Suami Misterius - Bab 1210 Apakah Kalian Sudah Selesai

Mendengar ini, Keyra mengangkat kepala, setelah menelan makanan di mulutnya, dia membantah: “Makanan keluarga Sanusi kurang enak, tidak seenak keluarga kita, dulu Diane juga selalu berada di rumah kita, ibu selalu menyiapkan makanan enak untuknya.”

Selesai berkata, Keyra memutar kepala menatap Diana dan berkata: “Diane, saat itu kamu tidak bertambah gemuk, meskipun banyak makan, apakah karena kakakku selalu memintanya?”

Diana menundukkan kepala meminum sup, ketika mendengar kata-kata ini, Diana hampir tersedak dan batuk beberapa kali.

Desta memelototi Keyra, kemudian mengulurkan tangan menepuk punggung Diana, gerakannya sangat lembut dan penuh perhatian.

“Selalu sembarang berkata, makan pun tidak dapat menutup mulutmu.” Clara menegur Keyra, semua orang terdiam.

Rudy selalu berwajah dingin dan tidak berkata, mungkin Keyra juga merasakannya, jadi segera mengambilkan makanan dan meletakkannya di mangkuk ayah kandungnya, lalu tersenyum manja.

Ekspresi di wajah Rudy membaik, dia makan sambil berkata dengan nada rendah, “Malam ini tidak boleh keluar, lain kali harus pulang sebelum jam 10.”

“Oke.” Keyra tersenyum mengangguk, kebetulan hari ini dia juga tidak ingin keluar.

Setelah makan, sekeluarga duduk makan buah di sofa sambil menonton TV, suasananya sangat harmonis, sama seperti biasanya.

Gungun menjerat Keyra bermain hompimpah, hanya bermain sebentar Keyra sudah tidak sabar.

Hompimpah! Keyra benar-benar tidak tahu apa serunya permainan ini, lagipula sulit melayani bocah kecil ini, kalau selalu membiarkannya menang, Gungun akan merasa bosan, kalau membiarkannya kalah, dia juga akan kesal.

Keyra menyerah dan berhenti bermain.

Gungun mencibir, berpenampilan tidak senang dan berkata: “Bibi tidak menarik, aku suka dengan Paman Sanusi.”

“Mengapa kamu tidak suka dengan ayah?” Keyra bertanya.

“Ayah juga tidak menarik.” Gungun berkata dengan terus terang, anak kecil tidak akan berbohong.

Desta: “……”

Diana tersenyum memeluk putranya dan berkata pada Desta: “Kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu, tidak bisakah meluangkan sedikit waktu menemani Gungun.”

“Emangnya aku tidak menemaninya?” Desta bertanya kembali.

“Ada, tapi lebih baik tidak usah menemaninya.” Diana berkata dengan sangat tidak berdaya.

Desta dengan tidak mudah meluangkan waktu menemani putra, tapi malah menanyakan tentang PR anaknya, anak berusia tiga tahun, ketika ditanyakan PR, akan ditegur kalau tidak bisa menjawabnya, bagaimana mungkin Gungun akan menyukai ayah seperti ini.

Dan Desta juga sangat tidak berdaya, karena ayah kandungnya juga mendidiknya seperti ini.

Setelah jam 9 malam, semuanya kembali ke kamar masing-masing.

Keyra kembali ke kamar, mengambil beberapa buku dan duduk membacanya di ranjang. Dia tidur terlalu lama di siang hari dan malah insomnia di malam hari.

Dia sedang membuka buku, ponsel yang diletakkan di kepala ranjang tiba-tiba berdering.

Keyra mengambil ponsel, begitu melihat nama penelepon, dia langsung tersenyum.

Dia mengangkat telepon, terdengar suara Alfy yang rendah dari dalam telepon, sangat merdu bagaikan bass. “Keyra.”

“Ya.” Keyra menjawab, “Mengapa meneleponku malam-malam gini?”

“Aku rindu padamu.” Alfy menjawab.

Tangan Keyra yang memegang ponsel menjadi lebih erat dan tersenyum manis.

“Apa yang sedang kamu lakukan?” Alfy bertanya.

“Membaca buku, bagaimana denganmu?” Keyra bertanya kembali.

“Keyra, melihat ke luar jendela.” Alfy berkata.

Keyra berjalan ke depan jendela dengan bingung, dia mengulurkan tangan membuka jendela, di bawah pohon luar pintu, berhenti sebuah mobil hitam, Alfy bersandar di pintu mobil, cahaya malam jatuh di tubuhnya, menimbulkan bayangan besar di belakang tubuhnya.

Alfy memegang ponsel dan mengangkat kepalanya melihat ke atas.

Cahaya malam agak redup, penglihatan sangat terbatas. Jelas jarak mereka tidak terlalu jauh, tapi pandangan satu sama lain penuh kemesraan.

Mata Keyra yang indah bersinar dan senyumannya bagaikan bunga yang ceria, nada suaranya penuh dengan kejutan, “Tunggu sebentar, aku segera turun.”

Selesai berkata, dia mengambil mantel dan bergegas keluar.

Keyra bahkan lupa mengganti sandal, dia mengenakan sandal jepit dan bergegas ke luar, dia berdiri di luar pintu, melihat Alfy berdiri di bawah lampu jalan, dia langsung tersenyum merentangkan kedua lengannya.

Detik kemudian, Keyra langsung bergegas memasuki pelukannya.

Dadanya yang hangat dan aromanya yang jernih sangat familiar. Tadi malam, mereka telah memiliki satu sama lain dengan begitu dalam.

Mereka saling berpelukan dengan erat, Alfy meletakkan dagu di dahinya dan memeluk pinggangnya dengan erat, tidak sabar ingin memasukkannya ke dalam tubuhnya.

Keyra hampir sesak nafas dipeluk olehnya, dia mengangkat dagunya, bertanya “Sudah begitu malam, mengapa kamu datang?”

“Insomnia karena rindu denganmu.” Alfy tersenyum menjawab.

Dulu rindu dengannya, ingin mendapatkannyya. Sekarang setelah mendapatkannya, baru menemukan dirinya menginginkan lebih banyak.

Sejak kecil, Alfy selalu tidur sendiri dan tidak pernah merasa kesepian. Tapi setelah memilikinya, dia tidak bisa melupakan rasa hangat dan lembut ketika tidur saling berpelukan.

Memikirkan ini, Alfy memeluknya lagi, tangan menyentuh pipinya, menundukkan kepala mencium bibirnya yang lembut.

Ciumannya dalam dan mesra, Alfy memegang tangannya menempel pada dadanya, Keyra dapat merasakan detak jantungnya yang cepat dan kacau.

Dan Alfy juga pertama kali mengerti, ternyata merindukan seseorang begitu menyakitkan.

Setelah berciuman, Alfy masih memeluknya, enggan melepaskannya.

“Ingin sekali menculikmu kembali ke rumah dan menyembunyikanmu, agar kamu dapat menemaniku selamanya.” Alfy berbisik di telinganya dan bergumam dengan suara serak.

Keyra tersenyum, jarinya yang genit menggambar lingkaran di bagian dadanya.

“Kamu cukup berani, masih berani menculikku. Bagaimana mungkin ayahku tidak mematahkan kakimu. Semalam aku tidak pulang semalaman, ayahku sangat marah.” Keyra mencibir dan berkata.

Ayahnya paling memanjakannya, ini adalah pertama kalinya menunjukkan wajah suram padanya.

“Adakah orang tuamu menyalahkanmu?” Alfy menggandeng tangannya dan bertanya dengan penuh perhatian.

Keyra menggelengkan kepala, tersenyum dan berkata sambil bercanda: “Beras sudah menjadi nasi, apa lagi yang bisa mereka lakukan padaku?”

Alfy menundukkan kepalanya, menempelkan dahi padanya, postur mereka sangat mesra.

“Key, bagaimana beras menjadi nasi?” Suara Alfy yang magnetik agak serak dan terdengar jahat.

Wajah Keyra langsung memerah, dia mengepalkan tangannya memukul dadanya dan berkata dengan malu-malu: “Dasar.”

Alfy memegang pergelangan tangannya, berbalik dan menekannya di pintu mobil.

Punggung Keyra menempel pada pintu mobil yang dingin dan dadanya menempel pada dada Alfy yang hangat.

Alfy menyipitkan matanya, tatapannya yang dalam menatap fokus padanya.

Keyra mengedipkan matanya, pandangan Alfy yang hangat membuatnya tersipu. Tangannya perlahan-lahan merangkul lehernya, menaikkan tumit kakinya dan mengambil inisiatif menciumnya.

Ciuman kali ini lebih mesra dari yang tadi, tubuh keduanya saling berdekatan, lalu keduanya sedikit tak terkendali.

Alfy mengalihkan bibirnya yang hangat mencium mata, pipi dan sedikit demi sedikit mengalihkan ke bawah, lalu berbisik di telinganya dengan suara serak dan penuh cinta, “Key, kita……”

Sebelum dia selesai berkata, suaranya yang serak tiba-tiba dihentikan oleh sebuah suara pria yang dingin.

“Apakah kalian sudah selesai?”

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu