Suami Misterius - Bab 517 Keluarganya

Setelah Clara mendengarnya, ia hanya menundukkan kepala, ada senyum sinis yang menghiasi sudut bibirnya, “Kamu memang ayahku, tapi kamu juga bajingan yang menipu ibuku, bahkan pembunuh yang membunuh kakekku, atas dasar apa aku harus membantumu?”

“Kau, bicara apa kamu!” Yanto mengelak dengan keras, namun ekspresi panik diwajahnya sudah membuktikan segalanya.

“Aku bicara sembarangan atau tidak, hatimu tahu dengan pasti.”

Clara menatapnya dengann wajah yang begitu tenang, pria dihadapannya seharusnya memiliki ikatan darah dengannya.

Nammun entah kenapa ia merasa begitu asing terhadapnya.

Mungkin yang disebut dengan hubungan keluarga, tidak hanya sebatas ikatan darah.

“Kamu demi naik ke tingkat yang lebih tinggi, menipu perasaan ibuku, kalau tidak ada kamu, tidak ada Yunita, ibuku tidak akan mati. Dan juga kakek, karena tergiur oleh harta kekayaan keluarga Qin, kamu membunuhnya. Yanto, tengah malam saat bermimpi, apakah kamu tidak merasa takut?”

“Dasar anak durhaka, bicara sembarangan apa kamu. Ketika itu ibumu lah yang mnedekatiku, demi menikahi ibumu, aku mencampakkan Rina. Kakekmu mati karena sakit, apa hubungannya denganku, siapa yang mengatakan ini semua padamu, kamu punya bukti apa!”

Yanto emosi sampai bangkit dari tempat duduknya dan mencengkram jeruji besi.

Dua orang polisi berjalan mendekat dan menekannya kembali ke kursi.

Clara bangkit dari tempat duduknya dan menatapnya dari ketinggian, tatapannya dingin dan tenang, juga terasa penuh cibiran.

Dia sudah tahu kalau Yanto tidak akan mengakuinya.

“Bukti pastinya ada. Tidak ada bangkai yang tidak tercium, setiap orang harus bertanggungjawab terhadap apa yang dia perbuat, tidak terkecuali dirimu.”

Meskipun Yanto sudah ditekan oleh dua orang polisi, namun ia tetap memberontak, ia berteriak dengan emosi yang tidak terkendali : “Clara, menyudutkanku sama sekali tidak ada untungnya untukmu! Ibu dan kakekmu sudah mati, aku adalah keluargamu satu-satunya di dunia ini.”

Clara menatapnya sambil menggeleng tegas, lalu berbalik dalam hening.

Dalam hati ia berkata pada diri sendiri : Yanto sama sekali bukan keluarganya, dia tidak pernah memberinya kehangatan apalagi kasih sayang.

Keluarganya hanya Wilson dan Rudy.

Clara meninggalkan sel tahanan dna kembali ke kediaman Sutedja dengan hati yang murung.

Sampai Rudy pulang kerja, Clara tetap terlihat murung.

Rudy mengulurkan tangannya dan mengelus rambut Clara, bertanya dengan wajah tersenyum lembut : “Diganggu lagi?”

“Siapa yang berani menggangguku! Untuk level Nalan Vi, dia sama sekali tidak akan bisa menang dariku dalam bertengkar, berkelahi juga tidak akan sanggup mengalahkanku, sama sekali bukan apa-apa.” Clara berkata sambil menopang pipinya.

“Hmm, kemampuan wanitaku memang sudah bintang lima. Hal apa lagi yang bisa menyulitkanmu?” Rudy bergurau.

Clara mengetatkan bibirnya lalu menghela, “Aku hari ini pergi ke sel tahanan untuk melihat Yanto.”

“Hmm.” Rudy langsung paham, “Dia menyuruhmu untuk mengeluarkannya?”

Clara mengangguk, Rudy itu manusia siluman, tidak ada yang bisa ditutupi darinya.

“Tuduhan yang dibebankan pada Yanto sekarang hanya tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan saja. kematian kakekku, sama sekali tidak ada bukti. Apakah Yanto akan dibiarkan semena-mena seperti itu?”

“Tidak ada bukti, tidak mungkin tidak ada saksi bukan?”

Rudy mengingatkan lalu menjentikkan jarinya ke kening Clara perlahan, ekspresinya begitu memanjakannya.

Alis Clara yang indah mengkerut sambil menatapnya dengan bingung.

Rudy mengulurkan tangan merangkulnya, lalu menjelaskan perlahan padanya : “Rina bersama dengan Yanto selama dua puluh tahun lebih, urusan Yanto, paling tidak dia tahu 70-80%nya. Asalkan Rina menjadi saksi dan mengatakan kalau Yanto yang membunuh kakekmu, maka Yanto adalah pembunuhnya.”

“Bagaimana mungkin Rina mengkhianati Yanto, meskipun Yanto sudah mengusirnya dari Keluarga Santoso, dia tetap ayah dari kedua putrinya, dia tidak perlu melakukan hal itu.” Clara berkata sambil menggeleng.

“Bukankah ketika itu kamu berkata, setelah Yanto dijatuhi tuduhan berlapis, Elaine langsung diusir dari keluarga Liu? Bertukar syaratlah dengan Rina, asalkan dia menjadi saksi di pengadilan dan melimpahkan semua kesalahan pada Yanto. Sebagai gantinya, kamu bisa membuat keluarga Liu kembali menerima Elaine.”

“Rina akan menyetujuinya?” Clara setengah percaya dan setengah curiga.

“Pasti.” Rudy mengangguk dengan yakin, “Rina dan Yanto saling memanfaatkan selama beberapa tahun ini, bisa dihitung seberapa dalam perasaan diantara mereka, sementara Elaine adalah putri kandungnya. Mana yang penting dan tidak, dia tahu dengan jelas.”

Setelah Clara mendengarnya, dia menopang pipinya sambil berpikir dengan serius.

Lalu keesokan harinya, dia mengajak Rina bertemu.

Tempat mereka bertemu adalah café yang berjarak tidak jauh dari mansion Keluarga Sutedja, Clara memeilih tempat duduk yang dekat dengan jendela, diluar jendela, samar-samar bisa melihat keseluruhan bentuk mansion Keluarga Sutedja, terlihat begitu megah dan indah.

Rina datang terlambat, lalu duduk dihadapan Clara.

Clara mengangkat kopi hangat ditangannya, asap masih mengebul dari cangkir kopinya, membuat pandangan menjadi agak buram.

Ditengah lamunannya, Clara bahkan sudah tidak bisa mengingat jelas kapan terakhir kalinya mereka duduk bersama dengan setenang ini.

Rasanya sudah lama sekali bagaikan sudah terjadi di kehidupan yang lalu.

Ingatannya seolah tertarik ke masa lalu ketika dia pertama kalinya bertemu Rina di musim panas tahun itu.

Kejadian yang sudah begitu lama, namun masih begitu jelas dalam ingatannya.

Rina mengenakan rok bahan yang sederhana, ia agak membungkuk, senyumnya begitu hangat dan lembut.

Dia mengulurkan tangan untuk mengelus kepalanya, lalu berkata sambil tersenyum, “Ini pasti Clara iya kan, imut sekali, terlihat seperti putri kecil. Di rumah tante juga ada dua kakak perempuan, lebih besar darimu sedikit, kelak, biarkan mereka yang menemanimu ya?”

Ketika itu Rina sungguh sangat baik padanya, kalau tidak dia tidak akan terbuai olehnya.

Setiap kali Rina memasak, dia pasti akan memasak makanan kesukaannya.

Setiap hari mengantar dan menjemputnya sekolah, menemaninya mengerjakan PR juga les.

Waktu yang digunakan Rina untuk menemaninya jauh lebih banyak daripada Yunita dan Elaine.

Ketika Clara sakit, Rina sepanjang malam menemaninya sampai tidak tidur, menenangkannya dan membacakan cerita untuknya.

Menyuapinya minum air juga minum obat.

Clara bahkan tidak sanggup menahan dirinya untuk berharap, seandainya apa yang dilakukan oleh Rina adalah tulus pasti akan jauh lebih baik.

Dan saat ini, Rina yang duduk diseberangnya menatap keluar jendela dengan senyum yang begitu sinis.

“Mansion keluarga Sutedja sungguh megah, terlihat bagaikan istana. Clara, nasibmu sungguh baik, menikah dengan Tuan muda keempat Sutedja, tinggal didalam mansion keluarga Sutedja, menikmati semua kekayaan yang begitu melimpah.”

Clara mengetatkan bibirnya, sebenarnya dia sama sekali tidak berniat untuk menyombongkan hal ini dihadapannya.

Hari ini dia malas mengendarai mobil, sehingga ia memilih café didekat mansion keluarga Sutedja, hanya cukup berjalan 10 menit saja sudah tiba.

“Ketika aku mengenal Rudy, dia bukanlah Tuan muda keempat Sutedja, ia hanya ayah dari putraku saja.”

Clara berkata dengan datar.

“Oleh karena itu aku mengatakan kalau nasibmu sangat baik. Tanpa sengaja bisa menikah dengan Tuan muda keempat Sutedja yang menjadi pemimpin empat keluarga besar.”

Nada bicara Rina tetap terdengar penuh cibiran, “Putri yang kulahirkan, paras maupun kemampuan, tidak ada satu pun yang kalah denganmu. Hanya karena mereka anak diluar nikah, maka derajat mereka selalu lebih rendah satu level dengan gadis lainnya.”

“Kamu yang membiarkan mereka menjadi anak diluar nikah. Karena kamu adalah pelakor dalam pernikahan orang lain.”

“Aku bukan pelakor, ibumulah yang pelakor!” Rina mencengkram erat cangkir kopinya, wajahnya terlihat penuh gejolak emosi.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu