Suami Misterius - Bab 1306 Mengenai Masalah Melahirkan Anak

Melihat ini, Nenek Sanusi menggelengkan kepalanya dan tersenyum "Sudah, sudah, aku tidak akan mengatakannya lagi. Istrimu pemalu, jangan sampai dia merasa malu."

Wajah Keyra memerah dan merasa semakin canggung.

Tatapan mata Alfy sangat dalam, memegang sumpitnya dan makan dengan tenang.

Setelah makan, Alfy dan Keyra kembali ke vila.

Setelah pulang, Keyra meregangkan pinggangnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Keyra berjalan keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju tidur suspender dan rambut panjangnya dibungkus setelah mandi. Sekilas langsung terlihat Alfy yang sedang berdiri di depan jendela Prancis.

Alfy mengenakan kemeja hitam dan memiliki temperamen yang dingin.

Keyra berjalan mendekat, memeluk pinggangnya dari belakang, mengusap pipinya ke punggung Alfy yang tegap.

Saat Keyra hendak berbicara, ponsel yang diletakkan di lemari samping tiba-tiba berdering. Itu adalah suara alarm pukul sepuluh yang mengingatkan Keyra bahwa waktu kontrol akses sudah habis.

Keyra mengambil ponselnya, mematikan alarm, berbalik dan mencondongkan tubuh ke dada Alfy sambil tersenyum dan berkata "Hmmp, lupa menghapus alarm kontrol akses."

Saat Keyra berbicara, tangannya memeluk pinggang Alfy, mendongak dan menatap Alfy sambil tersenyum "Saat ini benar-benar baik, kita sudah menikah dan tidak ada lagi kontrol akses pintu."

Alfy menatap Keyra, telapak tangannya mengusap pipi putih Keyra "Key, bolehkah kita berbicara?"

“Tentang apa?” Keyra menatapnya, senyuman di wajahnya perlahan surut. Keyra jarang melihat ekspresi Alfy yang begitu serius.

Alfy menariknya dan duduk di sofa di depan jendela dan keduanya duduk saling berhadapan.

Alfy meraih tangan Keyra, melihat matanya dan berkata dengan suara serius "Key, apakah kamu ingin punya bayi?"

Keyra membuka lebar matanya yang indah dan menggerakkan bibirnya, seketika tidak tahu bagaimana menjawabnya. Keyra sedang berpikir dan mengatur bahasanya, tetapi Alfy bertanya lagi "Apakah sementara tidak ingin punya bayi atau selamanya tidak ingin punya bayi, atau... tidak ingin melahirkannya untukku?"

Keyra merasa tangan Alfy yang sedang memegang tangannya menjadi sedikit lebih erat, Keyra tidak lamban, tentu saja dirinya memperhatikan perubahan emosi Alfy.

Keyra tiba-tiba merasa sakit kepala, hanya masalah anak saja, mengapa pembahasannya menjadi begitu serius.

Jika Keyra mengatakan dirinya tidak ingin melahirkan bayi untuknya, kemungkinan besoknya mereka akan pergi ke Biro Urusan Sipil untuk mengubah akta nikah mereka.

Keyra berbalik memegang tangan Alfy dan berkata sedikit genit "Melahirkan anak akan mempengaruhi tubuhku. Setelah melahirkan, aku akan menjadi gemuk dan jelek. Bagaimana jika kamu tidak menyukaiku lagi?"

"Ada kewajiban tertentu yang harus dilaksanakan di setiap usia dan di setiap usia juga ada kecantikan unik yang tersendiri. Saat kamu menjadi seorang ibu, meski postur tubuhmu berubah, kamu tetap wanita yang paling aku cintai dan ibu dari anakku. Terlebih lagi, kamu sekarang terlalu kurus, jika gemuk sedikit mungkin akan menjadi lebih manis. ”Alfy berkata sambil tersenyum.

"Tapi, aku tidak terlalu suka anak-anak, mereka berisik dan ribut. Keluarga Sunarya hanya ada satu orang anak, Gungun dan setiap harinya sudah hampir meruntuhkan atap rumah. Alfy, aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk menjadi ibu yang baik."

"Jika menurutmu anak itu terlalu berisik, biarkan aku yang merawat anak. Kita juga bisa mempekerjakan seorang pengasuh. Key, aku akan menjadi ayah yang kompeten." Alfy berjanji. Maksud perkataan Alfy adalah Keyra hanya bertanggungjawab untuk melahirkan dan mengabaikan sisanya.

Tetapi masalah utama sekarang adalah Keyra bahkan tidak ingin melahirkan anak.

Keyra berbaring di dalam pelukan Alfy, merangkul pinggangnya dan berkata dengan genit "Alfy, apakah tidak baik jika kita hidup di dunia milik dua orang seperti ini? Mengapa perlu menambah satu anak lagi. Bertambahnya anak, jalan hidup kita akan terganggu, kita mungkin akan menaruh fokus hidup kita pada anak-anak dan tidak akan ada ruang dan waktu luang lagi. Jadi, banyak keluarga sekarang yang memilih DINK (Penghasilan Ganda, Tanpa Anak). "

Alfy menatap mata Keyra dan menjawab dengan sungguh-sungguh "Aku tidak ingin DINK. Key, apakah tidak baik jika kita memiliki anak sendiri? Melihat pertumbuhan balita yang mulai belajar dan mengoceh, kita menenaminya tumbuh besar hari demi hari dan dia temani kita menua perlahan. "

Keyra "..."

Keyra merasa bahwa mengenai masalah anak, dirinya dan Alfy sementara masih belum bisa membicarakannya dengan baik, masing-masing tidak ada yang bisa saling meyakinkan.

Karena masalah anak, mereka seolah-olah mengalamii jalan buntu dan bahkan suasana pengantin baru sedikit berkurang.

Di malam hari, dua orang berbaring di ranjang yang sama, masing-masing tidur dengan cara sendiri. Untuk pertama kalinya, Keyra merasakan memiliki pemikiran yang berbeda dengan Alfy.

Keyra merasa sedih, mengulurkan tangannya dan menarik pakaian Alfy.

Alfy melihat ke samping dan bertanya dengan nada tenang "Ada apa?"

Keyra mendekat ke pelukan Alfy, sedikit mengangkat dagu dan mematuk bibirnya. Kedua tangan Keyra menggenggam erat pakaian di depan dada Alfy.

Dalam keremangan itu, Alfy sedikit menggerakkan sudut bibirnya dan menekan bibir Keyra, lalu bertanya "Mau?"

Keyra tersipu, tidak berbicara, tetapi mencium kembali bibir Alfy.

Alfy khawatir tubuh Keyra tidak tahan, awalnya berencana untuk gencatan senjata malam ini. Tidak diduga, Keyra akan mengambil inisiatif.

Karena masalah anak, gadis kecil itu mungkin merasa sedikit khawatir.

Alfy sedikit menghela nafas, mungkin dirinya terlalu memaksa Keyra. Ada beberapa hal yang memang tidak cocok untuk terburu-buru.

Alfy memeluk dan menciumnya, lalu berguling dan menjebak Keyra di bawahnya.

Saat kedua orang itu saling berciuman, dalam benak Keyra sedang berpikir, Alfy menginginkan seorang anak, bagaimana jika Alfy tidak bertindak lagi mulai sekarang. Kalau begitu, apakah Keyra diam-diam meminum obat kontrasepsi atau berjalan sesuai takdir, mengertakkan gigi dan melahirkan anak untuknya.

Keyra tiba-tiba menjadi begitu dilema, bahkan saat berhubungan dengan Alfy, Keyra juga tidak begitu fokus.

Namun, Alfy tidak menyulitkan Keyra. Bahkan saat sedang bergairah, Alfy masih membuka laci dan mengeluarkan kondom dari dalam laci.

Dua hari setelah pernikahan mereka, Keyra dan Alfy menghabiskan sebagian besar waktu mereka di vila dan jarang keluar.

Selain makan dan tidur setiap hari, mereka hanya sekedar berjemur dibawah matahari, melihat pemandangan, ataupun bermain catur, waktu seperti seekor kuda putih yang lewat, benar-benar berlalu dalam sekejap.

Di hari ketiga, sesuai adat, pengantin baru kembali ke rumah pihak perempuan.

Keyra bangun pagi sekali, berpakaian cantik, kembali ke rumah Sunarya bersama Alfy.

Bagasi mobil Alfy penuh dengan hadiah. Dari segi etiket, Alfy melakukan dengan rapi dan tanpa cela.

Mobil Alfy diparkir di halaman rumah Sunarya, begitu mesin mobil dimatikan, Gungun bergegas keluar vila seperti burung.

“Bibi, paman!” Gungun langsung terjun ke pelukan Alfy. Alfy mengangkat anak itu dengan senyum lembut dan tatapan mata yang sangat hangat.

“Gungun sudah besar dan sekarang semakin berat.” Alfy berkata sambil menggendong anak itu, berjalan ke bagasi dan membuka bagasi belakang mobil.

“Paman, apakah ada hadiah untuk Gungun?” Gungun mengedipkan kedua matanya yang berbinar, menjulurkan kepalanya dan melihat ke bagian dalam bagasi.

“Tentu saja ada, bagaimana mungkin lupa dengan Gungun?” Alfy mengeluarkan sekotak mainan dari bagasi, itu merupakan model pesawat kendali jarak jauh terbaru.

Gungun memegang kotak mainan besar itu, tersenyum dengan sangat gembira, lalu berlari kembali ke vila dengan kaki pendeknya.

"Setelah mengambil mainan langsung lari, anak nakal memang tidak berhati nurani " Keyra berkata dengan kesal sambil meletakkan tangannya di pinggul.

Alhasil, begitu Keyra menyelesaikan kata-katanya, Gungun berlari kemari dengan tertatih-tatih. Tangan kecil yang berdaging itu memegang tangan Alfy "Paman, masuklah, nenek menyiapkan banyak hidangan dan semuanya terlihat sangat lezat. "

Alfy tersenyum dan menatap Keyra, sedikit mengangkat alisnya.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu