Suami Misterius - Bab 1227 Diamlah Kamu

Zindy tampak ragu-ragu dan malu sambil terus meremas ujung bajunya dengan kedua tangannya, seolah mengingat sesuatu yang mengerikan baginya. Seluruh tubuhnya telihat gemetaran.

Memang benar, itu sungguh mengerikan ketika didorong menuruni tangga hingga menyebabkan keguguran.

Suara Zindy bercampur dengan tangisan, lalu dia lanjut berkata "Kami pun masuk ke ruang tangga darurat. Baru saja aku mencoba membujuknya sebentar, suasana hati Shakira mulai berubah penuh emosi. Dia, dia sepertinya salah paham tentang hubungan antara Gerald dan aku. Dia bilang kalau aku adalah orang ketiga yang menghancurkan hubungannya dan Gerald. Kalau tidak, mana mungkin dia tanpa berpikir panjang dengan cerobohnya mengandung anak pria lain. Aku berusaha membela diri tapi dia sama sekali tidak mau mendengar. Karena aku lihat suasana hatinya sedang tidak stabil, aku takut malah akan membuatnya lebih emosi. Jadi aku tidak bicara lagi, berbalik dan berniat pergi dari tempat itu. Tapi, Shakira tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tanganku. Aku ingin melepaskan tangannya dan pergi, akhirnya terjadilah dorong-dorongan di antara aku dan dia. Hari itu, kebetulan aku memakai sepatu hak tinggi. Begitu menginjak kekosongan tak ada anak tangga, aku pun akhirnya tanpa sengaja terjatuh dari tangga.”

Zindy menyeka bekas air mata di pipinya dengan punggung tangannya, lalu berkata dengan penuh emosi "Aku sendiri yang tanpa sengaja tidak menginjak anak tangga dengan baik dan akhirnya terjatuh dari tangga. Tidak ada hubungan sama sekali dengan Shakira. Tapi orang tuaku terlalu panik dan khawatir dengan keadaanku. Jadi mereka langsung melaporkan ini ke polisi. Aku bersumpah aku pasti akan berusaha membujuk mereka untuk mencabut gugatan kasus ini.”

“Apa gunanya bersumpah pada kami? Sejak kejadian itu terjadi sampai sekarang, jeda waktu juga sudah cukup lama. Mau mengurus prosedur pencabutan gugatan harusnya tidak begitu rumit kok. Jadi kalau dari awal sudah ada niat ini, pasti dari awal sudah dicabut gugatannya.” Dina tiba-tiba menyela dengan cara yang dingin dan sarkastis. Meski suaranya pelan, tapi itu cukup bagi semua orang yang hadir untuk mendengarnya dengan jelas.

Wajah pucat Zindy menjadi semakin pucat. Dia tersedak sejenak, lalu berkata “Hari itu aku jatuh dari tangga dan mengalami pendarahan darah yang hebat. Setelah ibuku tahu ini, dia langsung pergi ke tempat kejadian dengan hati hancur. Ayahku hampir masuk rumah sakit karena tekanan darah tingginya kambuh. Mereka berdua adalah orang tua yang merawat dan membesarkan anaknya dari kecil. Mereka pasti sangat menyayangi putri mereka, pasti mereka mau memberi keadilan membela putrinya. Aku juga tidak bisa memaksa mereka. Aku hanya bisa membujuk mereka pelan-pelan. Asisten Dina, jika itu adalah orang tuamu, apa mereka tidak akan menghukum pembunuh.”

"Kalau orang tuaku, jika mereka tahu aku merayu pria yang sudah menikah. Aneh sekali jika mereka tidak memukuliku sampai mati....” Jawab Dina begitu sinis. Tapi untungnya Keyra dengan tegas menghentikannya dulu sebelum dia menyelesaikan kata-katanya yang lebih sinis.

“Dina, jangan banyak bicara.” Begitu selesai bicara, Keyra pun minta maaf dengan sopan kepada Zindy “Asistenku ini tidak cukup dewasa. Jadi, jangan diambil hati kata-katanya. Tapi kata-kata ‘menghukum pembunuh’ ini terlalu dini untuk diucapkan. Apa Shakira pembunuh atau bukan, itu masih belum diketahui dengan jelas."

Ketika Keyra mengatakan ini, dia dengan cermat mengamati ekspresi Zindy. Zindy masih terlihat malu-malu, tak ada gelombang apapun di matanya. Dia hanya terus menekankan kalau dia akan meyakinkan orang tuanya untuk mencabut gugatan itu.

Keyra berpikir sejenak, jika Zindy telah berbohong, maka dia benar-benar aktris yang sangat baik. Setidaknya, Keyra telah menjadi pengacara selama bertahun-tahun dan telah bertemu dengan semua jenis orang. Tapi dia tidak melihat Zindy menunjukkan gelombang kegugupan maupun bohong.

Keyra masih menatap tajam ke arah Zindy dan terus bertanya "Nona Reksa, bagaimana hubunganmu dengan Shakira ?"

"Kami dulu bekerja bersama di bangsal VIP. Hubungan kami saat itu hanya rekan kerja biasa. Kemudian, dia menikah dengan Gerald. Sedangkan aku dan Gerald juga adalah teman. Kami berdua sering makan bersama. Jadi hubunganku dengannya cukup baik."

“Cukup baik? Seberapa baik itu? Apakah menurutmu hubungan kalian begitu baik sehingga kamu bisa ikut campur dalam kehidupan pernikahan mereka berdua? Desas-desus tentang hubungan mesrah antara kamu dan Gerald di rumah sakit sangat terkenal dan bisa didengar dimana-mana. Kamu tidak mungkin tidak tahu hal ini kan. Di situasi normal, bukannya harusnya kamu harus menghindar untuk mengurangi kecurigaan?”

Pertanyaan Keyra saat ini sudah sangat dalam, air mata Zindy kembali menggenang, dia menangis sambil menjelaskan “Gerald, Shakira dan aku, kami semua berteman. Aku benar-benar tidak tega jika mereka harus saling menyakiti seperti ini. Jadi aku pun berusaha bicara dan membujuknya. Aku tidak menyangka masalah ini bisa berubah jadi seperti ini. Mengenai desas-desus di rumah sakit, mulutnya orang lain, mereka mau mengatakan apapun, kita tidak akan bisa mengendalikannya. Pepatah bilang kalau merasa benar maka tidak akan takut apa-apa. Jika aku menghindar, itu malah bisa membuat mereka merasa kalau aku merasa bersalah.”

Setelah Zindy selesai berbicara, dia memandang Gerald yang ada di sampingnya, lalu berkata dengan berlinangan air mata "Aku kenal Gerald lebih dulu. Jika aku benar-benar memiliki pemikiran seperti itu kepada Gerald, bagaimana mungkin aku bisa begitu saja melihat mereka perlahan-lahan melangkah ke jenjang pernikahan? Aku juga mana mungkin sanggup berharap mereka bisa terus bersama dan menua bersama dengan sangat tulusnya.”

Keyra tersenyum dingin, ucapan yang sangat bagus, bahkan dia sampai hampir terharu mendengarnya. Apalagi Gerald.

Setelah Zindy selesai berbicara, dia menundukkan kepalanya dan menangis dengan suara pelan. Seolah, dia disalahpahami oleh semua orang, dia seolah benar-benar sangat menderita dan tersudutkan.

Namun, kata-kata Keyra selanjutnya membuatnya tidak bisa menangis lagi.

" Nona Reksa, anakmu yang keguguran itu anak siapa?”

Wajah Zindy langsung memucat dan tubuhnya gemetaran seperti singa marah. Dia menoleh dan menatap Gerald seolah meminta bantuan kepadanya.

Alis setajam Gerald naik, dia mengerutkan keningnya dan tampak ekspresinya tidak senang. Dia pun berkata dengan suara beratnya “Pertanyaan ini, Zindy tidak ingin menjawab. Kamu jangan tanya..."

“Diamlah kamu, apa aku bertanya padamu!” Suara Keyra mendadak meninggi dan terasa begitu dingin, matanya yang cerah menjadi begitu tajam.

Di situasi dimana tidak ada bukti yang jelas, Keyra tidak akan dengan mudah menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Tapi Gerald, pria yang sudah menikah secara terbuka sekali membela wanita lain. Keyra sungguh tidak tahan melihat ini.

Gerald pun terdiam dan tercengang begitu diteriaki oleh Keyra.

Keyra gaya dan sifatnya seperti ayahnya. Jadi, jangan melihat Gerald dan Remon yang begitu berani dan tidak takut menghadapi masalah apapun. Tapi sejak kecil sampai sekarang, mereka cukup takut kepada Keyra.

Melihat Gerald diam, Keyra pun mengabaikannya. Dia menoleh ke Zindy dan berkata dengan nada serius " Nona Reksa, aku harap kamu dapat kembali ke pertanyaanku. Bahkan jika kamu tidak mau menjawab sekarang. Aku tetap akan menanyakan ini ketika di pengadilan. Aku punya alasan mencurigaimu, kalau anak yang kamu kandung adalah anak dari suami klienku Shakira. Kamu mencarinya untuk tujuan mengambil posisinya.”

“Tidak seperti itu!” Zindy tidak bisa menahan tangisnya, dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. "Aku, aku diperkosa... Dua bulan lalu, Gerald dan aku sedang minum-minum akohol di sebuah bar. Dia sedang dalam suasana hati yang buruk. Aku minum cukup banyak alkohol dengannya. Lalu, dia menerima telepon dari pembantunya yang mengatakan kalau Shakira tiba-tiba pingsan. Dia pun panik dan langsung pulang tanpa memedulikanku... aku saat itu benar-benar minum cukup banyak alkohol. Setelah itu, aku tidak tahu apa yang telah terjadi. Begitu bangun, aku baru menyadari kalau diriku.... padahal aku jelas-jelas sudah minum obat penghalang kehamilan. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa hamil. Aku baru tahu hamil juga setelah aku terjatuh dari tangga.....”

“Baiklah, sudah jangan bicara lagi.” Gerald mengulurkan tangannya dan merangkul pundak Zindy mencoba menenangkannya.

Keyra akhirnya berhenti bertanya setelah mendengarkan ini semua. Dia berpikir sejenak, pantas saja Gerald sangat berhati-hati menjaga Zindy seperti ini. Tampaknya, dia merasa bertanggung jawab dan merasa sangat bersalah atas kejadian pemerkosaan yang dialami Zindy.

Keyra mengulurkan tangan dan mengambil alat perekamnya di meja kopi, lalu berdiri dan berkata dengan sangat sopan "Aku telah selesai mengajukan pertanyaan-pertanyaanku. Nona Reksa, terima kasih atas kerja samanya."

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu