Suami Misterius - Bab 317 Jangan Pernah Membicarakan Kesepakatan Di Ranjang

“Kamu sendiri yang keluar, atau sedang menungguku masuk ke dalam?”

Clara hampir saja tertidur di bathtub. Mendengar ini, Clara pun langsung melompat keluar dari bathtub. Dia menarik handuk lalu membungkus tubuhnya dengan handuk sambil berteriak ke arah pintu, “Segera, aku segera keluar ini.”

Clara buru-buru mengeringkan air di tubuhnya lalu mengenakan pakaian mandinya. Setelah itu dia membuka pintu dan keluar. Clara tdak menyangka Rudy masih menunggu dan berdiri di depan pintu. Lalu tanpa tahu dan tanpa waspada diri, dia pun akhirnya menabrak dan masuk ke dada yang begitu tegap dan kuat.

“Ceroboh sekali.” Rudy tersenyum, lengan tangannya melingkar di pinggang Clara lalu menggendongnya di depan dada, berbalik dan melemparkan Clara di atas ranjang di dalam kamar utama.

Punggung Clara menempel di kasur, tatapan matanya melirik ke sekitarnya lalu dirinya langsung beralih ke sisi ranjang yang lain.

Rudy dan Clara pun berdiri di sisi berbeda di ranjang. Clara menatap Rudy dengan penuh waspada, kedua tangannya menutup dadanya dengan erat. “Rudy, apa kita bisa bercinta dengan ganti cara yang lain?”

Rudy melipat tangannya ke depan dada lalu tampak senyum malas di wajah tampan itu, “Oke, kamu suka pose apa, aku akan berusaha menyesuaikan.”

Wajah Clara dalam sekejap memerah, dia pun memenatap tajami Rudy, “Bercinta secara spiritual oke? Biarkan tubuh kita beristirahat semalam.”

“Bercinta secara spiritual yang bagaimana?” kamu coba jelaskan.” Rudy tersenyum lalu duduk di atas ranjang besar itu.

Clara melihat Rudy yang mengiyakan, dia pun langsung maju ke Rudy dan berbaring duduk di dada Rudy seperti seekor kucing kecil, lalu berkata dengan nada bicara yang sangat manja, “Rudy, apa kamu mencintaiku?”

Rudy mengulurkan tangannya lalu mengelus kepala Clara, menatap Clara dengan tatapan lembut serta senyum yang indah, “Pertanyaan ini, aku dulu sudah pernah menjawabnya.”

“Aku masih ingin mendengarnya lagi.” kata Clara begitu manja sambil menggoyang-goyangkan lengan Rudy.

“Em.” Rudy tak berdaya, dan hanya bisa mengiyakan.

“Sangat sangat sangat mencintaiku?” tanya Clara lagi.

“Em.” Rudy mengangguk.

Alis Clara melengkung dan dia tersenyum, tampak cahaya licik yang bersinar di matanya, “Kalau begitu beritahu aku, bagaimana cara Yunita membuat Nalan mengeluarkannya?”

Selesai mendengar itu, Rudy rasanya ingin tertawa saja. Yang dimaksud bercinta secara spiritual adalah mencari tahu sesuatu darinya.

“Rudy, cepatlah beritahu aku. Aku sudah pusing sekali memikirkannya!” Clara menggoyang-goyangkan lengan Rudy dengan sekuat tenaga.

Rudy pun mengelus lebih kencang kepala Clara, tatapannya begitu manja dan penuh kasih sayang. “Benar-benar menyedihkan.”

“Mana punya aku konsentrasi sehebat kamu. Kalau kamu tidak segera mengatakannya, malam ini kamu tidur di lantai saja.” kata Clara memelototinya dengan manja dan kekanak-kanakannya.

Rudy pun menatap Clara tajam, tatapan perasaan di wajah tampan itu tidak berubah, hanya terlihat cukup rumit dan dalam di tatapan matanya.

“Clara, jangan membicarakan kesepakatan dengan seorang pria jika di ranjang. Jika kamu begini, itu bisa membuatku merasa kalau kamu murahan.”

“Ini juga termasuk kesepakatan?” Wajah Clara menatapnya bingung.

“Kali ini tidak termasuk, tapi kedepannya kamu harus mengingat ini.” kata Rudy begitu serius.

Kamu pernah bilang kalau kamu bersedia melakukan apapun untukku.” Clara merasa kalau Rudy benar-benar kontradiksi dengan dirinya sendiri.

“Em.” Rudy mengiyakan lalu mengulurkan lengannya dan memasukkan Clara ke dekapannya, “Turun dari ranjang maka semua yang aku janjikan, akan berlaku. Clara, jika aku baru bisa menyentuhmu di atas ranjang, hanya setelah memuaskan kesepakatan dan permintaan darimu. Maka hubungan di antara kita ini, apa bedanya dengan pelacur dan kliennya.”

Clara mengedipkan bulu mata panjang dan lentiknya. Lalu dalam sekejap, dia membungkus dirinya sendiri dengan selimut dan jatuh melompat dari ranjang, “Kamu ini orangnya cukup merepotkan sekali.”

Clara berdiri di lantai dengan kaki tak beralas, lalu memanyunkan bibir merahnya dan terus memburu jawaban Rudy dengan bertanya, “Sekarang sudah boleh mengatakannya kan?”

Rudy, “.....”

Sikap kekanak-kanakan Clara ini, membuat Rudy tertawa sekali lagi.

Rudy mengulurkan lengannya melingkarkannya ke pinggang Clara, lalu menariknya pelan kembali ke atas ranjang.

Kepala Clara bersandar di pundak Rudy, dia menunggu Rudy menjawabnya.

“Yunita terlahir sebagai orang biasa, dia sudah bertahun-tahun di lingkaran industri ini tapi masih saja tidak termasuk dalam artis wanita di tingkat pertama. Tidak ada apapun dalam diri Yunita yang bisa memikat atau menarik Nalan. Dulu ketika dia tidak berhasil menyelakaimu, hubungan mereka pun sudah masuk ke keadaan yang tegang. Kemudian, setelah kita berdua mengumumkan ke publik hubungan kita, Nalan malah tiba-tiba mengeluarkan Yunita dari penjara, apa menurutmu kedua hal ini hanya kebetulan saja?”

Mendengar ucapan Rudy itu, Clara masih saja bingung, “Maksudmu, di tangan Yunita sekarang, ada suatu hal yang menarik untuk Nalan, dan itu ada hubungannya denganmu.”

Rudy mengangguk, lalu lanjut memandunya, “Apa kamu ada hal yang tidak ingin aku tahu?”

“Hal yang tidak kamu tahu?” Clara berusaha mengingat-ingat. Setelah berpikir cukup lama, dia pun menggelengkan kepalanya. Di antara dia dan Rudy, sepertinya hampir tidak ada rahasia.

“Bahkan latar belakang dan bagaimana keluargaku saja, aku telah memberitahukanmu. Mana ada rahasia yang takut diketahui olehmu.”

"Apa Yunita tahu keberadaan Wilson?” tanya Rudy tiba-tiba.

Setelah Clara terdiam dan terkejut sejenak, dia pun menjawab, “Harusnya tahu. Sepuluh bulan mengandung, perutku kan sudah tidak mungkin bisa disembunyikan. Hanya saja, setelah Wilson lahir, Wilson tidak ada kaitan apa-apa dengan mereka semua. Mereka bahkan tidak tahu Wilson ada di mana.”

“Dia tahu kamu pernah melahirkan anak, itu sudah cukup untuknya. Ini adalah kelemahanmu untuknya.” Kata Rudy.

“Oalah ternyata ini.” Akhirnya Clara tahu semuanya.

Sepertinya Yunita berpikir kalau Clara melahirkan seorang anak haram maka itu adalah keburukan terbesar dalam hidup Clara. Sehingga Clara tidak akan berani memberitahu hal ini pada Rudy. Sok tahu Yunita ini membuatnya seolah memegang kelemahannya dan akhirnya bisa mengancam dan mengendalikan Clara.

Hanya saja, Yunita tidak akan pernah bisa membayangkan kalau Wilson adalah anak kandung Rudy.

“Bagaimana kamu bisa tahu ini?” Clara menatap Rudy dengan penuh kekaguman.

Rudy tersenyum lalu menunjuk ke keningnya sendiri, tentu saja aku memikirkan dan tahu itu berdasarkan dengan otakku.

Clara, “....” Rudy ini apa sedang menertawakannya tidak punya otak ya.

Setelah menyelesaikan teka-teki ini, Clara pun sudah kehilangan semangatnya. Dia malah semakin menantikan kesoktahuan Yunita ini, yang pasti pada akhirnya membuat Yunita sendiri yang akan terjatuh dan malu.

“Aku sudah capek. Aku tidur dulu.” Clara menggerakkan dan membalikkan tubuhnya.

Rudy malah merangkul Clara dari belakang, “Kamu ya, kamu ini namanya habis manis sepah dibuang?”

Rudy mengecup liar leher Clara yang sangat sensitif, lalu dengan ketrampilan menggodanya yang luar biasa berhasil membuat tubuh Clara tidak bisa terkendali dan akhirnya bergetar.

“Rudy, kamu ini namanya sudah mengingkari janji. Bukannya sudah sepakat malam ini kita bercinta secara spiritual!” Clara mencoba melawan.

“Aku hanya setuju kalau bercinta secara spiritual tapi tidak menjanjikanmu...” dalam ucapan Rudy ini, bibirnya terus saja menjelajahi bagian samping telinga Clara, dan dengan sengaja menghembuskan napasnya ke dalam telinga Clara yang sensitif.

“Rudy, kamu, kamu curang!” Clara pun ditindih dan diciumi, sehingga suaranya semakin lama semakin melemah.

Rudy dan Clara pun berciuman terus dan saling menempel bersama. Lalu tiba-tiba ponsel Clara berbunyi di saat ini, benar-benar mengganggu hal baik saja untuk mereka.

Clara menjawab teleponnya, kemudian dia terperanjat dan langsung duduk di ranjang.

“Milki, kenapa kamu tiba-tiba mau keluar negeri? Ada apa dengan Paman Tea? Kamu jangan menangis lagi, aku akan segera kesana.”

Setelah menutup telepon, Clara pun segera buru-buru turun dari ranjang lalu mengambil satu set baju dan celana dan dengan cepat mengenakannya.

Rudy perlahan pun duduk di ranjang lalu mengambil kemejanya, “Berita mengenai Tea diinvestigasi oleh BPK dan KPK sudah keluar?”

“Kamu tahu ini!” Clara menatap Rudy dengan terkejut. Tapi dia mengalihkan pikirannya, Siapa Rudy coba, ada pergerakan atau berita apapun di Kota A, pasti tidak akan tidak terdengar oleh telinga Rudy.

“Kamu tahu, tapi tidak memberitahuku!” keluh Clara.

Rudy mengenakan kemeja dan celana panjangnya lalu mengambil kunci mobil dari lacinya, “Aku akan mengantarkanmu.”

“Aku pergi sendiri saja.” tolak Clara, “Milki masih belum sembuh dari patah hatinya. Jika kita berdua bermesraan di depannya, itu tidak pantas.” Rudy tidak membantahnya, hanya berkata ke Clara untuk berhati-hati dalam berkendara.

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu