahnya, jangan diperbesar masalahnya.”

Loran mengulurkan tangannya dan menarik Clara sambil berkata, , “Clara, kamu minta maaflah kepada Prins , dia pasti tidak akan menyalahkanmu.”

Selangkangan Prins sampai sekarang masih sangat sakit, matanya merah, ia mencengkeram pergelangan tangan Clara, seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.

Clara menatapnya dengan dingin, dan memperingatkan: “Lepaskan.”

“Aku tidak mau melepasnya, mau apa! Kamu baru saja membuatku melepuh dengan air mendidih dan hampir membuatku cacat. Pijat aku, maka aku tidak akan menyalahkanmu.”

Clara semakin muak dengan wajah cabulnya, suaranya semakin dingin. “Kukatakan sekali lagi, lepaskan, kalau tidak, jangan salahkan aku karena tidak sungkan.”

Namun Prins benar-benar mengabaikan kata-katanya dan mengarahkan tangan Clara ke selangkangannya.

Clara telah bertahan sampai batas kesabaran yang paling maksimal, ia langsung memutar pergelangan tangannya dan dengan cekatan melepaskan tangannya, lalu mengangkat kaki dan menendang selangkangan Prins dengan kuat.

Sudah terseduh air panas masih ditendang lagi, Prins bahkan berdiri berdiri saja sudah tidak sanggup, ia langsung terjatuh ke lantai.

Clara tidak sungkan-sungkan untuk menginjak Prins yang sudah tersungkur di lantai.

Ia langsung menendang kepala Prins sampai babak belur.

Sejak Clara masuk kota Jing dia tidak pernah berperilaku kasar, sebagai menantu keluarga Sunarya, ia selalu berusaha keras untuk mempertahankan citra yang bermartabat yang elegan.

Tetapi harimau yang tidak menunjukkan taringnya, malah dianggap sebagai Hello Kitty oleh sebagian orang.

Prins hanya pemanasan.

Loran dan yang lainnya berdiri di samping dengan wajah tercengang.

Para wanita cantik dan terkenal di kota Jing, selalu memainkan trik dan taktik, membunuh seseorang tanpa menumpahkan darah.

Namun untuk pertama kalinya mereka melihat adegan berdarah-darah seperti ini.

Prins adalah pria yang besar, tetapi dia bisa dilumpuhkan oleh Clara yang kecil sampai menjerit-jerit dan tersungkur di tanah.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu