Suami Misterius - Bab 1132 Masih Bisa Diselamatkan

Suasana hati Keyra seharian sedang tidak baik, Keyra terus menunggu, menunggu Adella menyerahkan diri.

Dengan Adella menyerahkan diri barulah bisa membuktikan bahwa Adella telah menyadari kesalahannya. Entah itu Ibu Muria atau Alice, niat mereka yang sebenarnya bukanlah agar Adella membayar nyawa, tetapi mereka hanya berharap agar Adella menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan.

Keesokan harinya, Keyra menerima berita penyerahan diri Adella.

“Masih bisa diselamatkan.” Keyra menghela nafas lega. Adella menyerahkan diri, kasus ini akan lebih mudah untuk ditangani.

"Setelah Adella menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya, hanya saja karena ketegangan emosional dan panik yang berlebihan, dia mengalami keguguran dan sekarang terbaring di rumah sakit."

Setelah Dina selesai berbicara, Dina bertanya dengan sedikit cemas, "Adella tidak memiliki jimat di perutnya, apakah akan mati?"

Hukum negara kita, bagaimanapun, hutang harus dibayar, membunuh orang harus dibayar dengan nyawa.

"Selama ada aku, itu tidak mungkin," Keyra berkata, ekspresi wajah dan nada suaranya sangat percaya diri.

Keyra sejak kecil, dirinya penuh keadilan, jika bisa, Keyra juga ingin menyelamatkan dunia. Oleh karena itu, Keyra tidak pernah membela orang-orang yang bersalah atas kejahatan dan jarang menghadapi tuntutan hukum yang tidak menjamin dan tidak pasti. Oleh karena itu, Keyra memiliki tingkat kemenangan yang tinggi dan terkenal di industri.

Keyra mengeluarkan dokumen dan materi kasus, dengan hati-hati memeriksa dan menyortirnya.

Melihat Keyra semakin sibuk, Dina tidak lagi mengganggunya. "Aku akan keluar dulu."

"Um," Keyra menjawab.

Dina berjalan sampai ke pintu, sepertinya teringat sesuatu, lalu berbalik dan berkata, "Istri Direktur Zhou, klien terbesar firma hukum pada akhir pekan ini akan berulang tahun. Apakah kamu ingin ikut bersenang-senang bersama?"

“Tidak tertarik.” Keyra berkata tanpa mengangkat kepalanya.

Nona Sunarya tidak suka bersosialisasi, saat ini, Keyra lebih suka menghabiskan waktu membaca buku hukum.

“Yakin?” Dina melanjutkan sambil tersenyum: “Nyonya Zhou bekerja di Biro Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-pedesaan dan ayahnya adalah direktur Biro Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-pedesaan. Keluarga Sanusi menjalankan perusahaan konstruksi dan tidak bisa dihindari bahwa mereka pasti berurusan dengan orang-orang dari Biro Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-pedesaan. Aku rasa, dalam situasi ini, Alfy pasti ada di sana... "

" Dina, apakah kamu sengaja!" Keyra tidak menunggu Dina menyelesaikan perkataannya, kemudian menatapnya dan menasihati: "Bantu aku kosongkan jadwal, tandai sebagai acara penting dan ingatkan aku lebih awal untuk memilih gaun."

“Aku mengerti, Nona besar.” Dina tersenyum dan berjalan keluar kantor.

Selanjutnya, Keyra fokus membaca dokumen kasus. Di tengah berkas kasus, ada satu informasi yang hilang. Keyra mengangkat telepon dan memutar saluran internal, tetapi tidak ada yang menjawab. Dina tidak tahu pergi kemana lagi.

Keyra menghela nafas tidak berdaya, berdiri dan berjalan keluar dari kantor.

Sebagai asisten, Dina tidak memiliki kantor sendiri, tetapi bekerja di area kantor umum.

Keyra berjalan ke area kantor umum dan menyadari bahwa tempat itu lebih dari setengah adalah kosong.

"Situasi apa ini?" Keyra bertanya saat melihat asisten masih di tempat sambil mengetuk sudut mejanya.

"Seseorang datang membuat masalah, mereka semua berlari ke pintu untuk menonton keramaian itu," Asisten itu berkata.

Litigasi pengacara pasti akan menyebabkan perselisihan. Karena itu, bukanlah hal baru jika ada yang datang membuat onar. Dan Dina suka melihat keramaian, situasi seperti ini, tentu saja tidak akan kurang dirinya.

Keyra pergi mencari Dina di depan pintu firma hukum. Sebelum mendekat, Keyra mendengar suara berisik.

Seorang wanita duduk di lantai tanpa malu, menangis dan melolong, "Kalian semua adalah pengacara omong kosong, satu per satu, kalian semua melihat kematian dan tidak menolong! Apakah masih membiarkan kami sebagai rakyat biasa untuk hidup!"

Staf di meja depan firma hukum berjalan mendekat dan mencoba meminta mereka untuk pergi, tetapi beberapa orang malah semakin ribut dan menangis lebih keras.

Keyra hanya melihat kekacauan di depan pintu dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dina membungkuk, menarik sudut pakaiannya dan berkata dengan suara rendah, "Mantan pacar kakakmu sekeluarganya sangat lucu."

Saat Keyra mendengar kata-kata itu, matanya sedikit mengernyit, kemudian melihat Megan berdiri di sudut. Megan telah berdiri di samping tembok, kehadirannya tidak begitu diperhatikan, wajahnya pucat, ekspresinya agak tidak sabar, bahkan merasa sangat malu.

Dan wanita yang duduk di lantai adalah ibu Megan.

Bibi dan adik sepupu Megan, Mondi juga datang bersama membuat masalah. Di depan pintu firma hukum itu sangat ribut.

“Mereka seperti itu, sudah membuat masalah di lebih dari belasan firma hukum dan tidak ada satupun dari pihak firma hukum yang mau menangani kasus mereka. Sekarang, di semua firma hukum, mereka termasuk dalam daftar klien yang ditolak untuk berurusan,” Dina berkata lagi.

Keyra tidak berbicara, tetapi hanya mengangguk sedikit.

Bisa dibayangkan, paman Megan mengambil jalan pintas dan pekerjaannya buruk sudah menjadi kepastian dan hampir tidak ada peluang untuk memenangkan kasus ini. Selain itu, tidak ada pengacara di lingkaran tersebut yang mau menghadapi pengacara Keluarga Sunarya. Siapa yang akan menyinggung Keluarga Sunarya untuk kasus yang tidak ada kesempatan untuk menang?

Oleh karena itu, Keluarga Clestin sudah berkeliling ke belasan firma hukum, tetapi tidak ada pengacara yang mau menangani kasus mereka.

Kebisingan yang dibuat oleh Keluarga Clestin tidaklah kecil dan menarik perhatian satpam properti gedung. Satpam di kantor properti tidak pandai berbicara seperti staf firma hukum, jadi langsung mengangkat Ibu Clestin dari lantai dan bersiap untuk melemparnya keluar.

Adegan saat itu sangat jelek, Megan merasa malu, berjalan ke sisi Ibu Clestin dan membujuk: "Bu, ayo kita kembali, berhentilah membuat masalah."

"Aku tidak akan kembali." Ibu Clestin berteriak: "Jika kita pergi, bagaimana dengan pamanmu. Tidak ada pengacara yang membantunya dan dia pasti akan masuk penjara!"

“Kakak pertama, putrimu ini benar-benar tidak tahu membalas budi, dia tidak akan peduli apakah pamannya masuk penjara atau tidak!” Bibi Clestin berkata dengan sinis.

“Apakah kita akan mendapatkan pengacara jika terus menerus di sini? Sama seperti beberapa kali sebelumnya, di usir oleh orang-orang, hanya akan membuat terlihat semakin buruk.” Wajah Megan pucat, raut wajahnya sangat buruk.

“Jika kalian tidak pergi, aku akan pergi! Aku sedang tidak memliki suasana hati menemani kalian membuat masalah.” Megan melemparkan perkataan itu, lalu berbalik dan pergi.

Megan baru saja berjalan ke pintu masuk lift, sebelum bisa menjangkau dan menekan lift, Mondi bergegas meraihnya, menunjuk ke arahnya dan dengan tegas bertanya: "Megan, kamu hanya ingin berdiri dan menonton, tidak ingin peduli dengan hidup ayahku, kan! Kamulah yang memprovokasi Keluarga Sunarya dan kamu juga yang menyebabkan ayahku ditangkap. Aku memperingatkanmu, jika ayahku masuk penjara, kamu jangan berharap bisa hidup dengan baik! "

Mendengarkan tuduhan Mondi tentang dirinya sendiri, Megan hanya ingin mencibir. Proyek yang diambil pamannya jelas-jelas merupakan kompensasi Desta terhadap dirinya.

Namun, uang di hasilkan seluruh keluarga paman ini, di buat untuk membeli rumah, membeli mobil, saat menikmati kesenangan, Megan tidak mendapatkan bagian sama sekali, tetapi sekarang sesuatu terjadi, semuanya menjadi tanggungjawab Megan.

“Kamu lepaskan aku!” Megan berjuang, mencoba untuk menyingkirkannya, “Masalah ini kalian yang cari, apa urusannya denganku.”

Megan menepis Mondi dengan kuat dan terus menekan tombol lift, Saat Megan hendak pergi melalui lift, Mondi mendorongnya dengan kuat karena marah.

Megan tidak siaga dan dorongan kuat dari Mondi, langkah kakinya terhuyung-huyung dan langsung menabrak dinding di satu sisi, jatuh ke lantai

Megan terjatuh di lantai dan tidak bangun untuk waktu yang lama, wajahnya langsung pucat dan menjadi pucat yang sangat mengerikan. Kedua tangannya memegang perut dengan erat dan berkata dengan lemah, "Sangat, sangat sakit."

“Megan, jangan berpura-pura, hanya terpeleset saja.” Mondi tidak merasa seperti begitu dan berkata.

Dan Ibu Clestin sepertinya teringat dengan kehamilan Megan dan berhenti menangis. Kemudian segera berlari ke sisi Megan dan bertanya dengan penuh emosi: "Megan, ada apa denganmu? Apakah tidak apa-apa?"

Ibu Clestin ingin membantu Megan, kemudian baru menyadari ternyata rok Megan berlumuran darah.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu