Suami Misterius - Bab 1064 Surat Cinta

Mereka bertiga menoleh ke arah suara itu, kemudian menyadari entah bagaimana Desta telah berdiri di lorong pintu masuk dan diikuti oleh pelayan Keluarga Zhou. Tentu, pelayan itu pasti mengundang Desta masuk.

Desta berdiri tegak, mengenakan setelan buatan tangan murni yang dirancang dengan baik. Garis wajah sampingnya sedalam pisau. Desta menekan bibir tipisnya dengan erat, ekspresinya acuh tak acuh dan tidak dapat diprediksi, matanya tajam seperti anak panah, tertuju pada Jay dan putrinya, membuat orang bingung dan takut.

“Tuan, Tuan Muda Sunarya.” Jay melepaskan tongkat di tangannya, kesombongannya jelas sedikit mereda. Suasana menjadi sangat canggung karena Desta melihat adegan memukul ini.

Jay tidak punya nyali untuk menuduh Desta, kemudian melampiaskan amarahnya kepada pelayan itu, dengan tegas bertanya: "Tuan Muda Sunarya ada di sini, mengapa tidak mengatakannya lebih awal? Bagaimana cara kamu bekerja!"

Pelayan itu tampak sedih, bagaimana dirinya bisa kenal dengan Tuan Muda Sunarya dan Tuan Muda Li.

Desta mengabaikan Melia dan berjalan langsung ke sisi Diana. Tangannya yang hangat menggenggam tangan kecilnya yang dingin dan menggosoknya ke telapak tangannya, "Apakah mengenai tanganmu?"

Diana menggelengkan kepalanya, menekan bibirnya, ekspresinya terlihat sedikit sedih.

Desta merangkul pinggang Diana, setengah menjaganya dalam pelukan, dengan tatapan suram, memandang rendah Jay, "Paman Zhou memegang tongkat dan berteriak ingin membunuh, apa maksudnya?"

“Apa maksud Tuan Muda Sunarya? Aku sedang mendisiplinkan putriku, apakah Tuan Muda Sunarya juga harus ikut campur?” Jay berkata sebagai seorang ayah.

Desta mengangkat sudut bibirnya dengan dingin, menatap dengan tatatpan dalam dan tajam pada Jay dan Daria, "Disiplin Paman Zhou benar-benar istimewa. Aku ingin tahu apakah Nona besar Zhou telah menerima perlakuan seperti itu?"

“ Daria berperilaku paling baik, tidak seperti gadis tidak berbakti ini!” Jay menjawab.

“Berprilaku baik?” Nada acuh tak acuh Desta tidak menyembunyikan ironi itu. “Di satu sisi menggantung Tuan Muda Liu, di satu sisi berhubungan gelap dengan Direktur Li, dan di sisi lain berbicara tentang pernikahan dengan Tuan Cheng . Paman Zhou, putri yang berperilaku baik ini, tampaknya harus dididik lebih baik. "

Setelah Desta selesai berbicara, matanya menatap wanita kecil di dalam pelukannya, mata Desta yang dingin perlahan-lahan menjadi hangat, "Terhadap Diane, anda tidak perlu repot-repot. Wanita Desta tidak membutuhkan orang lain untuk mendisiplinkannya."

Setelah selesai berbicara, Desta memegang tangan Diana dan langsung keluar dari vila. Di belakangnya, suara gemuruh dan pertanyaan Jay terdengar samar-samar, begitu juga dengan suara tangisan Daria.

Desta membawa Diana keluar dari vila, Diana tidak mengenakan mantel. Angin luar yang dingin bertiup di sekitarnya dan langsung menusuk baju tipisnya, kemudian Diana menggigil kedinginan.

Desta melepas mantel jasnya dan mengenakan langsung di tubuh Diana, kemudian memeluknya dalam pelukan. "Ayo, kita pulang rumah."

Diana membenamkan wajahnya di dada Desta yang lebar dan mengangguk dalam diam.

Kembali ke vila di Kompleks daerah Gebang, Desta membawanya ke atas sofa dan kemudian baru menyadari bahwa betis kecilnya terluka.

Betisnya yang putih tergores oleh percikan porselen, lukanya kurang dari dua sentimeter dan tidak dalam, hanya sedikit darah yang mengalir, Diana bahkan tidak merasakan sakit.

Desta mengerutkan keningnya, kemudian mengeluarkan kotak obat dan mengobati lukanya. Setelah menggunakan Yodium disinfektan menggosok luka, Diana merasa sedikit pedih, kemudian menggigit bibirnya dan mengendus.

Desta berlutut di depan Diana sambil memegang pergelangan kakinya dengan satu tangan, kemudian menundukkan kepalanya dan meniup luka di betisnya dengan ringan.

Kemudian, Desta mengangkat kepalanya dan menatap Diana dengan tatapan mata yang dalam dan lembut, " Diane."

"Um?"

“Apakah kamu menginginkan Big Zhou Movie?” Desta bertanya.

Diana mengedipkan bulu matanya yang panjang dan tebal dan menatap Desta dengan bingung.

“Jika kamu menginginkannya, maka aku akan membantumu mendapatkannya. Jika kamu tidak menginginkannya, lebih baik musnahkan saja.” Desta berkata dengan tenang.

Bukanlah hal yang sulit jika Desta ingin mengendalikan perusahaan film dan televisi. Jika perusahaan sudah tidak ada, Jay dan Daria tidak perlu mengkhawatirkannya lagi, dan Melia tidak perlu bertengkar lagi, jadi lebih hemat tenaga.

“Aku ingin menyelesaikan sendiri urusan Keluarga Zhou. Kamu jangan ikut campur.” Setelah Diana selesai berbicara, kemudian melihat Desta hendak berbicara, Diana segera mengulurkan tangan dan menutup mulut Desta agar tidak berbicara. Kemudian berkata lebih dulu: "Kamu jangan khawatir, aku tidak akan memaksa kemampuanku. Aku akan memberitahumu jika aku mengalami kesulitan."

Desta melepaskan tangan Diana dari bibirnya, kemudian mencium punggung tangannya dengan ringan, lalu menjawab dengan tidak berdaya: "Baiklah."

“Desta, aku lapar,” Diana berkata lagi, lengannya melingkari leher Desta dengan lembut.

“Keluarga Zhou tidak menyediakan makanan?” Desta mengangkat alisnya.

"Aku belum kenyang. Melihat ayah dan Daria, aku tidak bisa makan dengan leluasa. Aku ingin makan denganmu." Diana berkata dengan manja.

Desta menekan bibirnya dan tersenyum ringan, lalu mengangguk dan berkata, "Aku akan pergi memasak."

“Kamu yang terbaik.” Diana membungkuk sambil tersenyum, memberi kecupan kecil di bibir Desta. Saat hendak melepaskannya, bagian belakang kepalanya ditahan oleh telapak tangan Desta. Diana terjebak di sofa. Desta berubah dari pasif menjadi aktif dan memperdalam ciumannya..

Setelah ciuman mesra itu, keduanya sedikit terengah-engah.

Diana meletakkan kepalanya di dada Desta dan berkata dengan sedikit kesal: "Menstruasinya masih belum selesai."

“Ingin? Begitu tidak sabar?” Bibir Desta menempel di lehernya, napasnya panas.

“Desta, menjengkelkan sekali.” Diana tersipu dan mendorosng Desta menjauh, kemudian berlari ke atas tangga kayu solid dengan cepat.

Desta melihat Diana melarikan diri, tersenyum ringan dan menggelengkan kepala. Desta jarang tertawa, kecuali dengan orang tua dan keluarganya, Desta paling banyak tertawa dihadapan Diane.

Saat Desta sedang memasak di dapur, Diane duduk di ruang kerja di lantai atas, sambil membolak-balik buku tebal.

Di ruang kerja Desta kebanyakan berisi buku-buku militer, kemudian banyak buku tentang manajemen perusahaan dan manajemen bisnis. Ada juga sejumlah kecil buku kedokteran yang ditinggalkannya sebelumnya.

Diana tahu bahwa Desta telah meninggalkan ketentaraan, tetapi tidak pernah bertanya alasannya. Sama seperti Desta juga tidak pernah bertanya mengapa Diana berhenti menjadi dokter.

Dalam tiga tahun, mereka memiliki rahasia tersendiri.

Diana membolak-balik buku tebal "Kasus Lengkap Merger dan Akuisisi serta Operasi Restrukturisasi", kemudian membolak-balik halaman demi halaman. Kasus-kasus M&A dalam buku itu membuat kepalanya pusing.

Diana memasukkan kembali buku itu ke dalam rak, kemudian berjalan dan mencari buku lagi. Diana mengambil salinan buku "Strategi Militer", tetapi secara tidak sengaja menjatuhkan beberapa buku di rak tengah.

Buku-buku itu berserakan di lantai dan Diana sangat kesal.

Diana berlutut, mengambil buku-buku itu satu per satu, tiba-tiba melihat amplop merah muda jatuh dari sebuah buku yang telah jatuh berantakan.

Amplop merah muda umumnya digunakan untuk menyimpan surat cinta.

Diana duduk bersila di atas karpet kasmir tebal, kemudian membuka amplop dan mengeluarkan isi surat dan membukanya.

Kop surat putih dicetak dengan pola gelap, mungkin karena sering dikeluarkan untuk dilihat, jadi kertasnya agak menguning dan ada bekas lipatan yang tebal.

Diana menatap surat ini dan ekspresi wajahnya menjadi sedikit linglung.

Pikirannya seolah-olah ditarik kembali ke masa lalu.

Setelah mereka berdua saling mencintai, di ulang tahun pertamanya, Desta memberi kalung berlian kepada Diana.

Diana mengatakan hadiah yang Desta berikan tidaklah istimewa, kemudian bertanya dengan sedikit emosi: "Apa yang Paman Sunarya berikan disaat ukang tahun bibi?"

Setelah berpikir sejenak, Desta menjawab: "Kartu harapan."

Jika seorang pria memberikan kartu harapan kepada seorang wanita tercinta, berarti pria itu bersedia menjadi malaikat harapan hidup wanita, memikirnya saja sudah terasa sangat romantis.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu