Suami Misterius - Bab 948 Dimana Letak Kelemahannya

Rudy memiliki kebiasaan berolahraga pagi, dia baru saja kembali dari berlari dan berkeringat di sekujur tubuhnya.

Pintu kamar mandi terbuka dan tertutup, lalu terdengar suara gemercik air.

Clara masih duduk di tempat tidur sambil mengangkat tangan dan meregangkan pinggang, kemudian mengikat rambutnya yang panjang, lalu mengenakan pakaiannya dan bangkit dari tempat tidur.

Begitu hendak memakai sandal, Clara mendengar getaran ponsel berdengung.

Ponsel Rudy diletakkan di meja samping tempat tidur dan tidak berhenti bergetar. Di layar ponsel muncul nama Raymond.

Clara menggulurkan tangan dan mengambil ponsel itu, bermaksud memberikannya kepada Rudy. Namun, saat memegang telepon, ujung jari Clara secara tidak sengaja menyentuh tombol jawab hijau.

Telepon terhubung dan ujung telepon terdengar suara Raymond.

"Bos, berita terbaru, keluarga Sunarya ribut lagi, semua saudara dan kerabat berkumpul dan protes, mereka mengancam jika kamu tidak menceraikan kakak ipar kecil, maka posisi pangeran mahkota akan terancam. Ayahmu sementara ini masih berada di pihakmu, tetapi apakah bisa menahan tekanan itu masih sulit dikatakan.

Dan juga, putri Ahmed sudah ada di tangan kami dan kami sedang menunggu instruksimu untuk tindakan selanjutnya. "

Beberapa saat kemudian setelah selesai berbicara, Raymond tidak mendapatkan jawaban, lalu bertanya lagi: "Bos, apakah kamu mendengarkannya?"

Clara linglung sambil memegang ponselnya. Saat Clara sedang ragu-ragu untuk berbicara, pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka.

Dengan handuk besar melilit pinggangnya, Rudy berjalan tanpa alas kaki ke sisi Clara dan mengambil ponsel dari telapak tangan Clara dengan jari-jarinya yang sedikit basah, kemudian menjawab panggilan itu.

“Katakan pada Su Dalika , agar dia memberitahu Talia menebus orang dengan uang. Dan juga, pengasuh yang ditangkap secara bersamaan itu, lepaskan saja.” Setelah selesai berbicara, Rudy mematikan telepon dan meletakkan kembali ponselnya di atas meja samping tempat tidur.

Clara mendengar semua pembicaraannya.Saat Rudy berkata, "menebus orang dengan uang", suara dingin itu membuat Clara gemetar.

“Kamu, menangkap putri Talia?” Clara bertanya, suaranya bergetar tak terkendali.

Clara mendongak dan menatap Rudy, dadanya telanjang, tetesan air turun dari ujung rambutnya dan wajahnya yang tampan tampak seperti tidak berbahaya. Namun, Clara juga tahu bahwa pria yang berdiri di depannya adalah pria yang tegas.

“Um.” Rudy menjawab sambil menatap Clara dan menebak pikirannya.

Clara secara spontan mengulurkan tangan dan memegang tangan Rudy. Ujung jari Clara terasa dingin dan menyegarkan.

“Ada apa?” Telapak tangan Rudy berbalik memegang ujung jari Clara yang dingin dengan erat. Telapak tangan dan suhu tubuh Rudy yang hangat sedikit menghangatkan Clara.

Clara menggelengkan kepalanya dan berkata dengan lembut, "Aku hanya merasa Talia dan putrinya agak tidak bersalah."

Setelah mendengar ini, Rudy hanya sedikit mengernyit, "Apakah kamu itu bersalah? Ahmed telah berulang-ulang kali menyerang kalian berdua, ibu dan anak, aku hanya memperlakukan mereka dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan."

Awalnya, Rudy juga merasa bahwa hal ini tidak akan melibatkan istri dan anak. Jadi, jika Ahmed bersaing dengannya secara terbuka, sebaliknya Rudy malah akan mengagumi lawan ini.

Tetapi Ahmed tidak memiliki kemampuan seperti itu, dia hanya pandai memainkan konspirasi. Clara diculik, lalu dibawa ke tempat perbatasan dan hampir kehilangan nyawa. Semua ini adalah perbuatan Ahmed.

Kemudian, Clara hamil, dan Ahmed membuat keributan terhadap janin di dalam perut. Jika bukan karena hasutan dan dorongan Ahmed, masalah penculikan Clara tidak akan menyebabkan keributan yang begitu besar.

Perilaku Ahmed jelas - jelas menyentuh batasan Rudy dan Rudy tidak ingin lagi berbelas kasihan.

“Apakah anak itu akan mati?” Clara berada dalam dekapan Rudy dan bertanya dengan hati-hati.

Rudy tiba-tiba mengerti apa yang dikhawatirkan oleh Clara. Mungkin, Clara ketakutan karena kalimat 'Menebus orang dengan uang' ini.

“Jangan khawatir, aku tidak akan mempersulitkan seorang anak,” Rudy menjawab sambil tersenyum hangat.

Lagipula, antara Rudy dan Ahmed ada perbedaan. Demi mencapai tujuannya, Ahmed bisa melakukan apapun, tetapi Rudy memiliki batasan, batasannya tdak boleh sampai membahayakan nyawa seseorang.

Clara jelas merasa lega setelah mendengarkannya. Clara secara spontan mengangkat lengannya dan menyentuh perutnya yang membesar dengan lembut.

Sebenarnya, hal ini bukan karena kebaikan seorang wanita, tetapi, sebagai seorang Ibu dari seorang anak, Clara masih sangat bersimpati terhadap Talia. Meskipun berbuat baik untuk anak di dalam perutnya, Clara juga tidak ingin Rudy melakukan tindakan kejam.

“Ada lagi yang ingin kamu tanyakan padaku?” Rudy bertanya sambil memegang pipi Clara dengan telapak tangannya.

Clara menekan sudut bibirnya. Clara tahu bahwa Rudy sedang membicarakan tentang keluarga Sunarya.

"Kata Raymond, keluarga Sunarya membuat masalah lagi, bagaimana rencanamu untuk menyelesaikannya?" Clara bertanya dengan lugas.

“Aku malas untuk ikut campur dalam masalah ini, Ayah akan menyelesaikannya.” Nada bicara Rudy terdengar acuh tak acuh.

Jika Bahron tidak bisa menangani orang-orang tidak penting ini, maka selama ini dia telah hidup dengan sia-sia.

"Sebenarnya, aku merasa perceraian adalah hal sekali untuk seumur hidup. Setelah kita bercerai, mereka juga tidak perlu mencari keributan," Clara berkata sambil berpikir.

"Jangan berbicara omong kosong, saat hamil tidak boleh bercerai," Rudy berkata dengan sungguh-sungguh, dia benar-benar takut bahwa Clara akan langsung bertindak setelah memikirkannya.

"Kamu jangan membodohiku. Selama kehamilan dan menyusui, kamu tidak bisa menceraikanku, tapi aku bisa menceraikanmu." Clara mengoreksinya dan berkata.

Setelah mendengar ini, Rudy mengangkat bahu dengan tidak berdaya dan tertawa, "Apakah hukum kita begitu tidak adil?"

"Sangat adil. Karena wanita adalah makhluk lemah." Clara memiringkan kepalanya dan menatap Rudy sambil tersenyum.

“Di mana letak kelemahannya, coba kulihat,” Rudy memeluknya

dan menundukkan kepalanya, lalu menciumnya.

Clara terkikik oleh ciumannya.

Setelah keduanya ribut sesaat, Rudy baru melepaskannya.

"Sudah, jangan ribut lagi. Ayo turun ke bawah dan makan, gadis kecilku pasti sudah lapar."

Clara malas dan tidak ingin bergerak, jadi ingin Rudy yang mengendongnya.

Setelah Rudy mengganti pakaiannya, dia mengendongnya tanpa mengeluh, berjalan dengan langkah yang stabil dan turun tangga.

Rudy menggendong Clara sampai di bawah tangga dan kebetulan bertemu Wilson dan Sus Rani.

Wilson melihat ayah menggendong ibu, langsung menutupi matanya dengan tangan dan berkata: "Ayah menggendong ibu, malu."

Rudy berkata dengan sungguh-sungguh, "Ayah sedang menggendong adik perempuan kecil, karena adik perempuan kecil ada di dalam perut ibu, jadi hanya bisa menggendong ibu sekalian."

Wilson: "..."

Clara: "..."

Clara berpikir dalam hati: Suamiku, tidak peduli dengan kebenaran dan berbohong, dan bahkan membohongi putramu, apakah itu baik?

Sarapannya berlimpah seperti biasa. Tiga orang sekeluarga duduk di sebuah meja makan, berbicara dan tertawa.

Wilson semakin patuh dan mengerti, meskipun belum menjadi Kakak, tettapi dia terus mengatakan bahwa dia ingin memberi contoh bagi adik perempuannya.

Clara mengambil makanan untuk Wilson dengan sumpitnya dan terkadang juga menyentuh kepalanya. Dalam hati Clara berpikir, tidak lama lagi akan ada dua anak kecil di rumah dan pasti akan lebih meriah lagi.

...

Di sisi lain, sudah dua hari sejak Yaya dan pengasuh menghilang.

Keluarga Ahmed masih sangat kacau, orang yang bisa dikerahkan sudah dikerahkan semua dan hampir menggulingkan ibukota.

Namun, di kota dengan puluhan juta orang, ingin mencari dua orang ibaratnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Jadi, setelah dua hari berlalu, Yaya masih belum ada berita.

Tepat ketika Talia hampir pingsan, Talia akhirnya menerima telepon dari penculik.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu