Suami Misterius - Bab 1258 Apakah Kamu Adalah Istri Tuan Alfy?

Ahyon masih tersenyum ringan, elegan dan anggun. Ahyon benar-benar membuat orang-orang merasa iri karena di usianya yang sekarang masih terlihat sangat cantik dan elegan.

“Bagaimana kabar hubunganmu dengan Alfy akhir-akhir ini?” Ahyon bertanya lagi.

Berbicara tentang Alfy, wajah Keyra langsung memerah, mengangguk sambil tersenyum "Sangat baik."

“Apakah sudah sampai tahap membicarakan pernikahan?” Mata hangat Ahyon tertuju pada tangan Keyra yang memegang setir, cincin berlian salju di jari manis kanannya sangat berkilau.

“Um, dia melamarku, tetapi orang tuaku tidak ingin aku menikah terlalu cepat.” Keyra menjawab dengan lapang dada.

Lagipula, jatuh cinta dan menikah dengan pria yang kita sukai bukanlah hal yang memalukan dan tidak ada yang perlu disembunyikan.

Ahyon tersenyum dan mengangguk, lalu berkata "Ayahmu adalah tipe penyayang anak perempuan, tentu saja dia tidak rela kamu menikah. Namun, Alfy adalah menantu yang sulit ditemukan. Sejak awal aku sudah bilang bahwa aku tidak punya anak perempuan. Jika aku punya anak perempuan, aku pasti akan menikahkannya dengan Alfy. "

Penilaian Ahyon terhadap Alfy sangat tinggi, anak muda sekarang, terutama mereka yang terlahir di keluarga kaya, sangat bersikap arogan.

Seperti anak keduanya, sangat arogan hingga tidak ada obatnya lagi, Tuhan bos besar, dia adalah bos kedua.

Tapi yang seperti Alfy, bijaksana dan sopan, sangat disukai oleh orang-orang. Orang-orang yang pernah berkontak dengan Alfy memiliki penilaian yang sangat baik terhadap dirinya. Bahkan orang yang sangat cerewat seperti Hyesang saja sangat memuji Alfy.

Karena itu, Ahyon terus berusaha memperkenalkan Alfy kepada Key, bagaimanapun juga, sesuatu yang baik pasti akan diberikan kepada orang-orang sendiri.

Keyra memegang setir mobil, berbelok sedikit ke kiri saat dibelokan, lalu menjawab sambil tersenyum "Untungnya, anda tidak memiliki anak perempuan. Jika anda memiliki anak perempuan yang cantik seperti anda, aku mana mungkin ada kesempatan untuk merebutnya kembali."

Keyra sangat pandai bermulut manis sejak kecil, sangat pandai membujuk orang dan Ahyon juga dibujuknya hingga tertawa.

“Kamu ya, sangat bermulut manis. Jangan khawatir, jika ada kesempatan, aku akan lebih sering membicarakannya dengan ibumu, jadi kamu dan Alfy bisa menikah lebih cepat.” Ahyon menjawab sambil tersenyum.

Setelah mengantar Ahyon pulang, barulah Keyra kembali ke firma hukum.

Keyra tidak pergi ke kantornya, tetapi lebih dulu pergi ke area kantor publik mencari Dina, di sisi lain, Dina sedang duduk di tempatnya dan mengantuk.

Keyra mengulurkan tangan dan mengetuk meja Dina, lalu bertanya "Di mana file kasusku?"

"Di meja kantormu." Dina berkata "Satu kasus kontrak, dua kasus penipuan komersial, lima kasus perceraian."

“Mengapa begitu banyak kasus perceraian, apakah gugatan perceraian dari seluruh firma hukum ini semuanya dilemparkan ke aku?” Keyra bertanya dengan bingung.

"Di tangan Pengacara Wang ada tujuh gugatan perceraian dan hari ini menerima tiga konsultasi perceraian. Bos khawatir hal ini berdampak pada wanita muda yang belum menikah seperti dirimu, jadi sebenarnya sudah sangat menjagamu. Hanya saja, tingkat perceraian saat ini sangat tinggi, tangan pun sudah lemas karena menerima kasus perceraian setiap hari. "

Setelah Dina selesai berbicara, Dina menarik tangan kanan Keyra, melihat cincin di jari manisnya, lalu berkata setengah bercanda dan setengah serius "Jadi, pernikahan itu berisiko, harus berhati-hati saat menikah."

"Hidup pun ada resiko. Berbagai kecelakaan dan insiden terjadi setiap hari. Jika karena takut mati, apakah tidak ingin hidup lagi?" Keyra mendengus.

Dina "..."

Jika Pengacara Sunarya memarahi orang, maka pihak lawan tidak akan bisa berkata-kata.

"Aku rasa kamu benar-benar sudah dicuci otak oleh Alfy" Dina berkata dengan emosi.

“Aku rela!” Keyra meninggalkan kalimat itu dan berjalan perlahan ke kantor dengan membawa tas.

Di dalam kantor, beberapa berkas perkara tersusun rapi di atas mejanya di posisi tengah.

Duduk di kursi bos, Keyra langsung membuka beberapa dokumen kasus perceraian dan melihatnya secara kilas, lalu menyadari bahwa alasan perceraiannya sangat bervariasi.

Ada yang karena keterlibatan orang ketiga, ada pula yang karena konflik antara ibu mertua dan menantu, ada juga karena perbedaan kepribadian dan perbedaan pola asuh anak berujung pada perceraian dan yang terakhir alasan perceraiannya ternyata karena perselisihan soal ranjang ... Alasan ini benar-benar membuat Keyra merasa sulit untuk berkata-kata.

Keyra merasa sedikit pusing melihat dokumen kasus itu, kemudian secara tidak sadar mengangkat kepalanya dan melihat keluar jendela. Entah kapan hujan mulai turun di luar jendela. Hujan turun tidak begitu deras, tetapi hujan di musim gugur sedikit dingin. Setelah hujan ini, suhu akan turun lagi.

Keyra berjalan mendekati jendela, mengulurkan tangan membuka jendela dan membiarkan angin dingin bercampur dengan tetesan hujan masuk ke dalam, percikan hujan bertiup di wajahnya, membuat pikirannya semakin sadar.

Namun, karena hujan, langit yang semula cerah menjadi suram dan dengan anehnya memberi rasa tertekan.

Keyra berdiri di jendela sejenak, kemudian kembali ke tempat duduknya dan terus memeriksa dokumen perceraian, lalu merasa sangat pusing.

Keyra sedang pusing memikirkan bagaimana cara menangani kasus perceraian ini, tiba-tiba ponsel di dalam tasnya berdering.

Keyra membuka ritsleting tas tangannya dan mengeluarkan ponselnya dari dalam, lalu melirik nama penelepon, peneleponnya adalah Alfy.

Di saat jam kerja, Alfy sangat jarang meneleponnya. Tidak tahu apakah itu karena naluri wanita, Keyra dengan aneh merasakan firasat buruk.

Keyra menjawab telepon dan belum sempat membuka mulut, Keyra mendengar suara wanita asing di ujung telepon yang berkata "Apakah kamu adalah istri Tuan Alfy Sanusi?"

Keyra tertegun sejenak, pertanyaan ini sangat sulit untuk dijawab. Rasanya tidak ada kata yang cocok untuk menjawab 'ya' atau 'tidak'.

Namun, Keyra belum sempat menjawab, pihak lawan sudah langsung menganggap benar dan kemudian berkata "Nyonya Sanusi, suamimu mengalami kecelakaan mobil dan sekarang sedang tidak sadarkan diri. Dia saat ini sedang dibawa ke Rumah Sakit XX. Anda dimohon untuk segera datang kemari."

Setelah mendengarkannya, perasaan pertamanya adalah depan matanya gelap, kemudian ada suara dengungan keras di benaknya. Untuk waktu yang sesingkat itu, Keyra tampak linglung, setelah itu, barulah memaksa diri untuk kembali ke kesadarannya.

"Ba, bagaimana situasi Alfy? Apakah hidupnya dalam bahaya?" Keyra bertanya dengan panik.

"Sementara masih belum jelas. Tuan Sanusi mengalami cedera di kepala dan saat ini masih koma. Seberapa seriusnya cedera dibagian kepalanya masih perlu diperiksa lebih lanjut oleh rumah sakit. Tolong segera datang kemari. Jika perlu dilakukan operasi, maka kami akan membutuhkan persetujuan dan tandatangan dari anggota keluarganya."

“Baik, aku mengerti, aku akan segera ke sana.” Setelah menutup telepon, Keyra bangkit dari tempat duduknya dengan panik dan berlari keluar dengan cepat.

Saat melewati koridor, Keyra kebetulan bertabrakan dengan Dina. Dina hampir jatuh karena tabrakan kuat dari Keyra.

“Kamu mau kemana lagi? Apakah kamu sudah meninjau kasusnya?” Dina bertanya sambil menyeimbangkan tubuhnya.

"Alfy mengalami kecelakaan mobil. Aku akan pergi ke rumah sakit." Keyra meninggalkan kalimat itu dan berlari ke arah lift dengan tergesa-gesa. Dina tidak sempat untuk bertanya lebih banyak.

Keyra mengemudi dengan sangat laju menuju rumah sakit dan bahkan tidak mematuhi lampu lalu lintas. Untungnya, saat itu bukan jam sibuk lalu lintas. Ditambah lagi hujan, jadi di jalan lebih sedikit orang dan mobil. Jika tidak, Keyra sendiri mungkin juga akan mengalami kecelakaan mobil.

Keyra bergegas tiba di rumah sakit, bahkan tidak peduli lagi dengan mencari tempat parkir, Keyra meninggalkan mobilnya di pintu masuk rumah sakit, kemudian bergegas masuk ke dalam rumah sakit.

Anak tangga yang basah sangat licin dan Keyra mengenakan sepatu hak tinggi. Karena berlari terlalu cepat, Keyra dengan tidak hati-hati terjatuh di tangga, lututnya terkena anak tangga dan berdarah.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu