Suami Misterius - Bab 1329 Belum Pasti Siapa Yang Menindas Siapa

Diva sampai di perusahaan dan saat baru keluar dari lift dia merasakan suasana tegang yang tidak seperti biasanya.

Rapat pemegang saham bukanlah hal main-main, apabila bukan karena masalah besar maka tidak akan mengadakan rapat pemegang saham secara mendadak. Sikap Guan selama ini tidaklah rendah hati, jadi di perusahaan dari jajaran tinggi hingga rendah merasa Shinee Movie akan mengalami perubahan besar.

Diva berjalan melewati area kantor publik dan semua orang menatapnya dengan tatapan aneh.

Diva tidak mempedulikan pandangan orang lain, dia membawa asistennya langsung menuju ke ruang rapat.

Sambil berjalan mereka sambil berdiskusi dengan suara kecil.

“Apakah bahan yang ku minta sudah disiapkan semua?” Diva bertanya.

“Sudah, tetapi karena waktunya terbatas bahannya tidak terlalu lengkap.” Asistennya menjawab dengan suara rendah.

“Ya.” Diva menganggukkan kepala “Hanya bisa begitu untuk sementara waktu, lalukan yang terbaik dan percaya pada takdir.”

Diva dan asistennya memasuki ruang rapat.

Di dalam ruang rapat telah duduk beberapa pemegang saham besar, hanya ada beberapa pemegang saham kecil yang belum tiba.

Guan duduk di kursi utama yang terlihat megah. Di sampingnya terdapat Direktur Tabani dan Direktur Reza, CEO Li sudah diasingkan oleh mereka.

“Selamat pagi semuanya.” Diva berkata dengan datar, sorotan matanya menyapu semua orang di sana dan terakhir berhenti pada diri Direktur Reza.

Tatapan Diva serius dan tajam, Direktur Reza sama sekali tidak berani melihatnya dan sedikit menundukkan kepala, sorotan matanya terus mengelak.

Melihat kondisi tersebut, Diva menarik kembali pandangannya dan duduk di posisinya.

“Sudah datang ya, sangat tepat waktu.” Guan berkata dengan mencibir.

“Saya tidak pernah suka terlambat.” Diva berkata dengan tenang “Dimana Direktur Liu dan yang lainnya, kenapa belum sampai?”

“Mungkin karena macet, seharusnya sudah akan sampai. Kita boleh memulai terlebih dahulu.” Guan berkata dengan tidak sabar.

Diva menganggukkan kepala, dia merasa melangkah maju ataupun mundur hasilnya sama saja, jadi tidak ada gunanya mengulur waktu.

“Aku, Direktur Tabani, Direktur Reza dan beberapa direktur lainnya telah berdiskusi, kami sepakat untuk mencopot jabatanmu sebagai CEO Shinee Movie.” Guan tidak berbasa-basi lagi dan langsung menyampaikan topik utamanya.

Tampangnya yang sudah tidak sabar itu terlihat sangat jelek.

Diva tersenyum tipis dan berkata “Alasannya? Memberhentikan seorang CEO juga harus memiliki alasan yang masuk akal. Ini adalah perusahaan, bukan taman bermain yang bisa sesuka hati.”

Selama Diva menjabat sebagai CEO Shinee Movie margin laba perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan, setiap proyek yang ditanganinya tidak pernah mengalami masalah besar, bahkan bila dibandingkan dengan Guan saat muda, justru malah lebih baik.

“Alasan? Kamu masih tidak tahu malu untuk menanyakan alasan! Perebutan kekuasaan yang kamu lakukan membuat perselisihan serius di perusahaan, yang berdampak pada saham dan orang-orang dalam industri ini sedang menertawakanku.” Guan berkata dengan marah seperti Diva telah melakukan kesalahan yang sangat besar.

Setelah mendengarnya Diva tersenyum dingin “Direktur Guan, apakah kamu tidak salah. Orang-orang dalam industri menertawaimu karena kamu tidak tahu berterima kasih dan mencampakkan istri sahmu dan malah bersama dengan seorang wanita yang tidak beres. Apakah kamu tidak tahu bagaimana orang lain membicarakan dirimu, wanita yang dapat disentuh oleh pria mana saja hanya kamu yang menganggapnya sebagai pusaka, anak yang dilahirkannya adalah bibitmu atau bukan masih perlu dipertanyakan.”

“Tutup mulutmu wanita jahat!” Guan sangat marah dan menepuk permukaan meja dengan keras, kemudian dengan gegabah ia bangkit dari tempat duduknya, mengangkat tangan ingin menampar Diva.

Akan tetapi tangannya ditangkap oleh orang dari belakangnya, kemudian orang tersebut menghempaskannya dengan kuat sehingga membuat Guan terhuyung dua langkah lalu jatuh kembali ke kursinya.

“Amarah Guan sangat besar ya.” Terdengar nada bicara yang tidak bersemangat, Mahen muncul di hadapan banyak orang.

Kemunculan Tuan Muda Kedua Sutedja menyebabkan kehebohan yang besar.

Para pemegang saham saling menatap, wajah mereka terlihat kaget dan bingung apalagi Guan. “Tuan, Tuan Muda Kedua Sutedja!”

“Direktur Guan, orang yang sudah berumur apabila terlalu marah maka akan memperpendek umur.” Mahen mengangkat alis dan berkata dengan dingin.

Wanitanya, dia saja tidak tega untuk menyentuhnya bahkan hanya ujung jarinya saja dan Guan berani untuk memukulnya, darimana dia memiliki keberanian itu.

Raut wajah Guan sangat tidak enak dilihat namun dia juga tidak berani menyinggung Mahen, ia hanya bisa menahan amarahnya dan bertanya dengan sungkan “Kedatangan Tuan Muda Kedua Sutedja tidak tahu ada keperluan apa?”

“Datang untuk melihat pertunjukan. Rapat direksi malah menjadi seperti pasar, Direktur Guan memang adalah orang yang hebat, tidak heran dapat melakukan hal seperti meninggalkan anak istri dan malah menghidupi seorang wanita yang tidak beres.”

Perkataan Mahen sangat menusuk, wajah Guan sudah memerah seperti hati babi akan tetapi ia tidak berani melawannya.

Saat perkataan ini keluar dari mulut Diva, Guan dapat memukul dan memarahinya tanpa mempedulikan apapun. Akan tetapi saat perkataan ini keluar dari mulut Mahen, dia hanya dapat menahannya.

Dalam industri ini tidak banyak orang yang berani menyinggung Tuan Muda Kedua Sutedja, dia adalah orang yang dapat membuat saham perusahaan lain jatuh hanya karena pembicaraan yang tidak sesuai.

Setelah mengucapkan beberapa kalimat yang membuat Guan malu, dia juga sudah malas mempedulikannya lalu langsung berjalan ke samping Diva.

Dia berdiri di samping Diva, menoleh dan berkata kepada orang yang duduk di samping Diva “CEO, ayo bertukar tempat duduk.”

CEO Li belum pernah bertemu dengan orang besar seperti Mahen ini, dia tiba-tiba tersentak lalu langsung berdiri dan berpindah ke kursi belakang.

Mahen duduk di kursi yang diduduki oleh CEO Li sebelumnya, merasa jaraknya dengan Diva agak jauh, dia dengan sengaja memindahkan kursinya tepat di samping Diva. Menyandarkan pipi di tangannya, menatap Diva dengan tersenyum dan wajah yang menyanjung.

Beberapa orang direktur yang sedang berada di sana adalah orang yang telah lama berkecimpung di pusat perbelanjaan dan dunia hiburan, mereka sudah mengerti dengan melihat sikap yang ditunjukkan oleh Mahen.

Kedatangan Tuan Muda Kedua Sutedja adalah untuk nona dari Perusahaan Maveris.

Saat Diva melihat Mahen berjalan masuk dia juga merasa terkejut. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri kalau hatinya seperti terisi oleh sesuatu yang rasanya hangat dan lembut.

Selama ini dia selalu berjuang seorang diri. Dan saat ini ada Mahen di sini membuatnya memiliki sandaran, akhirnya dia sudah tidak seorang diri lagi.

“Kamu datang buat apa?” Diva bertanya dengan suara rendah.

“Datang menemanimu. Kalau aku tidak datang, tidak tahu bagaimana mereka akan menindasmu.” Mahen berkata dengan leluasa dan suaranya juga tidak diperkecil.

Guan “…..”

Direktur-direktur yang berada di sana “….”

Pemikiran orang-orang: Tuan Muda Kedua Sutedja sepertinya belum terlalu memahami nona besar Maveris, dengan kemampuan Diva dalam bertempur, masih tidak tahu siapa yang menindas siapa.

Wajah Guan masih terlihat kelam, dia menatap Mahen dan Diva dengan tatapan dingin.

Meski dua orang tersebut tidak melakukan sesuatu yang rancu, namun karena mereka berdua duduk bersama sehingga menimbulkan rasa ambigu yang tinggi, bola mata Tuan Muda Kedua Sutedja seperti sudah akan menempel pada tubuh Diva.

“Tuan Muda Kedua Sutedja, kami sedang mengadakan rapat direksi, apabila anda datang untuk masalah pribadi, mohon anda tunggu sebentar.” Guan berkata sambil menahan amarahnya.

“Oh. Apabila Guan tidak mengingatkan, aku hampir saja melupakannya.” Selesai berkata, Mahen berteriak ke arah luar pintu, masuklah.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu