Suami Misterius - Bab 1189 Akan Menjatuhkan Citra

"Direktur Diana? Tidak menyangka bisa berjumpa disini, kebetulan sekali." Zara berjalan kemari, yang mengikutinya disebelahnya adalah asisten.

sudah menjadi hits di musim panas ini, nilai Diana juga ikut meningkat. Dia sudah bukan gadis kecil yang berpakaian biasa seperti dulu, yang menundukkan pandangannya. Malah berdandan dengan glamor, sangat bergaya artis terkenal, asisten di belakangnya juga membantunya membawa tas.

Bertemu Zara disini, Diana juga merasa kaget, tapi juga tidak bisa pura-pura tidak melihat, dengan sopan, berdiri dan menyapa.

"Kebetulan sekali, apakah janjian dengan teman makan disini?" Tanya Diana.

"Bukan, baru saja selesai bekerja, tadi jalan lewat sini, jadi masuk dan ingin memesan sedikit makanan." Jawab Zara dengan tersenyum.

Diana: ".............."

Dia perasaan semacam tidak bisa berkata apa-apa, nona muda keluarga Sunarya merasa mahal, membutuhkan kakaknya baru bisa datang kemari, Zara malah bisa masuk dengan sesuka hatinya.

Sejauh ini, Zara masih belum mempunyai harga seperti artis wanita papan atas, tapi gayanya malah mirip sekali dengan artis wanita papan atas.

Diana menghela nafas pelan, baru saja berencana ingin menyelesaikan pembicaraan kali ini, tatapan Zara jatuh pada Keyra, dengan tersenyum menyapa: "Halo nona muda Sunarya, kita berjumpa lagi."

Keyra tidak begitu ingin berhubungan terlalu banyak dengan mantan Alfy, hanya mengangguk pelan, sebagai jawaban. Tidak menyangka Zara malah melihat Remon, melihat dengan tatapan menilai secara terang-terangan.

Dia barusan melihat Keyra bertengkar dengan Remon makanya berjalan masuk. Keyra dan Remon sudah bertengkar dari kecil sampai besar, tidak merasa kenapa-kenapa, tapi di mata Zara, merasa Keyra sangat ambigu, mempunyai hubungan tidak jelas dengan pria.

"Ini siapa?"

Remon dan Keyra sudah dari kecil sama-sama sampai besar, hanya sekilas saja sudah mengerti kalau Keyra tidak begitu ramah dengan wanita dihadapannya. Dia bahkan tidak melihat Zara, dengan kesal berkata kepada Diana, "Kakak ipar, ini adalah selebritis perusahaanmu? Tidak berperaturan sekali bukan, apakah dia boleh mencari tau teman bos sesuka hatinya? Bawahanku, satupun tidak berani mencari tau urusan pribadiku."

Remon memberikan sindiran yang sangat memalukan, Zara tidak bisa mengangkat kepalanya, seluruh wajahnya berubah pucat.

"Temanku ini suka bercanda, Zara, kamu jangan keberatan." Diana terpaksa memberi Zara sebuah "tangga" untuk "turun", Zara baru dengan tidak enak memutar badannya dan pergi.

Kemunculan Zara yang mendadak, membuat Keyra kehilangan nafsu makan. Sama sekali tidak ingin menyantap makanan enak yang ada di hadapannya.

"Wanita tadi itu, saingan cintamu?" Remon memotong steak, bertanya dengan santai.

Keyra tidak menjawab, berdiri dengan kesal, melempar kain alas ke atas meja, "Aku ke toilet dulu."

Remon melihat bayangannya, tanpa sadar mengerutkan keningnya.

Sedangkan Keyra berjalan masuk ke dalam toilet, berdiri di depan wastafel, meletakkan tangannya di bawah keran air, tidak berhenti menyuci tangannya.

Tatapan indahnya layu, melihat air yang mengalir dengan terbengung, otaknya sedikit kacau. Setiap kali Zara muncul, akan membuatnya sedih yang tak beralasan.

Keyra mengerutkan alisnya yang cantik, tidak sengaja mengangkat kelopaknya, malah melihat bayangan orang lain di pantulan kaca di hadapannya.

Zara juga tidak tau sudah berdiri berapa lama di belakangnya, melihatnya dengan lekat.

Keyra menutup keran air, memutar tubuhnya, tatapannya tenang, "Nona Zara, ada apa?"

Zara menaikkan dagunya, memasang wajah sombong, dengan nada memerintah, "Aku hanya berniat baik, mengingatkan nona Sunarya, jangan begitu tidak bermoral, tidak akan bertahan lama dengan Alfy. Alfy tidak suka ada yang mengganggunya, dia putus dengan nona Liu, karena nona Liu tidak jelas dengan pria lain. Nona besar kaya yang terkenal seperti kalian selalu merasa kesepian ya?"

Keyra melihatnya dengan dingin, setelah mendengar perkataannya, tersenyum dan menyindir. "Nona Zara, kamu pernah bertemu berapa banyak nona besar kaya yang terkenal?"

"Apa?" Zara tidak mengerti.

Keyra menyunggingkan bibirnya, "Latar belakangmu, harusnya tidak mempunyai hubungan dengan kehidupan lingkaran 'nona besar kaya' bukan. Karena kamu tidak tau apa-apa, makanya jangan suka menilai tanpa mengetahui apapun. Dan juga, kamu dan Alfy sudah lama putus, masih begitu memperhatikan masalah mantanmu, apa maksudmu? Tidak sedang berpikir untuk cinta lama bersemi kembali bukan. Malah aku harus mengingatkan nona Zara, sekarang Alfy adalah pacarku, kalau nona Zara menodongkan pisau merebut cinta, menjadi orang ketiga, akan merusak citramu."

"Kamu........." Zara dibuat Keyra sampai terdiam.

Keyra adalah pengacara, di dalam bidangnya terkenal dengan mulut tajam. Zara mana mungkin bisa menang darinya.

Wajah Zara langsung memerah, dengan tidak bersahabat berkata, "Aku mengerti Alfy, kamu dan dia tidak akan berjalan sampai akhir. Cepat atau lambat pasti akan putus, untuk apa aku menjadi orang ketiga."

"Kalau kamu mengerti Alfy, kalian tidak akan putus. Zara, kamu tau tidak kenapa dia putus denganmu?" Tanya Keyra dengan mengejek.

Wajah Zara pucat dan malu, "Karena ibu dan adikku membebankannya. Tapi, sekarang aku sudah mampu menghidupi ibu dan adikku, aku tidak akan membebankannya lagi, aku sudah menjadi orang yang pantas bersamanya, bisa berdiri di sebelahnya dengan bangga."

Perkataan Zara membuat Keyra merasa tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya ingin menggunakan lima kata menilai Zara, yaitu: Terlalu polos, merasa paling benar.

Keyra melejitkan bahunya, menyindir: "Kalau kamu berpikir seperti begitu, semoga kamu beruntung."

Dia tidak berencana terus ribut dengan Zara, melewati Zara, lalu berjalan keluar dari toilet.

Keyra kembali ke tempat duduknya, sudah tidak mempunyai nafsu makan lagi, mengambil tas dan mantelnya, "Kak, Diane, aku sedikit tidak enak badan, aku pulang dulu."

"Kenapa tiba-tiba tidak enak badan? Dimananya sakit? Apakah perlu pergi ke rumah sakit?" Desta mengerutkan keningnya, bertanya dengan gugup.

"Tidak apa-apa. Mungkin aliran udara di restoran tidak baik, keluar cari angin segar saja." Setelah Keyra selesai berbicara, mengambil mantel dan tasnya, berjalan keluar dengan cepat.

"Pergi lihat dia kenapa, jangan ada muncul masalah." Desta berkata kepada Remon.

Remon mengangguk, meletakkan gelas anggur di tangannya, mengambil mantel yang bergantung di sandaran kursinya, langsung mengejar keluar.

Remon mengejar sampai luar pintu, kebetulan melihat Keyra menarik pintu mobil mau masuk, dia dengan cepat masuk ke kursi penumpang.

Di dalam mobil, Keyra menggenggam erat setir mobil, dengan dingin berkata, "Keluar."

Sebelah tangan Remon bertengger di jendela, dengan tersenyum menjawab: "Aku tidak mau keluar, kamu mau apa?"

Keyra: "................."

Dia menundukkan tatapannya, dengan marah membantung setirnya, mobil pun mengeluarkan suara klakson.

"Aku ingin tenang sendirian."

"Boleh, jalankan mobil pulang. Terserah kamu mau bagaimana tenang." Jawab Remon. Tugasnya adalah melindunginya pulang ke rumah dengan selamat. Mengenai temperamen dan suasana hati nona besar Sunarya, tidak di dalam kawasan tanggung jawabnya.

Keyra tidak berbicara, menghidupkan mesin mobil, mobil melaju keluar seperti panah.

Kecepatan mobil cepat sekali dan juga terus menyalip mobil lain, melihat ini, Remon langsung memakai sabuk pengaman, saat sampai di tujuan, dia masih tidak berhenti mual, seperti ingin memuntahkan semua makanan yang sudah dia makan tadi.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu