Suami Misterius - Bab 1277 Telah Menginginkan Sangat Lama

Di tengah suara ketawa, suara Nafisha terdengar sangat menonjol. Suasana yang harmonis dan hangat pun tiba-tiba menjadi dingin.

Tatapan semua orang tertuju di antara Keyra dan Nafisha, mereka bahkan sudah bisa mencium bau permusuhan yang kuat.

Kemarin Alfy menghadiri acara pernikahan keluarga Simang sebagai saudara kerabat penggantin. Nafisha bertemu dengan Alfy di acara tersebut dan langsung jatuh cinta kepadanya.

Setelah itu, Nafisha selalu mempergunakan hubungan dia dan kakak sepupu Alfy dan mengunjungi rumah Sanusi. Demi menghindari Nafisha, Alfy bahkan menjadi jarang pulang menjenguk nenek.

Nafisha terus menganggu dan mengintai Alfy untuk waktu yang lama, bahkan dia membuat keributan yang besar dan membawa gangguan yang sangat besar kepada Alfy dan keluarga Sunarya.

Untungnya kakak ipar sepupu Alfy adalah orang yang pengertian, melihat Nafisha sudah kelewatan, dia memarahi adiknya dan masalah itu baru akhirnya berakhir.

Meskipun Nafisha tidak membuat keributan lagi, selama Alfy tidak pacaran dan menikah, Nafisha jelas tidak akan menyerah. Kali ini mendengar Alfy membawa pacarnya kembali ke rumah, dia membuat keributan lagi dan bersikap keras mau datang ke sini.

Nafisha mengangkat alisnya dan melihat ke Keyra dengan tatapan menantang. Sejak abangnya naik pangkat, kesombongan Nafisha sudah meningkat hampir ke langit sampai dia selalu memandang orang lain dengan tinggi hati.

Melihat Nafisha, Keyra tiba-tiba merasa agak lucu. Kalau bukan khawatir kesan keluarga Sunarya terhadap dia akan hancur, dia bisa menghancurkan Nafisha dalam waktu detik.

Menghadapi kata-kata Nafisha, wajah Alfy sudah mendingin, dia mengulurkan tangannya dan memegang tangan Keyra, khawatir dia akan salah paham.

Sementara ada detik selanjutnya, Keyra mendorong tangan Alfy dan memegang tangan nenek Sanusi.

Setelah kediaman kaku yang singkat, Keyra akhir berbicara "Nenek, kata-kata nona Simang benar. Aku selalu menginginkan Alfy milik anda. Kalau anda tidak membiarkan dia menikahi aku, aku akan merebutnya"

Nafisha menertawakan Keyra menginginkan barang nenek, tetapi barang itu adalah barang apa, hanya orang yang kelas rendah baru akan mengerti barang yang dimaksud adalah kekayaan.

Kata-kata Keyra membuat suasana yang tegang menjadi damai lagi. Semuanya ikut tertawa, terutama nenek Sanusi, dia memegang tangan Keyra dan tertawa dengan senang.

Keyra sudah mau menjadi cucu menantunya. Nenek Sanusi tentu saja mengetahui latar belakangnya, nenek tahu Keyra terlahir di keluarga Sunarya sebagai bangsawan.

Awalnya nenek Sanusi mengira Keyra akan menggunakan identitasnya untuk menekan Nafisha, tidak menyangka Keyra tidak begitu dan menyelesaikan masalah ini dengan cerdas.

Menurut nenek Sanusi, gadis yang begitu cerdas dan cantik baru sesuai dengan cucu kesayangannya.

Nenek Sanusi memegang tangan Keyra dengan wajah yang penuh kasih dan berkata dengan nada suara bercanda "Kalau kepala Sunarya membawa beberapa kelompok orang datang untuk merebut pernikahan, atap rumah kami akan roboh begitu saja. Kalau nona Sunarya menyukai Alfy, besok aku akan mengemasnya dan mengirimnya kepada anda secara pribadi"

Nenek Sanusi sudah menjalani kehidupannya sepanjang masa, dia pernah menjumpai berbagai jenis orang. Ada beberapa orang, terutama orang seperti Nafisha, cara melawannya adalah mengeluarkan identitasnya dan menekannya dengan kejam agar dia tidak memandah rendah orang lain.

Kakak ipar sepupu termasuk orang yang pintar, dia tentu saja mengerti maksud kata-kata nenek Sanusi, jadi dia pun segera berkata "Beberapa waktu lalu, kepala Sunarya bahkan turun dan membimbing kami secara pribadi, dia memberi didikan yang sangat bermanfaat untuk pekerjaan kami. Setelah pulang, nona Sunarya jangan lupa membantu aku untuk menyapa ayahmu"

Setelah itu, terjadi keheningan singkat lagi. Semua anggota keluarga Sanusi adalah orang berpengetahuan, bisa disebut sebagai kepala Sunarya dan membuat orang keluarga Simang begitu menghormatinya, selain keluarga Sunarya yang berkuasa itu, tidak ada yang lain lagi.

Tetapi, para anggota kelurga Sanusi hanya terlihat kaget untuk sejenak, sikap mereka terhadap Keyra tidak mengalami perubahan besar ataupun terlalu menyanjung.

Hal ini membuat kesan Keyra terhadap anggota keluarga Sanusi menjadi lebih bagus. Mungkin ini juga merupakan alasan Keluarga Sanusi bisa berdiri teguh selama beberapa generasi. Etika benar-benar bukan barang yang bisa diperoleh hanya dengan uang.

Di bawah peringatan tatapan dari abangnya, Nafisha akhirnya diam. Tetapi wajahnya terlihat memerah, terlihat memucat, sangat tidak enak dilihat.

Sementara kakak ipar Alfy sudah tidak menyukai Nafisha dari kemarin. Meskipun kata-kata Nafisha itu tertuju kepada Keyra, tetapi secara tidak langsung juga mengatakannya. Siapa tidak tahu di rumah ini dia adalah orang yang nenek memberi paling banyak barang.

Tentu saja hal ini juga ada alasannya. Kehidupan sehari-hari nenek Sanusi, mulai dari sakit sampai masuk rumah sakit, sampai makan tiga hari sekali semuanya diurus oleh cucu menantu tertua ini. Kebaikan cucu menantu ini tidak bisa diabaikan, dia tidak hanya bisa membuat nenek senang, bahkan waktu nenek tinggal di rumah sakit, dia mengundurkan diri dan berada di rumah sakit untuk melayani nenek secara pribadi.

Jadi, semua anggota keluarga Sanusi juga tidak ada pendapat lain kalau nenek memberikan lebih banyak subsidi kepada cucu menantunya ini. Bahkan mereka merasa hal itu adalah hal biasa, sementara Nafisha sebagai orang luar malah memberi komentar tentang hal ini, tingkah laku Nafisha ini benar-benar membuat orang tidak meyukainya.

Kakak ipar Alfy berkata dengan nada suara biasa "Aku tidak berani menginginkan barang nenek lagi mulai sekarang. Kalau tidak nanti orang mengira keluargaku sangat miskin. Kalau hal ini tersebar keluar, keluargaku akan merasa sangat malu"

Keluarga kakak ipar juga berkelas tinggi dan berkuasa, keluarga Simang tidak bisa berbanding dengannya.

Nafisha merasa dirinya tidak disukai oleh seluruh anggota keluarga Simang. Mata dia memerah dan dia melemparkan sumpitnya sebelum berlari keluar.

" Nafisha !" Kakak sepupu Alfy mengejarnya.

Ekspresi nenek menjadi agak tenggelam, dia merasa Nafisha benar-benar sangat tidak beretika. Menjadi tamu di orang lain saja dia bersikap begitu tidak sopan.

"Maaf, Nafisha terlalu dimanjakan" Kakak ipar sepupu meminta maaf.

Nenek Sanusi tidak berkata apa pun, karena mau bagaimanapun, menghancurkan suasana hati hanya karena orang tidak penting seperti Nafisha sangat tidak pantas.

Nenek berkata dengan suara datar "Ayo makan" Kemudian mengambil sumpitnya dan mengambil sedikit lauk untuk Keyra.

Setelah makan, para orang tua naik ke lantai atas untuk mengobrol, sementara orang-orang generasi muda berkumpul untuk bermain kartu.

Keyra tidak begitu bisa bermain kartu, jadi dia pun duduk di sofa sendirian dan menonton TV. Setelah itu pembantu membawakan sup buah untuknya, Keyra pun makan sambil nonton TV dengan menyenangkan.

Waktu bermain kartu bersama saudaranya, Alfy melamun dari waktu ke waktu dan tatapan dia akan menuju arah Keyra berada juga. Akibat dari tidak fokus adalah Alfy kehilangan banyak uang karena kalah.

Salah satu abang suadara Alfy bercanda "Benar-benar sangat langka. Dalam begitu banyak tahun, pertama kali memenangkan uang Alfy. Alfy, sering-sering bawa adik sepupu pulang main"

Alfy tersenyum dengan ringan dan melemparkan kartu beserta uang ke atas meja "Kalian main dulu"

Setelah itu, Alfy pun berdiri dan berjalan ke arah Keyra berada.

Keyra sedang menonton TV dengan serius, sampai Alfy duduk di sampingnya dia baru sadar.

"Nonton apa?" Alfy melirik ke TV dan bertanya dengan suara ringan.

"Berita hiburan, menonton berita gosip seperti ini juga lumayan menarik" Keyra berkata dengan senyuman.

Alfy mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Keyra, dia beradaptasi dengan cepat.

Tatapan Keyra tertuju lagi kepada TV, wartawan sedang mewawancarai artis yang terkenal pada saat ini. Sambil nonton, Keyra sambil makan sup buah.

"Enak?" Alfy bertanya lagi.

"Iya, lumayan enak" Keyra menjawab dan menyuapi Alfy dengan gerakan yang natural.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu