Suami Misterius - Bab 461 Sempurna Tanpa Kekurangan

Rudy yang kelakuannya tidak seperti manusia, biasanya terlihat sangat serius, ternyata moralnya sangat buruk. Oh, salah, setelah kejadian ini, dia benar-benar orang rendahan.

Gadis delapan belas tahun masih termasuk anak-anak. Rudy benar-benar tega melakukannya.

Karena mengetahui Luna telah salah paham, Clara dengan cepat menjelaskannya: "Kak Luna, masalah ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Kelahiran Wilson sebenarnya hanyalah sebuah kecelakaan. Alasan utama mengapa aku dan Rudy hidup bersama karena dia ingin bertanggung jawab atas anak itu. "

Clara berbicara sekilas kepada Luna tentang masa lalu dirinya dengan Rudy, dan setelah mendengarkannya, Luna mengangguk dengan terpaksa.

"JIka dilihat-lihat, Tuan Muda keempat Sutedja masih bertanggung jawab."

"Dia adalah suami yang baik dan ayah yang baik,” Clara berkata sambil tersenyum.

Luna memutihkan matanya, "Di matamu, suamimu itu sempurna tanpa kekurangan."

Tangan Clara menutupi pipinya dan tampak malu.

Setelah itu, Luna melototinya, "Kamu memiliki anak, masalah sebesar ini, kamu menyembunyikannya dariku. Sudah berapa kali aku katakan padamu, aku adalah manajermu, kamu harus berkata jujur. Masalah ini tiba-tiba muncul dan sangat heboh, aku benar-benar kewalahan menghadapinya. "

“Aku telah berencana untuk memberitahumu tentang Wilson saat kembali setelah film berakhir, tetapi aku belum sempat mengatakannya padamu dan masalah seperti ini langsung terjadi.” Setelah Clara selesai menjelaskan, dia berkata lagi, ”Rudy bilang, dia akan menyelesaikan masalah ini dengan baik."

Setelah mendengarkannya, Luna mengangguk dan bercanda, "Tuan Muda keempat Sutedja memiliki kekuatan, tidak ada yang tidak bisa dia selesaikan. Jadi aku tidak akan khawatir lagi tentang masalah ini. Jika memerlukan kerjasamaku, beritahu saja aku."

Setelah Luna selesai berbicara, matanya tertuju pada Wilson. Si kecil benar-benar terlahir dengan sangat baik, bibir merah dan gigi putih, sepasang mata besar seperti anggur hitam dan penuh dengan semangat.

Gen orang tuanya sangat baik, dan tentu saja anak yang dilahirkan juga tidak akan buruk.

“Namamu Wilson kan, kamu sangat imut.” Luna tidak tahan dan mengulurkan tangannya, kemudian mencubit pipi gemuk Wilson.

Si kecil sebenarnya tidak suka disentuh oleh orang luar, tetapi masih bersikap sangat sopan dan patuh, "Bibi juga sangat cantik."

Wilson mengucapkan pujian sambil menjauhkan tangan Luna dari wajahnya secara perlahan.

Luna terdiam sejenak, lalu menatap Clara dan tersenyum, "Hantu kecil ini sangat pintar."

Clara tertawa, mengulurkan tangan dan menggendong Wilson ke dalam pelukannya, ujung jarinya mencolek ringan ujung hidung kecil anak itu. "Dia memiliki kepribadian yang sama seperti ayahnya, jadi kamu jangan kaget."

Luna tersenyum dan diam saja. Dalam hatinya dia berpikir: Putra Clara ini benar-benar terlahir dalam keluarga kaya. Seorang tuan kecil yang dilahirkan dengan status yang tinggi, takutnya putranya itu memiliki temperamen yang buruk. Untungnya, bimbingan keluarga Sutedja sangat bagus, meskipun memiliki harga diri yang tinggi tetapi tidak sombong dan tidak menyebalkan.

Setelah duduk sebentar, lalu Luna pergi.

Clara menemani Wilson bermain di halaman vila sambil menunggu Rudy kembali.

Pada saat yang sama, mobil Rudy diparkir di sebuah pabrik yang tidak digunakan lagi di pinggiran kota.

Tanah ini baru saja dibeli oleh perusahaan, karena lokasinya sangat relatif dan harganya tidak tinggi. Namun, menurut informasi internal yang diungkapkan oleh 顾景遇, pemerintah telah merencanakan untuk membangun sebuah taman industri di dekatnya. Pada saat ini, pabrik-pabrik di kota akan dipindahkan secara bertahap dan Kereta bawah tanah juga akan dibuka di sepanjang rute, dan tunggu saat itu tiba, tanah ini akan menjadi sangat bernilai.

Namun, tanah ini baru saja di beli dan sementara ini belum bisa digunakan. Raymond telah menyuruh orang untuk merenovasi ulang bangunan pabrik itu menjadi lapangan olahraga dalam ruangan, terkadang saat sepi, mereka akan datang kemari untuk bermain.

Tentu saja, mereka akan bersembunyi dan bermain secara diam-diam, di lokasi yang sangat sepi ini sangat cocok sekali untuk bermain.

Rudy mengambil kunci elektronik dan mengunci pintu mobil, kemudian berjalan menuju pabrik.

Ada dua orang pengawal berpakaian hitam yang menjaga pintu gedung pabrik. Ketika melihat Rudy, mereka mengangguk dengan hormat, "Presiden Sutedja, Tuan Raymond dan Tuan Aldio Vosh ada di dalam."

Setelah pengawal selesai berbicara, dia membuka pintu gedung pabrik dengan sigap.

Rudy mengangguk dan berjalan masuk ke dalam gedung pabrik.

Bagian dalam dan luar pabrik seperti dua dunia yang berbeda. Eksterior pabrik terlihat sangat buruk, tetapi interiornya benar-benar direnovasi dengan sangat bagus.

Raymond sedang duduk bermalas-malasan di kursi bos, satu tangannya memegang rahangnya dan terlihat sedang khawatir.

Saat melihat Rudy, alis matanya yang dalam tidak lagi berkerut, dia langsung berdiri dan memberikan temapt duduknya kepada Rudy.

"Akhirnya kamu datang, penjahat yang ditangkap itu tidak mau membuka mulutnya, aku dan Aldio sudah menggunakan segala macam cara, tetapi dia tidak mau juga berbicara."

Rudy mengangguk dan sepertinya dia tidak heran sama sekali. Revaldo selalu berpikir sebelum bertindak, orang suruhan yang dia cari tentu saja tidak akan begitu mudah mengakuinya.

“Bawa orang ke sini, aku ingin melihat seberapa kuat dia menahan dirinya untuk tidak berbicara.” Rudy duduk di kursi bos, dan mengeluarkan rokok dan korek api. Kemudian dengan santai menyalakan sebatang rokok dengan nada suaranya yang sangat serius

Setelah itu, Aldio membawa orang kemari.

Dia adalah seorang pria kurus berusia empat puluhan tahun, dengar-dengar nama keluarganya adalah Igala dan lumayan terkenal di kalangannya, dia sering membongkar skandal para artis populer dan mendapatkan banyak perhatian.

Revaldo pasti membayar pria yang bermarga Igala ini dengan bayaran yang sangat mahal.

“Rudy, kamu di sini.” Aldio dan Rudy saling menyapa, kemudian menjatuhkan pria yang bermarga Igala di kaki Rudy.

Pada titik ini, pria itu telah dipukuli dan wajahnya tidak terlihat jelas.

Rudy sedikit menyipitkan matanya, menatapnya dengan remeh, lalu mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

"Raymond, ambilkan kursi untuk Tuan Igala . Tuan Igala adalah tamu. Mengapa kalian tidak mengerti hal paling dasar yang harus dilakukan saat menyambut tamu."

“Baik, tunggu sebentar.” Raymond tersenyum jahat, kemudian menarik kursi, lalu membantu Tuan Igala untuk duduk di kursi dengan sangat sopan.

"Tuan Igala , duduk."

Tuan Igala duduk di kursi, napasnya terengah-engah. Dengan lelah dan tak berdaya, dia berkata, "Tuan, Tuan Muda keempat Sutedja, kalian seperti ini, membatasi kebebasan pribadi dan membahayakan nyawa orang adalah tindakan kejahatan."

Setelah mendengarkannya, Rudy tersenyum ringan,kemudian menjentikkan abu rokok dengan jarinya. "Ingin berbicara hukum denganku? Um, benar juga, sekarang masyarakat hidup berdampingan dengan hukum, Karena Tuan Igala sangat memahami hukum, harusnya Tuan Igala menyadari menyebarkan rumor palsu dan jahat, membayar para reporter untuk menciptakan kekacauan, mengganggu ketertiban umum dan menyebabkan seseorang terluka parah, semua ini akan dijatuhi hukuman berapa tahun?"

Tuan Igala tahu bahwa Tuan Muda keempat Sutedja tidak mudah untuk dibodohi, tubuhnya sedikit gemetar, tetapi masih cukup tenang. "Tuan Muda keempat Sutedja bisa menuntutku jika memiliki bukti."

"Menuntutmu? Kamu sangat layak!" Raymond tertawa sinis dan menyela.

Rudy meliriknya sekilas, Tuan Igala langsung menutup mulutnya.

"Tuan Igala pasti bercanda dan pengacara Group Sutedja sangat sibuk. Mereka benar-benar tidak punya waktu untuk mengurus hal-hal kecil seperti ini." Rudy merokok, nada suaranya terdengar santai, tetapi menakutkan.

"Tuan Igala mungkin tidak mengenal diriku dengan baik. Dalam keadaan normal, jika seseorang menggangguku, aku tidak akan melakukan apapun padanya dan langsung menghabisinya. Aku, Rudy tidak bisa bertoleransi terhadap masalah yang tidak masuk akal."

“Kamu, apakah kalian juga berani membunuh orang?” Tuan Igala bertanya dengan gagap.

"Membunuh orang? Aku telah membunuh banyak orang." Rudy tersenyum dingin, perlahan berdiri dari kursi dan berjalan ke depan Tuan Igala .

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu