Suami Misterius - Bab 785 Perubahan Mendadak

Kata-kata Nona Besar Zhou membuat reaksi wajah Nyonya Tua Sunarya menjadi semakin seram.

“Jadi maksud Nona Besar Zhou, menantu keluarga Sunarya yang bersifat genit ya ?

Atau kamu merasa, pesona adikmu jauh lebih besar dari cucuku, sehingga membuat menantuku balik menggodanya ya ?"

Nona Besar Zhou terbengong sejenak, kata-kata dirinya pada barusan memang sengaja dikatakan untuk mempermalukan Clara, sehingga kata-katanya akan cenderung kasar.

Dia tidak kepikiran ternyata Nyonya Tua Sunarya akan begitu membela Clara.

Nyonya Zhou sangat pintar dalam menilai kondisi, oleh sebab itu dia langsung meminta maaf :”Anak ini terlalu emosional, sehingga tidak memperhatikan ucapan.

Hubungan kakak beradik antara mereka selalu dekat, sekarang adiknya sendiri malah masuk rumah sakit karena dipukul, sehingga dia sedikit emosional dan ingin meminta tanggung jawab.”

“Kalian mau tanggung jawab yang bagaimana ?”

Nyonya Tua Sunarya bertanya dengan nada datar.

Nyonya Tua Sunarya juga ingin mengetahui apa permintaan dari keluarga Zhou, asalkan tidak rakus dan keterlaluan, dia tetap berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara yang damai.

Bagaimanapun Clara adalah seorang selebriti, apabila menghebohkan masalah ini, akan membawa pengaruh tidak baik terhadap menantunya sendiri.

Clara menyadari kalau Nyonya Tua Sunarya sedang membela dirinya, dan sepertinya juga bermaksud untuk mengalah dalam permasalahan ini.

Dalam hati Clara menjadi sedikit hangat, dia mengulur tangannya dan memeluk pada lengan Nyonya Tua Sunarya, lalu juga ikut bertanya, “Coba Tante Zhou dan Nona Zhou katakan dulu, kalian menginginkan penyelesaian yang bagaimana ?”

Ibu dan anak keluarga Zhou juga menyadarinya, sepertinya Nyonya Tua Sunarya telah bermaksud untuk mengalah dalam permasalahan ini, sehingga dia melanjutkan pembicaraannya.

“Bagaimanapun nyonya muda Sunarya telah memukul orang, tidak keterlaluan juga apabila dia pergi menjenguk adikku di rumah sakit dan sekalian minta maaf kepadanya.

Ada lagi, semua biaya pengobatan dan ganti rugi terhadap adikku selama menginap di rumah sakit, keluarga Sunarya harus membayarnya.

Selain itu, sebagai kompensasi, aku berharap keluarga Sunarya dapat mengatur sebuah jabatan untuk adikku.

Saat ini adikku masih sebagai mahasiswa di universitas Columbia, bulan depan sudah bisa wisuda.

Permintaan kami tidak terlalu berlebihan, yang penting gajinya stabil dan jabatannya cocok dengan jurusan pendidikan adikku."

Tuan Muda Zhou terlalu dimanjakan pada saat kecil, sehingga masih belum ada keahlian apapun hingga usia saat ini.

Perkuliahan yang hanya membutuhkan waktu empat tahun, Tuan Muda Zhou malahan membutuhkan waktu enam tujuh tahun untuk menyelesaikannya.

Wakil Presiden Zhou sama sekali tidak perhatian terhadap karir masa depan anaknya, sehingga Nyonya Zhou menjadi sangat risau dengan hal tersebut.

Namun kebetulan sekali, pada saat ini anaknya malah dipukul oleh nyonya muda keluarga Sunarya.

Meskipun luka di tubuh anaknya sangat mengerikan, namun dokter telah memberitahukan bahwa kondisinya hanya sekedar luka luar.

Apabila dapat menyelesaikan permasalahan karir anaknya dengan memanfaatkan kesempatan ini, tandanya telah termasuk mendapat keberkatan dalam kecelakaan.

Oleh sebab itu, Nyonya Zhou dan anak perempuannya langsung berkunjung ke keluarga Sunarya pada pagi buta.

Sementara Nyonya Tua Sunarya yang selesai mendengarnya, langsung terdiam untuk merenung.

Meskipun keluarga Sunarya dan keluarga Zhou tidak terlalu berhubungan, namun dengarnya kepribadian Wakil Presiden Zhou lumayan jujur dan bermoral, meskipun ibu dan anak keluarga Zhou sangat tidak mudah diatasi, namun syarat permintaannya juga tidak terlalu keterlaluan.

Pada saat ini Nyonya Tua Sunarya sedang bersiap-siap untuk mengangguk dan setuju, namun Clara malah terlanjur membuka mulut, “Suruh aku minta maaf dengan manusia sampah, jangan berharap lagi.”

Setelah mendengar kata-kata Clara, reaksi wajah ibu dan anak keluarga Zhou langsung berubah emosi.

Nona Besar Zhou langsung melotot dengan kedua matanya, “Jadi maksud nyonya muda Sunarya, sepertinya tidak bermaksud untuk damai secara pribadi ya ?”

“Aku tidak masalah, tergantung kalian.

Kalau kalian ingin damai, aku juga tidak akan menghebohkan.

Kalau kalian ingin lanjut di pengadilan, aku siap menemani.”

Clara menggerakkan pundak dengan tidak peduli.

“Bagus, kalau begitu siap-siap saja menyambut polisi.”

Nona Besar Zhou hanya meninggalkan kalimat ini dengan penuh amarah.

Kejadian ini tidak mendapatkan penyelesaian yang damai, suasana juga menjadi kaku dalam seketika.

Su Loran dan ibunya hanya berdiam diri untuk menyaksikan drama, sementara Altria yang ingin berbicara juga tertahan oleh tatapan tajam ibunya.

Nyonya Tua Sunarya menoleh dan menatap Clara, bersiap-siap untuk menasihatinya, “Clara…”

“Nenek, aku sudah bilang, Tuan Muda Zhou yang bertindak pelecehan seksual terhadapku, makanya aku bisa memukulnya, jadi tindakan aku hanya tergolong sebagai tindakan membela diri.

Barusan Nona Besar Zhou mengatakan bahwa aku tidak ada bukti, tetapi bisa jadi juga kalau aku ada bukti kan ?”

Clara langsung mengeluarkan ponselnya setelah selesai berbicara, lalu membuka sebuah dokumen rekaman suara.

Setelah itu, terdengar suara Tuan Muda Zhou yang berasal dari ponsel.

“Bukannya kamu hanya ingin menolong Pamanmu yang koruptor itu kan ?

Aku kasih tahu kamu, kalau kamu bisa melayani dan menyenangkan aku, aku akan minta bantuan ayahku, agar dia melepaskan Pamanmu yang koruptor itu.

Kalau kamu tidak tahu diri lagi, ayahku menghantam Pamanmu dengan mati-matian !”

Setelah mendengar rekaman tersebut, reaksi wajah ibu dan anak keluarga Zhou menjadi suram dan ketakutan.

Clara meletakkan ponselnya dengan gerakan santai, lalu berkata dengan nada sindiran.

“Kasus Pamanku masih dalam proses penyelidikan, masih belum ada keputusan dari hakim, sementara Tuan Muda Zhou malah langsung menyatakan dirinya sebagai ‘koruptor’.

Aku juga baru membuka wawasan, ternyata landasan Wakil Presiden Zhou dalam menyelidiki kasus, adalah tergantung pada pihak keluarga tersangka dalam melayani dan menyenangkan Tuan Muda Zhou ya.”

Pada saat ini, reaksi wajah ibu dan anak keluarga Zhou terpenuhi dengan amarah dan malu, mereka bahkan tidak dapat berkata apapun.

Beberapa saat kemudian, Nyonya Zhou baru memperlihatkan sebuah senyuman terpaksa, lalu tersenyum palsu dan berkata :”Anak ini memang terlalu dimanjakan, sehingga tidak perhatian dalam ucapan.”

“Berdasarkan hukum dan Undang-undang negara, umur delapan belas tahun telah dikategorikan sebagai orang dewasa.

Kelihatannya umur Tuan Muda Zhou telah mendekati angka tiga puluh, seharusnya sudah bukan anak kecil lagi.

Barusan Nona Besar Zhou sibuk mau lapor polisi, jadi apakah Tuan Muda Zhou hanya sekedar kelancangan dalam berbicara atau memang bermaksud lain, biarkan saja polisi yang membedakannya.”

“Nyonya muda Sunarya !”

Nona Besar Zhou menjerit dengan panik.

Apabila masalah ini menjadi heboh, pastinya akan memalukan nama baik keluarga Zhou, meskipun ayahnya tidak diberhentikan oleh pihak pemerintah, namun berdasarkan sifat dan emosional ayahnya, pastinya juga akan memukul adiknya dengan mati-matian.

Nona Besar Zhou jelasnya sedikit panik dalam menghadapi keadaan yang berubah secara tiba-tiba.

Namun Nyonya Zhou malah sanggup menahan emosional, dia diam-diam menarik lengan anak perempuannya, lalu berkata dengan wajah yang penuh dengan senyuman, “Kamu juga terlalu buru-buru, barusan nyonya muda Sunarya sudah bilang, cara penyelesaian masalah ini tergantung pada kita.

Kita boleh memilih untuk melapor polisi, juga boleh memilih untuk damai.

Keluarga Sunarya dan keluarga Zhou sama-sama memiliki berkedudukan di tempat ini, coba pikir baik-baik, tidak akan membawa keuntungan apapun juga apabila menghebohkan kejadian ini.”

Clara menarik sudut bibirnya dan tersenyum sinis, dalam hatinya berpikir : Nyonya Zhou ini memang bukan orang bodoh.

Pada saat ini, pembantu berjalan keluar dari dapur dan menyerahkan sup sarang burung yang hangat ke hadapan Clara.

Clara mengambil mangkuknya dan minum dengan perlahan-lahan.

Saat ini tidak ada yang berbicara, keadaannya menjadi hening dalam seketika.

Suara sendok di tangan Clara yang bersentuhan dengan pinggiran mangkuk menjadi sangat nyaring.

Clara meminum setengah mangkuk sup sarang burung dengan gerakan elegan, setelah itu dia beralih menatap ibu dan anak keluarga Zhou dengan tatapan datar, “Seandainya tidak ada keperluan lain, aku tidak melayani makan siang Tante Zhou dan Nona Zhou lagi ya.”

Ibu dan anak keluarga Zhou sedang merasa canggung dan tidak tahu bagaimana berpamitan untuk pergi,

Setelah mendengar Clara yang mengusirnya dengan cara halus, ibu dan anak keluarga Zhou malahan merasa bersenang hati.

“Kebetulan juga kami masih ada keperluan lain, lain hari baru datang berkunjung lagi.”

Ibu dan anak keluarga Zhou buru-buru berjalan ke arah pintu, namun ketika mereka masih belum keluar dari pintu, Clara memanggilnya dari belakang, ibu dan anak keluarga Zhou menjadi merinding dalam seketika, seolah-olah khawatir kalau Clara akan menyesali dengan kata-katanya.

“Nyonya muda Sunarya masih ada perintah lain ?”

“Kasih tahu Wakil Presiden Zhou, tolong lebih perhatian lagi dengan kasus Pamanku, apabila hasilnya tidak menyenangkan, aku tidak jamin apakah rekaman Tuan Muda Zhou ini akan tersebar di internet atau tidak.

Sampai nantinya, Wakil Presiden Zhou bukan menyelidiki orang lain lagi, malahan siap-siap saja diselidiki.”

Wajah ibu dan anak keluarga Zhou menjadi pucat setelah mendengarnya.

Clara meletakkan sup sarang burung di tangannya, lalu menarik senyuman dan berkata, “Ayo silakan pergi, tidak mengantar lagi.”

Setelah ibu dan anak keluarga Zhou meninggalkan tempat, suasana di ruang tamu akhirnya juga mendapatkan keheningan sementara,

Setelah itu, Altria menarik lengan Clara dengan penuh semangat, lalu berkata dengan nada menyanjung :”Kakak ipar, kamu benar-benar hebat sekali.

Pada saat mereka datang ke rumah, gayanya angkuh dan sombong, saat pulang, malahan seperti sedang menyelinap, kesannya memang lucu sekali.”

“Clara memang cerdik sekali.”

Nyonya Tua Sunarya juga tersenyum dan memujinya.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu