Suami Misterius - Bab 89 Tidak Takut Bermain Hingga Mati Dirimu Ini

Raymond melakukan gerakan khas nya, Markisa tidak dapat melakukan apapun. Dengan muka dingin lanjut berkata, “ Paman Sutedja sengaja mempersiapkan pesta ulang tahun untuknya. Ia sampai saat ini tidak muncul, jangan-jangan ia mau mengkhianati keluarganya sendiri! Jika kamu benar-benar demi kebaikannya, lebih baik segera bujuk dia untuk segera pulang agar tidak membuat Paman tidak senang.”

“Mengkhianati keluarga sendiri?” Raymond dengan sekuat tenaga menelan kata-kata ini, wajah sumringahnya perlahan tergantikan dengan wajah penghinaan. “ Markisa, siapa keluarga dan siapa musuh dimata Rudy, sepertinya kamu masih belum jelas. Si Tua Sutedja dulu saat memasukkannya kedalam Pasukan Perdamaian, bukankah karena ingin dirinya mati diluar negeri, sekarang juga tidak perlu berpura-pura mengadakan pesta ulang tahun. Jika dia bijaksana, segera serahkan seluruh saham Sutedja Group, mungkin boss besar masih bisa memberikan jalan hidup untuk keluarga Sutedja.

“Kamu……” Markisa baru saja mau ingin mendebatnya, tetapi Raymond tidak memberinya kesempatan untuk berbicara sama sekali.

“Aku sarankan padamu, jika benar-benar ingin menjadi istri Rudy, kamu harus terlebih dahulu menempatkan dirimu dengan benar, mencari tahu harus berdiri bersama dengan siapa.” Setelah selesau berbicara, Rudy melemparkan rokoknya keatas lantai dan menginjaknya dengan sepatu kulitnya.

Kemudian mengulurkan tangannya menepuk Aldio yang berada disebelahnya, “Yuk, kita ganti tempat bermain.”

Aldio mengangguk-anggukkan kepalanya, dengan senyum seringai mengikuti dibelakangnya, keduanya menyeberang keseberang jalan. Meninggalkan Markisa ditempatnya.

“Benar-benar sudah menganggap dirinya sebagai calon istri Tuan Keempat.” Raymond sambil berjalan sambil berkata.

Setelah mendengarnya Aldio hanya tertawa hihihi, tidak dapat menahan diri untuk menolehkan kepala menyipitkan matanya. “Sosok tubuhnya sangat bagus, kedua kaki panjangnya itu cukup untuk bermain-main sebentar.”

Raymond melotot kepadanya dan dengan bercanda berkata, “Kamu benar-benar berani bermain dengan wanita manapun, tidak takut mati.”

……

Setelah ulang tahun Rudy lewat, Clara kembali sibuk dengan kegiatannya.

Dengan penayangan Film Putri Duyung, Box Office juga semakin melambung. Popularitasnya juga mengikuti film itu semakin meningkat, berbagai macam pemberitahuan permintaan endorsement tidak hentinya masuk.

Selain pihak investasi dan pihak produser, Clara hampir menjadi sosok yang mendapat untung besar dari Film Putri Duyung itu. Yunita pemeran wanita nomor 2 karena permasalahan menjadi wanita simpanan, menjalani hidupnya bersembunyi.

Yang paling heboh mungkin adalah wanita nomor 3 Lauren, baru saja Film Putri Duyung itu mulai tayang, tiba-tiba terekspos ayahnya, tuan Sunarya wakil walikota terkena kasus ganda. Menerima suap dalam jumlah besar dan memelihara wanita diluar pernikahan, kehidupan pribadi yang kacau balau.

Lauren akhir-akhir ini benar-benar menjadi pusat perhatian, tiap hari tidak ada hentinya dikejar-kejar oleh puluhan wartawan dunia hiburan, keluarga Sunarya demi tidak terbocorkan sedikitpun.

Tetapi tepat sebulan setelah permasalahan tuan Sunarya wakil kalikota, Nalan Qi secara terbuka mengakui dirinya sedang menjalin hubungan dengan Yunita.

Nalan dalam konferensi pers nya berkata: “Aku dan Lauren sudah lama mengakhiri hubungan kita, karena ketidakcocokan dalam hal kepribadian kami putus secara baik-baik. Selama ini kami menutupi hal ini karena memikirkan dirinya yang adalah seorang public figure, takut berita perpisahan ini akan mempengaruhi karirnya. Setelah lewat beberapa waktu dari perpisahan kami, saya baru mengenal Yunita, ia adalah seorang wanita yang lembut dan penuh perhatian, sangat pengertian. Setelah berhubungan beberapa saat kami berdua saling mencintai baru memulai hubungan sebagai sepasang kekasih. Ia adalah wanita yang sangat sederhana, saya tidak ingin opini publik menyakitinya lebih lagi”

Dalam menghadapi masyarakat dan para wartawan, pendekatan Nalan sangat sopan dan gentleman, cukup membuatnya terlihat bagus didepan publik.

Tetapi didepan televisi, Lauren benar-benar emosi seakan-akan akan gila, mengambil vas bunga keramik dari meja dan melemparkannya keras-keras kearah TV.

Vas keramik itu hancur berkeping-keping, kepingannya berserakkan diatas lantai. Dan gambar ditelevisi bergetar, kemudian berubah menjadi layar hitam.

Lauren jatuh terduduk diatas lantai, kedua tangannya memegang kepalanya, kemudian meratap dan menangis dengan suara keras.

Ini adalah pria yang dicintainya bertahun-tahun, saat bersama, penuh dengan kata-kata manis, mengikhtarkan kata kasih yang khusyuk. Tetapi setelah Lauren dihadapi oleh berbagai masalah, ia tidak sekalipun menunjukkan mukanya, sekarang malah membersihkan segala hubungan diantara mereka.

“Sudahlah, jangan menangis lagi, segera bereskan barang-barangmu. Sebentar lagi akan datang orang untuk membereskan kamar ini, kita hari ini harus keluar dari ini.” Nyonya Sunarya berkata sambil menghela nafas.

Sejak tuan Sunarya mendapat masalah, uang penggelapan dan penyuapan itu ditarik kembali oleh bagian atas, keluarga Sunarya dalam semalam benar-benar terjatuh, bahkan villa yang telah ditinggali bertahun-tahun itu juga tidak dapat dipertahankan.

“Ma, Nalan, bagaimana dia bisa seperti itu terhadapku, bagaimana bisa……” Lauren menangis dengan histeris, tetap tidak dapat menerima kenyataan ini.

Nyonya Sunarya bagaimanapun juga telah hidup selama ini, dapat melihat segala hal jauh lebih jelas dibandingkan dengan putrinya. Sejak dari suaminya mendapat masalah, sejak Nalan Qi mulai bersembunyi dari mereka, ia sudah mengetahui bahwa pria ini tidak dapat diandalkan.

“Sebelumnya papamu pernah berkata, Nalan tidak dapat diandalkan, juga tidak benar-benar terhadapmu. Tetapi keluarga kita berada dilevel yang sama, dan kamu begitu menyukainya, ayahmu yang berada diposisi itu, tidak mudah juga untuk mengontrol Nalan, jika kamu menikah dengannya pun tidak akan dirugikan. Hanya saja tidak disangka-sangka, terjadi masalah seperti ini kepada papamu……”

“Ma, Papa, ia benar-benar memiliki wanita lain diluar? Dan juga menggelapkan uang?” Lauren selama ini benar-benar berada dalam lindungan papa dan mamanya, meskipun arogan dan sewenang-wengang, tetapi ia benar-benar naif.

Nyonya Sunarya menghela nafas dengan berat, “Papamu berada diposisi itu, juga tidak dapat menahan diri, mana ada orang yang benar-benar bersih. Kamu kira, darimana datangnya kehidupanmu yang mewah ini. Hanya bergatung kepada gaji kecilnya sebagai wakil walikota itu, kita sekeluarga tidak tahu bagaimana memenuhi kebutuhan kita. Untuk masalah ia memiliki wanita diluar, itu hanyalah permainan dan pertunjukkan saja. Mana ada pria yang tidak suka bermain.”

Lauren mendengar penjelasan dari ibunya, hatinya menjadi semakin berat dan pada akhirnya mencapai titik paling berat. Ternyata, ayahnya bukanlah dihasut.

“Kalau begitu, jika memang seperti itu, mengapa harus papa yang ditarik turun!”

Nyonya Sunarya tersenyum dingin, meskipun ia sangat impulsif, emosinya juga tidak baik, tetapi ia adalah seorang wanita cerdas. Masalah yang terjadi selama ini, dari awal hingga akhir jika dipikir-pikir lagi dengan cermat, tidaklah sulit untuk menebak siapa dalih dibalik semua ini.

“Mungkin keluarga Nalan berpikir papamu sudah tidak berguna. Mungkin juga, ia yang menghalangi jalan Yunita.”

Setelah mengatakan ini, Nyonya Sunarya memeluk Lauren, dengan sabar membersihkan air mata diwajah Lauren.

“Sudahlah, hal ini sudah demikian, untuk apa membicarakan hal-hal yang tidak berguna ini. Segera bereskan barang-barangmu, papamu kali ini pasti tidak dapat membersihkan dirinya, hari-hari kita kedepannya juga mungkin tidak akan mudah untuk dilalui. Untung saja aku masih memiliki simpanan didalam tanganku, berjalan sedikit demi sedikit sambil melihat-lihat.”

Setelah selesai berbicara, nyonya Sunarya naik keatas untuk lanjut membereskan barang-barang.

Hanya saja, tidak disangka-sangka, segera setelah ia membalikkan badannya, Lauren langsung berlari keluar.

Lauren pertama-tama pergi ke perusahaan keluarga Nalan, hanya saja, bagaimanapun ia membuat keributan, pada akhirnya tidak dapat masuk sedikitpun bahkan melewati pintu utama perusahaan saja tidak, malah membuat dirinya terlihat berantakan.

Ia langsung dengan keadaan seperti itu pergi menuju rumah keluarga Santoso.

Pintu rumah keluarga Santoso tidak menghalanginya, ia melihat Yunita.

Tidak dapat dibandingkan dengan keadaannya yang berantakan, Yunita mengenakan gaun pesta yang mewah, riasan wajahnya terlihat elegan. Menatap kebawah melihatnya dari atas, tatapan matanya penuh dengan sindiran dan penghinaan.

“Segera katakan apa yang ingin kamu bicarakan, aku masih harus keluar. Hari ini Nalan mau membawaku ke rumahnya untuk memperkenalkanku kepada orang tuanya, secepat mungkin menentukan tanggal pernikahan kita.”

Yunita sedikit menaikkan dagunya, melihat Lauren dengan pose penuh kemenangan.

Lauren sama sekali tidak bisa menerima pancingan seperti ini, wajahnya penuh dengan emosi, dengan histeris melompat maju untuk menangkap Yunita, tetapi Yunita menyambarnya dengan sekali hentakan dan mendorongnya ke tanah.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu