Suami Misterius - Bab 131 Terjadi Sesuatu Pada Miko Mintani

Setelah mendengarkannya, Yanto pun mengangguk. Ester adalah keponakannya, jadi dia tidak mungkin tidak mengurusinya.

Yanto bertanya kepada Ester sambil tersenyum : “ Ester, apa rencanamu setelah kembali dari luar negeri? ”

Yanto adalah seorang wakil walikota. Sangat mudah baginya untuk mengatur keponakannya menjadi seorang pegawai negeri sipil di pemerintahan.

Namun, Ester menjawab : “ Paman, aku telah belajar berakting selama empat tahun di luar negeri, dan aku ingin masuk ke dunia entertainment. ”

Setelah selesai berbicara, Ester duduk di sisi Yanto, lalu meraih lengannya dan berkata : “ Paman, kamu harus membantuku ya. ”

“ Ketika Ester sedang belajar di luar negeri, dia sudah pernah memainkan beberapa peran. Guru-guru itu juga memujinya dan mengatakan bahwa dia berbakat. Dia sendiri juga suka berakting. Jadi sebagai pamannya, kamu harus mendukungnya. ” kata nenek Santoso.

Yanto mengerutkan keningnya. Sudah ada dua wanita di keluarga ini yang memasuki dunia entertainment. Jika ditambah satu lagi, maka ini sudah membentuk satu kelompok.

“ Ini bukanlah hal yang mudah bagi Ester yang ingin menjadi seorang aktor. Aku akan meminta Heru untuk mengaturnya dan mencarikan seorang agen yang kuat untuk menuntunnya terlebih dahulu. ” Rina melanjutkan.

nenek Santoso mengatakan ini mungkin hanya karena ingin mengatur Ester bergabung dengan Tianxing media. Yanto adalah anak yang berbakti, dia tidak akan membantah nenek Santoso. Masuknya Ester ke perusahaan adalah suatu hal yang pasti, tetapi dia hanya sengaja mengatakannya di hadapan nenek Santoso.

Benar saja, nenek Santoso melihat kelayakannya untuk masuk ke perusahaan.

Ester semakin gembira, lalu berkata sambil tersenyum : “ Terima kasih paman, terima kasih bibi. ”

Yunita tidak berpendapat dan hanya menunjukkan senyum menyerigai.

Sedangkan Clara hanya duduk dan menonton pertunjukkan itu.

Menurut pendapatnya, meskipun nenek Santoso cerdas, tetapi tingkat pendidikannya rendah dan visinya juga terbatas. nenek Santoso mengatur cucunya masuk ke Tianxing media untuk kebaikan Ester. Tetapi pada kenyataannya, ini hanya membuat Ester jatuh ke dalam perangkap Heru dan akan menyusahkannya.

Hadiah sudah selesai dibagi, dan apa yang harus dikatakan juga sudah dikatakan. Dan sekarang saatnya sarapan.

Clara duduk di posisinya, lalu mengambil segelas susu dan meminumnya. Tiba-tiba, dia melihat Melanie dengan matanya yang merah bergegas masuk.

“ Melanie, mengapa kamu bersikap seperti ini. Apakah kamu tidak mengerti aturan? ” nenek Santoso selalu memandang rendah putri seorang pengasuh yang selalu berkeliaran di rumah Keluarga Santoso. Lalu dengan tidak puas berkata : “ Mengapa selalu menerima orang-orang yang tidak relevan di dalam rumah keluarga Santoso? ”

“ Bu, Melanie adalah teman Clara. ” Rina berkata sambil tersenyum.

Clara meletakkan sumpit dan mangkuk di tangannya ke atas meja dan tatapannya berubah menjadi dingin. Dia tidak bodoh, dia dapat mengerti maksud dari perkataan Rina. Apa yang dapat dia banggakan dengan berteman dengan putri seorang pengasuh?

“ Melanie, apakah Kak Luna mencariku? Kamu bisa menghubungiku dan tidak perlu sampai kesini. ” Setelah Clara selesai berbicara, dia langsung berdiri dan berkata kepada nenek Santoso dan Yanto dengan sopan : “ Nenek, ayah, aku pergi dulu, masih ada yang perlu aku urus. Kalian makan saja. ”

Clara pergi mengikuti Melanie dan dia tidak memperhatikan tatapan Yunita yang dingin.

Setelah meninggalkan ruang makan, Clara langsung bertanya kepada Melanie : “ Apa yang terjadi? ”

Meskipun Melanie adalah orang yang ceroboh, tetapi dia juga merupakan orang yang memiliki sopan santun. Dia berlari ke rumah Keluarga Santoso untuk mencarinya pasti karena ada sesuatu yang terjadi.

“ Kakakku ditangkap dan ditahan di kantor polisi. ” Melanie berkata dengan matanya yang merah.

“ Kak Miko bertengkar lagi? ” Clara sudah biasa menanyakan ini. Miko adalah seorang investigator, sangat mudah baginya untuk menyinggung perasaan orang dalam bidang ini. Terkadang, ketika dia ketahuan saat mengikuti seseorang, dan untuk menghindari pertengkaran, dia pun ditahan di kantor polisi.

“ Bukan pertengkaran, tetapi ini karena prostitusi. ” Kata Melanie.

“ Bagaimana mungkin? Pasti ada kesalahan. ” Clara tidak percaya. Dia tahu jelas tentang karakter Miko, dan dia bukanlah orang yang seperti itu.

“ Kakakku pasti dijebak. ” Melanie sangat yakin pada kakaknya.

Clara mengerutkan keningnya. Apapun faktanya, masalah ini sulit dijelaskan. Untungnya, prostitusi bukanlah kejahatan yang serius, dan dia hanya akan ditahan selama beberapa hari. Setelah membayar denda, dia akan dibebaskan. Lalu Clara pun berkata : “ Sudahlah, jangan khawatir. Miko hanya akan ditahan selama beberapa hari. Aku akan mencari seseorang untuk mengurusi masalah ini dan membayar denda. Polisi seharusnya tidak akan menyulitkannya. ”

Melanie terus menggelengkan kepalanya, menangis dan kemudian berkata : “ Masalahnya tidak sesederhana itu. Kakakku melakukan prostitusi bersama seorang wanita yang di bawah 14 tahun. Menurut hukum pidana, dia akan dihukum karena pemerkosaan. Clara, bagaimana ini? Jika kakakku masuk penjara, seluruh hidupnya akan hancur. ”

Begitu Melanie selesai berbicara, terdengar suara seseorang dari belakang. Dia pun berbalik dan melihat Wulan berdiri tidak jauh dari mereka. Sup kacang hijau yang dipegangnya pun jatuh ke tanah, pecahan kaca dan sup terciprat ke seluruh tanah. Tentu saja ini karena Wulan mendengar pembicaraan mereka tadi.

Karena khawatir akan kekhawatiran Wulan, Melanie tidak berani memberitahu Wulan tentang Miko yang ditahan. Tetapi hasilnya, Wulan masih saja mengetahuinya.

“ Melanie, apa yang terjadi pada kakakmu? Apakah dia benar-benar telah memperkosa wanita di bawah umur? ” Wajah Wulan pucat dan tubuhnya gemetaran.

“ Bu... ” Melanie tidak tahu bagaimana dia harus menjelaskannya.

Clara menyampiri Wulan, lalu menggenggam tangannya dan menenangkannya dengan berkata : “ Bibi Wulan, apakah kamu masih tidak memahami karakter putramu sendiri? Miko bukanlah orang seperti itu. Aku akan pergi ke kantor polisi dengan Melanie untuk mencari tahu masalahnya terlebih dahulu. Jangan khawatir, Miko akan baik-baik saja. ”

Perkataan Clara telah sedikit menenangkan Wulan. Dia pun mengangguk dan berkata : “ Clara, maaf telah merepotkanmu lagi. ”

“ Bibi Wulan, aku akan marah jika kamu masih segan seperti ini. ” Clara menenangkan Wulan dengan menepuk tangannya dan kemudian dia pun pergi bersama Melanie.

Melanie mengendarai mobil dan membawa Clara ke kantor polisi dimana Miko ditahan. Pengacara juga sudah tiba lebih awal disana.

Clara memiliki pemahaman hukum yang terbatas. Oleh karena itu, ketika sedang dalam perjalanan, dia menghubung Luna dan memintanya untuk mencari seorang pengacara yang bisa diandalkan. Luna selalu handal dalam menangani urusan, dan pengacara pun tiba lebih awal dari mereka.

“ Maaf merepotkanmu Pengacara Yu. ” Clara berkata dengan sopan.

“ Ini adalah perkerjaan saya, nona Santoso. ” Setelah pengacara selesai berbicara, dia pun memimpin Clara dan Melanie masuk ke dalam kantor polisi.

Di bawah koordinasi pengacara, mereka dapat bertemu dengan Miko dengan mudah. Miko mengenakan pakaian penjara dan borgol. Dia terlihat sangat putus asa. Ketika dia melihat Clara, dia merasa sangat malu dan tidak berani mengangkat kepalanya.

Clara duduk di hadapannya, lalu menghela nafas dan berkata : “ Kak Miko, aku yakin kamu tidak akan melakukan hal seperti ini. Bisakah kamu memberitahuku dan pengacara tentang apa yang terjadi? ”

Hanya dengan mengetahui apa yang terjadi, mereka baru dapat menemukan cara untuk membantunya.

Miko juga mengerti tentang ini. Dia pun mengangguk dan berusaha untuk mengingatnya dan tidak melewatkan detail apapun.