Suami Misterius - Bab 755 Sangat Pemberani

Audisi untuk drama film "Halaman Keluarga Tong" dijadwalkan seminggu kemudian. Kali ini, Rudy Sutedja, si malaikat harapan, tampaknya tidak berperan lagi.

Clara dipersulit oleh orang lain saat audisi berlangsung.

Clara sudah lama berada di kalangan ini dan film yang dia perankan juga banyak. Dia bahkan tidak ingat berapa kali audisi yang telah dia ikuti, dan setiap kali audisi, dia selalu mendapatkan peran.

Tetapi ini adalah pertama kalinya Clara mengalami masalah saat audisi.

Sutradara "Halaman Keluarga Tong " bermarga Fan dan cukup terkenal di kalangan, tetapi masih belum termasuk sutradara besar tingkat atas. Dia telah membuat beberapa serial TV. Meskipun tidak begitu luar biasa menarik perhatian orang, tetapi peringkatnya masih lumayan baik.

Kali ini, Clara mendapatkan peran sebagai Tong Xiaoyun, putri tertua dari keluarga Tong. Kisah ini terjadi di Kota Beijing sekitar tahun 1940.

Clara mengenakan cheongsam abu-abu, rambutnya di kepang, riasan lembut di wajahnya. Dia terlihat sangat cocok dengan karakter di dalam drama itu.

Audisi untuk drama film ini tidak terlalu sulit bagi Clara.

Tong Xiaoyun sendiri adalah orang yang berpendidikan dan bisa dianggap sebagai siswa yang progresif, dan memiliki pandangan tentang kebebasan terhadap cinta.

Pemikiran yang begitu maju telah menimbulkan perselisihan dengan orang tuanya.

Karena kencannya dengan pemeran utama pria diketahui oleh orang tuanya, ayah Tong menamparnya.

Peran ayah Tong dimainkan oleh aktor senior yang terkenal. Saat memainkan peran dengan aktor senior, Clara sangat serius, dan perfomanya sangat luar biasa.

Namun, sutradara Fan sangat tidak puas dengan perfomanya dan mengkritiknya dengan sangat kejam karena kurang menghayati perannya saat akting.

Clara sedikit kesal, tetapi memang tidak bisa disangkal.

Memang benar, keterampilan akting Clara tidak begitu baik, selain itu, Clara bisa mencapai posisi seperti hari ini di lingkaran ini, memang dikarenakan dukungan dari Rudy Sutedja.

Kelebihan utama Clara adalah kejujuran, Clara tidak pernah melakukan retorika terhadap hal-hal yang tidak bisa dijelaskan.

Umumnya, semakin lama waktu audisi, semakin besar pula harapan untuk mendapatkan peran.

Tapi setelah selesai audisi, raut wajah Clara tidak terlalu baik.

Clara dipersulit oleh sutradara Fan selama proses audisi.

"Jelas-jelas sudah tahu bahwa kamu adalah nenekn Sunarya, masih memperlakukanmu dengan tidak baik, sutradara Fan ini benar-benar pemberani."

Luna mengangkat bahunya dan bercanda.

Kemudian, Clara memutar bola matanya ke atas.

Luna mengangkat bahunya dan tersenyum dengan acuh tak acuh. "Sutradara Fan ini adalah salah satu yang paling cerewet di antara sutradara muda lainnya. Mereka yang terlibat dalam seni bahkan tidak bisa menghindar dari kemarahannya. Apa yang dia katakan, kamu dengar saja, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, jangan masuk ke dalam hati.

Lagipula, keterampilan aktingmu benar-benar perlu ditingkatkan lagi, suamimu Rendi Sunarya adalah pendukung terbesar dirimu.

Perkataan orang lain memang benar. "

Clara mengerutkan bibir dan tidak mengatakan apa-apa.

Luna menghela nafas dan melanjutkannya lagi.

"Kamu, kamu termasuk bernasib baik. Kamu dimanja dan dilindungi oleh suamimu, dan kamu hanya melihat sisi baik dari masyarakat.

Di kalangan kita, para aktor dipersulit oleh produser dan dimarahi oleh sutradara. Semuanya telah menjadi kebiasaan pahit sehari-hari.

Bahkan ada yang harus memakai syarat dan peraturan.

Dulu saat aku membawa Gusti, kami berjongkok di depan rumah sutradara selama lebih dari sepuluh jam demi mendapatkan pemeran pria nomor 3. Pada saat itu sedang musim dingin, seluruh tubuh aku dan Gusti mati rasa.

Karena itu, Aku rasa sutradara Fan ini mungkin bukan sengaja ingin mempersulit dirimu, jadi jangan masuk ke dalam hati.

Namun, peran ini mungkin tidak ada harapan lagi. "

"Bagaimana kalau aku beristirahat lagi untuk sementara waktu?"

Clara mengerjapkan matanya dan berkata.

Luna marah dan menghentakkan kakinya.

Artis bawahannya tidak bekerja, Luna sebagai agen juga harus mengikuti Clara untuk beristirahat.

"Clara, apakah kamu tahu berapa banyak orang yang iri dengan status dan sumber dayamu saat ini di industri hiburan?

Jika kamu pasif dan tidak bekerja keras, apakah kamu tidak takut akan menyebabkan kemarahan besar. "

Clara tersenyum dengan polos, dia tidak menjawab pertanyaan dan malah bertanya: "Akhir-akhir ini jarang mendengar kabar Gusti. Apakah dia sudah keluar dari lingkaran ini?

Aku merasa sedih saat kamu menemani Gusti hingga seluruh tubuhmu beku dan mati rasa. "

Dalam dua tahun terakhir, Gusti Rai sudah menghilang dari mata publik.

Gusti tidak lagi mengambil peran dalam drama film, dia juga tidak pernah berpartisipasi lagi dalam program tv yang paling berpengaruh yang penilaiannya tinggi, secara perlahan-lahan, dirinya telah dilupakan oleh publik.

Luna sudah melepaskan Gusti, dan sekarang saat Luna menyebutkan nama Gusti, ekspresinya sangat tenang, seolah-olah menyebutkan nama orang yang sudah tidak ada hubungan dengan dirinya lagi.

"Persaingan di lingkaran ini sudah sangat kejam. Jika terus-menerus tidak bisa menghasilkan karya yang bagus, tidak peduli seberapa hebat reputasinya, maka perlahan-lahan juga akan terlupakan.

Orang-orang baru tumbuh satu per satu seperti daun bawang, dan orang-orang lama itu akan dilupakan.

Beberapa waktu yang lalu, aku dengar bahwa Gusti sepertinya ingin bercerai, dia dulunya adalah raja drama film. Setelah bertahun-tahun, dia seharusnya memiliki banyak aset. Pembagian harta warisan sudah cukup bagi mereka untuk membuat keributan sementara waktu. "

"Jika tidak memiliki pengetahuan, maka setelah berjuang bertahun-tahun, hal ini memang pantas dia dapatkan."

Clara merasa Luna tidak diperlakukan dengan adil dan berkata.

"Biarkan saja orang-orang seperti itu, sebaliknya, kamu cepatlah mulai bekerja, jika tidak, kamu adalah Gusti selanjutnya."

Luna berkata dengan penuh harapan.

Keduanya meninggalkan tempat audisi dan berkeliling kota.

Akhir bulan adalah ulang tahun pernikahan Clara dan Rudy Sutedja, Clara terus mengkhawatirkan hadiah apa yang diberikan kepada Rudy Sutedja.

Luna menemaninya mengunjungi beberapa pusat perbelanjaan kelas atas secara berurutan, tetapi masih belum mendapatkan hadiah yang memuaskan.

Rudy Sutedja memiliki uang dan jabatan, dia tidak kekurangan apapun.

Rudy Sutedja memiliki segalanya, inilah yang membuat Clara tidak tahu harus memberi apa.

"Apa masih perlu repot-repot memilih hadiah. Bersihkan saja dirimu dan bungkus dengan selimut. Manfaatkan waktu dan lahirkan seorang Wilson kecil lagi untuknya."

Luna berkata sambil tersenyum.

"Apakah kamu tidak takut aku akan menunda pekerjaan saat aku hamil?"

Clara menjawab sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa, aku bisa membawa orang baru."

Luna berkata.

Keduanya tertawa dan berjalan masuk ke sebuah toko perhiasan.

Katanya dalam interaksi tertentu, setelah menggunakan perhiasan giok untuk waktu yang lama,

kualitas batu giok dengan tubuh dan pikiran manusia akan meningkat. Clara ingin memilih sepotong batu giok untuk Rudy Sutedja, dia dapat meletakkannya di ruang kerja ataupun di atas meja.

Tidak peduli seberapa sibuk ataupun lelah, alangkah baiknya, saat Rudy Sutedja melihat batu giok ini, dia bisa mengingat Clara.

Tangan Clara memegang pipinya dan memandanginya satu per satu di depan meja konter. Pandangannya jatuh pada sebuah batu giok Pixiu.

Pixiu adalah binatang mitos, diukir dengan sangat bagus oleh pengrajin, ukurannya hanya setengah telapak tangan, dan tidak membuat orang merasa sangat mewah dan mencolok.

Clara meminta pelayan toko untuk mengeluarkan giok Pixiu itu. Clara memegangnya dan melihat.

Kualitas batu gioknya cukup bagus. Mengkilap dan jelas, hangat saat disentuh.

Clara melihat harga pada label, tidak murah, tetapi juga tidak berlebihan.

"Bagaimana dengan ini?"

Clara meminta saran pada Luna.

"Meskipun kamu mengirim rerumputan, pangeran Sunarya juga akan tetap merasa bagus."

Luna berkata sambil bercanda.

Tapi sebenarnya, apa yang Luna katakan memang benar.

Apapun yang diberi oleh orang yang kita cinta, semuanya akan terasa bagus.

Jika orang yang kita benci, meskipun dia memberi segunung emas, juga tidak akan membuat kita bahagia.

Clara tersenyum dan meminta pelayan toko untuk membungkus batu giok Pixiu ini, dan kemudian menggesekkan kartunya dan membayar tagihan.

Saat Clara sedang melihat pelayan mebungkus batu giok, ada 2 orang yang sedang berjalan masuk ke toko perhiasan ini, dua orang gadis kecil yang seumuran, dan mereka adalah orang yang dia kenal.

Salah satunya adalah Altria Sunarya dan satunya lagi adalah Samara, keduanya saling berpegangan tangan dan tampak mesra.

"Kakak, kakak ipar sepupu, kebetulan sekali."

Altria Sunarya melihat Clara dan menyapanya.

Sejak insiden keluarga Sun, sikap Altria Sunarya berubah menjadi sangat menghormati Clara.

"Kak Clara, kebetulan sekali, bertemu denganmu di sini. Apakah kamu juga kemari untuk membeli perhiasan?"

Samara lebih antusias daripada Altria Sunarya, seolah-olah insiden sebelumnya belum pernah terjadi.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu