Suami Misterius - Bab 860 (1) Pengakuan Palsu

“ Ini tidak ada hubungannya denganku, jadi aku pun tidak berniat untuk bertanya. ” Rudy menjawab dengan dingin.

Meskipun dia tidak pernah bertemu dengan bibi yang disebutkan itu, tetapi bibi itu sangat dikenal dengan tingkah lakunya dan keributan yang dilakukannya. Pada awalnya, dia tidak mendengarkan saran orang tuanya dan pergi ke Inggris untuk menikah dengan orang Inggris. Dia merasa kesal dengan keluarganya sehingga dia tidak menghubungi mereka selama bertahun-tahun. Dia mengira bahwa dirinya sangat beraspirasi.

Sekarang setelah orang Inggris tersebut sudah meninggal dan dia tidak memiliki sumber keuangan lagi, dia pun kembali teringat dengan keluarganya.

Aspirasi yang disebutkan itu benar-benar perlu dipertanyakan.

Pada saat makan malam, Ahmed datang bersama Talia dan anaknya.

Clara sangat mengagumi tekad Rudy, dia bahkan masih berbicara dan tertawa dengan Ahmed.

Selama makan malam, Bahron secara tidak sengaja menyebutkan bahwa Tuan Xu sudah seharusnya pensiun.

“ Setelah Tuan Xu pensiun, berarti kakak sepupu sudah harus melangkah lebih jauh lagi. ” Rudy berkata dengan santai.

Bahron menatap Ahmed dan berkata : “ Dia belum cukup berkualitas, setidaknya masih harus menunggu selama beberapa tahun lagi. ”

“ Aku merasa bahwa ini adalah kesempatan langka. Jika kakak sepupu masih harus menunggu selama beberapa tahun lagi, mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan ini lagi. Seperti kata pepatah, kesempatan yang telah lewat tidak akan kembali lagi. ” Kata Rudy.

Meskipun Ahmed tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia jelas sangat berantusias dan menatap Bahron dengan penuh semangat.

Ekspresi wajah Bahron tidak berubah dan juga tidak menanggapinya, melainkan melototi Rudy.

Rudy hanya memandang ke arah makanan dan berpura-pura tidak melihatnya.

Setelah makan malam, Ahmed pergi bersama istri dan putrinya.

Dalam perjalanan, Ahmed yang mengemudi, sedangkan Talia dan putrinya duduk di barisan belakang.

Putrinya bersandar di pelukannya sambil tertidur.

Talia berpikir, lalu mengerutkan keningnya dan berkata : “ Aku merasa ada yang aneh. Bagaimana mungkin Rendi ingin membantumu tanpa alasan apapun? ”

“ Apa yang aneh? Aku sudah meminati posisi Tuan Xu sejak lama. Apa yang dikatakan Rendi benar, kesempatan yang telah lewat tidak akan kembali lagi. Aku tidak tahu harus menunggu sampai kapan lagi jika aku kehilangan kesempatan ini. ”

“ Apakah kamu tidak takut dijebak Rendi? Ahmed, jangan memperlakukan Keluarga Sunarya sebagai orang bodoh, dan juga jangan mengira mereka tidak tahu apa yang telah kamu lakukan. ” Talia mengingatkannya dengan dingin.

“ Memangnya kenapa jika mereka mengetahuinya? Lagi pula mereka tidak ada bukti, mereka tidak bisa melakukan apapun terhadap kita! ” Ahmed membantah.

“ Ada banyak cara untuk menghancurkan seseorang. Ahmed, jangan salahkan aku karena tidak mengingatkanmu. Jangan mengambil barang yang bukan milikmu. Meskipun Bahron pernah memikirkan tentang masalah adopsi, tetapi sekarang dia memiliki putra dan cucu kandung. Bagaimana bisa kamu meruntuhkan Keluarga Sunarya? Sebelum kamu meruntuhkan mereka, mungkin kamu sendiri yang akan hancur terlebih dahulu.”

“ Talia, apakah kamu tidak suka melihatku bahagia? ” Ahmed berkata dengan kesal.

“ Aku mengatakan hal ini demi kebaikanmu. Jika kamu ingin mendengar kata-kata manis, maka pergi dan menemui wanita di luar sana. ” Talia berkata dengan dingin.

“ Yah, terserahmu. ” Ahmed mengantar Talia dan putrinya ke rumah. Tetapi dia bahkan tidak memasuki rumah dan langsung melaju pergi.

Mereka berdua berpisah dalam perselisihan lagi.

Talia menggendong anaknya memasuki rumah. Putrinya mengedipkan matanya dan berbisik : “ Bu, jangan selalu bertengkar dengan ayah. ”

Talia memeluk anaknya dengan erat dan mengiyakannya dengan mata yang sedikit memerah.

. . . . .

Di sisi lain, Rudy mengemudi dan membawa Clara dan Wilson kembali ke apartemen.

Setelah Wilson mandi, Rudy menemaninya bermain lego sebentar. Dan setelah Wilson mulai menguap, Sus Rani pun membawanya kembali ke kamar untuk beristirahat.

Rudy kembali ke kamar utama dan melihat Clara yang sedang berdiri sambil menyeka rambutnya dan berbicara di telepon.

Dia pun menyampirinya, lalu mengambil handuk dari tangannya dan menyeka ujung rambutnya yang menetes.

Clara mengangkat dagunya dan memandangnya sambil tersenyum, lalu denga tergesa-gesa mengakhiri panggilannya.

Dia meletakkan ponselnya, lalu bersandar pada Rudy, dan tubuh mereka berdua pun saling berdempetan.

“ Besok kak Luna mengajakku untuk menghadiri suatu acara. Aku sudah lama menghilang dan tidak muncul, sehingga sangat mudah menimbulkan angan-angan yang tidak perlu. ”

“ Baik. ” Rudy mengangguk, lalu mengelus kepalanya dan berkata : “ Kalau begitu, tidurlah lebih awal. ”

“ Tidak masalah, acaranya akan diadakan di sore hari. ” Kata Clara.

“ Sore? Baguslah. ” Rudy mengangkat alisnya dan langsung menunjukkan ambiguitasnya.

Sebelum Clara menanggapinya, dia pun sudah diangkat dan dilemparkan ke tempat tidur di belakangnya.

Di bawah tubuhnya ada tempat tidur yang empuk dan di hadapannya ada dada Rudy yang keras. Clara meletakkan tangannya di dadanya, pipinya memerah dan dengan terengah-engah berkata : “ Rudy, bisakah kita menghentikannya? Aku khawatir kamu tidak akan kuat. ”

“ Aku baik-baik saja, kamu akan mengetahuinya sebentar lagi. ” Dia berkata di telinganya sambil menghembuskan nafas ke telinganya sehingga membuat tubuh Clara gemetaran tak terkendali.

“ Tidak bisa, aku lelah. Bagaimana dengan besok? ” Clara menolaknya.

“ Besok kamu akan menghadiri acara, dan belum tahu jam berapa kamu akan kembali. Jadi, jangan menipuku. ” Rudy memegang hidungnya, lalu membelai sudut bibirnya dan kemudian memegang dagunya.

Dia memegang dagunya dengan satu tangan dan kemudian menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya yang merah dan lembut itu.

Ciuman itu perlahan-lahan saling memberikan kehangatan.

Clara terus mengeluh lelah dan mengantuk, tetapi Rudy berkata : “ Kamu tidak perlu bekerja sama kali ini. ”

Dan pada akhirnya, Clara sangat tidak bekerja sama dalam keseluruhan prosesnya dan Rudy terus melakukannya sampai tengah malam.

Setelah selesai, mereka berdua pun langsung pergi mandi.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu