Suami Misterius - Bab 266 Sultan Itu Bebas

Nenek Sutedja tersenyum, dan berkata, "aku belum makan, Clara, apakah kamu bisa menemaniku malam malam, Kita makan sambil ngobrol."

Clara tersenyum dan mengangguk, berpikir: Hidup di usia Nenek Sutedja ini sangat bagus, bisa mengandalkan usia yang tua membuat orang lain tidak bisa menolak.

Mobil berhenti didepan pintu Majesty 8, Clara menompang Nenek Sutedja berjalan ke ruangan VIP di lantai pertama.

Nenek Sutedja tampaknya sangat akrab dengan Majesty 8, ia tidak perlu melihat menu, hanya mengatakan kepada pelayan, "seperti biasa."

Pelayan mengerti kemudian berjalan keluar dari ruangan, Nenek Sutedja berkata sambil tersenyum dan menjelaskan kepada Clara, "Majesty 8 adalah industri Keluarga Sutedja, pada awalnya, aku yang mendirikannya. Karena aku tidak pandai memasak dan selalu diketawai oleh suamiku, suatu hari aku marah kemudian mengelola hotel ini, dan suamiku mengonsumsi makanan dari hotel ini lebih dari 20 tahun. "

Setelah mendengarkan, Clara tersenyum, tetapi dia berpikir: Keluargamu memang sultan, seorang bibi sudah dapat menyelesaikan masalah ini, tetapi kalian mesti mendirikan sebuah hotel, memang sultan itu bebas.

Setelah itu, semua hidangan yang wangi disajikan di atas meja.

“Cicipi bagaimana rasanya,” kata Nenek Sutedja dengan sopan dan ia mengambil sumpit duluan.

Clara mengangguk sambil tersenyum, dan dengan anggun mengambil sepotong ikan dari piring di depannya. "Rasanya sangat enak."

“Kalau begitu makanlah lebih banyak,” kata Nenek Sutedja dengan penuh kasih, Sepasang mata yang cerdas, selalu memperhatikan setiap gerakan Clara, biasanya dalam gerak-gerik tersebut dapat mencerminkan akhlak seseorang, ternyata akhlak Clara memang baik.

Evi Pipin adalah wanita yang beraklak dan beretika baik, dan putri yang dia didik juga tidak jauh berbeda dengannya.

Nenek Sutedja semakin menyukai Clara.

Tidak melihat Clara memegang harta warisan yang ditinggalkan oleh keluarga Pipin. Hanya melihat dari segi penampilannya, matanya bersih dan jernih, bukan merupakan penampilan yang miang, membuat orang terasa nyaman.

Nenek Sutedja juga mencari tau bahwa Clara sangat pintar. Pada masa dia sekolah, dia selalu berada di urutan teratas, dan dia juga sangat baik dalam berkomunikasi dengan orang. Sejak debutnya, reputasinya sangat baik. Meskipun dia berada di dunia hiburan, dia tidak pernah berhubungan dengan orang dan hal-hal yang berantakan. Dia memiliki visioner dan merupakan gadis yang tahu cara mundur. Kelak menikah juga tidak akan menjatuhkan pria dan membuat keributan dirumah.

Di antara banyak wanita terkenal di Kota A, Nenek Sutedja merasa tidak ada yang lebih cocok Gevin Sutedja selain Clara.

Ketika Nenek Sutedja diam, Clara juga tidak banyak berbicara, ia menunduk kankepalanya sambil makan, dan membiarkan Nenek Sutedja memperhatikannya.

Namun, pada kesempatan seperti itu, bahkan makanan lezat terbaik pun tidak dapat dinikmati. Jika tidak mengalami gangguan pencernaan sudah bersyukur.

Sambil makan, Nenek Sutedja bertanya beberapa pertanyaan kepada Clara. Jawabannya cukup memuaskan, meskipun dia tidak antusias, tetapi jelas jawabannya tidak salah.

Bahkan Nenek Sutedja membahas ibu tirinya, Rina Muray, emosi Clara juga tidak guncang, dan hanya mengatakan dengan sekilas.

Pada awalnya Nenek Sutedja hanya puas terhadap Clara dan sekarang telah meningkat menjadi kagum. Pada zaman sekarang ini, sangat jarang ada gadis yang begitu bijaksana, pintar dan polos.

“Clara, apakah aku bisa memanggilmu dengan sebutan ini.” Nama panggilan Nenek Sutedja untuk Clara Santoso bermulai dari Nona Santoso, berubah menjadi Clara.

Clara tersenyum dan mengangguk menyetujui. Ia berpikir didalam hati, Sikap keakraban Keluarga Sutedja ternyata merupakan keturunan, tidak heran jika Gevin Sutedja berani langsung membawanya pergi ke kantor catatan sipil untuk mendapatkan akte pernikahan. Sedangkan jumlah pertemuan mereka dapat dihitung jelas dengan lima jari.

“Clara, kamu sekarang berumur dua puluh tahun. Sudah waktunya untuk mulai memikirkan masalah pribadi.” Hampir selesai makan, Nenek Sutedja akhirnya melontarkan pertanyaan utamanya.

Tetapi Clara juga tidak bodoh, dia tidak berencana untuk menginjak air berlumpur keluarga Sutedja, sehingga ia juga menjawab dengan hati-hati. "Manajerku telah memesanku berkali-kali untuk tidak berpacaran dulu sebelum waktunya, sehingga tidak mempengaruhi karirku. Aku juga ingin berkerja keras dimasa mudaku dan sementara tidak ingin memikirkan hal itu"

Setelah mendengarkan, Nenek Sutedja membalasnya dengan tersenyum, "Aku mengingat ada pepatah lama mengatakan membentuk keluarga kemudian memulai bisnis. Kamu sekarang memang muda, tetapi masa muda wanita hanya beberapa tahun, tidak perlu seperti pria, menghabiskan semua dalam karier. Karier kamu memang istimewa, tetapi bukankah zaman sekarang banyak yang menyembunyikan pernikahan? mendapatkan akte pernikahan terlebih dahulu, kemudian menunggu pada saat karier telah stabil baru mengumumkan pernikahan dan mengadakan acaranya. "

Clara Santoso: "..."

Dia benar-benar tidak menduga bahwa Nenek Sutedja begitu mentoleransinya, dan dia tidak peduli membiarkan cucu tertua Sutedja menyembunyikan pernikahan demi dia.

"Clara, sikap Gevin sangat jelas. Hari ini aku datang mencarimu untuk menunjukkan kepadamu sikap aku dan keluarga sutedja." Setelah itu Nenek Sutedja mengeluarkan setumpuk dokumen dari tasnya dan menyerahkannya kepada Clara.

Clara sekilas melirik, ternyata itu adalah akte pemindahan saham.

“Ini adalah 10% saham Sutedja Group atas namaku.” Nenek Sutedja menjelaskan, “Clara, aku tidak menyembunyikan denganmu, paman Gevin sangat hebat. Hanya dalam beberapa tahun, dia hampir mengambil semua saham Sutedja Group. Sekarang, aku hanya memiliki 10% saham ini. Asalkan kamu menikah dengan Gevin, 10% saham akan dipindahkan menjadi namamu. "

Clara sedikit terkejut, tetapi dia merupakan orang yang pintar, dan mengerti bahwa keluarga sutedja dan nenek sutedja hanya dapat memberikan ini kepada Gevin.

Namun, 10% dari saham Sutedja Group, dengan nilai pasar beberapa ratus juta yuan, sudah cukup bagi Gevin untuk menjalani kehidupannya.

“Apakah anda tidak khawatir jika memberikan ini kepadaku?” Clara membuka beberapa halaman perjanjian itu. Di halaman terakhir perjanjian, terlihat Nenek Sutedja telah menandatanganinya.

10% saham ini dapat dikatakan merupakan seluruh harta Gevin, Clara juga tidak begitu polos berpikir bahwa Nenek Sutedja akan memberikan kepadanya tanpa syarat.

"Jangan meragukan orang jika memerlukannya dan sebaliknya jika meragukan jangan memakainya, aku masih mengerti hal ini. Namun, kamu juga harus mengetahui bahwa ini semua merupakan harta Gevin. Jika kamu memegang semua ini, tidak boleh sesuka hati bercerai dengannya." Kata Nenek Sutedja.

Tidak boleh cerai sesuka hati bukan tidak boleh cerai, ucapan Nenek Sutedja benar-benar cermat tanpa celah. Namun, konsep kata "sesuka hati" benar-benar buram.Tidak perlu membayangkan lagi, jika dia telah menikah ke keluarga Sutedja sulit untuk keluar lagi.

Clara tidak berencana untuk naik ke kapal itu. Meskipun umpan yang dikeluarkan Nenek Sutedja terlihat bagus, tetapi jika tidak bisa menelannya akan mati dengan mudah.

Bagaimanapun itu tidak sepadan.

Karena itu, Clara menutup dokumen itu, dan mengembalikan secara utuh kepada Nenek Sutedja seperti halnya ia memberikan kepadanya.

"Terima kasih Nenek Sutedja, tetapi aku orangnya tidak memiliki banyak impian dan tidak memiliki pandangan terhadap uang, cukup pakai saja. Kamu juga mengetahui bahwa sebagian besar warisan yang ditinggalkan oleh kakekku berada di tanganku, itu sudah cukup untukku dan aku tidak perlu khawatir tentang makan dan minum seumur hidup. Terlalu banyak uang, jika tidak bisa menghabiskannya, itu hanyalah sebuah angka.”

Clara menolak dengan sopan, agar tidak mempermalukan Nenek Sutedja.

Namun, Nenek Sutedja jelas bukan merupakan orang mudah menyerah. Dia tersenyum mengangguk di wajahnya yang keriput. "zaman sekarang gadis bijaksana seperti kamu tidaklah banyak."

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu