Suami Misterius - Bab 653 Disuap Dengan Hotpot

"Minum, minum saja yuk"

Lena mengangkat gelas lagi.

Selama makan-makan ini, Clara dan Lena terus bicara sedangkan Ahyon tidak banyak bicara, hanya menundukkan kepalanya memasak sayur dan bahan makanan lain lalu menyumpitkan makanan dan memberikan yang sudah matang kepada Clara dan Lena. Terkadang dia sendiri juga memakannya.

Ahyon sedikit lebih tua dari mereka dan selalu pandai dalam menjaga seseorang.

Clara sedang makan daging dari Ahyon, matanya menyeringai, "Kakak Ahyon, kamu sangat baik sekali."

Selesai mendengar itu, Ahyon tersenyum lembut.

Lena juga berkata, "Ahyon, kamu benar-benar terlalu baik sekali. Menurutku, Hyesang tidak cukup baik untuk kamu."

Setelah mendengar ini, Ahyon tersenyum tipis, "Kalian berdua punya mulut yang semanis madu ya. kalian bisa-bisanya disuap dengan hot pot ini."

Lena menompang pipi dengan tangannya lalu menghela napas dan berkata, “Sejak ibuku meninggal, tidak ada siapapun yang pernah lagi menyumpitkanku makanan.

Melihatmu terus menyumpitkan makanan lalu menaruhnya ke mangkokku, rasanya aku ingin menangis.

Ahyon, bagaimana kalau kamu lebih baik mencampakkan Hyesang lalu kita berdua menjalani hidup bersama.”

Selesai bicara, Lena merangkul Ahyon.

Ahyon tersenyum lalu mengulurkan tangan dan melepaskan rangkulan Lena.

Lena menarik tangannya, menyeringai lalu berkata, “Kelihatannya kamu masih lebih menyukai tuan muda ketiga Keluarga Sutedja ya.

Kalau begitu kenapa juga kalian pisah tempat tinggal, sana segera kembali pindah dengannya.

Hyesang sudah tergila-gila denganmu bertahun-tahun. Akhirnya dengan tidak mudahnya bisa menangkapmu. Dia pasti tidak akan mau bercerai denganmu.

Apalagi, sejujurnya itu bukan kesalahan Hyesang mengenai masalah pernikahan dan kematian ibumu. Itu adalah dosa dari generasi tua dari keluargamu.

Kamu melemparkan semua kesalahan ini kepada Hyesang, itu sudah membuatnya cukup menderita.”

Selesai mendengarkan ini, Ahyon merapatkan bibir merahnya dan tidak berkata apa-apa.

Dia mana mungkin tidak tahu kalau Hyesang tidak bersalah. Dia hanya tidak bisa melewati penghalang berat di hatinya.

Ahyon sering berpikir, jika seandainya dia tidak menikahi Hyesang. Jika dia tidak begitu egois dengan menikah dengannya maka mungkin tidak akan ada keributan yang dibuat oleh Risma dan ibunya juga tidak akan marah sampai meninggal dunia.

Ahyon merasa dirinya terjebak dalam rawa-rawa. Dia merasa tidak dapat memanjat keluar karena bisikan sihir setan.

Dia berpikir kalau ada masalah dalam dirinya dan seharusnya memeriksakan diri ke psikolog.

Lena melihat Ahyon tidak berkata apa-apa, dia pun menghela napas lalu lanjut berkata, “Ahyon, sebenarnya, aku sangat mengerti apa yang kamu rasakan sekarang.”

Mungkin, tidak ada seorangpun yang bisa memahami perasaan Ahyon saat ini.

Dulu, Lena punya keluarga yang sangat bahagia. Ayahnya, Dekan Tahar adalah orang yang berdedikasi untuk menjalankan karir medisnya sedangkan Nyonya Tahar adalah seorang ibu rumah tangga yang lembut dan berhati baik.

Lena dan Raymond bisa dibilang dari keluarga yang sama-sama beradanya. Hubungan yang mereka miliki juga sangat mulus.

Semua kebahagiaan ini perlahan-lahan hancur setelah dia memperkenalkan Reimi kepada ayahnya.

Pikiran Lena sangat sederhana saat itu, dia berpikir kalau kakak pacarnya adalah kakaknya sendiri.

Jadi, ketika Reimi lulus dari sekolah kedokteran dan mencari magang di mana-mana, Lena memperkenalkannya kepada ayahnya.

Kemudian, Dekan Tahar pun mengatur Reimi untuk magang di rumah sakitnya.

Saat itu, hubungan dua keluarga ini sangat baik. Bahkan Reimi sering datang ke rumah sebagai tamu dan meminta ayah ntuk mengajarkan beberapa masalah kedokteran.

Lena bahkan tidak tahu kapan ayahnya dan Reimi punya hubungan lain.

Ketika dia tahu itu, ayahnya sudah minta bercerai dengan ibunya hanya demi bersama dengan Reimi.

Nyonya Tahar menghabiskan seluruh hidupnya untuk keluarga. Jika dia kehilangan keluarga ini maka dia tidak akan punya apa-apa lagi.

Karena itu, Nyonya Tahar bersikeras menolak bercerai.

Tapi Dekan Tahar dan Reimi malah membeli sebuah rumah di luar secara buka-bukaan untuk tinggal bersama.

Saat itu, Lena selalu melihat ibunya terjaga sepanjang malam dan wajahnya seolah dibasuh dengan air mata.

Ibunya terus menderita seperti ini dan akhirnya baru disadari kalau ibunya menderita kanker.

Ketika kanker itu ditemukan, itu sudah cukup terlambat. Jika menjalani perawatan yang sangat baik dan aktif, serta terus ditemani dan dijaga oleh anggota keluarga, mungkin masih bisa hidup sedikit lebih lama.

Lena berlutut di depan ayahnya, menangis dan memohon padanya untuk menemani ibunya melalui perjalanan hidup terakhirnya.

Pria itu memiliki hati nurani dan akhirnya mau untuk pulang ke rumah lagi.

Tapi kemudian, Reimi datang tiba-tiba ke rumah dan memaksa Nyonya Tahar untuk bercerai dan memberikan posisi itu padanya.

Nyonya Tahar telah dibunuh secara hidup-hidup oleh Reimi.

Pada saat itu, Lena sangat sedih dan Raymond juga sangat sedih.

Bahkan dalam beberapa tahun ini, Lena masih hidup dalam penyesalan dan menyalahkan diri sendiri.

Dia selalu merasa seandainya jika dia tidak membawa serigala wanita itu masuk ke kehidupan keluarganya, mungkin ibunya tidak akan mati.

Bahkan merasa, jika dia tidak mengenal Raymond dan jatuh cinta pada Raymond, mungkin dia masih akan memiliki keluarga yang lengkap dan menjalani kehidupan yang baik dan bebas.

"Ketika ibuku sakit parah, aku benar-benar membenci Raymond dan aku membenci diriku sendiri.

Tetapi sebelum ibuku meninggal, dia mengatakan kepadaku untuk tidak membenci Raymond dan meminta kami bersama dengan baik-baik.

Sebenarnya, Raymond memang benar-benar tidak melakukan kesalahan apapun. Ini hanyalah permainan nasib saja.

Tetapi pada saat itu, aku seperti masuk ke dalam bisikan setan, sampai-sampai aku tidak menyadari dan berpikir jernih waktu itu.

Selama bertahun-tahun, aku telah berjuang di luar negeri sendirian dan sangat merindukan kampung halaman, juga sangat merindukan Raymond.

Kemudian, aku akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali ke negara ini.

Sebelum naik ke pesawat, aku berkata pada diriku sendiri, aku belum menikah, jika dia belum menikah maka aku harus berjuang untuk mendapatkannya lagi."

Tapi dia sudah lama sekali kembali ke negara ini tapi hunungan di antara dia dan Raymond masih datar saja. Kesempatan bertemu juga tidak banyak.

Ketika Raymond bertemu dengan Lena, dia seperti tikus yang bertemu dengan kucing, sebisa mungkin berusaha bersembunyi.

Lena terus berkata dan tanpa sadar matanya mulai basah.

Ahyon mengulurkan tangan dan menepuk pundaknya, berusaha menghiburnya tapi Lena malah meraih tangannya.

"Kakak Ahyon, aku harap kamu segera keluar dari bayang-bayang dan berdamai dengan Hyesang.

Jangan seperti aku yang telah tertatih selama bertahun-tahun. Ketika menunggu kesempatan untuk menebus semua dan kembali, ternyata baru menyadari kalau dia tidak mungkin berdiri di tempatnya dulu dan masih menunggumu.”

Selesai mendengar ini, Ahyon tersenyum pahit.

Lena menoleh memandang Clara, mengulurkan jemarinya dan menunjuk ke arah Clara.

Clara merasa Dokter Lena mungkin sudah terlalu banyak minum dan sedikit mabuk dan menggila karena alkohol.

Dia kira Lena akan terus mengomel, tapi pada akhirnya, Lena malah bertanya dengan khawatir kepadanya, "Apa kamu tidak perlu memperbaiki ponselmu?

Kalau priamu tidak bisa menemukanmu, bagaimana?”

"Tidak apa-apa, aku akan pulang ketika hujan berhenti."

Jawab Clara.

Clara menerima telepon dari Santos, Santos mengatakan dia ingin bicara dengannya.

Clara merasa Santos adalah orang yang cukup aneh dan tidak ada yang perlu dibicarakan antara mereka berdua.

Setelah menutup telepon, dia tidak mau kembali dan menonton keributan antara Rudy dan Rahma. Kalau-kalau dia mendengar yang tidak ingin dia dengar, bagaimana seharusnya dia menghadapinya nanti?

Dia berjalan keluar dari gedung Sutedja Group lalu menghentikan taksi di depan pintu masuk. Ketika masih dalam kebingungannya, kebetulan dia melihat Ahyon.

Clara memiliki penglihatan yang bagus dan yakin kalau dia tidak salah lihat.

Dia langsung menyuruh sopir untuk berhenti. Tapi karena terburu-buru, ketika dia mengambil uang untuk membayar taksinya, dia tidak sengaja menjatuhkan ponselnya sehingga jatuh ke tanah.

Saat itu sedang turun hujan. Ponselnya jatuh di genangan air di sisi jalan, dia pun langsung mematikan ponselnya lalu ponselnya terus dalam kondisi lumpuh.

"Benar-benar pintar sekali ya, sebentar lagi akan pulang.

Ahyon hanya memiliki satu tempat tidur dua orang di sini. Jika tidur bertiga terlalu dempet dan sesak."

Kata Lena lagi.

Clara, "..." dua orang itu minum alkohol lagi sebentar. Clara merasa kalau dirinya sudah mulai mabuk, pusing dan sangat enak badan dan kepalanya juga mulai sakit.

"Clara, apa kamu tidak enak badan?

Wajahmu merah sekali."

Ahyon juga memperhatikan kalau ada yang salah dengan Clara.

"Oh, mungkin minum terlalu banyak saja.

Apa tingkat anggur merah ini tinggi? "

Clara mengulurkan tangan lalu tanpa sadar menyentuh pipinya sendiri.

"Kalau begitu aku akan memapahmu masuk ke kamar untuk beristirahat sebentar.”

Ahyon berjalan menghampiri Clara lalu memapahnya. Dia pun mengulurkan tangan ke kening Clara dengan sangat terbiasa. Dia baru menyadari kalau kening Clara sangat panas, jelas sekali kalau Clara demam.

Dasar benar-benar nona muda ya, bahkan dia sendiri tidak tahu kalau dirinya demam.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu