Suami Misterius - Bab 1197 Sungguh Konyol

Jay adalah ayah Diana, yang juga ayah mertua Desta. Penjaga yang tidak tahu situasi tentu saja tidak berani menyinggung ayah mertua tuan muda, hanya bisa membiarkannya masuk ke dalam.

Begitu Novanya masuk, dia langsung melampiaskan amarahnya, tapi dia tidak berani langsung menyerang Keyra, kalau kepada Diana, dia tidak berbelas kasihan langsung menamparinya.

Untungnya respon Diana cepat, segera melangkah mundur menghindari tamparan ini.

Novanya tidak hanya gagal menampar Diana, pinggangnya keseleo, wajahnya merintih kesakitan, berjongkok di lantai menangis seolah tidak memiliki image baik dan tiada bedanya dengan pencuri di pasar.

Ini pertama kalinya Keyra melihat pemandangan seperti ini, dia sedikit bingung dan tanpa sadar memandang Diana.

Diana tidak bisa menahan senyum sinis di wajahnya, ini wanita yang dicintai ayahnya, benar-benar sangat konyol.

Novanya tidak merasa dirinya seperti sebuah lelucon, berjongkok di lantai menangis merintih kesakitan: “Daria, kamu meninggal begitu tragis, kamu anaku yang baik, sampai mati pun aku tidak akan melepaskanmu. Aku harus berbuat ini agar kamu tidak mati sia-sia.”

Tangan Novanya menunjuk Diana, membelalakkan mata, seolah seperti hantu yang ingin memakan orang. “Diana, dasar kamu wanita jalang, kamu tidak takut tuhan mengutukmu sampai mati!”

Novannya mulai berteriak marah, semakin lama semakin kasar kata-katanya, Keyra tidak tahan mendengarkannya lagi.

Wajah Diana memucat, suaranya sedikit gemetar.

“Sudah cukup belum kamu berteriak? Di sini rumah keluarga Sunarya, bukan tempat kamu melampiaskan amarah. Silahkan keluar sekarang.”

“Bibi Rani, minta penjaga di luar masuk, usir wanita ini, ribut sekali.” ucap Keyra.

Sus Rani yang melihatnya segera menelepon memanggil dua penjaga masuk.

Novannya yang melihat penjaga berbaju hijau, segera bangkit berdiri dan langsung masuk ke dalam pelukan Jay menangis tersedu-sedu lagi.

“Jay, apakah dia putri kesayanganmu? Begini sikapnya kepada orang tua, dia meminta penjaga mengusirku keluar, keluarga Sunarya keluarga hebat, kami tidak berani menyinggung kalian……”

Novannya tidak memiliki kemampuan lain, tapi dia memiliki kemampuan menghasut orang lain.

Jay marah sampai wajahnya kusam, dia berjalan ke arah Diana dengan marah, bertanya dengan tegas: “Apakah kamu yang meminta Keyra membela pembunuh Daria dan membiarkan pembunuhnya lolos begitu saja!”

Menghadapi pertanyaan Jay, Keyra sangat ini mewakili Diana menjawabnya, tapi ditahan oleh Diana.

Diana mengangkat wajahnya dan menatap langsung ke arah Jay, lalu berkata: “Putri paman Li dijatuhi hukuman selama 7 tahun, dari mana dia diimpunitas.”

“Daria meninggal dengan tragis, ditabrak mati oleh putri keluarga Li. Tapi Brigita hanya dijatuhi 7 tahun hukuman, apakah ini tidak termasuk impunitas!”

“Yah, kalau tidak puas dengan hasil persidangan kedua, seharusnya mencari hakim, pergi ke keluarga Sunarya mencari masalah, itu baru benar.” ucap Diana tenang.

Begitu kata-kata Diana diucapkan. Novannya menghampiri dan berkata dengan mata berbinar: “Keyra sangat hebat dalam memenangkan perkara, biarkan dia mengajukan banding untuk Daria, biarkan wanita jalang keluarga Li membayar nyawa Daria!”

Keyra:“……”

Diana:“……”

Diana tidak bisa menahan senyum, rupanya mereka memiliki ide semacam ini.

Keyra tidak berdaya menghadapi Jay dan Novannya yang tidak mengerti tentang hukum. Sebagai pengacara Brigita, tidak mungkin baginya membela keluarga Zhou.

Keyra bersiap-siap memberikan penjelasan prinsip konflik kepentingan, tiba-tiba Diana menyela: “Keyra tidak mungkin membantu Daria mengajukan gugatan. Daria meninggal karena terkena azab dosanya sendiri. Brigita ikut terseret sampai harus masuk penjara selama 7 tahun, itu sudah cukup sial. Kalau sampai memintanya membayar dengan nyawa, kalian benar-benar sangat aneh.”

Keyra memandang Diana dengan takjub, dia merasa Diana sengaja membuat Jay marah, agar tidak ikut berdebat.

“Apa katamu? Beraninya kamu mengatakan Daria terkena azab?” Novannya membelalakkan mata, menarik Jay dan menangis tersedu-sedu.

“Jay, kamu pernah mengatakan, ibu dan anak ini berhati keji. Daria sudah mati, kalian menjebaknya dalam bahaya sampai membantu si pembunuh lolos dari hukuman, sungguh tidak berperikemanusiaan……”

“Berperikemanusiaan?” Diana tidak bisa menahan senyum, “Daria sangat berperikemanusiaan. Kala itu, kalau dia tidak menghianatiku, aku juga tidak akan jatuh ke tangan orang-orang itu.”

“Sembarangan kamu, Daria sudah meninggal, jadi kamu bisa sesuka hati menuduhnya!” Teriak Novannya.

Jay memeluk Novannya, melototi Diana: “Daria bukan orang seperti itu, kamu jangan memfitnahnya lagi.”

Diana yang mendengarnya tidak bisa menahan senyum. Inilah ayahnya, apa yang dikatakan Novannya dia selalu percaya dan apa pun yang dikatakan dirinya, Jay tidak pernah percaya.

“Kalian datang bertanya kepadaku dan aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Memang benar setelah Daria meninggal aku berencana memanggil……” Diana belum selesai mengatakannya, dia sudah melihat Jay mengangkatnya menampar dirinya dengan keras.

Suara tamparan ini membuat Keyra terkejut. Lalu bertanya: “Tidak apa-apa, kan?”

Diana menggelengkan kepala, menutupi wajahnya, tersenyum menyeringai dengan tatapan sinis.

Karena Jay sudah main tangan, penjaga yang berada di samping segera menghampiri berhenti di depan Jay dan Novannya, tapi tidak enak hati mengusir mereka.

Terlebih, Jay adalah ayah Diana, meskipun masalah keluarga, sulit bagi mereka untuk campur tangan.

Suasana menjadi tegang dan pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara seorang pria datang dari pintu.

“Adakah yang bisa memberitahuku apa yang sedang terjadi?” Desta berdiri di depan pintu, mengerutkan kening melihat aula yang berantakan.

Begitu dia berbicara, tidak ada yang menjawab.

Desta melangkah masuk dengan kaki panjangnya, berjalan tepat di depan Diana, melihat pipi kirinya yang bengkak. Tatapan Desta berubah menjadi dingin, sedingin es.

Dia mengulurkan tangan, memegang dagu Diana dengan pelan, bertanya dengan serius: “Siapa yang menamparmu?”

Diana mengerutkan bibirnya tidak berkata apa-apa, begitu juga dengan Keyra yang tidak berkata apa-apa, tapi tatapannya mengarah ke Jay, jawabannya sudah sangat jelas.

Mata dingin Desta jatuh pada tubuh Jay dengan aura yang luar biasa.

Jay tampak takut. Meskipun Desta adalah menantunya, tapi dia putra keluarga Sunarya. Putra Sunarya bukan orang yang boleh disinggung.

Dan Novannya terlihat tidak tahu diri, berkata dengan terus terang: “Wajar seorang ayah mendidik putrinya. Dasar anak tidak berbakti, syukur dipukulin.”

“Katakan sekali lagi?” ucap Desta dengan telapak tangan yang tergantung di samping tubuhnya sudah mengepal.

Hanya saja, sebelum dia bertindak, Diana memegang lengannya dan menggelengkan kepala padanya.

Kepalan tangan Desta perlahan mengendur, lalu berbalik melihat penjaga di samping. “Kalian pajangan ya? Sejak kapan keluarga Sunarnya menjadi pasar, siapa pun dibiarkan masuk.”

“Cieh, menantu mengusir mertuanya, kalian keluarga Sunarya benar-benar hebat, tidak takut ditertawakan orang lain!”

“Mertua membawa selingkuhan datang membuat onar, peraturan keluarga Zhou benar-benar mengejutkanku, sungguh sangat konyol.” ucap Desta dengan nada menghina.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu