Suami Misterius - Bab 689 Jangan Terlalu Kejam, Ayo Mencoba Untuk Mengampuni Orang Lain

Pada saat ini, wajah Rahma hampir tidak berdarah sama sekali, bahkan lebih pucat dari kertas putih.

Kelihatannya tidak ada bedanya dengan mayat.

Rudy menatapnya, tatapannya sangat tenang, dan tidak ada fluktuasi sama sekali.

Pada saat ini, Gevin membelakangi ranjang rumah sakit dan tidak melihat situasi di belakangnya, dia masih sedang bernegosiasi dengan Rudy.

Tapi Rudy sudah tidak sabar dengannya, dia berkata dengan dingin: "Gevin, jika orang terlalu banyak memperhitungkan, maka mudah untuk menjebak diri sendiri.

Rahma membawa Clara ke villa Marina, dan di atap villa ada CCTV.

Aku pikir, dibandingkan dengan pengakuanmu, polisi seharusnya lebih percaya pada CCTV. "

"Apa?"

Gevin bertanya dengan terkejut.

"Maksud dia adalah: aku mati juga sia-sia."

Di belakangnya, suara wanita yang dingin tiba-tiba terdengar.

Gevin menoleh ke belakang dan melihat Rahma yang ditutupi dengan kain putih duduk di tempat tidur, wajahnya pucat, dia menatap Gevin dengan mata lebar, Gevin takut sampai seperti kehilangan roh, dia secara tidak sadar berpikir bahwa mayat Rahma bergerak.

"Argh! Kamu, kamu adalah manusia atau hantu!"

Gevin terhuyung mundur dua langkah, punggungnya mengenai alat medis di belakangnya, dia jatuh ke lantai, dan menatap Rahma dengan ekspresi gelisah.

Rahma membuang kain putih yang ada di tubuhnya, dia melompat dari tempat tidur, dan berjalan ke depan Gevin langkah demi langkah.

"Gevin, hanya orang yang melakukan terlalu banyak kejahatan akan takut pada hantu."

Rahma tertawa dengan sinis, dia berjongkok di depan Gevin, menatapnya, dan tiba-tiba tertawa dengan kuat, kemudian menangis dengan kuat.

Ditipu dan digunakan oleh orang yang paling dipercayai, Rahma merasa bahwa dirinya sendiri benar-benar sangat bodoh.

Rahma menangis dengan malu, setelah menangis, dia seperti orang gila, meraih kerah Gevin dengan kedua tangannya.

"Gevin, kamu jelaskan padaku, kamu jelaskan padaku! Mengapa Bobo adalah putramu, mengapa?"

Gevin membuang tangan Rahma, tatapan Gevin menatapnya, seolah-olah sedang melihat wanita gila, penuh dengan cemoohan dan penghinaan.

"Mengapa?

Kamu bertanya padaku mengapa?

Pria dan wanita tidur bersama, apakah aneh jika mempunyai anak! Rahma, apakah kamu benar-benar berpikir bahwa Rudy adalah orang yang tidur bersamamu di malam itu?

Kamu benar-benar berpikir terlalu banyak.

Rudy pergi setelah mengantarmu kembali, aku mendengar pelayan berkata bahwa kamu mabuk, aku awalnya hanya ingin melihatmu, kamu sendiri yang mengambil inisiatif untuk membuka pakaianmu dan memelukku.

Aku bukan pria yang tidak normal, dan aku tentu saja tidak akan menolak wanita cantik yang mengambil inisiatif.

Namun, aku cukup terkejut, aku tidak menyangka bahwa itu ternyata adalah pertama kalimu.

Sebagai tunangan dari Rudy, Rudy bahkan tidak pernah menyentuhmu, coba kamu katakan sendiri, seberapa gagalnya kamu sebagai seorang wanita ... "

"Gevin, kamu itu brengsek, kamu bukan manusia! "

Rahma tidak menunggu Gevin menyelesaikan perkataannya, dia mengangkat tangannya, dan menampar Gevin dengan keras.

Gevin memegang wajahnya yang bengkak dengan acuh tak acuh, dia masih tersenyum, seolah-olah dia tidak tahu rasa sakit sama sekali.

"Gevin, kamu adalah pemerkosa, aku mau menuntutmu!"

Rahma jatuh ke lantai dan bergumam berulang kali.

"Menuntutku?

Rahma, apakah kamu sedang bercanda? "

Gevin tertawa dengan sinis: "Siapa yang bisa membuktikan bahwa aku telah memperkosamu?

Sangat jelas kamu yang membuka pakaianmu dan merayuku.

Pada saat itu, kamu berteriak dengan bahagia di bawah tubuhku, dan sekali masih tidak cukup, kamu masih memintaku untuk kedua kalinya ... "

" Gevin, kamu diam! "

Rahma mengangkat tangannya dan ingin memukul Gevin lagi, namun kali ini Gevin meraih pergelangan tangannya dan membuangnya dengan keras.

Rahma jatuh ke lantai dengan sangat malu, rambutnya berantakan, dahinya menabrak dinding, dan ada memar.

"Rahma, kamu tidak perlu menggigitku terus.

Pemenang akan menjadi penguasa, sementara yang kalah akan dikuasai, bagaimanapun juga, Rudy tidak akan mengampuniku. "

Gevin berkata dengan sinis.

Sudah berjalan sampai ke langkah ini, dia sangat jelas tahu apa yang akan dia hadapi.

Gevin kira dia adalah pemburu, tetapi sebenarnya, dia hanya binatang buas yang terperangkap.

Rudy membuat jebakan yang begitu besar dan menunggunya untuk masuk ke dalam jebakan, begitu dia menginjak ke dalam jebakan, dia jangan pernah berpikir untuk melarikan diri lagi.

Dia mengosongkan perusahaan agen, Rudy pasti tahu tentang hal tersebut, menurut hukum ekonomi, dia setidaknya akan dipenjarakan selama 10 atau 8 tahun, Rudy tidak akan mengampuninya.

"Rahma, kamu adalah wanita bodoh.

Kamu lebih baik menjaga dirimu sendiri.

Ada CCTV di atap villa, kamu menculik Clara dan mencoba untuk membunuhnya, apakah kamu pikir akhirmu akan lebih baik dariku? "

Setelah Rahma mendengarnya, dia langsung jatuh duduk di lantai dan tidak bisa berdiri lagi.

Adegan anjing saling menggigit benar-benar tidak menarik.

Rudy berbalik dengan acuh tak acuh dan meninggalkan bangsal.

Untuk sisanya, cukup serahkan kepada pengacara.

Selanjutnya, Gevin ditangkap oleh polisi karena penggelapan dana publik, upaya pembunuhan Rahma adalah kasus criminal, dan Rahma langsung ditangkap oleh biro keamanan masyarakat.

Gevin ditangkap polisi, dan Keluarga Sutedja segera meledak.

Rudy berpikir bahwa Keluarga Sutedja mungkin akan ribut, tetapi dia tidak menyangka bahwa Arima akan menggunakan Adisti, kali ini Arima benar-benar menyelesaikan masalah ini dari akarnya, sehingga membuat Rudy tidak ada ruang untuk menolaknya.

Adisti sudah belasan tahun tidak pernah ke perusahaan, begitu dia tiba-tiba muncul di kantor presdir, adegan tersebut terlihat sangat aneh.

Bukan hanya Rudy, tetapi Adisti sendiri juga sangat segan.

Adisti duduk di sofa ruang tunggu dan melihat sekeliling, lalu tersenyum.

"Selama bertahun-tahun, perusahaan telah banyak berubah."

Rudy menyajikan secangkir teh dan menyerahkannya kepada Adisti secara pribadi, "Anda tiba-tiba datang, kenapa Anda tidak memberitahuku lebih awal?"

"Aku tahu sifatmu, jika aku memberitahumu lebih awal, kamu pasti akan menghentikanku untuk datang."

Adisti berkata sambil tersenyum.

Meskipun dia sudah tua, tetapi dia masih terlihat sangat elegan.

"Aku memang tidak menduga bahwa Anda akan terlibat dalam masalah ini.

Untuk apa Anda terlibat? "

Rudy duduk di seberang Adisti.

"Begitu Gevin dalam kesulitan, Arima segera memikirkanku yang merupakan istrinya, sangat ironis ketika memikirkannya.

Namun, persyaratan yang ditawarkan oleh Keluarga Sutedja lumayan bagus, aku pikir kamu boleh mempertimbangkannya. "

Adisti berkata dengan sedikit sinis.

Di dalam hati Arima, putra dan cucu dari wanita tersebut lebih penting dari segalanya.

Sangat jarang akan ada suatu hari di mana Arima memohon padanya dengan kasihan.

"Anda secara pribadi datang ke sini, apakah Anda ingin aku mengampuni mereka?"

Adisti terus terang mengangguk, "Bagaimanapun juga, Gevin adalah sepupumu, kamu tidak akan begitu kejam dan membunuhnya di penjara."

Rudy tidak berbicara, dan diam-diam mengakuinya.

Dia tidak pernah berpikir untuk membunuh Gevin.

"Selama dia tidak mati, meskipun dia dipenjarakan selama 10 atau 8 tahun, setelah dia keluar, dia masih merupakan sebuah permasalahan bagimu.

Keluarga Sutedja bersedia menukar keselamatan Gevin dengan 10% saham Sutedja Group.

Aku rasa ini adalah transaksi yang bagus.

Keluarga Sutedja sepenuhnya keluar dari Sutedja Group, dan perusahaan dapat mengubah sistem dan kebijakannya. "

Rudy masih tidak berbicara, sepasang matanya sangat gelap dan dalam, membuat orang tidak bisa menebak emosinya.

Adisti menghela nafas, dia mengulurkan tangan dan menepuk lengannya, "Sudahlah, kita putuskan begini saja.

Rudy, jangan terlalu kejam, ayo mencoba untuk mengampuni orang lain. "